Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PT.LEN INDUSTRI PERSERO

DISUSUN OLEH :

NAMA : INTAN NADIA HERMAWAN


NPSN : 0066334041
KELAS : XII
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SMKN 1 MAJALAYA
2023
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) merupakan program yang dilaksanakan dengan tujuan
untuk bisa melatih kemampuan siswa dalam dunia industri. Pelaksanaan PKL dilakukan agar
siswa bisa memahami dan mengukur seberapa jauh kompetensi keahlian yang dimilikinya.
Selain itu, PKL membantu untuk siswa bisa mendapatkan bekal dalam menghadapi
dunia kerja nantinya. Saat sudah memasuki dunia kerja, siswa diharapkan bisa untuk bersaing
secara sehat dalam dunia industri maupun usaha. PKL diberikan agar siswa secara teknis
mendapatkan wawasan yang lebih luas dan fleksibel, terutama dalam bidang teknologi dan
ilmu pengetahuan.
Di sisi lain, PKL bisa membantu meningkatkan kualitas dan mutu SMK agar siswa dapat
mengimplementasikan secara langsung materi yang didapatkan di bangku sekolah.

2. TUJUAN PELAKSANAAN PKL


1. Membantu siswa memahami pengertian PKL, beradaptasi, serta berkompetisi dengan
bekerja secara maksimal, serta membantu siswa dalam memahami etika, tata tertib, dan
variasi lokasi PKL.
2. Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam menghadapi tantangan
dunia nyata pada lingkungan kerja.
3. Memberikan motivasi agar siswa serius dan bersemangat dalam mencapai cita-cita.
4. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir dalam era globalisasi.
5. Menambah wawasan dan keahlian siswa yang tidak diperoleh di lingkungan sekolah.
6. Meningkatkan kecakapan mandiri dalam bekerja serta percaya diri dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi dalam dunia usaha.
Memahami karakter pelanggan serta persaingannya dalam dunia usaha.
PELAKSANAAN PKL

1.DESKRIPSI PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI/DUNIA KERJA TEMPAT PKL


PT Len Industri (Persero) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesiayang
bergerak di bidang produksi peralatan elektronik. Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah
resmi menunjuk perusahaan ini sebagai induk holding BUMN industri pertahanan, yang
beranggotakan Pindad, Dahana, Dirgantara Indonesia, dan PAL Indonesia. Perusahaan ini lalu
meluncurkan DEFEND ID sebagai identitas dari holding.

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1965 sebagai Lembaga Elektroteknika
Nasional (LEN) di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. LEN awalnya fokus
melakukan penelitian di bidang penyiaran. Pada tahun 1983, LEN mulai merintis sistem
persinyalan kereta api, dan dua tahun kemudian, LEN mulai merintis sistem surya rumahan.
Pada tahun 1991, LEN resmi dipisah dari LIPI untuk membentuk PT Len Industri (Persero).
Pada tahun 2001, untuk pertama kalinya, sistem interlocking elektromekanik buatan
perusahaan ini dipasang di Stasiun Tagogapu. Pada tahun 2004, perusahaan ini memproduksi
sistem navigasi untuk kapal milik TNI Angkatan Laut dan peluru kendali anti pesawat terbang.
Pada tahun 2005, sistem interlocking elektronik buatan Len Industri resmi dioperasikan di
Stasiun Slawi. Pada tahun yang sama, pemancar TV VHF buatan perusahaan ini juga diekspor
ke Malaysia. Pada tahun 2006, Len Industri memasang panel surya untuk ratusan mercusuar
di Indonesia. Pada tahun 2007, pemancar TV buatan perusahaan ini diekspor ke Timor Leste.

Pada tahun 2015, Len Industri membangun PLTS pertama di Indonesia, dengan kapasitas
5 MWp di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Antara tahun 2016 hingga sekarang, perusahaan ini
memproduksi sistem persinyalan untuk Kalayang Bandara Soekarno-Hatta, LRT Sumatera
Selatan, LRT Jakarta, dan LRT Jabodebek. Perusahaan ini juga mulai memproduksi LenSOLAR,
yakni sel surya yang dapat dipasang di atap rumah / pabrik. Perusahaan ini pun mulai
mengembangkan radar pertahanan.Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi
menunjuk perusahaan ini sebagai induk holding BUMN industri pertahanan, yang
beranggotakan Pindad, Dahana, Dirgantara Indonesia, dan PAL Indonesia. Pindad akan
difokuskan memproduksi platform pertahanan darat, Dirgantara Indonesia akan difokuskan
memproduksi platform pertahanan udara, PAL Indonesia akan difokuskan memproduksi
platform pertahanan laut, sementara Dahana akan difokuskan memproduksi bahan peledak
untuk keperluan pertahanan. Pada tanggal 20 April 2022, Presiden Joko Widodo resmi
meluncurkan "DEFEND ID" sebagai identitas dari holding.DEFEND ID pun menargetkan dapat
menjadi salah satu dari 50 perusahaan pertahanan terbesar di dunia pada tahun 2024.

