Anda di halaman 1dari 10

KARYA ILMIAH

“LONCATAN AIR (HYDRAULIC JUMP)”

Disusun Oleh:
NAMA : RONAL STEPAN HARIANJA

NIM : 5193550027
KELAS : C – S1 TEKNIK SIPIL

DOSEN PENGAMPU
- Dr. Ir. Rumilla Harahap, M.T.
- Sarra Rahmadani, S.T., M.Eng.
HIDROLIKA DASAR

PRODI S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN
2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunianya, sehingga penulis dpat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “Loncatan Air (Hydraulic Jump)” ini tepat pada waktunya.
Terselsaikannya karya tulis ini tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak yang turut
membantu. Pada kesempatan ini disampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang
setulus-tulusnya kepada yang terhormat ibu Dr. Ir. Rumilla Harahap, M.T. dan ibu Sarra
Rahmadani, S.T., M.Eng.
Disadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak luput dari berbagai
kekurangan. Oleh karna itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dalam rangka penyempurnaan dari pembaca.
Akhirnya atas segala arahan dan bimbingan ibu dan rekan-rekan yang telah membantu,
penulis doakan semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan karunianya dan semoga karya
tulis ilmiah ini dapat memberi sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan secara luas.

Medan, 16 April 2020

Ronal Stepan Harianja


NIM : 5193550027

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................iii
BAB I ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 4
1.2 TUJUAN PENELITIAN ..................................................................................................... 4
1.3 HIPOTESIS PENELITIAN ............................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Hydraulic Jump ................................................................................................... 5
2.2 Type Loncatan Air ................................................................................................................ 5
BAB III ................................................................................................................................................ 7
METODE PENULISAN ..................................................................................................................... 7
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................................................ 7
3.2 Prosedur Penelitian ............................................................................................................... 7
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................................................... 7
3.4 Metode Analisis Data ............................................................................................................ 7
BAB IV ................................................................................................................................................ 8
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 8
4.1 Sifat Dasar Loncatan Hydraulic ............................................................................................ 8
4.2 Metode Penelitian Pada Loncat Air (Hydraulic Jump) .......................................................... 8
BAB V .................................................................................................................................................. 9
PENUTUP ........................................................................................................................................... 9
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 9
5.2 Saran ..................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Peninggian muka air karena adanya pembendungan akan mengakibatkan adanya aliran
yang deras di bagian hilir. Jika dalam suatu aliran terjadi perubahan jenis aliran dari superkritis
ke subkritis, maka akan terjadi loncatan air yang disebut hydraulic jump. Tinggi loncatan
hidrolis tergantung pada kecepatan, debitair yang mengalir, kemiringan dasar saluran serta
kekasaran saluran. Guna mereduksi energi yang terdapat di dalam aliran tersebut, maka diujung
hilir saluran peluncur biasanya dibuat suatu bangunan yang disebutperedam energi pencegah
gerusan (scour protection stilling basin). Bangunanperedam energi yang dipakai biasanya
adalah kolam olakan (stilling basin). Salahsatu jenis kolam olakyang biasa dipakai adalah tipe
solid roller bucket. Pemilihan kolam olak tipesolidroller bucket didasarkan pada prilaku
hidrolis yang terbentuk dua pusaran, satu pusaran akan bergerak kearah berlawanan dengan
jarum jam dan pusaran lainnya akan bergerak searah dengan jarum jam. Selain itu, susunan
dan bentuk baffle blockssangat berpengaruh terhadap gerusan di hilir bendung dan panjang
loncatan air.
Penelitian ini berusahauntuk mengetahuipengaruh kemiringan hilir bendung dan
susunan penempatanbaffle blocksterhadap turbulensi aliran, panjang loncatan air dan peredam
energi.

1.2 TUJUAN PENELITIAN

1.Menentukan karakteristik yang mancakup materi Loncatan Air (Hydraulic Jump).


2.Mengetahui Type Loncatan Air (Hydraulic Jump).

1.3 HIPOTESIS PENELITIAN


Hydraulic jump adalah sangat efisien dalam mendisipasikan energy aliranuntuk
membuatnya lebih terkontrol dan sedikit erosi yang terjadi. Dalam praktisengineering,
Hydraulic jump sering kali muncul pada aliran downstream daristruktur yang overflow
(spillways), atau pada struktur yang under flow (sluicegates), dimana kecepatannya adalah
mengalami peningkatan.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hydraulic Jump

