IRIGASI DAN
BANGUNAN
AIR
POKOK BAHASAN :
KONSEP JARINGAN IRIGASI
02
Teknik Sipil Teknik Sipil A61111EL DR. IR. ROSMINA ZUCHRI, MT
Perencanaan
Abstract Kompetensi
Gambaran umum proses perencanaan .
Diharapkan memahami dan dapat
Tata letak Jaringan Irigasi dan Bangunan merencanakan Tata letak Jaringan Irigasi dan
Air sesuai kondisi lahan pertanian yang Bangunan Air termasuk pemahaman atas
tersedia. Mengenal Gambar dan Notasi penempatan berbagai tipe bangunan air
bangunan air. Dapat membedakan antara sesuai fungsinya.
masing-masing bangunan air sebagai
fasilitas utama jaringan irigasi.
Pembahasan
KULIAH KE 02 (DUA) TANGGAL 09 SEPTEMBER 2021.
DAFTAR ISI
2.1. DEFINISI
2.6. SOAL-SOAL.
DAFTAR ISI
2.1. DEFINISI
Irigasi
.Jaringan Irigasi
Daerah Irigasi
Berdasarkan KP-01 bahwa Berdasarkan Cara pengaturan pengukuran aliran air dan
lengkapnya fasilitas, maka jaringan irigasi dapat dibedakan ke dalam 3 (tiga) tingkatan
meliputi , yaitu :
2
1). Jaringan Irigasi Sederhana.
3
kira).
Keterangan :
3. Bangunan utama terdiri dari Bendung dengan peredam energy, satu atau dua
pengambilan utama pintu bilas kolam olak dan (jika diperlukan) Bangunan Kantong
Lumpur, Tanggul banjir pekerjaan sungai dan bangunan-bangunan pelengkap.
4
3). Pengambilan Bebas (Free Intake)
5. Jaringan saluran
6. Petak irigasi
7. Saluran irigasi
8. Saluran pembuang
Dalam suatu Jaringan Irigasi dapat dibedakan adanya 4 (empat) Unsur Pokok, Yaitu :
2). Jaringan Pembawa berupa saluran yang mengalirkan air irigasi ke petak-petak tersier.
3). Petak-petak Tersier dengan system pembagian air dan system pembuangan kolektif, air
irigasi dibagi-bagi dan dialirkan kesawah-sawah dan kelebihan air ditampung di dalam suatu
system pembuangan di dalam petak tersier.
4). Sistem pembuang berupa saluran dan bangunan bertujuan untuk membuang kelebihan
air dari sawah ke sungai atau saluran-saluran alamiah.
Salah satu prinsip dalam perencanaan Jaringan Teknis adalah pemisahan antara Jaringan
Irigasi dan Jaringan pembuangan/pematus.
Hal ini berarti bahwa baik saluran irigasi maupun saluran pembuang tetap bekerja sesuai
dengan fungsinya masing-masing, dari pangkal hingga ujung.
5
Sumber : KP-01 Halaman 13.
6
NO. TIPE MENGUKUR DENGAN MENGATUR
7
8
Bangunan pengatur mempunyai potongan pengontrol aliran yang dapat distel atau tetap.
Untuk bangunan-bangunan pengatur yang dapat disetel dianjurkan untuk menggunakan pintu
(sorong) radial atau lainnya. Bangunan-bangunan pengatur diperlukan di tempat-tempat di
mana tinggi muka air di saluran dipengaruhi oleh bangunan terjun atau got miring (chute).
Untuk mencegah meninggi atau menurunnya muka air di saluran dipakai mercu tetap atau
celah kontrol trapesium (trapezoidal notch).
Bangunan-bangunan pembawa membawa air dari ruas hulu ke ruas hilir saluran. Aliran yang
melalui bangunan ini bisa superkritis atau subkritis.
NB. Mata Kuliah Mekanika Fluida dan Hidrolika I dan II mempelajari Aliran Sub
Kritis dan Super Kritis Sudah anda Ikuti dan Pahami pada Mata kuliah tersebut.
(b.1.). Gorong-gorong.
8
(b.2.). Talang.
(b.3.) Siphon.
(b.7). Terowongan.
