Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 5

REKAYASA IRIGASI II
Ageng Subekti 2010811110014
Ade Binna Sheradita 2010811120003
Maulidita Salsa Sabila 2010811120019
Muhammad Arif Budiman 2010811210003
VI. BANGUNAN PEMBILAS
6.1 Definisi dan Fungsi
Bangunan pembilas adalah salah satu perlengkapan pokok
bending yang terletak didekat dan menjadi satu kesatuan
dengan intake.
Berfungsi untuk menghindarkan angkutan muatan sedimen
dasar dan mengurangi angkutan muatan sedimen layang masuk
ke intake.
6.2 Sistem Kerja Pembilas dengan Undersluice
Sistem kerja pembilas dengan undersluice bila dioperasikan yaitu:
- Aliran sungai dari udik menuju bangunan akan terbagi dua lapis oleh plat
undersluice,
- Aliran sungai lapisan atas yang relatif tidak mengandung sedimen dasar
mengalir ke intake,
- Aliran sungai dilapisan bawah bersama-sama dengan sedimen dasar
mengalir dan masuk ke lubang undersluice, yang akhirnya terbuang ke hilir
bendung melalui pintu bilas.

Pembilasan dilakukan secara berkala atau sewaktu-waktu sehingga


mendapatkan kedung daerah bebas endapan diudik dan mulut
intake/undersluice.
Sumber: Buku Drs. Erman Mawardi, Dipl. AIT dan Ir Moch.Memed Dipl. H.E,APU, tahun 2002
6.3 Macam Bangunan dan Tata Letak
Bangunan pembilas dapat dibedakan menjadi:
- Tipe konvensional tanpa undersluice
Bangunan pembilas konvensional terdiri dari satu dan dua lubang pintu.
Umumnya dibangun pada bendung-bendung kecil dengan bentang berkisar
20.0 meter dan banyak terdapat pada bendung tua warisan Belanda di
Indonesia.
- Tipe undersluice dan shunt undersluice
Bangunan pembilas dengan undersluice banyak dijumpai pada bendung yang
dibangun sesudah tahun 1970-an, untuk bendung irigasi teknis. Ditempatkan
pada bentang dibagian sisi yang arahnya tegak lurus sumbu bendung.
Bangunan pembilas shunt undersluice digunakan pada bendung diruas hulu,
untuk menghindarkan benturan batu dan benda padat lainnya terhadap
bangunan.
1. Tata letak bangunan pembilas undersluice diatur seperti berikut:
- Merupakan satu kesatuan dengan bangunan intake,
- Pintu bangunan pembilas diletakan segaris dengan sumbu bendung,
- Bangunan diletakkan disisi luar tubuh bendung dekat tembok pangkal, arahnya
tegak lurus sumbu bendung,
- Mulut undersluice mengarah ke udik bukan ke arah samping.

2. Tata letak bangunan pembilas shunt undersluice diatur seperti berikut:


- Satu kesatuan dengan bengunan intake,
- Ditempatkan dibagian luar tubuh bendung dan atau diluar tembok pangkal
bendung,
- Mulut undersluice mangarah ke samping bukan ke arah udik,
- Pilar pembilas berfungsi sebagai tembok pangkal.
Bentuk Mulut Undersluice Miring pada Bendung Singomerto, Jawa Tengah (bagian kiri)
dan Bendung Parigi Sulawesi Tengah (bagian kanan).
6.4 Komponen dan Bentuk Bangunan
Komponen bangunan pembilas undersluice lurus terdiri dari:
 Undersluice dan perlengkapannya,
 Pintu Pambilas dan perlengkapannya,
 Pilar-pilar penempatan pintu,
 Tembok baya-baya,
 Jembatan pelayan,
 Rumah pintu,
 Sponeng pintu dan sponeng cadangan,
 Tembok pangkal,
 Tangga dan lain-lain.
Bangunan undersluice terdiri dari bagian-bagiannya yaitu:
 Lubang/terowongan,
 Plat undersluice,
 Lantai dengan lapisan tahan aus,
 Tembok penyangga bila lubang lebih dari satu buah,
 Mulut undersluice,
 Pintu bilas atas dan bawah,
 Saringan batu dan sebagainya.