Lompatan hidraulik adalah fenomena dalam ilmu hidrolika yang sering diamati dalam
aliran saluran terbuka seperti sungai dan saluran pelimpah. Ketika cairan pada kecepatan tinggi
dibuang ke zona kecepatan rendah, kenaikan yang agak tiba-tiba terjadi di permukaan cairan.
Loncatan Air (Hydraulic Jump) Secara praktis penggunaan loncatan air antara lain adalah
sebagai peredam energi alirandi bawah pelimpah, waduk, pintu dan lain-lain, sehingga
penggerusan yang tidak diharapkan di hilir saluran dapat dihindari. Selain itu telah pula
digunakan untuk menaikkan permukaan air di hilir untuk menyediakan kebutuhan tinggi tekan
pengaliranke dalam saluran dan juga untuk menambah muatan berat air pada lantai
lindung(apron), dengan demikian dapat menetralisir tekanan angkat (uplift pressure)
sehinggadapat mengurangi ketebalan lantai lindung dari beton yang diperlukan dalam
bangunan pada pondasi tak kedap air (permeable fondations). Loncatan air juga digunakan
padasistem pengaliran air bersih perkotaan untuk mencampur bahan kimia dan
jugamengeluarkan gelembung-gelembung udara.Fenomena loncatan air ini terjadi akibat
adanya perubahan aliran dari superkritis tiba-tiba menjadi subkritis, oleh karena itu permukaan
air menyesuaikan diri terhadap pengurangan kecepatan dan penambahan kedalaman aliran
dalam bentuk keunikannyayang disebut loncatan air.

2.2 Type Loncatan Air

Loncatan air pada dasar saluran horizontal, terdiri dari beberapa tipe yang berbeda-beda
sesuai hasil penelitian yang dilakukan oleh biro reklamasi Amerika Serikat (USBR),tipe-tipe
tersebut dapat dibeda-bedakan dari berdasarkan
bilangan Froud (Fr) alirandi awal loncatan, adalah sebagai berikut :
1. Loncatan berombak (undular jump), untuk Fra = 1 -1,7
2. Loncatan lemah (weak jump), untuk Fra = 1,7 -2,5
3. Loncatan berisolasi (oscillating jump), untuk Fra = 2,5 – 4,5
4. Loncatan tetap (steady jump), untuk Fra = 4,5 – 9
5. Loncatan kuat (strong jump), untuk Fra > 9.

5
Apabila tipe aliran di saluran turbulen berubah dari aliran superkritis menjadi subkritis,
maka akan terjadi loncat air. Loncat air merupakan salah satu contoh bentuk aliran berubah
cepat (rapidly varied flow). Gambar 2.1. Menunjukkan tampang memanjang saluran dengan
kemiringan berubah dari kemiringan curam menjadi landai. Keadaan ini terjadi misalnya pada
kaki bangunan pelimpah. Aliran di bagian hulu adalah subkritis sedang di bagian hilir adalah
superkritis. Di antara kedua tipe aliran tersebut terdapat daerah transisi dimana loncat air
terjadi.

6
BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penyusun karya tulis ilmiah dimulai dari mecari tema, menentukan judul,
mengumpulkan, menyusun dan menganalisa data dilaksanakan selama 1 hari.

3.2 Prosedur Penelitian

a. Jenis Penelitian
Penelitian kualitatif, yaitu lebih menekankan analisanya pada proses
penyimpanan induktif dan deduktif serta pada analisis terhadap dinamika antar
fenomenal yang diamati, dengan mengutamakan logika ilmiah (Koentjaraningrat,
1997:128).
Penelitian deskriptif yaitu dimana peneliti berusaha memberikan gambaran
tentang Hydraulic Jump.
b. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah seluruh individu yang menjadi subjek penelitian (I.B.Netra,
1979).
Pendapat lain mnyatakan bahwa populasi adalah kelompok individu tertentu
yang memiliki 1 atau lebih karakteristik yang menjadi pusat perhatian peneliti
(Sanapiah Faisal, 1982).
c. Sumber dan Jenis Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah adalah metode pencatatan dokumen. Metode pencatatan dokumen adalah salah
satu cara memperoleh data yang digunakan dengan cara mengumpulkan segala macam
dokumen serta mengadakan pencatatan yang sistematis (I.B.Netra, 1979).

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah
metode pencatatan dokumen. Metode pencatatan dokumen adalah salah satu cara memperoleh
data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan segala macam dokumen serta menggandakan
pencatatan yang sistematis (I.B.Netral, 1979). Selain metode itu pencatatan dokumen juga
berarti sumber informasinya berupa bahan tertulis atau tercatat (Sanapiah Faisal, 1982).
Dalam penelitian ini metode pencatatan dokumen digunakan untuk mengumpulkan data
sekunder seperti diata.

