Oleh:
DAMAI JUNI YANSA NPM 1903038
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat, rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Lapangan Ke Station Metering
Pertamina Km 3 Plaju Palembang, dengan baik. Dimana kunjungan lapagan ini
merupakan kegiatan yang menunjang mata kuliah Metering dan Transportasi Migas
yang diasuh oleh Dosen Praktisi PT. Pertamina EP Asset 2 (Aldo Setiawan, ST)
pada mahasiswa/i Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas semester V.
Sebagai syarat untuk memenuhi kurikulum pada Program Studi Teknik Eksplorasi
Produksi Migas.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih banyak terkhusus
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia tak terhingga
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
2. Ibu Hj. Amiliza Miarti, S.T., M.Si. selaku Direktur Politeknik Akamigas
Palembang.
3. Bapak Roni Alida, S.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Eksplorasi
Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang.
4. Aldo Setiawan, S.T. selaku dosen Praktisi Program Studi Teknik Eksplorasi
Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang.
5. Trimadona, S.Si., selaku dosen Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi
Migas sekaligus pendamping lapangan dalam program Kunjungan Lapangan.
6. Leman selaku Staff bidang Kemahasiswaan Politeknik Akamigas Palembang
sekaligus pendamping lapangan dalam program kunjungan lapangan.
7. Aldo Setiawan, S.T. selaku pembimbing lapangan di PT Pertamina Km 3
Plaju Palembang yang telah memfasilitasi penulis selama melaksanakan
kegiatan Kunjungan Lapangan.
8. Seluruh pegawai Station Metering selaku pembimbing lapangan di PT
Pertamina Km 3 Plaju Palembang yang telah mau membagi waktunya untuk
membimbing dan membagikan ilmu yang dimiliki kepada kami sehingga
menambah wawasan serta dapat menyelaraskan antara ilmu yang kami
peroleh dari perkuliahan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.
9. Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah memberikan doa serta dukungan
dalam pelaksanaan Tugas Akhir dan pembuatan Laporan Tugas Akhir.
10. Rekan-rekan seperjuangan tahun angkatan 2019 Program Studi Teknik
Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang.
11. Dan pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Semoga perbuatan baik yang diberikan mendapatkan imbalan yang sesuai dari
Allah SWT. Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran bersifat membangun sangat
kami harapkan untuk kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Kunjungan Lapangan ini dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya serta bermanfaat bagi kami dan bagi rekanrekan
Teknik Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang yang
membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan kunjungan lapangan ke
Station Metering Pertamina KM 3 Plaju ini antara lain sebagai berikut
:
1) Mahasiswa dapat melihat secara langsung proses dan alur pengiriman
minyak dari Pusat Pengumpul Produksi ke Unit Pengolahan, mengetahui
sistem perpipaan serta mengetahui pengecekan kualitas minyak sebelum
diterima.
BAB II
TINJAUAN UMUM
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
Metering system adalah alat ukur kelas 1 yang digunakan untuk bertransaksi,
sehingga dalam proses pembuatan design dan instalasinya harus sesuai dengan
standar yang digunakan, karena Metering System akan terkait dengan bagian
operasi, pemeliharaan (maintenance), verifikasi, insurance dan audit. Dengan
adanya Metering System ini, akan menunjukkan hasil pengukuran dengan akurasi
yang tinggi, ini ditunjukan adanya pengujian dengan menggunakan prover yang
repeatability-nya pada saat proving hanya dibolehkan max 0,05 % dengan 5(lima)
run atau 0,02 % dengan 3(tiga) run. Dengan penggunaan Metering System yang
tepat dan optimal maka hal ini bisa menghindari adanya suatu kesalahan
pengukuran yang dilakukan akibat adanya kerusakan alat, hal ini ditunjukan oleh
delta MF yang dibatasi max 0,5 %.
Metering System mempunyai dua bagian utama yaitu flow meter dan prover,
bagian flow meter bertugas menghitung jumlah aliran fluida yang bisa berupa turbin
meter dan positive displacement meter (PD meter). Prover bertugas mengkoreksi
volume fluida yang dialirkan melalui flow meter, pada masing masing bagian ini
terdapat faktor koreksi lain yaitu temperature dan pressure fluida. Secara umum
metering sistem tersusun dari beberapa bagian yaitu:
• Gas Separator, berfungsi untuk memisahkan gas (yang biasanya udara)
dari kandungan fluida yang akan diukur
• Strainer, berfungsi untuk menyaring atau menahan partikel-partikel padat
yang terbawa oleh fluida yang akan diukur
• Unit Meter, berfungsi sebagai alat ukur fluida yang akan diukur
• Pengukur Tekanan, berfungsi mengukur tekanan fluida setelah mengalir
melalui unit flow meter,
• Pengukur Temperature, berfungsi mengukur temperature fluida setelah
mengalir melalui unit flow meter
• Flow Control Valve, berfungsi mengatur besarnya flow fluida yang
mengalir melalui metering system (biasanya kesepakatan antara penjual dan
pembeli)
• Double Block dan Bleed Valve, berfungsi mencegah terjadinya kebocoran
pada saat dilakukan prover
• Prover, berfungsi membuktikan akurasi hasil pengukuran metering system
dan menghasilkan meter faktor berdasarkan volume base prover
PT. Pertamina (Persero) saat ini sangat gencar untuk efisiensi dalam rangka
upaya meningkatkan profit perusahaan, salah satunya dengan cara mengontrol
looses. Pembangunan infrastruktur yang selama ini telah dilakukan Pertamina
membuahkan hasil yang cukup signifikan dengan terkoneksinya realisasi
penyaluran BBM ke sistem MySAP Pertamina. Sarana dan fasilitas yang
mendukung integrasi penyaluran BBM tersebut antara lain Metering System,
Automatic Tank Gauging (ATG), New Gantry System (NGS), End to End Data
Automation (ETEDA), Auto Schedulling pengiriman BBM untuk mobil tangki
(New Integrated Fleet Management System). Dengan upaya-upaya tersebut maka
Pertamina terus menekan losses saat ini dimana rata-rata losses Pertamina yaitu
0,3% yang masih berada bawah standar- standar tolerasi losses yang berlaku secara
global, yaitu 0,5%. Artinya Metering System merupakan salah satu faktor
penunjang sebagai sarana fasilitas untuk menekan losses tersebut, tentunya dengan
performance dan design Metering System yang akurat sesuai dengan standar yang
berlaku.
BAB IV
PENUTUP