Catatan: untuk pintu bilas umumnya dipilih jenis pintu sorong dari kayu rangka
baja atau plat besi rangka baja.
Pada bendung-bendung dengan lebar bentang sekitar 20 meter, dijumpai
bangunan pembilas tanpa undersluice, hanya terdiri dari:
 Pintu bilas dan perlengkapannya,
 Pilar bilas,
 Tembok baya-baya, dan sebagainya.

Lantai pembilas: yang harus tahan terhadap kikisan aliran deras harus dilapisi
dengan lapisan tahan aus yang dapat dibuat dari:
 Lapisan batu candi, dan
 Lapisan beton berkualitas tinggi.
Bentuk Undersluice
Bangunan pembilas dengan undersluice terdiri dari undersluice lurus dan shunt
undersluice. Dilihat dari bentuk mulut undersluice lurus dapat dibagi menjadi:
 Undersluice satu atau dua lubang dengan mulut sejajar sumbu bendung,
 Undersluice satu lubang atau lebih dengan mulut menyudut terhadap
sumbu bendung,
 Undersluice dua lubang atau lebih dengan mulut menyudut terhadap
sumbu bendung.
6.5 Tata Cara Desain
Dalam mendesain bangunan undersluice harus mempertimbangkan lokasi
bangunan intake dan merupakan satu kesatuan dengan intake. Urutan kegiatan
dalam mendesain undersluice lurus yaitu:
 Tentukan lebar undersluice dengan memperhatikan lebar pintu bilas dan lebar intake,
 Tentukan arah dan letak mulut undersluice,
 Tentukan panjang undersluice dengan memperhatikan bahwa mulut undersluice
harus terletak diudik intake, panjang undersluice biasanya berkisar antara 5-20 meter,
 Tentukan letak elevasi plat bagian atas undersluice dengan memperhatikan elevasi
ambang/lantai intake,
 Tentukan ketebalan plat undersluice, biasanya berkisar antara 0.2m–0.35m
 Tentukan tinggi lubang dan elevasi lantai undersluice, biasanya setinggi 1.50 m.
6.6 Dimensi Bangunan Undersluice
Pembilas undersluice lurus
Bentuk Mulut
 Mulut Undersluice diletakkan di udik mulut intake dengan arah tegak lurus
aliran menuju intake atau menyudut 45° terhadap tembok pangkal,
 Lebar mulut undersluice harus lebih besar dari 1.2 kali lebar intake,
 Elevasi bagian atas plat undersluice diletakkan sama tinggi atau lebih
rendah daripada elevasi ambang/lantai intake,
 Lubang dapat terdiri atas dua bagian atau lebih,
 Bila lebar mulut bagian udik jauh lebih lebar dari bagian hilir dapat
dipersempit dengan tembok penyangga.
Lebar bangunan
 Lebar pembilas total diambil 1/6-1/10 dari lebar bentang bendung, untuk
sungai-sungai yang lebarnya kurang dari 100 meter.
 Lebar satu lubang maksimum 2.50 mter untuk kemudahan operasi pintu,
dan jumlah lubang tidak lebih dari tiga buah.

