Anda di halaman 1dari 16

LIMA PILAR

KEWIRAUSAHAAN
BERBASIS TEKNOLOGI

Jaelani, S.E., M.M.


Technopreneur merupakan seseorang pengusaha yang
memiliki bisnis berbasis teknologi. Saat ini, mereka telah
mahir dalam mengelola beberapa skill dan memiliki cara
berpikir yang baru dalam hal produk dan usaha baru.

Sehingga, perangkat skill yang dimaksud disebut


dengan Lima Pilar Keahlian Kewirausahaan Berbasis
Teknologi”
LIMA PILAR TERSEBUT
TERDIRI DARI
1. Value Creation (Penciptaan Nilai)
2. The Lean Startup (identik dengan perampingan)
3. Customer Discovery and Validation
(Penemuan dan Validasi Pelanggan)
4. The Business Model Canvas
5. The Entrepreneurial Method (Metode Wirausaha)
PILAR 1 : VALUE CREATION
(PENCIPTAAN NILAI)
Penciptaan nilai merupakan sebuah tujuan dari adanya sebuah bisnis
Nilai didefinisikan sebagai apa pun yang diyakini oleh pelanggan.
Para Technopreneur dapat mengembangkan usaha yang sukses berdasarkan proposisi nilai
yang sangat berbeda.
Dimana Proposisi nilai adalah apa yang perusahaan katakan kepada pelanggannya tentang
nilai yang ingin diberikannya kepada mereka.
Misalnya, proposisi nilai untuk YouTube adalah : “Broadcast yourself.” Pernyataan
sederhana itu, meski tidak selalu menarik bagi semua orang, hal tsb merupakan dasar dari
revolusi berbagi video online.
PILAR 1 (LANJUTAN)
Menciptakan nilai membutuhkan visi, semangat, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan kebutuhan pelanggan serta menyesuaikan dengan tren dan perkembangan pada
kondisi ekonomi, sosial, serta teknologi
Technopreneur yang sukses menyadari bahwa teknologi yang terus berkembang dan faktor
pembentuk teknologi harus dipertimbangkan dalam pengembangan produk dan proses
desain mereka
Usaha-usaha yang gagal dilatarbelakangi oleh visi founder yang mengembangkan
produknya tanpa memperhatikan apa yang benar-benar diinginkan pelanggan.
Sehingga, Technopreneur disarankan untuk selalu mengingat bahwa pelanggan adalah
penentu nilai dan keberhasilan usaha.
PILLAR #2: THE LEAN
STARTUP
The Lean Startup dikembangkan oleh pengusaha serial Eric Ries.
Dia membuat IMVU
IMVU adalah platform pesan instan yang menyertakan fitur baru
yang tidak ditawarkan oleh platform lain saat itu berupa avatar 3D.
Hal ini juga mengubah sistem yang disebut “Lean manufacturing” yaitu
perubahan pada sistem rantai pasokan dan sistem produksi
Lean start-up adalah kerangka kerja yang sangat menarik bagi
technopreneur karena mereka sering memiliki kesempatan untuk
mempelajari kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan produk yang
kurang sempurna.
PILLAR #3: CUSTOMER DISCOVERY
AND VALIDATION (PENEMUAN DAN VALIDASI
PELANGGAN)
Penemuan dan validasi pelanggan harus menjadi fokus utama pengusaha teknologi selama
fase startup perusahaan mereka.
Tujuan mendasar dari proses penemuan dan
validasi pelanggan adalah untuk mengubah
dugaan tentang pasar, pelanggan, saluran
pemasaran, dan penetapan harga menjadi
fakta.
PILLAR #4: THE BUSINESS
MODEL CANVAS
Business model canvas adalah alat analisa untuk technopreneur
yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder
Sebuah model bisnis didefinisikan sebagai “sebuah logika
dimana suatu perusahaan menopang dirinya sendiri secara
finansial“
Model bisnis juga dikenal sebagai "cara bisnis menghasilkan
uang.“
Dua pertanyaan fundamental dalam model bisnis adalah : 1.
Siapa pelanggannya? dan 2. Apa yang dibutuhkan pelanggan?
BUSINESS MODEL CANVAS
Value Proposition (Proposisi Nilai  mau dikenal seperti apa kita dimata pelanggan)
Nilai apa yang kami berikan kepada pelanggan?
Manakah dari masalah pelanggan kami yang kami bantu selesaikan?
Paket produk dan layanan apa yang kami tawarkan kepada setiap segmen pelanggan?
Kebutuhan pelanggan mana yang kita puaskan?

Customer Relationships
Jenis hubungan seperti apa yang diharapkan oleh setiap segmen pelanggan untuk kita bangun dan
pertahankan dengan mereka?
Hubungan mana yang telah kita bangun?
Bagaimana hubungan ini terintegrasi dengan model bisnis lainnya?
Seberapa besar biaya dari adanya hubungan ini?
Customer segments
Untuk siapa kita menciptakan nilai?
Siapa pelanggan terpenting kita?

Channels (Saluran Pengenalan kita seperti marketing strategy)


Melalui saluran mana segmen pelanggan kita ingin dijangkau?
Bagaimana kita menjangkau mereka sekarang?
Bagaimana saluran kita terintegrasi?
Yang mana yang bekerja paling baik dari salurannya
Mana yang paling hemat biaya?
Bagaimana kita mengintegrasikannya dengan rutinitas pelanggan?
Revenue streams (Aliran pendapatan kita berasal dari mana)
Untuk nilai seperti apa, kira-kira pelanggan kita bersedia membayar?
Untuk nilai apa, yang pelanggan bayar saat ini?
Bagaimana mereka saat ini membayar?
Bagaimana mereka lebih suka membayar?
Berapa kontribusi masing-masing aliran pendapatan terhadap pendapatan
keseluruhan?

Key Partner (Mitra kunci yang dapat bekerja sama dengan kita)
Siapa mitra utama kami?
Siapa pemasok utama kami?
Sumber daya utama apa yang kita peroleh dari mitra?
Aktivitas utama apa yang dilakukan mitra?
Key activities  Aktivitas apa yang kita lakukan dan menghasilkan income untuk kita
Aktivitas kunci apa yang dibutuhkan oleh proposisi nilai kita?
Aktivitas utama apa yang dibutuhkan saluran distribusi kita?
Aktivitas kunci apa yang dibutuhkan oleh hubungan pelanggan kita?
Aktivitas utama apa yang dibutuhkan aliran pendapatan kita?

Key resources  sumber daya apa yang kita butuhkan untuk mendapatkan income
Sumber daya utama apa yang dibutuhkan oleh proposisi nilai kita?
Sumber daya utama apa yang dibutuhkan saluran distribusi kita?
Sumber daya utama apa yang dibutuhkan oleh hubungan pelanggan kita?
Sumber daya utama apa yang dibutuhkan aliran pendapatan kita?
PILLAR #5: THE
ENTREPRENEURIAL
METHOD
Prinsip #1: Technopreneur Percaya Penciptaan Nilai adalah Tujuan Utama Bisnis
mereka
Prinsip#2: Technopreneur Bangkit Secara Pribadi dan Profesional dari Kegagalan
Prinsip #3: Technopreneur Menghormati Hak Milik Pribadi dan Menjunjung
Kewajiban Kontraktual
Prinsip #4: Pengusaha Ahli Teknologi Menghormati Penilaian Pasar
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai