Anda di halaman 1dari 5

TUGAS HIDROLOGI TERAPAN

"Referensi Bangunan Air atau Bangunan Pengukur Debit"

Disusun Oleh :

Nuraisyah

4521041002

PRODI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BOSOWA

2021/2022
BANGUNAN AIR ATAU BANGUNAN PENGUKUR DEBIT

 Bangunan Air

Secara umum pengertian bangunan air yakni bangunan yang memiliki tugas utama
sebagai pengendali air yang berasal dari sungai maupun danau. Teknologi bangunan air telah
ada sejak dahulu untuk memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Bangunan air merupakan prasarana fisik yang diperlukan dalam pengelolaan dan
pembinaan sungai, yang pada umumnya dibangun di sungai dan berfungsi untuk
pemanfaatan, perlindungan, pengendalian dan pengembangan sumber daya sungai.

 Tujuan Bangunan Air

Bentuk dan ukuran dari bangunan air sangatlah beragam sesuai dengan kapasitas debit
air dan sifat hidraulik yang terjadi di sungai. Tujuan dari pembuatan bangunan air tentu saja
untuk mengoptimalkan sumber daya air yang diperoleh dengan memperkecil faktor yang
dapat merugikan.

Misalnya saja kemungkinan kekurangan air akibat sungai kering di musim kemarau
dan mencegah kelebihan debit air yang memicu banjir saat musim hujan. Salah satu
bangunan air yang dikenal masyarakat secara umum yakni berupa waduk dan bendungan.

 Struktur Bangunan Air

Bangunan air memiliki struktur yang terkait satu sama lain menciptakan sistem
irigasi pengairan. Berikut, beberapa struktur bangunan air yang perlu diketahui;

1. Bangunan Utama

2. Bangunan Irigasi

3. Bangunan Sadap

4. Bangunan Bagi

5. Bangunan Terjun

6. Bangunan Got Miring

7. Bangunan Pelimpah

8. Bangunan Pembilas
 Bangunan Pengukur Debit

Bangunan pengukur debit adalah bangunan yang dapat digunakan untuk mengukur
debit aliran yang melewatinya. Debit harus diukur (dan diatur) pada hulu saluran primer,
pada cabang saluran dan pada bangunan sadap tersier agar pengelolaan air irigasi menjadi
efektif. Bangunan ukur debit yang biasa digunakan pada umumnya merupakan suatu
pelimpah dengan ambang lebar atau ambang tajam. Pengaliran pada bangunan pengontrol
dilakukan dengan cara melalui atas bangunan melimpah overflow atau melalui bawah pintu
celah.

Rekomendasi penggunaan bangunan tertentu didasarkan pada faktor penting antara lain :

-Kecocokan bangunan untuk keperluan pengukuran debit,

-Ketelitian pengukuran di lapangan-Bangunan yang kokoh, sederhana dan ekonomis.

-Rumus debit sederhana dan teliti-Operasi dan pembacaan papan duga mudah.

-Pemeliharaan sederhana dan murah-Cocok dengan kondisi setempat dan dapat diterima
oleh para petani.

 Jenis-Jenis Bangunan Ukur Debit

Jenis-jenis bangunan ukur yang biasa digunakan dalam jaringan teknis antara lain, yaitu :

 Pelimpah Ambang Tajam; aliran atas dan tidak dapat mengatur taraf muka air
(Cipoletti, Thomson)
 Pelimpah Ambang Lebar; aliran atas dan tidak dapat mengatur taraf muka air
(Drempel)
 Parshal; aliran atas dan tidak dapat mengatur taraf muka air.
 Pintu Romijn; aliran atas dan dapat mengatur taraf muka air.
 Flume; aliran atas dan dapat mengatur taraf muka air
 Crump de Gruyter; aliran bawah, dapat mengatur taraf muka air.
 Constant Head Orifice; aliran bawah dan dapat mengatur taraf muka air.
 Pintu Sorong; aliran bawah dan dapat mengatur taraf muka air.
1. Bangunan Ambang Lebar

Alat ukur ambang lebar ini merupakan alat ukur yang strukturnya berupa ambang
lebar degan aliran atas (overflow), dan berfungsi sebagai pengukur debit tetapi tidak dapat
berfungsi sebagai pengatur debit. Besarnya debit yang lewat diukur berdasar tinggi muka hilir
cukup rendah sehingga kenaikan muka air hilir tidak mempengaruhi muka air di hulu.
Penggunaan alat ukur ambang lebar dapat ditempatkan di awal saluran primer, pada titik
cabang saluran, dan tepat di pintu sorong pada titik masuk petak tersier. Air yang melewati
ambang lebar akan memiliki energi potensial yang lebih besar sehingga dapat dialirkan ke
tempat yang lebih jauh dan dapat mengairi daerah yang lebih luas. Bangunan ukur ambang
lebar dianjurkan karena bangunan itu kokoh dan mudah dibuat. Karena bisa mempunyai
berbagai bentuk mercu, bangunan ini mudah disesuaikan dengan tipe saluran apa saja.

 Kelebihan-kelebihan yang dimiliki alat ukur ambang lebar :


a) Bentuk hidrolis luwes dan sederhana.
b) Konstruksi kuat, sederhana dan tidak mahal.
c) Benda-benda hanyut bisa dilewatkan dengan mudah.
d) Eksploitasi mudah.

 Kelemahan-kelemahan yang dimiliki alat ukur ambang lebar :


a) Bangunan ini hanya dapat dipakai sebagai bangunan pengukur saja.
b) Agar pengukuran teliti, aliran tidak boleh tenggelam.
2. Bangunan Bagi Sadap

Bangunan bagi sadap adalah bangunan yang berfungsi membagi air kedalam
beberapa saluran, dan memberikan air ke petak-petak sawah. Bangunan ini secara ideal
terdiri atas bangunan sadap tersier, bangunan atau pintu sadap ke saluran sekunder yang
dilengkapi alat ukur serta bangunan/pintu pengatur muka air. Bangunan bagi sadap
terletak di saluran primer dan atau saluran sekunder. Bangunan bagi dan bangunan
sadap dapat digabung menjadi satu rangkaian.

3. Bangunan Ukur Debit di Jaringan Irigasi Teknis

Dalam jaringan irigasi teknis, banyaknya debit air yang mengalir ke dalam saluran
harus dapat diukur dengan seksama agar pembagian air dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya. Untuk itu diperlukan suatu bangunan yang fungsinya untuk mengukur debit air pada
saluran irigasi yang disebut banguan ukur debit.

Anda mungkin juga menyukai