KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
2.1 PENDAHULUAN.......................................................................................................3
2.4 TEORI.........................................................................................................................5
3.1 PENDAHULUAN.....................................................................................................15
3.4 TEORI.......................................................................................................................16
BAB I.
TEORI DASAR
TEKNIK SIPIL 1
UNJANI|
Laporan Praktikum Hidraulika
BAB II.
AMBANG LEBAR
2.1 PENDAHULUAN
Aliran dalam saluran terbuka sering ditemui dalam saluran terbuka
yang bersifat alam ini bukan saluran prismatik, artinya penampang melintangnya
berbeda-beda disetiap peninjauan, sehingga sulit untuk menganalisanya.
Karena hal itu, maka pada praktikum ini yang akan diamati adalah
aliran dalam saluran terbuka yang dianggap prismatik, agar dapat membantu di
dalam mengamati dam menganalisanya. Di dalam saluran tersebut diletakkan
suatu pelimpah sehingga akan merubah profil aliran seperti dibawah ini :
Y1
t
Y2
Kondisi profil pada aliran yang terjadi dibagi dalam tiga tingkatan yaitu
: air loncat, peralihan dan tenggelam. Pada percobaan ini akan diamati serta
digambarkan profil aliran pada ketiga kondisi di atas pada ujung saluran di
tambahkan sekat. Untuk fase air loncat akan terjadi apabila penambahan sekat
TEKNIK SIPIL 3
UNJANI|
Laporan Praktikum Hidraulika
pada ujung saluran tidak mengakibatkan naiknya muka air di udik. Keadaan
aliran yang terjadi adalah aliran yang sempurna (tanpa perubahan muka air)
sedangkan kondisi tenggelam diperoleh jika pada penambahan sekat di ujung
saluran mempengaruhi tinggi muka air di udik. Untuk kondisi peralihan berada
diantara kedua tingkatan diatas (hingga sedikit sekali pengaruhnya terhadap muka
air di udik).
Untuk menggambarkan suatu profil dari aliran yang terjadi diambil
titik-titik pada setiap keadaan tinggi aliran, yang mana titik-titik tersebut akan
membentuk suatu garis-garus yang menunjukan profil pada aliran tersebut. Selain
itu akan di peroleh suatu hubungan antara debit dengan tinggi muka air dari atas
ambang, serta hubungan antara sebit dan ambang (He) dengan koefesien
pengaliran (C), sehingga dapat di peroleh gambaran karakteristik aliran yang
dipengaruhi oleh ambang tersebut.
2.4 TEORI
2.4.1 Hukum kontinuitas : Q = A . V = KONSTAN
2.4.2 Aliran melaui ambang : Q = C . B . He2/3
Hukum Kontinuitas :
dV 2gt
dQ dF.dV
B.dt 2gt
B.dt 2gt1/ 2
H
Q B.dt2g.t1/
2
0
D1 D2
a. Persamaan Energi :
P V2 P V 2
1
1
2
2
w 2g w 2g
P P V2V2
1 2
2 1 ...........................................................................(1)
w 2g
b. Prinsip pembacaan Manometer :
P w ( X H ) P w.X Hg.H
1 2
P P (Hg ).H w
1 2
P1
1).H
P2 Hg(
w
w
= 12.6 H.................................................................................(2)
4Q
Persamaan (1) dan (2) dan V1
D1 2
4Q
Dan
V2 D2
2
Maka :
12,6H (4q) .( 1 1
)
2. D1 4 ……………………………………..…..( 3 )
2g
4
D2
Diketahui ; D1 = 5,710 cm
D2 = 3,776 cm
g = 980,6 cm/det 2
Harga-harga tersebut dimasukan pada persamaan (3) maka didapat :
12,6H (4q) .( 1 1 4 )
2 .2g D2 4 D1
12,6H 1
16Q 2 1 )
2.1961,20 ( 3,776
4
5,710 4
12,6H 0,0636517.Q 2
2.1961,20
0,0636517 .Q 2 12,6H. 2.1961,20
12.6H .