3.4 Metode Analisis Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul dilakukan pengolahan data dengan menyusun
secara sistematis dan logis lalu menganalisis data. Teknik analisis data yang dipilih adalah
analisis di deskriptif argumentatif, dengan tulisan yang bersifat deskriptif untuk menjelaskan
tentang Hydraulic Jump. Setelah proses analisis dilakukan proses sistematis dengan menarik
dan menghubungkan rumusan masalah, tujuan penulisan beserta pembahasan yang dilakukan.
Berikutnya ditarik kesimpulan yang bersifat umum. Berdasarkan kesimpulan tersebut
direkomndasikan beberapa hal sebagai upaya transfer gagasan.

7
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Sifat Dasar Loncatan Hydraulic

beberapa karakteristik dasar loncatan air pada saluran terbuka (V.T. Chow,1985) :
1.Kehilangan energi pada loncatan adalah sama dengan perbedaan energi spesifik sebelum dan
sesudah terjadinya loncatan.
(𝑦2−𝑦1)³
∆𝐸 S = ES1 – ES2 = 4𝑦1𝑦2

2.Efisiensi loncatan hidrolik adalah perbandingan energi spesifik setelah loncatan air dengan
sebelum loncatan hidrolik air.
3.Perbedaan kedalaman sebelum dan sesudah loncatan dinamakan tinggi loncatan dengan
menyatakan setiap besaran sebagai rasio terhadap energi spesifik semuka.

4.2 Metode Penelitian Pada Loncat Air (Hydraulic Jump)

Metodelogi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan saluran terbuka,


yang terdapat di Laboratorium. Adapun data-data yang harus diambil meliputi :
1.Kecepatan Aliran,
2.Kedalaman Aliran,
3.Pengukuran panjang dan tinggi loncatan air.
Data primer merupakan data asli yang didapatkan dari pengukuran di laboratorium. Langkah –
langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut :
1. Mempersiapkan saluran terbuka yang akan digunakan pada saat penelitian.
2. Memasang bangunan ukur di tempat yang telah ditentukan.
3. Mengalirkan air pada saluran dengan beberapa variasi kecepatan.
4. Mengukur kedalaman dan kecepatan aliran di bagian hulu sebelum loncatan terjadi, di bagian
ketika loncatan terjadi dan mengukur kedalaman dan kecepatan aliran di bagian hilir setelah
loncatan terjadi. Pengukuran kecepatan aliran di lakukan dengan alat curren meter, baik untuk
kecepatan aliran dibagian hulu, dibagian ketika terjadi loncatan maupun bagian hilir.
5. Mengukur muka air pada saat terjadi loncatan air yang berguna untuk mencari nilai
penamampang basah.
6.Mengukur tinggi dan panjang loncatan air, tinggi dan panjang loncat air dapat diukur setelah
air stabil.
7.Lalu untuk selanjutnya mengulang langkah 2 sampai 6 dengan mengunakan dimensi
bangunan ukur yang berbeda – beda yaitu dengan dimensi 15 cm dan dimensi 20 cm.
Data sekunder adalah data – data yang tersedia dalam buku refrensi dan jurnal yang berkaitan,
untuk kepentingan penelitian.

8
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1.Kecepatan aliran air sangat mempengaruhi proses terjadinya loncatan hidrolik, dimana untuk
menghasilkan loncatan hidrolik aliran harus berubah dari sub kritis ke superkritis dan berubah
kembali menjadi aliran sub kritis.
2.Pengaruh debit pada panjang loncatan dan tinggi loncatan pada saat penelitian dapat
disimpulkan bahwa kecil besar penampang mempengaruhi hasil panjang dan tinggi loncatanya,
dimana semakin kecil penampang semakin panjang dan tinggi loncatan hidrolik yang terjadi,
sebaliknya jika penampang semakin besar maka panjang dan tinggi loncatan hidrolik semakin
mengecil.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas disarankan untuk penelitian selanjutnya agar dapat
menjangkau beberapa kemungkinan yang terjadi sebagai berikut :
1.Variasi penampang diperbanyak sehingga dapat terlihat jelas perbedaan hasil
perhitungannya.
2.Pengukuran kecepatan menggunakan currrent meter sebaiknya dilakukan dengan beberapa
kali pengukuran.
3.Saluran seharusnya dapat dimiringkan, sehingga loncatan hidrolik yang akan terjadi akan
terlihat dengan jelas.

9
DAFTAR PUSTAKA

-R.A Dita Nurjanah. 2014. Analisis Tinggi Dan Panjang Loncatan Air Pada Bangunan Ukur
Berbentuk Setengah Lingkaran. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 2(3): 578-582.
https://www.academia.edu/7907201/Hidrolika_bab8
https://media.neliti.com/media/publications/212050-analisis-tinggi-dan-panjang-loncat-air-
p.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai