Anda di halaman 1dari 22

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SDA BALI-PENIDA
Jalan Kapten Tjok Agung Tresna No. 9. Telepon 234953 Renon, Denpasar (80235)

PENILAIAN PAI & IKSI (ePAKSI),


SMOPI DAN PENYUSUNAN AKNOP
DI DAS OOS
KABUPATEN GIANYAR

TAHUN 2023
LATAR BELAKANG
Pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai Bali-Penida
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat berupaya memenuhi kebu-
tuhan air irigasi melalui pembangunan suatu sistem bendung
dengan memanfaatkan air sungai yang kemudian airnya didis-
tribusikan ke-subak-subak melalui jaringan irigasi.

Perlu adanya inventarisasi terhadap pengelolaan asset irigasi


pada bangunan serta jaringan irigasi dengan menggunakan
aplikasi e-PAKSI serta aplikasi SMOPI. Hal tersebut memper-
mudah dalam melakukan penilaian kinerja serta penyusunan
angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan pada
bangunan maupun jaringan irigasi.
MAKSUD & TUJUAN
Maksud kegiatan ini sebagai berikut :

1. Melaksanakan inventarisasi dan kondisi bangunan irigasi serta peru-


bahan saluran irigasi, memberikan penilaian terhadap keadaan
bangunan dan saluran irigasi ke dalam aplikasi e-PAKSI
2. Melakukan penyusunan AKNOP (Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan
Pemeliharaan) pada bangunan dan saluran irigasi sesuai dengan data
yang telah disubmit ke aplikasi e-PAKSI
3. Melakukan pengisian data pengelolaan irigasi seperti musim tanam,
rencana pengairan, pengelolaan pintu air, pelaporan dengan pengel-
olaan kegiatan pemeliharaan bangunan dan fasilitas irigasi pada ap-

Tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk melakukan inventarisasi dan evaluasi kondisi, serta fungsi fasilitas
bangunan dan saluran irigasi yang diinput/disubmit ke aplikasi e-PAKSI
2. Hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan inventarisasi dan kondisi
untuk pertimbangan dalam merencanakan kegiatan operasi dan pemeli-
haraan (perbaikan atau rehabilitasi serta pemeliharaan secara rutin dan
berkala) yang diperlukan secara tepat waktu
3. Memperoleh besaran biaya operasi dan pemeliharaan untuk sarana dan
prasarana bangunan irigasi yang pada kewenangan Balai Wilayah
Sungai Bali-Penida sesuai dengan kriteria kerusakan bangunan dan
saluran irigasi
4. Serta mengisikan pengelolaan data irigasi seperti musim tanam, rencana
pengairan, pengelolaan pintu air, pelaporan dengan pengelolaan
kegiatan pemeliharaan bangunan dan fasilitas irigasi pada aplikasi
SMOPI
DASAR HUKUM
 UU No.17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air

 Inpres No:2 Tahun 1984 tentang Pembinaan P3A

 Permen PUPR No.30/PRT/M/2015 tentang Pengem-


bangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi

 Permen PUPR No.12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi


dan Pemeliharaan Irigasi

 Permen PUPR No.14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan


Penetapan Status Daerah Irigasi

 Permen PUPR No.17/PRT/M/2015 tentang Komisi Irigasi

 Permen PUPR No. 8/PRT/M/2015 tentang Garis Sempa-


dan Irigasi

 Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan


Aset IrigasI

 Permen PUPR No.11/PRT/M/2015 tentang E&P Rawa


Irigasi Pasut
Batasan kewenangan disamping berdasarkan letak juga berdasarkan strata
luasan daerah irigasi sesuai Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2015 dibagi
sebagai berikut:
PRASARANA & SARANA IRIGASI
Prasarana irigasi merupakan saluran dan bangunan irigasi yang berfungsi
untuk mengalirkan air dari sumber air ke lahan sawah
1. Bangunan Utama
a Bendung Bendung (weir) atau bendung gerak (barrage) dipakai
atau untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada
Bendung ke&nggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke
Gerak saluran irigasi sampai di lahan pertanian (command
(Barrage) area).
b Pengam- Pengambilan bebas merupakan bangunan yang dibu-
bilan at pada tepi sungai guna mengalirkan air ke dalam
Bebas jaringan irigasi, tanpa mengatur ke&nggian muka air
sungai pada bangunan ini harus lebih &nggi dari la-
han yang akan diairi.

c Mata Air Sumber air dapat berfungsi sebagai sumber air uta-
ma atau sumber air suplesi.

d Waduk/ Waduk/embung adalah bangunan utama yang ber-


Embung fungsi sebagai penampungan (reservoir), guna men-
ampung kelebihan air dan dipergunakan pada saat
kekurangan air (pengatur aliran sungai).

e Stasiun Jika ketersediaan air permukaan &dak dapat


Pompa mencukupi kebutuhan, maka alterna&f pengem-
Air bangan sumber air dengan memanfaatkan air bawah
tanah. Bangunan utama pada pengembangan sum-
ber air bawah tanah adalah stasiun pompa, serta
pompa air dan instalasinya
PRASARANA & SARANA IRIGASI

2. Bangunan Pengatur
Bangunan pengatur merupakan bangunan yang befungsi untuk
mengatur pembagian air antara dua atau lebih daerah layanan.

a Bangunan Bangunan Bagi


Pengatur
Bangunan bagi terletak di
Jaringan Uta-
saluran primer dan
ma
sekunder pada suatu &&k
cabang dan berfungsi un-
tuk membagi aliran antara
dua saluran atau lebih.

Bangunan Sadap

Bangunan sadap tersier


mengalirkan air dari salu-
ran primer atau sekunder
tersier penerima.

Bangunan Bagi dan Sadap

Bangunan ini merupakan


gabungan antara
bangunan bagi dan
bangunan sadap.
PRASARANA & SARANA IRIGASI
3. Bangunan Pelengkap
Talang Talang merupakan saluran buatan yang melintasi
permukaan tanah yang rendah (lembah, saluran
irigasi/pembuang, sungai).
Siphon Siphon merupakan bangunan saluran tertutup yang
berguna untuk mengalirkan air yang melintasi tem-
pat dengan perbedaan &nggi yang rela&f kecil
dibanding dengan muka air di saluran.

Bangunan Bangunan terjun adalah bangunan yang befungsi


Terjun untuk mengurangi kemiringan saluran. Bangunan
terjun dapat dipisahkan menjadi dua &pe, yaitu
bangunan terjun tegak dan bangunan terjun miring
Got Miring Bangunan got miring dipergunakan pada trase salu-
ran dengan kemiringan yang cukup tajam.

Gorong- Gorong-gorong adalah bangunan yang berfungsi


gorong untuk mengalirkan air di bawah bangunan (jalan, rel
kereta api) atau untuk mengalirkan air di persi-
langan antara saluran pembuang dengan saluran
pembawa

Terowongan Terowongan dibangun apabila keadaan ekonomi/


anggaran memungkinkan untuk saluran tertutup
guna mengalirkan air melewa& bukit-bukit dan me-
dan yang &nggi.

Bangunan Bangunan pelimpah samping berfungsi untuk mem-


Pelimpah batasi debit yang masuk ke saluran pembawa dan
Samping melimpaskan kelebihan air hujan yang masuk ke
saluran pembawa.

Jalan dan Jalan yang dimaksud adalah jalan masuk dan jalan
Jembatan inspeksi, untuk menunjang kegiatan operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi pembawa dan pembu-
ang oleh instansi yang membidangi irigasi.

Tanggul Tanggul diperlukan untuk melindungi daerah irigasi


terhadap banjir yang berasal dari sungai atau salu-
ran pembuang yang besar.
ePAKSI
Masukkan Username dan Password yang
didapat dari administrator sistem sesuai
kewenangan daerah irigasi (BBWS/BWS,
Provinsi dan Kabupaten) untuk memberikan
otorisasi akses. Jika sudah berhasil masuk,
maka akan muncul tampilan menu pilihan
untuk menjalankan aplikasi sebagai berikut:

Isi Nama Pendata

Sebelum memulai
kegiatan, terlebih da-
hulu mengisi nama
petugas yang akan
mendata aset irigasi.
Setting e-Paksi, dil-
akukan dengan Tap

sehingga
akan muncul tampilan
sebagai berikut:

Jika data pada setting e-Paksi sudah sesuai, kemudian dilakukan


sinkronisasi dengan menekan tombol “Sinkronisasi Sekarang”.
1 2 3
PAI /Aset Jaringan Iri- PAI / Aset Non Jarin- IKSI / Penilaian Kinerja

a. Bangunan Pengam- a. Kantor a. PAI / Aset Jaringan


bilan Irigasi
b. Perumahan
b. Bangunan Utama b. PAI / Aset Non
c. Gudang
Jaringan Irigasi
c. Bangunan
d. Saung Pertemuan
Pelengkap c. Produktivitas Tanam
e. Pengamanan Sam-
d. Saluran Utama d. Sarana Penunjang
pah
e. Saluran Pembuang e. Kondisi OP
f. Petak Tersier
f. Saluran Suplesi f. Organisasi Per-
g. Jalan Inspeksi
sonalia
g. Saluran Gendong
h. Jalan Usaha Tani
g. Petugas Pembagi
Air
h. Dokumentasi
i. Dokumentasi
j. GP3A/IP3A
SMOPI
SMOPI
SMOPI
SMOPI
SMOPI
SMOPI
HASIL ePAKSI
Data Teknis Daerah Irigasi DAS Oos
Daerah Irigasi : D.I. Tukad Oos (01070012) / 3691 Ha

Kewenangan : BALAI WILAYAH SUNGAI BALI-


PENIDA
Jumlah Aset : 131 Saluran / 305 Bangunan / 16
Non Fisik / 13 Non Jaringan
Data AKNOP : 312 Bangunan / 131 Saluran
Panjang Saluran Induk : 81,90 Km
Panjang Saluran Sekunder : 26,41 Km

Rekapitulasi IKSI (Indeks Kinerja SIstem Irigasi)

Dari tabel rekapitulasi penilaian IKSI terjadi peningkatan sebesar 0.29 % dari
penilaian Tahun 2022 sebesar 74.12 % menjadi 74.41 % di tahun 2023
Tampilan Peta pada Website ePAKSI
HASIL ePAKSI
DAERAH IRIGASI DI DAS OOS
DAERAH IRIGASI DI DAS OOS

Anda mungkin juga menyukai