Q2 2
.1961,20
0,0636517
Q 2 388224,04.H . 2
Q 388224,04.H . 2
Q 623,076. . H
4. Menghitung Hd
Hd = 1 didapat dari grafis hubungan He1 Vs C diambil nilai Hd
=1
Maka didapat nilai C = Cd
2.7.2 Tugas
1. Buat grafik He1 Vs He2
2. Buat grafik He1 Vs C
He = tinggi air diatas ambang
3. Buat grafik C Vs Q
4. Buat grafik H/Hd Vs C/Cd
5. Buat grafik He1 Vs Q
2.8 DATA PERCOBAAN AMBANG LEBAR
Tenggelam
ΔH Y1 Loncat I Loncat II Peralihan Tenggelam I
II
No. (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
(cm
(cm) X y2 X y2 x y2 x y2 x y2
Hg)
1 1,60 21,4 34,2 4,4 20,4 6,3 16,4 8,3 16,0 10,8 8,7 12,7
2 2,2 21,7 34,5 4,2 21,3 6,8 11,8 8,0 15,8 10,5 8,2 12,2
3 3,3 22,1 33,3 5,0 15,7 6,2 13,2 7,6 12,2 9,8 8,8 12,3
4 2,5 21,9 33,4 4,6 16,8 5,5 12,2 7,8 10,6 10,4 8,4 12,6
5 3,9 22,3 34,7 4,8 15,6 5,3 13,5 7,9 10,8 10,3 9,8 11,8
= 40,76
Perhitungan dilanjutkan dengan menggunakan tabel sebagai berikut :
2.7.3 B. Tabel Perhitungan
Tabel 1 : Harga Debit (Q)
Q = 2476 . . √
He2 y2 t
4 18
14 cm
Perhitungan dilanjutkan dalam bentuk tabel :
Loncat I Loncat II Peralihan Tenggelam I Tenggelam II
ΔH Q
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
No.
(cm
(cm3/det) He1 He2 He1 He2 He1 He2 He1 He2 He1 He2
Hg)
1 1,6 9843,176497 3,8 -13,20 3,80 -11,30 3,80 -9,30 3,80 -6,80 3,80 -4,90
2 2,2 11542,14754 4,1 -13,40 4,10 -10,80 4,10 -9,60 4,10 -7,10 4,10 -5,40
3 3,3 14136,18601 4,5 -12,60 4,50 -11,40 4,50 -10,00 4,50 -7,80 4,50 -5,30
4 2,5 12303,97062 4,3 -13,00 4,30 -12,10 4,30 -9,80 4,30 -7,20 4,30 -5,00
5 3,9 15367,65438 4,7 -12,80 4,70 -12,30 4,70 -9,70 4,70 -7,30 4,70 -5,80
Keterangan :
He 1 = Muka air di hulu
He 2 = Muka air di udik
He/Hd C/Cd
3,8 1,939544
4,1 2,02932
4,3 2,014106
4,5 2,16149
4,7 2,201408
2.7.4 E. Penggambaran grafik
y = 0,036x - 2,008
4
dengan Hd= 1, maka Cd didapat 83,55
3
He1
He1 dengan C
2 Linear (He1 dengan C)
0
160 165 170 175 180 185 190
C
Hubungan Q dengan C
Hubungan Q dengan C
190
185
180
175
170
165
160
C
155
150 Q dengan C
4.5
3.5
3
He1
2.5
1.5
0.5
9843.176497 11542.14754 14136.18601 12303.97062 15367.65438
0
Q
4.5, 2.161489717
2.15
2.1
C/Cd
2.05
4.1, 2.029319973
4.3, 2.014105871
2
1.95
3.8, 1.939543708
1.9
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
He/Hd
Laporan Praktikum Hidraulika
BAB III.
PINTU SORONG DAN AIR LONCAT
3.1 PENDAHULUAN
Pada saluran terbuka, bila kedalaman aliran mengalami perubahan, maka
permukaan airpun turut mengalami perubahan. Perubahan yang cepat pada
kedalaman aliran dari kedudukan yang rendah kedudukan yang tinggi adalah
merupakan peristiwa dalam hidrolika.
Peristiwa seperti ini dalam Hidrolika disebut air loncat atau Hydraulic
Jump, dan alirannya dapat digolongkan dalam aliran berubah cepat (Repidly Varied
Flow ).
Hal ini akan terjadi jika pada aliran tersebut mengalami gangguan di dalam
pengalirannya.
Misalnya dengan adanya pemasangan pintu sorong (Penyekatan). Dengan
adanya pintu sorong ini maka muka air di udik akan menjadi tinggi. Dalam hal ini
pintu sorong dapat diatur penggunaannya untuk mengatur debit sesuai yang kita
kehendaki.
Dalam percobaan ini kita akan mengamati panjang loncatan juga tinggi
loncatan yang diakibatkan oleh bukaan pintu sorong.
Pada percobaan ini ada beberapa rumus yang kita gunakan untuk
menghitung gaya-gaya yang bekerja pada pintu sorong dan koefisien-koefisien
lainnya. Antara lain :Persamaan Kontinuitas, Hukum Bernoully, Persamaan
Momentum.
TEKNIK SIPIL 15
UNJANI|
Laporan Praktikum Hidraulika
3.4 TEORI
2.2.9. Persamaan Kontinuitas : Q = Vo.Yo.B = V1.Y1.B
2.2.10. Hukum Bernoulli
p u
p. 2 konstan
g Z
2g
2.2.11. Persamaan Momentum
Fx .q.V1 .q.V0
Q 623,076 . .H
D1 D2
a. Persamaan Energi
P V P V2
1
2
1 2
2g 2g
P1
2
P2 V …………………………………………….……(1)
2
V1 2g
Diketahui : D1 = 5,710 cm
D2 = 3,776 cm
g = 980,6 cm/det2
Harga-harga tersebut dimasukan ke dalam persamaan (3), maka akan
diperoleh :
Q 623,076 . H
B.Y1. 2 g.Y0
Q
Y1 Y0 1
a. Persamaan Energi :
2 2
V V Y1
0
Yo 1
2g 2g
2 2
V0 V1 Y Y
1 0................................................................................................................ (1)
2g 2g
b. Persamaan Kontinuitas :
Q V0.Y0.B V1.Y1.B........................................................ (2)
Q
V0
Y0 .
B
V1
Q
Y1.B
Q 2 Q 2
Y .B Y1 Y0
Y .B
0 1
Q2 1 1
. 2 2 Y1 Y0
2g.B Y 0 Y 1
Q2 2 2
.(Y1 Y0 ) Y0 Y1
2g.B Y0
Q2 Y 2.Y 2
Y01 1
2g.B 1
Y0
B.Y 1. 2g.Y0
Q
Y1 1
Y0
Q Yg .Cc 1
Y0
Cv Cc.B .Yg 2g.Y 0
Q Y1 1
Y2
Cv B.Y1 2g.Yo
Dimana :
Y
Cc 1
Yg
Y1 Cc.Yg
Q Yg .Cc 1
Y0
Cv
Cc.B.Yg 2g.Y0
Yb 1 1 8Fa2 1
Ya 2
Persamaan Momentum :
B B
Ya2. .Yb2. Q(Vb Va).............(1)
2 2
Q Va.Yb.B Vb.Yb.B ………(2)
Persamaan (1) dan (2)
B
Ya2 Yb2 .Va.Ya.B(Vb Va)
2 g
Ya.Va.B=Yb.Vb.B
Va..Ya
Vb Yb
Atau :
Vb.Yb
Va Ya
B Va.Ya
(Ya2 Yb2 ) .Va.Ya.B Va
2 Yb
1
Ya 2 Yb 2 Va.Ya
Va
.Va.Ya
2 Yb g
1
Ya2 Yb2 .Va.Ya .Va (Ya Yb)
2 g Yb
1
Ya Yb Va Ya
2 .Y
g b
2
Yb Yb2 .Va 2
2
Ya g
Ya
Yb Yb2 Va2
2.
Ya Ya2 g.Yb
Yb Yb2
2.Fa2
Ya Ya
Yb Yb2
2.Fa2 0
Ya Ya
Dengan Rumus ABC, diperoleh :
Yb 1
1 1 8Fa2
Ya 2
Karena :
Yb
selalu positif, maka :
Ya
Yb 1 1 8Fa2 1
Ya 2
Analog dengan cara diats, diperoleh :
Yb 1 1 8Fa2 1
Ya 2
2.2.28. Penurunan rumus :
Yb Ya 3
H
4.Ya.Yb
Va2 Vb
2g Ya 2 Yb H
2g
Va 2 Ya2
2
2 Ya
Substitusikan ke persamaan (1) :
g/2 Yb2 Yb2 Ya2
Yb Yb Ya H
2 Y Yb2
Ya.Yb 2
Yb3 Yb.Ya2 4YaYb(Yb Ya) 4YaYb.H
0 1
2
dan
2 Y2 Q2 Y
Fg 1gY1 0
2 1 2 1 1
Y BY Y
1 1 0
Fh P.A
Fh .g.H.H
Fh 1
.g. .H.H
2
1
Fh ..g.H
2
2
1 Y )2
Fh ..g.(Y
0 1
2
Persamaan Kontinuitas :
Fx = P1 – P2 – Fg = ½ g Yo2 – ½ g Y12 - Fg...........................(1)
Persamaan Momentum :
Fx = q V1 - q Vo………………………………………………….. (2)
Persamaan (1) dan (2) :
½ g Yo2 – ½ g Y12 – Fg = q V1 - q Vo
Dimana :
q = V.Y ; V = Q / (BY)
q = Q / (BY) .Y
q =Q/B
½ g Yo2 – ½ g Y12 – Fg = . Q / B . Q / (BY1) - . Q / B . Q / (BYo)
Fg = ½ g Yo2 – ½ g Y12 – . Q2 / (B2Y1) - . Q2 / (B2Yo)
Fg = ½ g Yo2 - Y12 / Y12 – ½ g Y12 – . Q2 / (B2Y1) + . Q2 / (B2Yo) .
Y1/Y1
Fg = ½ g Y2 [(Yo2 / Y2) – 1] - . Q2 / (B2Y1) [1 – (Y1/Yo)]
4. Menghitung Vo
Vo = Q / (B . Yo)
5. Menghitung V1
V1 = Q / (B . Y1)
6. Menghitung Ho
Ho = Yo + [ Vo2 / 2g ]
7. Menghitung H1
H1 = Y1 + [ V12 / 2g ]
8. Menghitung Fg
Fg = ½ g Y12 [(Yo2 / Y12) – 1] - Q2 / (B2.Y1) [1 – (Y1/Yo)]
9. Menghitung Fh
Fh = ½ . . g . [ Yo – Y1 ]2
10.Hasil Perhitungan ditabelkan
1. Buat grafik hubungan antara Yg / Yo Vs Cc
a. Debit (Q) tetap, Yg berubah
b. Debit (Q) berubah, Yg tetap
2. Buat grafik hubungan antara Yg / Yo Vs Cv
a. Debit (Q) tetap, Yg berubah
b. Debit (Q) berubah, Yg tetap
3. Buat grafik hubungan antara Yg Vs Fg
a. Debit (Q) tetap, Yg berubah
b. Debit (Q) berubah, Yg tetap,
4. Buat grafik hubungan antara Fg Vs Fh
a. Debit (Q) tetap, Yg berubah
b. Debit (Q) berubah, Yg tetap
5. Buat grafik hubungan antara Fg/Fh Vs Yg/Yo
a. Debit (Q) tetap, Yg berubah
b. Debit (Q) berubah, Yg tetap
DATA I : PERCOBAAN PINTU SORONG DAN AIR LONCAT
Debit (Q) tetap, Yg berubah
No H Praktikum Sekat Praktikum Air Loncat
Yg (cm) Yo (cm) Y1 (cm) Xa (cm) Ya (cm) Xb (cm) Yb (cm)
1 1 1 5,4 1,1 98 1,8 120 2,3
2 1 1,5 3,4 1,6 40 1,9 45 2,2
3 1 1,8 2,5 1,9 4,5 2 7,5 2,3
4 1 0,9 6,2 1 126 2 134 2,3
5 1 0,5 10,5 0,6 87 1,6 200 1,9
Keterangan :
ΔH = Bacaan pada manometer [ cmHg ]
Yg = Tinggi bukaan pintu [ cm ]
Yo = Tinggi muka air di udik pintu [ cm ]