PT Len Industri (Persero) saat ini bergerak di bidang industri elektronika pertahanan,
sistem transportasi, energi baru terbarukan, dan ICT (Information & Communication
Technology) dan sistem navigasi. Perusahaan plat merah asal Kota Kembang telah
mengembangkan bisnis dan produk-produk dalam bidang elektronika untuk industri dan
prasarana, serta telah menunjukkan berbagai pengalaman dalam bidang :
 Sistem Persinyalan Kereta Api di berbagai jalur utama kereta api di Pulau Jawa,
Sumatera, dan Sulawesi.
 Pembangunan urban transport di kota-kota besar seperti LRT Sumatera Selatan, LRT
Jakarta, LRT Jabodebek dan APMS / Skytrain Bandara Soekarno Hatta Jakarta.
 Jaringan infrastruktur telekomunikasi yang telah terentang baik di kota besar maupun
daerah terpencil. Salah satunya adalah Palapa Ring Paket Tengah yang menghubung 17
kabupaten Indonesia Bagian Tengah sehingga masyarakat dapat menikmati pita lebar.
 Elektronika untuk pertahanan, baik darat, laut, maupun udara seperti Communication
Tactical Data Link (CTDLS), radio taktikal, combat system kapal perang, mission system drone,
sistem informasi intelijen, Radar Surveilence/GCI, ,Combat Management System (CMS)
Mandala pada kapal perang dan target Drone itu adalah beberapa produk andalan dalam
spektrum bisnis pertahanan yang telah digunakan oleh TNI maupun yang masih dalam
pengembangan, dan PT Len juga ditunjuk untuk mengintegrasikan Sistem baterai pertahanan
Udara Starstreak untuk TNI ADDalam penyediaan Starstreak ini, Len melakukan joint
production dan integrasi sistem yang dilakukan di Len Technopark, Subang. Hal ini dilakukan
untuk memenuhi nilai Imbal Dagang, Kandungan Lokal, dan Offset (IDKLO) keterlibatan
perusahaan lokal dalam setiap pengadaan alutsista dari vendor asing untuk membangun
kemandirian teknologi di bidang pertahanan. Direktur Strategi Bisnis & Portofolio Len, Linus
Andor M. Sijabat menyebutkan mekanisme proyek Starstreak bisa menjadi role model
pengadaan alutsista lainnya. Sebagai induk holding BUMN Industri Pertahanan Defend ID, Len
berhasil memenuhi IDKLO dimana keterlibatan Len yang signifikan dalam proses produksi,
integrasi, suplai komponen elektronik dan mekanik, pelatihan pemeliharaan, hingga
mensuplai perangkat komunikasi radio buatan Len untuk beberapa kendaraan Starstreak.
Sejauh ini Len sudah mengintegrasikan 9 baterai Rudal Starstreak dari 10 baterai yang telah
dipesan Kementerian Pertahanan untuk Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI Angkatan
Darat. Satu (1) baterai Rudal Starstreak terdiri dari 1 unit kendaraan commander, 1 kendaraan
pengangkut misil, 1 unit kendaraan maintenance logistik, 1 unit radar Shikra CM 200, 4
kendaraan multi-mission system dan 8 unit Lightweight Multiple Launcher new generation,
Dalam kontrak yang ditandatangani di Bandung, 2 Agustus 2013 antara PT.LEN Industri dan
Thales Air Defence Limited dan berlaku selama lima tahun, PT.LEN mendapatkan kontrak
integrasi senilai US$ 38.715.000 atau senilai kurang lebih Rp 522 Milyar. Kontrak ini
didasarkan pada perjanjian Ref 00011672-121-001 mengenai Proyek Starstreak and
Accessories Project. Jika diasumsikan bahwa nilai transfer teknologi dan kontrak pengerjaan
tersebut bernilai 35% dari keseluruhan kontrak pengadaan rudal Starstreak, maka total nilai
pengadaan sistem rudal tersebut dari Thales adalah sekitar kurang lebih nyaris Rp 1,5 trilyun.
Informasi yang didapatkan, kontrak antara Kementerian Pertahanan RI dan Thales sendiri
bernilai 100 juta Poundsterling. Kontrak payung kerjasama antara PT. LEN Industri dan Thales
tersebut terdiri dari LML Vehicle Integration Procedure senilai US$ 5,511 Juta, MMS Vehicle
Integration Procedure senilai US$19,583 juta, perakitan radar Shikra senilai US$ 3,011 juta,
dukungan perawatan senilai US$ 3,48 juta, sewa fasilitas PT.LEN senilai US$ 3,13 juta, dan fee
manajemen selama 5 tahun senilai US$ 4 juta.
 Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang telah terpasang diberbagai pelosok Indonesia.
 Radar Cuaca, Stasiun Monitoring Gempa Bumi, Broadcasting (Pemancar TV dan Radio)
yang telah terpasang di berbagai wilayah di Indonesia.
2. MENYUSUN MATERI KEGIATAN PKL SESUAI KIKD
1. Editing PowerPoint ( Materi Connector )
2. Editing PowerPoint ( Materi Mini Tesla Coil )
3. Merangkai Mini Tesla Coil ( Memasang komponen dan Menyolder )
4. Membuat Rangkaian dan Memprogram Traffic Light ( Proteus dan Cvavr )
5. Membuat Rangkaian dan Memperogram LCD Interface ( Proteus dan Arduino )
6. Membuat Rangkaian dan Memperogram LCD Interface + Button + Led( Proteus dan Arduino )
7. Editing Canva ( Materi Through Hole dan SMD Soldering )
8. Sharing Tentang 5 Standar IPC
9. Editing PowerPoint (Materi IPC)
10. Translate Buku IPC Inggris – Indonesia
11. Membuat Schematic dan PCB output PWM dan Digital Output ( Software Eagle )

3. HASIL PELAKSANAAN PKL


PENUTUP

1. KESIMPULAN
Selesainya pelaksanaan PKL, saya merasakan begitu banyak manfaat yang didapatkan dari
kegiatan ini. Terutama dalam hal pengalaman, pengetahuan, dan lainnya untuk
mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja. Wawasan dan skill menjadi bertambah
serta diasah dengan lebih baik.
Praktek secara langsung ini membantu saya untuk mengukur dan paham seberapa jauh
kemampuan yang dimiliki. Hal ini membuat saya menjadi lebih siap dan tidak ragu memasuki
dunia kerja.

2. SARAN
Berdasarkan pengalaman saya selama mengikuti kegiatan PKL(Praktik Kerja Lapangan).
Saya memiliki beberapa saran agar selanjutnya program ini dapat diselenggarakan dengan
sebaik mungkin. Adapun beberapa saran saya adalah sebagai berikut:
Untuk Sekolah:
 Sekolah sudah cukup baik dalam mempersiapkan anak didiknya untuk terjun ke PT
LEN INDUSTRI (PERSERO) dalam pelaksanaan prakrin.
 Tingkatkan lagi sarana dan prasarana penujang siswa yang akan digunakan sebelum
diterjunkan training.
 Saya berharap para staff dan guru produktif lebih sabar dalam mengajarkan hal-hal
baru bagi siswa.

Untuk Perusahaan:
 Untuk perusahaan PT.LEN INDUSTRI PERSERO, saya berharap kedepannya dapat
lebih membimbing para peserta PKL dengan lebih baik tanpa ada rasa sungkan.
Tujuannya agar anak-anak PKL dapat bekerja dengan lebih maksimal serta efektif
dan efisien.

Untuk Umum:
 Untuk para peserta PKL (Praktek Kerja Lapangan) diharapkan untuk lebih
mempersiapkan diri sebelum terjun langsung bekerja di industri. Misalnya saja
mempelajari hal-hal dasar yang harus dilakukan selama PKL di perusahaan agar lebih
mudah dan tidak merasa bingung.
LAMPIRAN
1. POTOFOLIO/DOKUMENTASI KEGIATAN PKL

Anda mungkin juga menyukai