Anda di halaman 1dari 30

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PT. INDUSTRI KERETA API


(Persero)

PROPOSAL

Kegiatan ini untuk Memenuhi Ketentuan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus


Merdeka (MBKM) Program Studi D-IV Produksi dan Perawatan
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang

Oleh:
Mohamad Eq Setya Wijaya (2041230118)
Salindra Sakti Putra Santosa (2041230127)
Surya Adi Sanjaya (2041230090)

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI D-IV PRODUKSI DAN PERAWATAN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG
2023
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Jl. Soekarno Hatta No.9 Malang 65141
Telp (0341) 404424 – 404425 Fax (0341) 404420
Laman://www.polinema.ac.id

LEMBAR PERMOHONAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami mahasiswa Program Studi D-IV Teknik
Mesin Produksi dan Perawatan (TMPP), Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri
Malang mengajukan permohonan untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
pada:
Nama Perusahaan : PT INDUSTRI KERETA API (Persero)
Alamat : Jl. Yos Sudarso No.71 Madiun 63122,
Jawa Timur.
Telepon : (0351) 452271-74
Durasi : Empat (4) bulan
Periode : 31 Juli – 30 November 2023

Adapun nama-nama mahasiswa yang dimaksud adalah sebagai berikut:


No. Nama NIM
1 Mohamad Eq Setya Wijaya 2041230118
2 Salindra Sakti Putra Santosa 2041230127
3 Surya Adi Sanjaya 2041230090

Malang, 02 Mei 2023


Mengetahui,
Koordinator PKL D-IV TMPP, Mahasiswa,

Etik Puspitasari, S.T., M.T. Mohamad Eq Setya.W


NIP 19850103 200912 2 006 NIM 2041230118

Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin,

Ir. Pipit Wahyu Nugroho, M.T.


NIP 19700520 200212 1 002

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERMOHONAN ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
II. TUJUAN ............................................................................................................ 3
III. CAPAIAN PEMBELAJARAN ........................................................................ 3
IV. MANFAAT ....................................................................................................... 6
V. TEMPAT ............................................................................................................ 7
VI. WAKTU............................................................................................................ 8
VII. MATERI .......................................................................................................... 8
VIII. KETENTUAN................................................................................................ 8
IX. PENANGGUNG JAWAB ................................................................................ 8
X. ASURANSI ........................................................................................................ 9
XI. MATERI PRAKTIK KULIAH......................................................................... 9
XII. MAHASISWA PELAKSANA KEGIATAN PKL ....................................... 12
XII. PENUTUP ..................................................................................................... 14

LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 SK MENDIKNAS 232-U-2000 Kurikulum PT
LAMPIRAN 2 SE DIRJEN DIKTI 498/E/T/2011 KUALIFIKASI D-IV SAMA DENGAN S1
LAMPIRAN 3 PERMENDIKBUD_049-2014 STANDAR NASIONAL PT

iii
I. PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Malang (Polinema) merupakan salah satu politeknik yang


menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.
Pendidikan Vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan lulusannya
untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu. Ciri khas sistem
pendidikan Politeknik adalah perkuliahan yang menggunakan sistem paket
dengan proses pembelajaran yang didesain agar lulusannya siap kerja. Untuk itu,
sistem pendidikan ini harus didukung oleh metode dan materi pembelajaran yang
sesuai, yang meliputi bidang hard skill dan soft skill. Program pendidikan pada
Jurusan Teknik Mesin Polinema yang diselenggarakan meliputi: Program Diploma
III (D-III) dan Program Sarjana Terapan (D-IV). Sesuai dengan Surat Edaran
Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor: 498/E/T/2011, kualifikasi lulusan Program
D-IV sama dengan S1 di tingkat Universitas. Kedua program tersebut
menggunakan sistem perkuliahan yang terdiri dari 40 % teori dan 60 % praktik,
yang dilaksanakan rata-rata selama 37 jam/minggu. Program D-III memiliki 6
semester perkulian (5+1), yang artinya selama 5 semester diisi dengan perkuliahan
yang dilakukan di kampus dan 1 semester diisi dengan pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dan penyusunan Tugas Akhir (TA). Program Sarjana Terapan (D-
IV) memiliki 8 semester perkuliahan dengan Kurikulum MBKM, yang artinya
mahasiswa diberi kesempatan untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
selama 1 semester yang ditempuh pada semester ke-7, dimana bobotnya setara
dengan 20 SKS.
Politeknik merupakan suatu lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang
diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang terampil, profesional dan siap pakai
untuk jenjang engineer menengah di bidangnya. Oleh karena itu, Politeknik dituntut
agar selalu dapat menyesuaikan pendidikannya dengan perkembangan lapangan
pekerjaan yang sesungguhnya. Politeknik berupaya untuk menggabungkan
keilmuan yang didapat dari institusi kampus dengan kondisi teknologi yang
berkembang di dunia luar khususnya dunia industri. Berbagai kekurangan di

1
bangku perkuliahan dapat ditutupi dengan kemampuan mahasiswa di luar institusi,
sehingga mahasiswa dapat benar-benar mengetahui sistem dan teknologi yang
berkembang.
Guna mempersiapkan lulusan yang “siap pakai” serta mendukung program
“link and match”, program Praktik Kerja Lapangan (PKL) sangat dibutuhkan.
Melalui program ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang hal yang
dibutuhkan pihak industri, sekaligus dapat mengangkat permasalahan yang ada di
industri sebagai judul Tugas Akhir/Skripsi. Sedang dari pihak industri diharapkan
mampu memanfaatkan program ini, sebagai langkah awal dalam memilih calon
tenaga kerja yang lebih berkualitas sesuai kebutuhan.
PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) merupakan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) manufaktur kereta api terintegrasi pertama di
AsiaTenggara. Fokus dari PT INKA adalah menghasilkan produk dan jasa yang
berkualitas tinggi bagi pelanggan. PT INKA menyediakan berbagai
macamproduk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan serta after sales
untukmemastikan bahwa pelanggan menerima produk dengan kualitas terbaik.
Produkdari PT INKA telah diekspor ke berbagai negara, seperti Bangladesh,
Filipina,Malaysia, Thailand, Singapura, dan Australia. Kantor pusat PT INKA
(Persero) berdisi di Kawasan Jalan Yos Sudarso,Madiun, Jawa Timur.
Keberadaan kantor pusat dan sekaligus pabrik kereta apiyang dulu merupakan Balai
Yasa Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) di ataslahan seluas 22,5 hektar
itu menjadi saksi sejarah perjalanan panjang PT INKA(Persero)yang
merupakan BUMN manufaktur sarana perkereta-apian pertama danterbesar
di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) ini. Secara formal PT INKA (Persero) berdiri
pada tanggal 18 Mei 1981. Selanjutnya dilakukan penyerahan operasional
pabrikkereta api oleh pihak PJKA kepada manajemen PT INKA (Persero) pada
tanggal 29Agustus 1981. Tanggal inilah yang kemudian dicatat sebagai hari
kelahiran PT INKA(Persero).

2
II. TUJUAN

Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga


praktis yang menguasai dasar-dasar ilmiah dan ketrampilan dalam bidang keahlian
tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan
cara penyelesaian masalah sesuai keahliannya, seperti berikut:
1. Memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
2. Memahami tentang dasar-dasar perawatan mesin industri atau mesin
pembangkit atau mesin perkakas atau mesin yang lainnya.
3. Mempraktikkan SOP perawatan mesin.
4. Melakukan trouble shooting pada proses perawatan mesin.
5. Melakukan perawatan dan perbaikan mesin-mesin industri.
6. Memahami tentang dasar-dasar proses manufaktur
7. Mempraktikkan SOP proses manufaktur
8. Memahami dan melakukan proses manufaktur
9. Memahami tentang dasar-dasar desain mesin
10. Mempraktikkan SOP proses desain mesin
11. Memahami dan melakukan proses desain mesin

III. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Capaian pembelajaran lulusan Program Studi D-IV Teknik Mesin Produksi


dan Perawatan adalah mencetak profil lulusan “siap kerja” dengan kualifikasi
sebagai perancang, pelaksana, pemantau dan pengendali sistem produksi dan
perawatan pada mesin-mesin produksi yang mencakup mesin perkakas
konvensional dan non konvesional, mesin potong dan pemrosesan logam, alat-alat
angkat dan pemindah, mesin konversi energi, serta mesin pendingin dan
instalasinya adalah sebagai berikut:
1. Sikap
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;

3
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika;
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
f. Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri;
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

2. Penguasaan Pengetahuan

a. Menguasai konsep teoretis secara umum sains alam, prinsip-prinsip rekayasa


(engineering principles), sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang
diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses, produk atau
komponen;
b. Menguasai konsep teoritis secara umum tentang metode penyelesaian masalah
rekayasa, sumberdaya, perangkat IT, dan teknologi modern yang sesuai untuk
menyelesaikan masalah rekayasa secara prosudural;
c. Menguasai pengetahuan tentang codes dan standard yang berlaku untuk
penyelesaian masalah produksi, perawatan dan perbaikan;
d. Menguasai pengetahuan tentang perkembangan teknologi terbaru dan terkini;
e. Menguasai prinsip tata cara kerja bengkel / studio dan kegiatan laboratorium,
serta pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
f. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data
serta memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi;

4
g. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi

3. Keterampilan Khusus
a. Mampu menerapkan matematika, sains alam, dan prinsip rekayasa ke dalam
prosedur dan praktik teknikal (pemesinan, fabrikasi, dan CNC) untuk
menyelesaikan masalah rekayasa yang terdefinisi dengan jelas pada bidang
spesialisasi yang dihadapi;
b. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah rekayasa bidang produksi
dan perawatan, yang terdefinisi dengan jelas menggunakanan alisis data
berdasarkan standar yang relevan, serta memilih metode dengan memperhatikan
faktor ekonomi, kesehatan, keselamatan dan lingkungan;
c. Mampu merancang secara praktis suatu sistem manufaktur, secara ekonomis
dengan mempertimbangkan masalah keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan;
d. Mampu melakukan pengembangan berkelanjutan untuk memecahkan
permasalahan teknik manufaktur dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip dasar
berpikir kritis, inovatif dan terukur dengan gagasan yang mengglobal;
e. Mampu bekerjasama dalam tim untuk memecahkan permasalahan teknik
manufaktur dan perawatan
f. Memiliki kepribadian luhur dan karakter yang kuat sebagai Sarjana Terapan
Teknik Mesin.

4. Keterampilan Umum

a. Menguasai dasar-dasar ilmiah disiplin ilmu di bidang teknik


manufaktur/produksi, dan teknik perawatan/perbaikan mesin industri.
b. Mampu melaksanakan pekerjaan serta memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural dengan ketrampilan yang sesuai dengan di bidang teknik
manufaktur/produksi, dan teknik perawatan/perbaikan mesin industri, serta
mampu mengelola kelompok kerja.

5
c. Mampu memilih metode yang baku maupun belum baku dalam melaksanakan
proses manufaktur/produksi, dan melakukan perawatan/perbaikan mesin
Industri.
d. Mampu berkomunikasi dengan team work dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
dan mampu menyusun laporan tertulis tentang hasil kerjanya.
e. Mampu bersikap dan berperilaku baik dalam masyarakat dan dalam meniti karir
sesuai dengan norma yang berlaku di tempat kerjanya.
f. Mampu mengikuti perkembangan secara umum ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/seni di bidang teknik manufaktur/produksi, sertateknologi mesin-mesin
industri.
g. Mampu menyelesaikan pekerjaan bidang keahlian Teknik Mesin dan
memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidang teknik
dalam penyelesaian masalah yang mengacu pada metode yang baku serta
mampu beradaptasi terhadap praktik dan teori di dunia industri modern;
h. Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai
dengan bidang keahlian terapannya meliputi teknik manufaktur secara umum,
konsep teoritis, perancangan dan gambar, pengendalian produksi, eksekusi
material, kontrol kualitas, perakitan dan instalasi, serta kewirausahaan bidang
manufaktur didasarkan pada pemikiran logis, inovatif yang profesional dan
bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri;

IV. MANFAAT

4.1 Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang telah dimiliki pada kegiatan


riil di industri, sehingga mampu memahami perbedaan antara pengetahuan di
bangku perkuliahan dengan di industri.
b. Mahasiswa dapat menguji kemampuan pribadi untuk mengembangkan
kreativitas sesuai ilmu yang diperoleh dan etika berkomunikasi dengan
masyarakat industri.

6
c. Memperdalam dan meningkatkan kualitas keterampilan dan kreatifitas diri
yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki.
d. Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan di masa yang akan datang.
e. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman sebagai generasi
terdidik yang nantinya dapat terjun dalam masyarakat terutama dalam bidang
industri permesinan, baik produksi maupun perawatan Indonesia.

4.2 Bagi Politeknik Negeri Malang Jurusan Teknik Mesin


4.2.1 Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana
kurikulum yang telah diterapkan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja
yang terampil di bidangnya.
4.2.2 Sebagai sarana pengenalan institusi pendidikan Politeknik, khususnya
Jurusan Teknik Mesin Program Studi Produksi dan Perawatan kepada
bagian usaha perusahaan yang membutuhkan lulusan atau tenaga
kerja yang dihasilkan oleh Politeknik.

4.3. Bagi Perusahaan yang Bersangkutan


4.3.1. Menjalin hubungan yang baik dan kerja sama antara dunia
pendidikan dengan perindustrian wilayah Indonesia.
4.3.2. Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada di
Politeknik.
4.3.3. Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh badan usaha terkait sehingga dapat meningkatkan
produktivitas

V. TEMPAT

PKL dilaksanakan di PT Industri Kereta Api (Persero)

7
VI. WAKTU

Kegiatan PKL ini dilaksanakan pada semester 7 tahun akademik


2023/2024 mulai 26 Juni–27 Oktober 2023

VII. MATERI

Materi PKL yang akan diambil adalah bidang mesin produksi dan perawatan
mesin atau bidang lain yang masih dalam ruang lingkup Teknik Mesin. Adapun
bidang-bidang tersebut meliputi :

a. Pemesinan (Perkakas dan Mesin Industri)


b. Teknik Perawatan Mesin Industri (Perawatan Dasar, Perawatan Mesin
Produksi dan Mesin Konversi Energi, serta Instalasi Perpipaan)
c. Manajemen Produksi, Manajemen Perawatan dan Perbaikan, serta Sistem
Manajemen Mutu
d. Desain Mesin Industri
e. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
f. Keahlian Berkomunikasi

VIII. KETENTUAN

Mahasiswa peserta Praktik Kerja Lapangan wajib mengikuti aturan-aturan


yang ditetapkan di perusahaan terkait. Jika peserta PKL melanggar aturan dari
perusahaan, perusahaan dapat memberhentikan peserta PKL.

IX. PENANGGUNG JAWAB

Apabila terdapat hal-hal yang perlu diinformasikan dan didiskusikan,


perusahaan dapat menghubungi contact person di bawah ini:

8
Ketua Program Studi
: Dr. Drs. Moh. Hartono, M.T. (085233165999)
D-IV TMPP
Koordinator PKL
: Etik Puspitasari, S.T., M.T. (081234325858)
D-IV TMPP

X. ASURANSI

Berikut ini adalah informasi berkaitan dengan asuransi mahasiswa atau peserta PKL
dari Politeknik Negeri Malang:
1. Mahasiswa atau peserta PKL telah diasuransikan oleh Politeknik Negeri
Malang.
2. Apabila terjadi kecelakaan kerja, perusahaan dapat melaporkan ke
Urusan Kemahasiswaan dan Alumni Politeknik Negeri Malang
Telp (0341) 404424 – 404425 dengan no. ekstensi 2439 , Fax (0341) 404420
3. Mahasiswa dapat mengajukan klaim dengan menghubungi Bapak Rusli,
S.Kom., M.M. selaku Kepala Urusan Kemahasiswaan dan AlumniPolinema.
4. Jika Mahasiswa atau peserta PKL Polinema membutuhkan surat keterangan
berkaitan dengan asuransi dapat menghubungi ibu Devita selaku
administrasi Pembantu Direktur III.

XI. MATERI PRAKTIK KULIAH

Materi praktik yang pernah ditempuh di Jurusan Teknik Mesin Politeknik


Negeri Malang antara lain :

1. Praktik Pengelasan
a. Las Oxy Acetylene
b. Las Listrik
2. Praktik Kerja Bangku dan Pelat
a. Praktik Kerja Kikir

9
b. Praktik Kerja Tempa
c. Praktik Kerja Fabrikasi (Pelat)
3. Praktik Perawatan Dasar
a. Leveling (kedataran)
b. Alignment (kesejajaran, round out)
c. Identifikasi Bantalan (Bearing)
d. Pelumasan (Point lubrication)
e. Power Transmission (puli - sabuk, sprocket - rantai, roda gigi,
kopling, clutch)
4. Praktik Laboratorium
a. Metalografi
b. Uji Tarik
c. Uji Impact
d. Uji Puntir
e. Uji Tekan
f. Uji Kekerasan
g. Uji Kelenturan
h. Pneumatik dan Hidraulik
5. Praktik Produksi Dasar dan Lanjut
a. Praktik Mesin Bubut/Turning Machine
b. Praktik Mesin Frais/Milling Machine
c. Praktik Mesin Sekrap/Shapping Machine
d. Praktik Mesin Gerinda/Grinding Machine
6. Praktik Pemesinan Lanjut
a. Praktik Mesin Turning 2-Axis CNC (Computer Numerical Control)
b. Praktik Mesin Milling 3-Axis dan 4-Axis CNC (Computer Numerical
Control)
c. Wire Cut
d. Electronic Discharge Machine
7. Praktik Perawatan Mesin Konversi Energi
a. Praktik Perawatan Mesin Boiler

10
b. Praktik Perawatan Mesin AC
c. Praktik Perawatan Mesin Kompresor
d. Praktik Perawatan Mesin Heat Exchanger
e. Praktik Perawatan Mesin Pompa dan Turbin
f. Praktik Perawatan Mesin Motor Bakar
8. Kelistrikan
a. Mekatronika
b. Teknik Tenaga Listrik
9. Program Komputer
a. Microsoft Office 2007
b. AutoCAD 2015
c. Catia V5R17
d. Mastercam X5
e. SolidWork dan SolidCAM 2017

11
XII. MAHASISWA PELAKSANA KEGIATAN PKL

Peserta Pelaksana Praktik Kerja Lapangan

1. Nama : Mohamad Eq Setya Wijaya


NIM : 2041230118
Kelas : 3A - D4 Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
IPK : 3.53 (s/d Semester 6)
Alamat Desa Siraman Rt 03/03 Kec. Kesamben Kab.
:
Blitar
Telp/Email : 082231923272 / mohamadwijaya16@gmail.com

Pengalaman Praktik Praktik Kuliah (Praktik Kerja Bangku, Praktik


Las, Praktik Mesin Bubut, Praktik Mesin Frais,
:
Praktik MKE)

12
2. Nama : Salindra Sakti Putra Santosa
NIM : 2041230127
Kelas : 3A - D4 Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
IPK : 3.25 (s/d Semester 6)
Dsn. Bakulan Rt 01/01 Kec. Ngunut
Alamat : Kab.Tulungagung
Telp/Email : 085896200619/ salindrasakti50@gmail.com

Pengalaman Praktik : Praktik Kuliah (Praktik Kerja Bangku, Praktik


Las, Praktik Mesin Bubut, Praktik Mesin Frais,
: Praktik MKE)

13
3. Nama : Surya Adi Sanjaya
NIM : 2041230090
Kelas : 3A - D4 Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
IPK : 3.10 (s/d Semester 6)
Ds. Kranggan Rt 01/03 Kec. Ngajum
Alamat : Kab.Malang
Telp/Email : 081233666480/ suryaadisanjaya6@gmail.com

Pengalaman Praktik : Praktik Kuliah (Praktik Kerja Bangku, Praktik


Las, Praktik Mesin Bubut, Praktik Mesin Frais,
: Praktik MKE)

14
XII. PENUTUP

Besar harapan kami agar pimpinan perusahaan dapat menerima dan


menyetujui proposal ini. Kami berharap pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dengan Kurikulum MBKM ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan,
sehingga ada hubungan timbal balik yang baik antara kedua belah pihak.
Demikian proposal permohonan kami buat. Atas perhatian pimpinan
perusahaan, kami sampaikan terima kasi

15
KEPUTUSAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR: 232/U/2000

Tentang

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PERGURUAN TINGGI


DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR SISIWA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

MENIMBANG : Bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan pasal 13 dan pasal


14 Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi dipandang perlu menetapkan kembali
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian
Hasil Belajar Mahasiswa.
MENGINGAT : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaga Negara Tahun 1989 Nomor 6/ 1989,
Tambahan Lembaran Negara 5859).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor Nomor 115, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3858).

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL


TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM
PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL
BELAJAR MAHASISWA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam keputusan yang dimaksud dengan:


1. Pendidikan Tinggi adalah lanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan
untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan / atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan / atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan /
atau kesenian.
BAB II

TUJUAN DAN ARAH PENDIDIKAN

Pasal 2

1. Pendidikan akademik bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi


anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dalam
menerapkan, mengembangkan dan / atau memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian serta menyebarluaskan dan
mengupayakan penggunaan untuk taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.
2. Pendidikan profesional bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang kemampuan profesional yang menerapkan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan / atau kesenian serta
mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Pasal 3

1. Program Akademik terdiri atas program sarjana, program magister dan program
doctor.
2. Program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi
sebagai berikut:
a. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan bidang keahlian
tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan
merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dikawasan keahlian.
b. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan
pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai
dengan tata kehidupan bersama.
c. Mampu bersikap dan berprilaku dalam membawa diri berkarya
dibidang keahliannya maupun dalam kehidupan bersama dimasyarakat.
d. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian yang merupakan keahliannya.

3. Program magister diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki ciri-ciri


sebagai berikut:
a. Mempunyai kemampuan mengembangkan dan memutakhirkan ilmu
pengetahuan teknologi dan/ atau kesenian dengan cara menguasai dan
memahami, pendekatan, metode, kaidah ilmiah disertai keterampilan
penerapannya.
b. Mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan dibidang
keahliannya melalui kegiatan penelitian dan pengembanganberdasarkan
kaidah ilmiah.
c. Mempunyai kemampuan mengembangkan kinerja profesiolnya yang
ditujukan dengan ketajaman analisis permasalahan, keserbacukupan
ditinjau, kepaduan memecahkan masalah dan profesi yang serupa.

4. Program doktor diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kemampuan


sebagai berikut:
a. Mempunyai kemampuan mengembangkan konsep ilmu, teknologi,
dan / atau kesenian baru dalam bidang keahlianya melalui penelitian.
b. Mempunyai kemampuan memimpin dan mengembangkan program
penelitian.
c. Mempunyai kemampuan pendekatan indisipliner dalam berkarya
dibidang keahliannya.

Pasal 4

1. Pendidikan profesional terdiri atas Diploma I, Diploma II, Diploma III dan
Diploma IV.
2. Program Diploma I diarahkan pada hasil lulusan yang bersifat menguasai
kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, atau
memecahkan masalah yang sudah akurat dan konseptual dalam bimbingan.
3. Program Diploma II diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai kempuan
dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, atau memcahkan masalah
yang sudah akrab sifat-sifat konseptual secara mandiri, baik dalam bentuk
pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaan.
4. Program Diploma III diarahkan kepada lulusan yang menguasai kemampuan
dalam bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang belum akrab dengan
sifat-sifat maupun konseptualnua, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun
tanggung jawab pekerjaanya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan
bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimiliknya.

5. Program Diploma IV diarahkan kepada hal lulusan yang menguasai


kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang komplek dengan dasar
kemampuan profesional tertentu, termasuk keterampilan merencanakan,
melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab
mandiri pada tingkat tertentu, memiliki kemampuan manajerial, serta
mampua mengikuti perkembangan, pengetahuan dan teknologi didalams
bidang keahliannya.
2. Beban studi program diploma II sekurang-kurangnya 80 (delapan puluh) SKS
dan sebanyak- banyaknya 50 (lima puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 2
(dua) semester dan selama-lamanya 4 (empat) semester setelah pendidikan
menengah.

3. Beban studi program diploma III sekurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh)


SKS dan sebanyak-banyaknya 120 (seratus dua puluh) SKS yang dijadwalkan
untuk 6 (enam) semester dan dapat ditempuh dalam waktu sekurang-
kurangnya 6 (enam) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester
setelah pendidikan menengah.

4. Beban studi program diploma IV sekurang-kurangnya 144 (seratus empat


puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh)
SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14
(empat belas) setelah pendidikan menengah.
LAMPIRAN 2
GI]CMIM

M4m40 U ZNR^S^9^2KLL LP I+0i1 2KLL


]am+ U :
#$0i7a1 U D*a1i5ika2i =:C_ 2ama d$()a( G:L

bt7<
L< #im+i(a( #$0)*0*a( 9i())i M$)$0i
2< D440di(at40 D4+$0ti2 Wi1a/a7 C 2<d< gCC
=i G$1*0*7 C(d4($2ia

G$6a1a( d$()a( +$()ak*a( ma*+*( +$($0imaa( +$)a8ai di 1i()k*()a( +$m$0i(ta7 +*2at da(
da$0a73 d$()a( 740mat &$02ama i(i kami 1a+40ka( k$+ada >a+ak^C&* 7a1:7a1 2$&a)ai &$0ik*tU

L< &a78a 2$2*ai d$()a( U(da():*(da() M4m40 2K 9a7*( 2KKP 9$(ta() Gi2t$m #$(didika(
Ma2i4(a1 #a2a1 LN3 +$(didika( ti())i m$(cak*+ +04)0am +$(didika( di+14ma3 2a06a(a3
ma)i2t$03 2+$2ia1i23 da( d4kt40 /a() di2$1$())a0aka( 41$7 +$(didika( ti())ie
2< &a78a 2$2*ai d$()a( U(da():*(da() M4m40 2K 9a7*( 2KKP 9$(ta() Gi2t$m #$(didika(
Ma2i4(a1 #a2a1 2K3 +$0)*0*a( ti())i da+at m$(/$1$())a0aka( +04)0am akad$mik3 +045$2i3
da(^ata* A4ka2ie
P< &a78a 2$2*ai d$()a( D$+*t*2a( @$(t$0i #$(didika( Ma2i4(a1 M4m40 LQR^U^2KKL 9a7*(
2KKL 9$(ta() [$1a0 da( ]*1*2a( #$0)*0*a( 9i())i +a2a1 LK a/at L3 1*1*2a( #04)0am
=i+14ma C_ &$0)$1a0 SDPjDGD SDiGH TIPDUDG di2i()kat GG9e
Z< &a78a k*a1i5ika2i 1*1*2a( +$0)*0*a( ti())i 0PZLPDW )iUEZWD *4 HDWD KIGLDG SDPjDGD
SOPDOD7: `GLa3 &aik /a() da0i G$k41a7 9i())i3 #41it$k(ik3 C(2tit*t3 ata* U(iA$02ita2< =i+14ma:
C_ m$0*+aka( +04)0am A4ka2i4(a13 2$da()ka( GL m$0*+aka( +04)0am akad$mik3 /a()
m$m+*(/ai m*ata( k0$dit 2ama 2$&a(/ak LZZ 2k2 da( dit$m+*7 da1am 8akt* Z `$m+ata
ta7*(e

=$mikia( 7a1 i(i kami 2am+aika( 2$&a)ai +$0tim&a()a( da1am +$($0imaa( da( 2t*di 1a(6*t
+$)a8ai +ada ma2a m$(data()< Ita2 +$07atia((/a3 kami m$()*ca+ka( t$0ima ka2i7<

I<(< @$(t$0i #$(didika( Ma2i4(a1


=i0$kt*0 F$(d$0a1 #$(didika( 9i())i3

ttd

=64k4 Ga(t424
MC#< LNOPKNKN LNQRKP L KKP

9$m&*2a(U
L< @$(t$0i #$(didika( Ma2i4(a1 HC `2$&a)ai 1a+40a(a
2< D$+a1a >i04 D$+$)a8aia( D$mdik(a2
P< Ita2$ #$(didika( di G$1*0*7 D>HC

440
ALINAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 49 TAHUN 2014

TENTANG

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 52 ayat (3) dan Pasal
54 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang


Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan


Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5336);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang


Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4864);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5007);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5500);
6. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.
7. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister,
program doktor, program profesi, program spesialis yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

8. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan


pendidikan tinggi.
9. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis
pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
10. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
11. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode
ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan
yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang
pengetahuan dan teknologi.
12. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
13. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks, adalah takaran
waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per
semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran
atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam
mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.
14. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
15. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi antara lain,
pustakawan, tenaga administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik
informasi.
16. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan.
17. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Pasal 2
(1) Standar Nasional Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a. Standar Nasional Pendidikan;
b. Standar Nasional Penelitian; dan
c. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.
(2) Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional Penelitian, dan Standar
Nasional Pengabdian kepada Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan
tridharma perguruan tinggi.
c. lulusan program diploma tiga paling sedikit menguasai konsep teoritis
bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum;
d. lulusan program diploma empat dan sarjana paling sedikit menguasai
konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara
umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan
dan keterampilan tersebut secara mendalam;
e. lulusan program profesi paling sedikit menguasai teori aplikasi bidang
pengetahuan dan keterampilan tertentu;
f. lulusan program magister, magister terapan, dan spesialis satu paling
sedikit menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu;
g. lulusan program doktor, doktor terapan, dan spesialis dua paling sedikit
menguasai filosofi keilmuan bidang pengetahuan dan keterampilan
tertentu.
(3) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) bersifat kumulatif dan/atau integratif.
(4) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam bahan kajian yang distrukturkan
dalam bentuk mata kuliah.

Bagian Keempat
Standar Proses Pembelajaran

Pasal 10
(1) Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian
pembelajaran lulusan.
(2) Standar proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup:
a. karakteristik proses pembelajaran;
b. perencanaan proses pembelajaran;
c. pelaksanaan proses pembelajaran; dan
d. beban belajar mahasiswa.

Pasal 11
(1) Karakteristik proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
ayat (2) huruf a terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
(2) Interaktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa capaian
pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua
arah antara mahasiswa dan dosen.
(3) Holistik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa proses
pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan
luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun
nasional.
(4) Integratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa capaian
pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi
untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam
satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
i. daftar referensi yang digunakan.
(4) Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain wajib ditinjau dan
disesuaikan secara berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Pasal 13
(1) Pelaksanaan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
ayat (2) huruf c berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen,
mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu.
(2) Proses pembelajaran di setiap mata kuliah dilaksanakan sesuai Rencana
pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain dengan karakteristik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.
(3) Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa wajib
mengacu pada Standar Nasional Penelitian.
(4) Proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat
oleh mahasiswa wajib mengacu pada Standar Nasional Pengabdian kepada
Masyarakat.