Tinggi dan Panjang Undersluice


 Tinggi lubang undersluice diambil 1.50 meter, usahakan lebih tinggi dari
1.00 m tetapi tidak lebih tinggi dari 2.00 meter, agar memenuhi ketinggian
tersebut lantai undersluice bisa dibuat lebih tinggi atau lebih rendah
daripada lantai bendung.
 Panjangnya ditentukan bahwa mulut undersluice harus terletak didalam
bagian udik intake,
 Bentuk lantai undersluice rata tanpa kemiringan.
Elevasi Lubang
Elevasi lantai undersluice direncanakan:
 Sama tinggi dengan lantai udik bendung,
 Lebih rendah dari lantai udik bendung,
 Lebih tinggi dari lantai udik bendung.
Ini untuk memperoleh ketinggian lubang undersluice yang berkisar antara
1.0 m -1.5m.
6.7 Pembilas Shunt Undersluice
Shunt undersluice adalah bangunan undersluice yang
penempatannya di luar bentang sungai dan atau di luar pangkal
bendung, di bagian samping melengkung ke dalam dan terlindung di
belakang tembok pangkal.
VII. BANGUNAN PENAHAN BATU
(BOULDER SCREEN)
7.1 Definisi dan Fungsi
Suatu bangunan yang ditempatkan di udik bangunan pembilas bending.Terdiri
dari barisan tiang-tiang dan berfungsi sebagai alat untuk mencegah batu-batu
dengan diameter tertentu yang akan masuk ke intake. Bangunan penahan batu
dapat pula berfungsi sebagai penahan sampah.
7.2 Persyaratan
Persyaratan teknis konstruksi tembok penahan adalah:
a. Tinggi konstruksi sampai 3 meter dengan kemiringan mengikuti kelerengan
bukit
b. Tempat pembuangan air dibuat 1 buah per 3 m2 supaya tidak terjadi
genangan air pada bagian belakang konstruksi
c. Pada bagian belakang dinding beton diberi kerikil untuk meningkatkan
permeabilitas tanah, sehingga tidak terjadi genangan saat hujan lebat
7.3 Penempatan
Ditempatkan di undik intake/undersluice deangan arah yang didesain sedemikian sehingga
tercipta tikungan luar aliran dan menjadi deflector untuk melemparkan angkutan sedimen
dasar menjauh dari intake dan dapat pula menyaring batu-batu dengan diameter tertentu yang
akan masuk ke intake.
7.4 Komponen
- Barisan cerucuk pipa bulat di pasang vertical
- Balok beton sebagai pengikat horizontal
- Pondasi bangunan

7.5 Tipe Bangunan


Berbentuk pagar yang terdiri dari batang tegak dan bagian atasnya diikat
dengan balok pengikat.
7.6 Bentuk dan Ukuran
a. Pipa untuk cerucuk
Pipa besi bulat dengan diameter 15 cm, yang diisi dengan beton tumbuk dan di
pasang berbaris secara vertical.
b. Balok beton pengikat
Dipasang secara horizontal di bagian ujung atas cerucuk vertical. Berfungsi sebagai
batang pengikat untuk memperkokoh batang-batang vertical.
Disamping itu berfungsi pula sebagai jalan pembersih untuk membersihkan sampah
yang menyangkut di pipa-pipa cerucuk vertical. Balok dibuat berbentuk pesergi
dengan lebar 50-70 cm dan tinggi 20-40 cm.
c. Elevasi balok pengikat berbeda pada 1 atau 2 meter di atas mercu bending.
d. Jarak antar tiang diambil sesuai dengan diameter batu yang akan ditahan atau
dapat diambil antara 15-20 cm.
e. Pondasi tiang disesuaikan kedalamannya dengan kedalaman elevasi dasar sungai
dan lantai undersluice.
7.7 Penerapan Bangunan Penahan Batu
Diterapkan pada Bendungan, Tumpuan Jembatan, Dinding Kisi, dan bangunan
atau gedung-gedung lainnya dimana diperlukan penahan tanah.
REFERENSI
Semiaji Gunawan. 2011. Evaluasi Perencanaan Bendung Pada Sungai Ular
Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara. Program Pendidikan
Ekstension, Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.
https://eticon.co.id/tag/bangunan-pembilas/
https://text-id.123dok.com/document/6zk96peyx-bangunan-pembilas-tinjauan-p
ustaka.html

https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/09/dinding-penahan-tanah-retaining-
walls.html

Anda mungkin juga menyukai