Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I

Page | 1
“Efflux Time”

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Penggunaan efflux time dalam dunia industri banyak dijumpai pada
pemindahan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan pipa tertutup
serta tangki sebagai penampung fluida, salah satu contohnya adalah dalam
pengosongan cairan minyak di dalam tangki. Cairan mengalir dari tangki
penampung ke pipa karena gaya berat cairan itu sendiri. Tangki penampung cairan
biasanya diletakan pada ketinggian tertentu sehingga cairan mudah mengalir,
cukup dengan gaya berat itu sendiri. Pemompaan digunakan untuk mengatur debit
cairan yang keluar dari tangki penampung.
Operasi dalam industri kimia, biasanya berlangsung secara kontinyu,
sehingga ketinggian cairan setiap saat didalam tangki dapat diketahui dengan
menghitung waktu penurunan cairan. Hal ini dapat menghemat biaya pemompaan.
Pada proses yang tidak kontinyu, tinggi permukaan cairan pada tangki penampung
setiap saat dapat diketahui dengan menghitung waktu penurunan cairan dengan
percobaan menggunakan alat (tangki) kecil asalkan L/D-nya sama dengan tangki
untuk operasi sesungguhnya. Jadi, pengetahuan tentang efflux time sangat
diperlukan dalam industri kimia, terutama industri yang menggunakan bahan cair.
Dalam percobaan hal pertama yg dilakukan adalah melarutkan garam dalam air
kemudian diukur densitas dan viskositasnya. Larutan garam dimasukkan kedalam
tangki. Ukur tinggi larutan mula-mula dan catat waktu penurunannya sesuai
dengan variabel penurunan tinggi larutan yang telah ditentukan. Lakukan juga
percobaan tersebut untuk air
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan nilai faktor koreksi terhadap
waktu pengosongan tangki berbagai pipa dengan penurunan cairan, gravitas,
densitas, viskositas dapat mempengaruhi perhitungan efflux time.

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 2
“Efflux Time”

I.2. Tujuan
1. Menentuan nilai faktor koreksi pada waktu pengosongan tangki
2. Mengetahui pengaruh faktor gesekan terhadap efflux time
3. Menentukan nilai waktu penurunan cairan

I.3. Manfaat
1. Agar praktikan dapat menghitung kecepatan aliran pada pipa
2. Agar praktikan dapat menghitung bilangan reynold (Nre) untuk
menentukan jenis aliran yang terjadi
3. Agar praktikan dapat menghitung efflux time

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 3
“Efflux Time”

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Aliran
Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah
fluida itu berada dibawah pengaruh bidang batas padat atau tidak. Di daerah
dimana pengaruh dinding itu kecil, tegangan geser mungkin dapat diabaikan. Dan
perilaku fluida itu mungkin mendekati perilaku fluida ideal. Yaitu tak-mampu
mapat dan mempunyai viskositas nol. Aliran fluida demikian disebut aliran
potensial dan dapat diberikan secara lengkap dengan menggunakan prinsip-prinsip
mekanika newton dan hukum kekekalan massa
Aliran potensial mempunyai dua ciri-ciri pokok : (1) Dalam aliran itu tidak
terdapat sirkulasi atau pusaran (eddy), sehingga aliran potensial itu biasa disebut
aliran iratasional (aliran tak-putar). Dan (2) dalam aliran itu tidak terdapat
gesekan, sehingga tidak ada disipasi (pelepasan) dari energi mekanik menjadi
kalor. Kebanyakan proses aliran dalam bidang teknik kimia dapat dikajoi dengan
baik dengan menganggap arus fluida itu terdiri dari dua bagian, yaitu lapisan batas
dan fluida selebihnya.
A. Aliran Laminer
Pada kecepatan rendah, fluida cenderung mengalir tanpa pencampuran
secara lateral, dan lapisan – lapisan yang berdampingan menggelincir di atas satu
sama lain. Disini tidak terdapat aliran silang atau pusaran (eddy). Rejim ini
disebut aliran laminer (laminar flow). Pada kecepatan yang lebih tinggi, terjadi
keturbulenan dan pembentukan pusaran yang menyebabkan terjadinya
pencampuran lateral

B. Keturbulenan
Pada laju-aliran rendah, penurunan tekanan di dalam fluida akan bertambah
secara langsung menurut kecepatan fluida, pada laju tinggi pertambahan itu jauh
lebih cepat lagi, yaitu kira-kira menurut pangkat dua kecepatan. Reynolds
menemukan bahwa, pada laju aliran rendah, air tersebut mengalir tanpa gangguan

