BAB 1
PENDAHULUAN
Untuk dapat mendapatkan lulusan yang mampu bersaing dan mempunyai daya
adaptasi yang pesat dan bagus sehingga mahasiswa dituntut untuk melaksanakan Kerja
Praktek sesuai dengan kesepakatan dan aturan perguruan tinggi agar dapat lulus.Karena
hal tersebut jurusan teknikElektro / prodi teknik listrik Politeknik Negeri Malang
mewajibkan mahasiswanya menumpuh Kerja Praktek dua periode dengan masa 1 bulan
per periode sebagai syarat kelulusan.Selain itu kerja praktek juga deharapkan dapat
menjadi wahana latihan bagi mahasiswa untuk beradaptasi dan mensinergikan ilmu yang
mereka dapat dengan kenyataan di dunia industri.
Memproduksi kereta api maupun beberapa bidang non kereta api seperti BTS,
kendaraan bermotor, dan lain-lain. Sehingga perusahaan tersebut dapat menjadi
barometer kemajuaan teknologi di Indonesia dan menjadi tempat belajar yang baik bagi
calon – calon sarjana teknik di Indonesia. Sehingga nantinya mahasiswa dapat
mengetahui proses manufaktur melalui dari perancangan, pemotongan plat, perakitan
finishing hingga quality control.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan Kerja Praktek adalah :
1. Bagi mahasiswa pelaksana
a. Dapat membandingkan antarayang didapat selama kuliah dan di lapangan.
b. Mendapatkan ilmu baru baik sosial maupun teknologi yang tidak didapat
selama perkuliahan.
c. Mengetahui secara singkat proses produksi perkeretaapian.
2. Bagi perusahan
a. Sebagai media tanggung jawab sosial untuk masyarakat.
b. Sebagai sarana untuk memberi gambaran kondisi perusahaan untuk minat
mahasiswa kelak sebagai pegawai.
Sebagai bahan perbandingan dengan ilmu yang telah diperoleh pada waktu
perkuliahan dan praktek dilapangan sehingga dapat menambah wawasan yang penting
bagi mahasiswa serta meningkatkan kualitas skill atau keahlian yang tidak diperoleh di
bangku kuliah.Mahasiswa diharapkan mampu berfikir positif dan kreatif dalam
menghadapi suatu permasalahan yang terjadi pada suatu industry perusahaan khususnya
dibidang permesinan.Membuka pola pikir mahasiswa terhadap era globalisasi dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Mahasiswa diharapkan dapat menguasai
teknik-teknik dalam bekerja untuk mencapai profesionalisme.
Pada pengerjaan laporan Kerja Praktek ini masalah dibatasi hanya pada ruang
lingkup bidang usaha perusahaan, organisasi perusahaan, dan gambaran umum
perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
PT. Industri Kereta Api (INKA) berkedudukan dan berlokasi di jalan Yos Sudarso
71 Madiun.
1) Pada tanggal 28 Nopember 1979, Bapak Mentri Perhubungan dan Bapak Mentri
Ristek mengadakan peninjauan ke Balai Yasa PJKA Madiun. Hasil dari
peninjauan ini diputuskan untuk meng-akselerasi proses pendirian Industri Kereta
Api.
2) Pada tanggal 11 Desember 1979, diadakan rapat antara wakil – wakil dari
Departemen perhubungan, BPPT (Badan Penkajian dan Penerapan Teknologi)
dan departemen Perindustrian. Hasil rapat menetapkan dasar kebijakan pendirian
suatu PT (persero) manufacturing perkeretaapian.
4) Aspek Hukum
(1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 1981, tanggal 3
Pebruari 1981:
Tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian
Perusahaan Perseroan (persero) di Bidang Industry Kereta Api.
(2) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
195/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 :
Tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (persero) PT Industry Kereta
Api.
(3) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomer :
196/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 :
Tentang Pengangkata Anggota – Anggota Direksi Perusahaan Perseroan
(persero) PT Industry Kereta Api.
Menjadi perusahaan manufaktur sarana kereta api dan transportasi kelas dunia
yang unggul di Indonesia.
B. Misi
STARTEGI PERUSAHAAN
a. Menutup semua ketertinggalan yang selama ini belum tertangani dalam pengelolaan
perusahaan.
b. Mengusahakan peningkatan pelayanan kepada pelanggan utama (PT. KAI), terutama
dalam hal waktu penyerahan.
c. Menyiapkan diri untuk mempunyai daya saing tinggi.
d. Mengusahakan selalu berada di depan dalam hal bidang usaha transportasi darat
terhadap pesaing dalam negeri dan regional.
OBYEKTIF
a. Menguasai sepenuhnya pasar domestik (PT.KAI) dalam hal kereta baru dan kereta
retrofit serta gerbong baru.
b. Menembus pasar regional dan pasar negara sedang berkembang (kalau perlu bersama
mitra luar negeri) dalam hal kereta, gerbong, KRL, KRD, LRV untuk manufacturing
dan rancang bangun.
c. Menjadi badan terdepan terhadap calon pesaing di dalam negeri dan regional. Untuk
itu mengalokasikan dana R dan D sebesar 1% sampai dengan 5% terhadap penjualan
setiap tahun.
d. Menjadi perusahaan yang tumbuh dan berkembang (Viable Company).
KEGIATAN UTAMA
KEGIATAN BISNIS
D. Pembelian
A. Proses pembelian dengan kriteria.
Perusahaan memastikan produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan
pembelian yang ditetapkan. Perusahaan menetapkan tata cara dan tingkat
pengendalian terhadap pemasok dan produk yang dibeli berdasarkan pada dampak
yang ditimbulkan oleh produk tersebut pada proses realisasi produk atau produk
akhir. Perusahaan mengevaluasi dan memilih pemasok berdasarkan kemampuan
untuk memasok produk sesuai persyaratan.
STRUKTUR ORGANISASI
MANAJER
PENGENDALIAN
KUALITAS
PAK TRISNO SADARI
AM. PEMERIKSAAN
AM. PERENCANAAN AM. PEMERIKSAAN AM. QC INCOMING
DAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAAN PROSES DAN FINAL
AKHIR
SUTORO SUTORO BUDI SANTOSO
BUDI SANTOSO
2. Pemeriksaan Proses
Bagian ini bertugas untuk melakukan inspeksi terhadap kualitas produk
dalam proses produksi. Inspeksi dalam bagian ini dilakukan terhadap
single part (berupa pemotongan dan pembentukan), minor assembling, sub
assembly, dan main assembly.
3. Pemeriksaan Barang Masuk dan Pemeriksaan Akhir
Pemeriksaan barang masuk terdiri dari inspeksi trehadap dimensi,
mechanical properties, komposisi kimia dsb. Untuk beberapa raw material
dilakukan tes non destruction test dengan menggunakan radiografi,
ultrasonografi. Sedangkan final inspection dilakukan pada saat grift
blasting, primer painting coating/painting, final test yang meliputi timbang
kereta/berat kereta kosong, kurva test/derajat kemiringan, loading gauge,
dinamik test (uji performance product ride indek, kebisingan,
pengereman, suhu ruang dan suhu bearing), dan statik tes (fuction lampu,
AC, TV, bell connection).
BAB III
PELAKSANAAN PKL
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT. INKA, Industri Kereta Api,
Madiun JL. Yos Sudarso 71, Madiun pada tanggal 17 Juli hingga 23 Agustus 2013 dengan
rentang waktu lebih kurang 5 minggu atau sesuai dengan kebijakan dari instansi.
17 19, Agustus 2013 Pengujian tahanan isolasi electrical system pada Mec KRDI
18 20, Agustus 2013 Pengujian tahanan isolasi electrical system pada Mec KRDI
19 21, Agustus 2013 Pengujian tahanan isolasi electrical system pada Mec KRDI
20 22, Agustus 2013 Pengujian tahanan isolasi electrical system pada Mec KRDI
21 23, Agustus 2013 Pekerjaan Laporan PKL
3.3.Metode Penelitian
Dalam sub bab selanjutnya akan dijelaskan metode pelaksanaan yang
digunakan.