Data Teknis yang dibutuhkan yaitu Fhoto Udara, diperlukan sebagai peta dasar untuk
rencana daerah Irigasi yang cukup luas dengan melihat kemungkinan alternative penempatan
bangunan pengambilan dari sungai yang terdekat.
a). Fhoto udara dapat diperoleh dari Badan Koordinasi Survey dan Pertanahan Nasional
(BAKORSURTANAL) dengan skala berkisar 1 : 10.000. hingga 1 : 250.000 tergantung
daerahnya , missal : makin ke daerah terpencil maka makin besar skalanya.
9
b). Peta wilayah Sungai. Yang menunjukkan suatu daerah rencana irigasi termasuk wilayah
sungai mana dan daerah pengawasan Balai atau Balai Besar DPU sesuai Keputusan Presiden
RI No.12 Tahun 2012 Tentang Penetapan Wilayah Sungai.
c). Peta Topografi. Skala 1 : 5000 atau 1 : 10.000. lengkap dengan garis kontur interval 0,50
meter untuk daerah datar dan untuk daerah perbukitan adalah interval 1,00 meter.
Pemetaan harus menggambarkan kondisi Riil (Nyata) dilapangan seperti Tata Tanaman
Bangunan, dan batas desa/batas administrasi wilayah yang ada. Pemetaan harus dengan
system koordinat yang terikat dengan system koordinat Nasional).
NB. Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah, Topografi. Sudah anda Ikuti dan Pahami pada
Mata kuliah tersebut.
d). Pemetaan Detail, Skala 1 : 1000 dan 1 : 100, dipergunakan untuk membuat gambar detail
daerah bangunan utama seprti Bendung, Jembatan atau bangunan Air yang dianggap penting.
Untuk Petak-petak sekunder diberi warna yang berbeda ( warna-warna yang muda/lunak).
10
Misal :
11
Sumber : KP 01. Halaman …… dan Internet. Gambar. Contoh Topografi Petak Tersier.
12
Sumber : KP 01. Halaman …… dan Internet.
13
2.6. SOAL-SOAL. FORUM KULIAH KE 2 (DUA)
a). Irigasi, b). Jaringan Iirgasi; c). Daerah Iirgasi; d).Garis Kontur; e). Sungai; f).
Saluran; g); Drainase; h). Pengambilan bebas (Free Intake) i). Bendung; y).Bendung
berpintu; k).Got miring; l). Talang; m). Sipon; dan n). Gorong-gorong.
2.2. Jelaskan pengertian bangunan utama secara luas .(Materi kuliah halaman 4).;
bendung bendung gerak; bendung karet; pengambilan bebas; pengambilan dari
waduk; Stasiun pompa; Jaringan saluran; petak irigasi; Saluran iirgasi; Saluran
pembuang;
2.3. Dalam suatu Jaringan Irigasi dapat dibedakan adanya 4 (empat) Unsur Pokok,
Jelaskan!.
2.5. Jelaskan tentang Jaringan Irigasi yaitu Saluran Irigasi dan saluran Pembuang.
Gambarnya.
2.6. Jelaskan Bangunan Bagi dan Sadap, Gambarnya serta dimana ditempatkan.
2.10. Jelaskan Data Teknis Yang dibutuhkan dalam jaringan irigasi teknis.
SELESAI
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Kriteria Perencanaan Irigasi. KP-01 sampai dengan KP 07. Dirjen Pengairan Irigasi.
Departemen Pekerjaan Umum. 1986.
2. Ir. Hadi Susilo, MM. Modul Jaringan Irigasi dan Bangunan Air. Fakultas Teknik
Sipil, Universitas Mercu Buana.
3. Dr. Ir. Rosmina Zuchri, MT. Modul Jaringan Irigasi dan bangunan Air. Fakultas
Teknik Sipil, Universitas Winaya Mukti. Bandung.Tahun 2015.
4. Dr. Ir. Rosmina Zuchri, MT. Modul Jaringan Irigasi dan bangunan Air. Fakultas
Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana. Tahun 2016 sampai dengan 2019.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya
Air.
6. Undang-Undang Pengairan. Nomor…….. Tahun……..
7. Keputusan Presiden RI No.12 Tahun 2012 Tentang Penetapan Wilayah Sungai.
8. ….
9. Hidrologi Pertanian.
10. www.google.com Materi Kuliah Irigasi Dan Banguan Air.
15