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 4
“Efflux Time”

bersama dengan aliran umum dan tidak terlihat adanya campur-silang. Perilaku
pita-warna ini menunjukkan dengan jelas bahwa air tersebut mengalir menurut
garis lurus yang sejajar dan bahwa aliran tersebut laminar. Bila laju aliran
ditingkatkan, akan dicapai suatu kecepatan yang disebut sebagai kecepatan kritis,
di mana benang-warna tersebut menjadi bergelombang, dan berangsur-angsur
hilang karena zat-warna tersebut tersebar secara seragam di dalam keseluruhan
penampang aliran air. Perilaku air-berwarna tersebut menunjukkan bahwa air
tidak lagi mengalir menurut gerakan laminar, tetapi bergerak ke mana-mana dalam
bentuk aliran silang dan pusaran. Gerakan jenis ini dinamakan aliran turbulent
(turbulent flow). (McCabe 1986)

II.2. Efflux Time


Efflux time merupakan waktu yang diperlukan untuk pengosongan cairan
didalam tangki melalui pipa vertikal, karena pengaruh gaya beratnya. Sebagian
besar industri mengalirkan cairan dari tempat penampungannya dengan pengaruh
gaya gravitasi karena tinggi permukaan cairannya. Sehingga perlu pengukur tinggi
permukaan teoritis melalui rumus pendekatan dari penurunan rumus prinsip dasar
teori aliran fluida dinamis dalam aliran vertikal

II.3. Faktor yang Mempengaruhi Efflux Time


Faktor-faktor yang mempengaruhi Efflux Time diantaranya :
1. Diameter, dimana diameter akan mempengaruhi debit air.
2. Ketinggian, ketinggian akan mempengaruhi kecepatan karena ketinggian akan
menekan air karena semaklin tinggi air maka semakin besar tekanannya
sehingga air yang keluar juga semakin besar dan semakin rendah tinggi air
maka tekanannya semkain kecil dan jumlah air yang keluar semkain kecil.
3. Lamanya waktu yang diberikan dimana bila waktu yang diberikan semakin
lama maka debit akan kecil dan bila waktu yang diberikan semakin cepat
maka debit akan semakin besar.
4. Kecepatan aliran air, dimanabila kecepatan air semakin besar maka debit akan
semakin besar pula, dan bila kecepatan air kecil maka akan kecil pula debit.

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 5
“Efflux Time”

5. Luas penampang dari tempat aliran itu keluar. BIla luas penampung keluarnya
zat cair tersebut makin besar maka debit semakin besar, dan begitu pula
sebaliknya.

Aliran teoritis dari sebuah tangki besar yang melalui lubang relatif kecil
dengan bias a pada kedalaman h di bawah permukaan bebas dapat dicari dengan
prinsip dari kekekalan energi. Misalkan tangki terbuka ke atmosfer, tekanan pada
permukaan bebas maupun pada lubang adalah atmosferik dandengan demikian
persamaan Bernouli memberikan :
v2
h=
2g
v adalah kecepatan pengeluaran teoritis dan h adalah Z1 dan Z 2 dalam persamaan
Bernouli. Kecepatan pengeluaran sebenarnya adalah :
Q=Cd A √ 2 gh
Keterangan :
Cd : koefiisien pengeluaran.
Q : cepat aliran/debit air
A : luas penampang yang dilalui fluida
√2gh : kecepatan pengeluaran teoritis

Cepat aliran / debit air adalah volume fluida yang dipindahkan tiap satuan
waktu :
Q= A × v atau A 1 v 1= A 2 v 2

Keterangan :
Q : Cepat aliran/Debit air (m3/s)
V : kecepatan fluida (m/s)
A : luas penampang yang dilalui fluida (m2)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 6
“Efflux Time”

II.4. Gaya yang Berpengaruh pada Efflux Time


Gaya-gaya yang berpengaruh pada efflux time adalah sebagai berikut:
1. Gaya Friksi
Friksi adalah besaran yang berlawanan arah dengan kelajuan. Friksi
mengakibatkan kelajuan sebuah objek berkurang. Besarnya hambatan aliran
karena gesekan sangat tergantung dari kekasaran dinding pipa. Dari hasil berbagai
percobaan diketahui bahwa makin kasar dinding pipa makin besar terjadinya
penurunan atau kehilangan tekanan aliran. Jenis gesekan ini dikenal dengan
dengan gesekan aliran dan besarnya tahanan itu sendiri di ukur dengan koefisien
gesekan,f.
Pada awalnya percobaan mengenai gesekan aliran dilakukan oleh Froude yang
menyimpulkan bahwa :
a. Besarnya gesekan berbanding lurus dengan pangkat dua dari laju aliran
b. Hambatan karena gesekan bervariasi tergantung kepada kekasaran pipa

2. Gaya Tekan
Gaya tekan bergantung pada besarnya tekanan dan luasan permukaan yang
dikenai tekanan dengan persamaan :
F p =P× A
Keterangan :
Fp : gaya tekan
P : tekanan
A : Luas penampang

3. Gaya Berat
Gaya berat bergantung pada massa dan percepatan gravitasi (Abdinagar, 2015)

II.5. Angka Reynolds dan Transisi dari Aliran Laminer ke Turbulen


Dalam penelitiannya, Reynolds mempelajari kondisi dimana satu jenis
aliran berubah menjadi aliran jenis lain, dan bahwa kecepatan kritis, dimana
aliran laminar berubah menjadi aliran turbulen. Keadan ini bergantung pada

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 7
“Efflux Time”

empat buah besaran yaitu : diameter tabung, viskositas, densitas dan kecepatan
linear rata-rata zat cair. Lebih jauh ia menemukan bahwa ke empat faktor itu dapat
digabungkan menjadi suatu gugus, dan bahwa perubahan macam aliran
berlangsung pada suatu nilai tertentu gugus itu. Pengelompokan variabel menurut
penemuannya itu adalah :
Dv ρ
N ℜ=
μ
Dimana :
D = Diameter pipa ( m )
v = Kecepatan rata-rata zat cair ( m / s )
μ = Viskositas zat cair ( kg / m.s )
ρ = Densitas zat cair ( kg / m3)
(Mc.Cabe, 1986)

Jenis aliran flida dapat di ketahui dengan menggunakan bilangan peynold


(Re). Untuk aliran laminer Re<2100. Untuk aliran terbulen Re>4000 dan dengan
pipa kekasaran 0,000.005.
Faktor yang bekerja sepanjang pipa,akan Menyebabkan penurunan
head(tenaga persatuan berat).fluida yang mengalir sepnjang pipa.rumus penuruna
head di ajukan ole D’archy sebagai berikut:
f lv
H=
2 g Dp
Harga f tergantung dari jenis aliran yang terjadi di dlam pipa.untuk aliran laminer
(Re <2100)
64
f=

Dengan
pv d
ℜ=
m
Untuk aliran turbulen,dengan Re>4000 dan pipa dengan kekasaran
0,000005
4.0,0791
F=
ℜ0,25

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 8
“Efflux Time”

Adapun variabel -variabel Yang berpengaruh pada waktu pengosongan


tangki (t) adalah:
a. Tinggi cairan dalam tangki (h)
b. Panjang pipa (l)
c. Diameter tangki (Dt)
d. Diameter pipa (Dp)
e. Percepatan gravitasi (g)
f. Viseositas fluida (µ)
g. Densitas fluida (ρ)

II.6. Faktor Koreksi


Harga faktor koreksi merupakan fungsi dari besaran-besaran yang
berpengaruh, besar peubah yang di tinjau adalah L (panjang) dan D (diameter).
ts
η=
tt
Untuk mendapatkan waktu sebenarnya (ts) yaitu saat melakukan
percobaan, sedangkan untuk mendapatkan waktu secara teoritis dari sebuah
persamaan dengan hubungan antara debit (Q), tinggi tangki (h), waktu (t), dan
luas penampang tangki (At). (Madang, 2011)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 9
“Efflux Time”

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1. Bahan yang Digunakan


1. Air Ledeng
2. Larutan Garam

III.2. Alat yang Digunakan


1. Rangkaian alat efflux time
2. Gelas ukur
3. Piknometer
4. Viskometer ostwald
5. Ember
6. Penggaris
7. Stopwatch

III.3. Gambar Alat

Rangkaian alat efflux time

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 10
“Efflux Time”

Gelas Ukur Ember Stopwatch

Viskometer Ostwald Piknometer Penggaris

III.4. Prosedur
1. Menyiapkan serangkaian alat efflux time
2. Isi tangki dengan air hingga menunjukkan angka 19
3. Hitung volume dan waktu air yang keluar dengan variabel yaitu 19 –
16, 16 – 13, 13 – 10, 10 – 7, 7 – 4
4. Lakukan percobaan diatas dengan 3 tangki yang memiliki perbedaan
diameter pipa
5. Ulangi percobaan tersebut dengan menggunakan larutan garam
6. Hitung viskositas dan densitas larutan garam

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 11
“Efflux Time”

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 12
“Efflux Time”

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 13
“Efflux Time”

DAFTAR PUSTAKA

Abdinagar, Prasesta. 2015. “Efflux Time” (prasestaabdinagar.blogspot.co.id


/p/abstraksi-tujuan-percobaan-efflux-time.html) diakses pada tanggal 15
November 2015 pukul 16.29 WIB
Madang, Fatwah M. 2011. “Efflux Time” (mfatwah.file.wordpress.com/2011/04
/efflux-time.docx) diakses pada tanggal 15 November 2015 pukul 16.35
WIB
Mc.Cabe, Warren L. 1986. “Operasi Teknik Kimia”. Jakarta : Penerbit Erlangga

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Page | 14
“Efflux Time”

APPENDIKS

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai