PEKERJAAN
TAHUN ANGGARAN
2019
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN AKNOP BANGUNAN SABO GUNUNG API AGUNG DI
PROVINSI BALI
SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR BALI PENIDA
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
Peraturan perundangan yang mendasari Penyusunan AKNOP Bangunan Sabo Gunung
Api Agung di Provinsi Bali adalah sebagai berikut:
- Undang-Undang RI nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan;
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 4/PRT/M/2015
Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 06/PRT/M/2015
Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan Pengairan;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 9/PRT/M/2015
Tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 10/PRT/M/2015
Tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan air dan Tata pengairan;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 13/PRT/M/2015
Tentang Penanggulangan Darurat Bencana Akibat Daya Rusak Air.
- Surat Edaran Direktur Jendral Sumber Daya Air No. 05/SE/D/2016 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Sungai serta Pemuliharn Sungai.
b. Gambaran Umum
Pemerintah telah membangun banyak bangunan prasarana sabo pada sungai-sungai
yang menjadi aliran lahar Gunung Agung sejak tahun 1969. Bangunan-bangunan tersebut
perlu diberikan nomenklatur sehingga diketahui jenis-jenis bangunannya. Sedimen
merupakan material/pecahan dari batuan, mineral dan material organic yang terbawa hanyut
dan bergerak mengikuti arah aliran air sungai. Sehingga dibangunnya bangunan sabo yang
berfungsi untuk mengendalikan sedimen maupun lahar gunung agung yang masuk ke dalam
sungai. Dengan adanya bangunan Sabo maka sedimen dapat teratasi. Dengan
mempertimbangkan potensi bencana alam serta adanya Sabo, maka sangat perlu
dilaksanakan pekerjaan Penyusunan AKNOP Bangunan Sabo Gunung Api Agung di
Provinsi Bali untuk mengetahui kinerja dan kondisi dari bangunan sabo tersebut.
c. Keterkaitan Program dengan Kegiatan
Bangunan Sabo merupakan bangunan yang berfungsi untuk melestarikan sumberdaya
air dan konservasi lingkungan dengan cara mengarahkan air yang ada disungai sehingga
tidak menganggu dan merusak lingkungan serta areal permukiman penduduk yang dapat
merugikan harta dan jiwa penduduk. Air yang mengalir, diarahkan dan diatur kecepatan
alirannya sehingga sesuai dengan kecepatan yang diijinkan yang ada baik dengan bangunan
yang sejajar tebing sungai maupun dengan bangunan yang melintang sungai. Pembangunan
bangunan Sabo di Provinsi Bali telah dilakukan sejak lama, sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan kelayakan bangunan dan fungsi bangunan secara detail dan menyeluruh
melalui kegiatan Penyusunan AKNOP Bangunan Sabo Gunung Api Agung di Provinsi Bali.
I. Maksud Kegiatan
Maksud dari Penyusunan AKNOP Bangunan Sabo Gunung Api Agung di Provinsi
Bali adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi infrastruktur sarana dan
prasarana khususnya bangunan Sabo serta sarana prasarana penunjang lainnya.
Menyusun suatu pola pemeliharaan terhadap bangunan Sabo serta sarana prasana
penunjang lainnya yang sudah ada atau terbangun.
II. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
- Dari hasil penyusunan AKNOP tersebut kemudian dapat diidentifikasi kegiatan
yang diperlukan dan kemudian dijadikan dasar dalam penyusunan program
untuk pengembalian dan pemastian fungsi secara holistik dan terintegrasi.
- Untuk mengevaluasi dari waktu ke waktu keamanan, kondisi, dan peforma
(fungsi) bangunan Sabo dan sarana penunjang lainnya yang telah dibangun
dibandingkan dengan rancangan awalnya.
- Memperoleh data inventarisasi secara kontinu serta evaluasi dan optimasi
bangunan Sabo dan sarana penunjang lainnya yang ada.
- Hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan penyusunan AKNOP yaitu
sebagai dasar untuk perencanaan kegiatan pemeliharaan (perbaikan atau
rehabilitasi).
- Memperoleh besaran biaya operasi dan pemeliharaan untuk bangunan Sabo
serta sarana penunjang lainnya yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Bali
Penida sesuai dengan kriteria kerusakan bangunan.
III. LOKASI PEKERJAAN
Adapun Lokasi Kegiatan Penyusunan AKNOP Bangunan Sabo Gunung Api Agung di
Provinsi Bali adalah pada Tukad Karobelahan, Tukad Belatung, Tukad Daya, Tukad Nusu,
Tukad Sapta, Tukad Batuniti, Tukad Jangga, Tukad Mbahapi, Tukad Krekuk, Tukad Buhu,
Tukad Pedadakan, Tukad Langon, Tukad barak Ancut, Tukad Yeh Sah, Tukad Telagawaja
di Kabupaten Karangasem dan pada Tukad Unda di Kabupaten Klungkung.
Lokasi Kegiatan
6. Penerima Manfaat
Penerima manfaat langsung dari suatu kegiatan Penyusunan AKNOP Bangunan Sabo
Gunung Api Agung di Provinsi Bali, masyarakat setempat, para pemangku kepentingan
lainnya yang berada di sekitar kawasan tersebut.
Hal-hal yang belum masuk dan dipandang perlu terkait dengan pelaksanaan lapangan,
akan diberikan penjelasan lebih lanjut.