Y1 = Tinggi muka air di hilir pintu [ cm ]
Xa = Titik mulai terjadinya air loncat [ cm ]
Ya = Tinggi muka air mulai terjadinya air loncat
[ cm ] Xb = Titik berakhirnya air loncat [ cm ]
Yb = Tinggi muka air berakhirnya air loncat [ cm ]
=
= 1,1
4. Menghitung Koefisien Kekentalan ( Cv )
Q. (Yg / Yo).Cc 1
Cv
Cc.B.Yg. 2g.Yo
1958,2389 (1/ 5,4)x1,1 1
1,1x8,2x1x 2x980x5,4
= 2,3152
5. Menghitung Vo
Vo =
=
=44,2240 cm / dt
6. Menghitung V1
V1 =
=
= 217,0997 cm / dt
7. Menghitung Ho
Ho = Yo + [ ]
= 5,4 + [ ]
= 29,4471 cm
8. Menghitung H1
H1 = Y1
+[]
= 1,1 + [ ]
= 25,1471 cm
9. Menghitung Fg
Fg = ½ g Y12 . ( ) -
(1- )
1 2 5,4
2
1958,23892
1,1
Fg = .1.980.1,1 1 1
8 2.1, 5,4
2 1
= - 27588,8674 dyne / cm (tekan)
10. Menghitung Fh
Fh = ½ . . g . [ Yo – Y1 ]2
= ½ . 1 . 980 . [ 5,4 – 1,1 ]2
= 9060,1 dyne / cm (tarik)
11. Untuk perhitungan harga – harga yang lain dilakukan atau
diperlihatkan pada tabel.
Lanjutan
Vo V1 Ho H1 Fg Fh
Fg/Fh
(cm/det) (cm/det) (cm) (cm) (dyne/cm) (dyne/cm)
Keterangan :
Fg = Gaya tekan
DATA I : PERCOBAAN PINTU SORONG DAN AIR LONCAT
Debit (Q) berubah, Yg tetap
Praktikum Sekat Praktikum Air Loncat
No H
Yg (cm) Yo (cm) Y1 (cm) Xa (cm) Ya (cm) Xb (cm) Yb (cm)
1 3 2 5,5 1,7 105,5 2,5 115 3,4
2 1,8 2 3,4 1,6 39 2,3 68 3
3 3,2 2 5,8 1,7 114 2,9 157 3,5
4 2,6 2 4,8 1,6 76 2,9 95 3,3
5 2,2 2 4,4 1,4 65 2,7 83 3,4
Keterangan :
H = Bacaan pada manometer [ cmHg ]
Yg = Tinggi bukaan pintu [ cm ]
Yo = Tinggi muka air di udik pintu [ cm ]
Y1 = Tinggi muka air di hilir pintu [ cm ]
Xa = Titik mulai terjadinya air loncat [ cm ]
Ya = Tinggi muka air mulai terjadinya air loncat
[ cm ] Xb = Titik berakhirnya air loncat [ cm ]
Yb = Tinggi muka air berakhirnya air loncat [ cm ]
=
= 0,85
4. Menghitung Koefisien Kekentalan ( Cv )
Q. (Yg / Yo).Cc 1
Cv
Cc.B.Yg. 2g.Yo
3391,77 (2 / 5,5)x0,85 1
0,85x8,2x2x 2x980x5,5
= 2,68
5. Menghitung Vo
Vo =
=
= 75,21 cm / dt
6. Menghitung V1
V1 =
=
= 243,31 cm / dt
7. Menghitung Ho
Ho = Yo + [ ]
= 5,5 + [ ]
= 35,70 cm
8. Menghitung H1
H1 = Y1
+[]
= 1,7 + [ ]
= 31,90 cm
9. Menghitung Fg
Fg = ½ g Y12 . ( ) -
(1- )
1 5,52
Fg = .1.980.1,7 2 1 3391,772 1
1,7
2 1,7
2
82.1,1 5,5
= -56127,54 dyne / cm (tekan)
10. Menghitung Fh
Fh = ½ . . g . [ Yo – Y1 ]2
= ½ . 1 . 980 . [ 5,5 – 1,7 ]2
= 7075,60 dyne / cm (tarik)
11. Untuk perhitungan harga – harga yang lain dilakukan atau
diperlihatkan pada tabel.
H Yo Y1 Yg Q
No. Cc Yg/Yo Cv
(cmHg) (cm) (cm) (cm) (cm3/det)
1. 3 5.5 1.7 2 0.85 3390.404 0.363 2.68
2. 1.8 3.4 1.6 2 0.8 2626.196 0.588 2.97
3. 3.2 5.8 1.7 2 0.85 3501.594 0.344 2.68
4. 2.6 4.8 1.6 2 0.8 3156.294 0.416 2.86
5. 2.2 4.4 1.4 2 0.7 2903.369 0.454 3.13
Lanjutan
Vo V1 Ho H1 Fg Fh
Fg/Fh
(cm/det) (cm/det) (cm) (cm) (dyne/cm) (dyne/cm)
75.175 243.214 8.383 31.880 -13385.907 7075.6 -1.892
94.196 200.167 7.927 22.042 -29529.088 1587.6 -18.599
73.625 251.190 8.565 33.892 -60757.220 8236.9 -7.376
80.190 240.571 8.081 31.127 -51697.596 5017.6 -10.303
80.470 252.906 7.704 34.033 -52528.447 4410 -11.911
Keterangan :
Fg = Gaya tekan
3.8 ANALISA PERHITUNGAN AIR LONCAT
3.8.1. Langkah Perhitungan
1. Menghitung Debit (Q)
Q=C..H
Q = 623,076 . . H
2. Menghitung V :
Va = Q / [ B.Ya ] ; Vb = Q / [ B.Yb ]
3. Menghitung Ha dan Hb
Ha = Ya + [ Va2 / 2g ]
Hb = Yb + [ Vb2 / 2g ]
4. Menghitung H :
H = ( Yb – Ya )3 / (4 . Ya . Yb)
5. Menghitung Fa :
Fa = Va / (g.Ya)
6. Menghitung Yc :
Yc = [ Q2 / (g . B2) ]1/3
7. Menghitung Vc :
Vc = Q / (B . Yc)
8. Menghitung Hc :
Hc = Yc + ( Ya / Yc )2 . (Va2 / 2g)
9. Menghitung Y2 / Y1 :
Y2 / Y1 = ½ [ ( 8 Fa2 +1 ) – 1]
10. Menghitung E :
E = Ya + [ Va2 / 2g ]
11. Hasil perhitungan ditabelkan
Keterangan :
ΔH = Bacaan pada manometer [ cmHg ]
Yg = Tinggi bukaan pintu [ cm ]
Yo = Tinggi muka air di udik pintu [ cm ]
Y1 = Tinggi muka air di hilir pintu [ cm ]
Xa = Titik mulai terjadinya air loncat [ cm ]
Ya = Tinggi muka air mulai terjadinya air loncat
[ cm ] Xb = Titik berakhirnya air loncat [ cm ]
Yb = Tinggi muka air berakhirnya air loncat [ cm ]
2. Menghitung V :
Va =
=
= 132, 618 cm/det
Vb =
=
= 103,788 cm/det
3. Menghitung Ha dan Hb
Ha = Ya + [ ]
= 1,8 + [ ]
= 10,773 cm
Hb = Yb + [ ]
= 2,3 + [ ]
= 7,795 cm
4. Menghitung H
H=
=
= 0,00754 cm
5. Menghitung Fa :
Fa =
√
=√
= 3,157 dyne / cm
6. Menghitung Yc :
Yc = [
]1/3
1/3
=[ ]
= 3,874 cm
7. Menghitung Vc :
Vc =
=
= 61,619 cm / det
8. Menghitung Hc :
Hc = Yc + ( )2 .
= 3,875 + ( 2
) .
= 10,153 cm
9. Menghitung Y2 / Y1 :
= ½ [√ ]
= ½ [ ( 8. 3,1572 +1) – 1 ]
= 4,4646
10. Menghitung E :
E = Ya + [ ]
= 1,8 + [ ]
= 10,773 cm
11. Menghitung L
L = Xb – Xa
= 120 - 98
= 22 cm
12. Hasil perhitungan dalam bentuk table
Lanjutan
Vb Ha Hb H Fa Yc Vc Hc Y2/Y1
L/Yb
cm/dt (cm) (cm) (cm) (dyne) (cm) (cm/dt) (cm) (cm)
103,8303 10,7805 7,8004 0,0075 9,5652 3,1589 3,8752 61,6253 10,1530 4,4673
108,5498 9,9601 8,2118 0,0016 2,2727 2,9128 3,8752 61,6253 10,8699 4,1193
103,8303 9,2742 7,8004 0,0015 1,3043 2,6971 3,8752 61,6253 11,6256 3,8142
103,8303 9,2742 7,8004 0,0015 3,4783 2,6971 3,8752 61,6253 11,6256 3,8142
125,6893 12,9660 9,9601 0,0022 59,4737 3,7693 3,8752 61,6253 8,8354 5,3306
Keterangan :
H = Bacaan pada manometer [ cmHg ]
Yg = Tinggi bukaan pintu [ cm ]
Yo = Tinggi muka air di udik pintu [ cm ]
Y1 = Tinggi muka air di hilir pintu [ cm ]
Xa = Titik mulai terjadinya air loncat [ cm ]
Ya = Tinggi muka air mulai terjadinya air loncat
[ cm ] Xb = Titik berakhirnya air loncat [ cm ]
Yb = Tinggi muka air berakhirnya air loncat [ cm ]
2. Menghitung V :
Va =
=
= 165,45 cm/det
Vb =
=
=121,66 cm/det
3. Menghitung Ha dan Hb
Ha = Ya + [ ]
= 2,5 + [ ]
= 16,47 cm
Hb = Yb + [ ]
= 3,4 + [ ]
= 10,95 cm
4. Menghitung H
:
H=
=
= 0,02 cm
5. Menghitung Fa :
Fa =
√
=√
= 3,34 dyne / cm
6. Menghitung Yc :
Yc = [
]1/3
1/3
=[ ]
= 5,94 cm
7. Menghitung Vc :
Vc =
=
= 74,01 cm / det
8. Menghitung Hc :
Hc = Yc + ( )2 .
2
= 5,94 + ( ) .
= 23,05 cm
9. Menghitung Y2 / Y1 :
= ½ [√ ]
= ½ [ ( 8. 3,342 +1) – 1 ]
= 4,73
10. Menghitung E :
E = Ya + [ ]
= 2,5 + [ ]
= 16,47
11. Menghitung L
L = Xb – Xa
= 115 – 105,5
= 9,5 cm
12. Hasil perhitungan dalm bentuk tabel
Lanjutan
Vb Ha Hb H Fa Yc Vc Hc Y2/Y1
E
(cm/dt) (cm) (cm) (cm) L/Yb (dyne) (cm) (cm/dt) (cm) (cm)
121,66 16,47 10,95 0,02 2,79 3,34 5,59 74,01 23,05 4,73 16,47
106,80 12,20 8,82 0,01 9,67 2,93 4,71 67,97 17,18 4,15 12,20
122,06 13,97 11,10 0,01 12,29 2,76 5,71 74,81 29,72 3,91 13,97
116,69 11,90 10,25 0,00 5,76 2,49 5,33 72,26 27,74 3,52 11,90
104,18 11,48 8,94 0,01 5,29 2,55 5,04 70,28 23,41 3,61 11,48
GRAFIK HUBUNGAN
1. GRAFIK HUBUNGAN ANTARA Yg/Yo DENGAN Cc
a.
Yg/Yo dengan Cc
Q tetap, Yg berubah
0.8000
0.7000
0.6000
Yg/Yo
0.5000
0.4000
0.3000
0.2000
0.1000
1.1000 1.0667 1.0556 1.1111 1.2000
0.0000 Cc
b.
Yg/Yo dengan Cc
Q berubah, Yg tetap
0.70
0.60
0.50
Yg/Yo
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
Yg/Yo dengan Cv
Q tetap, Yg berubah
0.8000
0.7000
0.6000
0.5000
Yg/Yo
0.4000
0.3000
0.2000
0.1000
b.
Yg/Yo dengan Cv
Q berubah, Yg tetap
0.70
0.60
0.50
0.40
Yg/Yo
0.30
0.20
0.10
0.00
Yg dengan Fg
Q tetap, Yg berubah
2
1.8
1.6
1.4
1.2
Yg
0.8
0.6
0.4
b.
Yg dengan Fg
Q berubah, Yg tetap
2.5
1.5
Yg
0.5
0
-56127.54 -29556.42 -60818.30 -51747.34 -52577.61
Fg
4. GRAFIK HUBUNGAN ANTARA Fg DENGAN Fh
a.
Fg dengan Fh
Q tetap, Yg berubah
0.0000
9060.10001587.6000 176.400013249.600048024.9000
-5000.0000
-10000.0000
-15000.0000
-20000.0000
Fg
-25000.0000
-30000.0000
-35000.0000
-40000.0000
Fh
b.
Fg dengan Fh
Q berubah, Yg tetap
0.00
7075.60 1587.60 8236.90 5017.60 4410.00
-10000.00
-20000.00
-30000.00
Fg
-40000.00
-50000.00
-60000.00
-70000.00
Fh
5. GRAFIK HUBUNGAN ANTARA Fg/Fh DENGAN Fg/Yo
a.
Fg/Fh dengan Fg/Yo Q tetap, Yg berubah
0.0000
-5109.04951-4253.009271-2364.077459-4755.813002-3406.906986
-5.0000
-10.0000
-15.0000
-20.0000
-25.0000
Fg/Fh
-30.0000
-35.0000
-40.0000
Fg/Yo
b.
-6.00
-8.00
Fg/Fh
-10.00
-12.00
-14.00
-16.00
-18.00
-20.00
Fg/Yo
1. GRAFIK HUBUNGAN ANTARA ΔH DENGAN Yb/Yc
a.
ΔH Vs Yb/Ya
Q tetap, Yg berubah
2
ΔH
0
1.2778 1.1579 1.1500 1.1500 1.1875
Yb/Ya
b.
ΔH dengan Yb/Ya
Q berubah, Yg tetap
3.5
2.5
2
ΔH
1.5
0.5
0
1.36 1.30 1.21 1.14 1.26
Yb/Ya
2. GRAFIK HUBUNGAN ANTARA L/Yb DENGAN Fa
a.
L/Yb dengan Fa
Q tetap, Yg berubah
60.0000
55.0000
50.0000
45.0000
40.0000
35.0000
30.0000
25.0000
L/Yb
20.0000
15.0000
10.0000
5.0000
0.0000
b.
L/Yb dengan Fa
Q berubah, Yg tetap
14.00
12.00
10.00
8.00
L/Yb
6.00
4.00
2.00
0.00
1.2500
1.2000
Yb/Ya
1.1500
1.1000
1.0500
4.4673 4.1193 3.8142 3.8142 5.3306
Y 2/Y 1
b.
1.35
1.30
1.25
Yb/Ya
1.20
1.15
1.10
1.05
Yc dengan E
Q tetap, Yg berubah
4.5000
4.0000
3.5000
3.0000
2.5000
Yc
2.0000
1.5000
1.0000
0.5000
b.
Yc dengan E
Q berubah, Yg tetap
6.00
5.00
4.00
Yc
3.00
2.00
1.00
0.00
16.47 12.20 13.97 11.90 11.48
E