Pasal 14
(1) Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara
sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban
belajar yang terukur.
(2) Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan
metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah
untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah
dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
(3) Metode pembelajaran sebagaimana dinyatakan pada ayat (2) yang dapat
dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah antara lain: diskusi
kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran
kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah,
atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
(4) Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa
metode pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan diwadahi
dalam suatu bentuk pembelajaran.
(5) Bentuk pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat berupa:
a. kuliah;
b. responsi dan tutorial;
c. seminar; dan
d. praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan;
(6) Bentuk pembelajaran selain yang dimaksud pada ayat (5), bagi program
pendidikan diploma empat, program sarjana, program profesi, program
magister, program magister terapan, program spesialis, program doktor,
dan program doktor terapan, wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa
penelitian.
(7) Bentuk pembelajaran berupa penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat
(6) merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam
rangka pengembangan pengetahuan dan keterampilannya serta
meningkatkan kesejahteran masyarakat dan daya saing bangsa.
(8) Bentuk pembelajaran selain yang dimaksud pada ayat (5), bagi program
pendidikan diploma empat, program sarjana, program profesi, dan program
spesialis wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada
masyarakat.
(9) Bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (8) merupakan kegiatan mahasiswa di bawah
bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Pasal 15
(1) Beban belajar mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2)
huruf d, dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (sks).
(2) Satu sks setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar
per minggu per semester.
(3) Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks.
(4) Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama
16 (enam belas) minggu.

Pasal 16
(1) 1 (satu) sks pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi dan tutorial,
mencakup:
a. kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu
per semester;
b. kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 50 (lima puluh) menit
per minggu per semester; dan
c. kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per
semester.
(2) 1 (satu) sks pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran
lain yang sejenis, mencakup:
a. kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per
semester; dan
b. kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per
semester.
(3) 1 (satu) sks pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat,
dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara, adalah 160 (seratus enam
puluh) menit per minggu per semester.

Pasal 17
(1) Beban normal belajar mahasiswa adalah 8 (delapan) jam per hari atau 48
(empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks
per semester, sampai dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh
empat) jam per minggu setara dengan 20 (dua puluh) sks per semester.
(2) Untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan program sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5, mahasiswa wajib menempuh beban belajar paling
sedikit:
a. 36 sks untuk program diploma satu;
b. 72 sks untuk program diploma dua;
c. 108 sks untuk program diploma tiga;
d. 144 sks untuk program diploma empat dan program sarjana;
e. 36 sks untuk program profesi;
f. 72 sks untuk program magister, magister terapan, dan spesialis satu;
dan
g. 72 sks untuk program doktor, doktor terapan, dan spesialis dua.
(3) Masa studi terpakai bagi mahasiswa dengan beban belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) sebagai berikut:
a. 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun untuk program diploma satu;
b. 2 (dua) sampai 3 (tiga) tahun untuk program diploma dua;
c. 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun untuk program diploma tiga;

e. 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun untuk program profesi setelah


menyelesaikan program sarjana atau diploma empat;
f. 1,5 (satu koma lima) sampai 4 (empat) tahun untuk program magister,
program magister terapan, dan program spesialis satu setelah
menyelesaikan program sarjana atau diploma empat; dan
g. paling sedikit 3 (tiga) tahun untuk program doktor, program doktor
terapan, dan program spesialis dua.
(4) Beban belajar mahasiswa berprestasi akademik tinggi setelah dua semester
tahun pertama dapat ditambah hingga 64 (enam puluh empat) jam per
minggu setara dengan 24 (dua puluh empat) sks per semester.
(5) Mahasiswa yang memiliki prestasi akademik tinggi dan berpotensi
menghasilkan penelitian yang sangat inovatif sebagaimana ditetapkan senat
perguruan tinggi dapat mengikuti program doktor bersamaan dengan
penyelesaian program magister paling sedikit setelah menempuh program
magister 1 (satu) tahun.

Bagian Kelima
Standar Penilaian Pembelajaran

Pasal 18
(1) Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan.
(2) Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mencakup:
a. prinsip penilaian;
b. teknik dan instrumen penilaian;
c. mekanisme dan prosedur penilaian;

Anda mungkin juga menyukai