3.4.Pelaksanaan PKL
Metode pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Program PKL Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Malang ini dapat dilaksanakan setiap tahun setelah Mahasiswa
menyelesaikan studi sampai dengan semester 4.
2) Dalam pelaksanaan PKL ini dibagi dalam beberapa kegiatan, antara lain:
a. Pengarahan pelaksanaan PKL oleh dosen pembimbing.
b. Pelaksanaan kegiatan PKL di lapangan (perusahaan).
c. Pembuatan Laporan PKL di lapangan.
d. Penyerahan Laporan PKL di lapangan.
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini digunakan dua metode dalam
pengumpulan data. Adapun metode praktek yang digunakan adalah sebagai berikut:
BAB IV
PEMBAHASAN UMUM DAN ELECTRICAL SYSTEM KERETA
REL DIESEL INDONESIA (KRDI)
KRDI sendiri dibuat sebagai alat transportasi jarak dekat seperti Jogja - Madiun dan
sebagainya, alat transportasi ini memiliki 2 komponen penting yaitu MeC (Kereta motor
dengan engine dan kabin masinis) dan T (Kereta trailer).
Dengan total penumpang lebih dari sejumlah 908 penumpang dengan MeC 216
penumpang dan di T 236 penumpang, dan berat MeC Maksimum 41 ton berat kosong dan
56 ton berat max dan berat di T maksimum 32 ton kosong dan 49 ton max.
Badan Kereta KRDI sendiri memiliki bahan kualitas tinggi Material dari baja lunak
SPAH untuk rangka dan SPAC untuk panel dinding, lantai dan atap.End underframe yang
dilengkapi dengan perangkat anti climbing dan daerah bolster terbuat dari baja lunak
berkekuatan tarik tinggi LAHT (SMA 490). Konstruksi monocoque dengan kuat tekan 100
ton pada sumbu alat perangkai.Ujung kabin masinis dari susunan rangka baja lunak SPAH
dan maskara GFRP.
KRDI juga memilik beberapa komponen penggerak dan system penggerak utama
yang membantu mendukung kerja dari KRDI tersebut.
e. Main alternator 380 VAC, digerakkan oleh hidrostatik pump untuk keperluan
f. Cooling system, menggunakan radiator fan yang digerakkan oleh hydrostatic pump.
Bogie adalah sebuah komponen gerak yang sangat penting pada rangkaian kereta api,
baik pada gerbong maupun lokomotif. kenyamanan sebuah kereta juga didukung oleh
teknologi bogie yang digunakan. jadi jelas berbeda antara bogie yang digunakan untuk
gerbong barang dengan kereta penumpang, atau antara kereta penumpang kelas ekonomi
dengan kelas eksekutif.
Bogie yang digunakan dalam KRDI adalah Tipe bolsterless dengan suspensi primer
menggunakan pegas coildansuspensi sekunder menggunakan pegas udara dan dilengkapi
dengan lateral damper.Rangka bogie kontruksi lasan tipe H dengan transom sekaligus
berfungsi sebagai tangki udara untuk pegas udara.Perangkat roda solid forging diameter 860
mm (baru) dengan profile konis 1/40 dengan tapered roller bearing tanpa pelumasan lapangan
(NFL), class C (5 x 9”). Peralatan rem menggunakan tread brake unit dengan rigging dengan
dua sepatu rem setiap roda (double-side pushed) terbuat dari material komposit. Bogie motor
dilengkapi dengan gearbox dan cardan shaft
Exterior sendiri tidak kalah saing dengan produk baru yang dapat mendukung
kenyamanan penumpang, KRDI memiliki:
2. Ujung Kereta
a. Ujung kereta dengan kabin masinis dilengkapi maskara yang terbuat dari
GFRP dan cow catcher dari pelat baja.
c. Ujung kereta tanpa kabin dilengkapi cover yang terbuat dari GFRP dan
rubber bellow
3. Interior
a. Panel interior yang terdiri dari dinding samping dan dinding ujung yang
terbuat dari GFRP serta langit-langit yang terbuat dari Aluminium.
b. Penutup lantai menggunakan Lonleom.
c. Kursi terbuat dari GFRP dengan dudukan pelat baja stainless. Pada kereta
Mec dilengkapi dengan fasilitas untuk penyandang cacat.
d. Lampu penerangan 36 W 220 VAC dan lampu emergency (inverter 24
VDC)
e. Dilengkapi speaker untuk informasi.
f. Dilengkapi dengan rak bagasi dan stanchion (pegangan tangan) dari pipa
baja yang di chrome.
g. Sistem ventilasi paksa dengan kipas angin dan kisi-kisi di atas jendela.
4. Kabin Masinis
a. Terdapat 2 tempat duduk; untuk masinis dan pembantu masinis.
b. Tuas pengendali utama (master controller) untuk traksi dan rem
hidrodinamik dilengkapi dengan tombol deadman.
c. Tuas pengendali rem pneumatic.
d. Driver desk dilengkapi indikator kecepatan, tekanan udara pengereman,
dan indikator lain yang diperlukan untuk pengoperasian kereta, alat
komunikasi, serta tombol-tombol untuk pengoperasian pintu, lampu, dll.
e. Pintu masuk dan pintu partisi ruang masinis jenis swing.
f. Indikator tujuan dari jenis LED dipasang pada bagian depan meja masinis.
g. Tabung pemadam kebakaran 5 kg.
Dari diagram diatas adalah gambaran kasar system kerja KRDI yang menggunakan
sumber berupa engine 386 kW dan menyuplai beberapa komponen utama KRDI.
Fungsi peralatan di driver desk (master control, lighting dsb) dikendalikan oleh
pemilihan driver cabin (active cabin)
Sytem Pintu juga dikendalikan oleh cabin aktif. Dikombinasi valve NO dan NC, hal
ini untuk menjaga solenoid valve agar tahan lama pada saat pintu keadaan tertutup (saat
kereta berjalan).
Tegangan DC dihasilkan dari putaran alternator 24VDC, yang dikopel oleh puly belt
dari putaran engine.
Air Compressor kapasitas 8,2 kW + Air Dryer Unit, dan dilengkapi softstart untuk
mengontrol lonjakan arus start yang tinggi
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. PT. INKA (persero) Madiun merupakan BUMN yang dimiliki Indonesia
yang bergerak dibidang manufaktur dan berdiri sejak tahun 1984 hingga
sekarang. BUMN ini bergerak dalam bidang pembuatan kereta api dan
berbagai bentukalat transportasi lain seperti bus (Trans Jakarta) dan mobil
berpenumpang dengan konsep city car.
2. Proses produksi gerbong melalui banyak tahap, salah satu tahap yang penting
adalah pengerjaan wiring dan pengecekan di Quality Control. Tahap ini
merupakan tahap dimana semua pemasangan komponen electrical dan
property lainnya dipasang dan di uji kelayakannya. Sepertihalnya
pemasangan kabel, tempat duduk, lampu, AC dan lain-lain beserta uji
kelayakan standart keamanan.
3. Salah satu Divisi yang paling penting dalam proses pembuatan ketera api
adalah Quality Control, karena divisi ini bertanggung jawab memantau
semua tahap proses serta bertanggung jawab penuh terhadap hasil produksi
yang telah jadi dan siap keluar.
4. Analisa system electrical di KRDI memiliki beberapa bagian penting yang
ada di power system, yaitu:
1. Battery control 8. Compressor system
2. Lighting control
3. FAN control
4. Door control
5. Speaker control
6. 380 VAC system
7. 24 VDC system
5.2.Saran
Adapun saran yang diberikan dari hasil kerja praktek ini adalah
sebagai berikut ini.
1. Menigkatkan komunikasi yang terarah antara Divisi Quality Control
unit Final dengan pihak Divisi Teknologi unit Design Electrical bila
terjadi transmision trouble shooting yang dikarenakan kesalahan
gambar.
DAFTAR PUSTAKA
INKA,2009, KRDI,INKA,Madiun