Anda di halaman 1dari 38

Laporan Praktikum Teknik Kimia I

Efflux Time

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Efflux time adalah waktu penurunan tinggi cairan dari permukaan cairan
sampai dasar tangki melalui pipa vertical pada dasar tangki karena gaya beratnya
sendiri. Waktu penurunan cairan ini dapat diperkirakan dengan persamaan
pendekatan yang kemudian dikaitkan dengan factor koreksi yang merupakan
perbandingan antara efflux time sesungguhnya dengan efflux time teori. Factor
koreksi digunakan untuk mendapatkan waktu penurunan cairan yang
sesungguhnya.

Prosedur percobaan dari efflux time, pertama buat larutan garam jenuh lalu
ukur densitas dengan piknometer dan viskositas dengan viscometer Ostwald.
Siapkan air sebagai standard dalam menentukan viskositas dan densitas larutan
garam. Ukur diameter dan panjang masing-masing pipa dengan jangka sorong dan
diameter tangki dengan penggaris. Ukur ketinggian mula-mula dengan melihat
pipa penera. Catat waktu yang dibutuhkan untuk setiap interval penurunan tinggi
larutan dan ukur juga volume larutan yang keluar. Dan lakukan percobaan dengan
menggunakan air dan air garam.

Tujuan dari percobaan efflux time yaitu untuk mempelajari aliran fluida
dinamis didalam pipa vertical. Selain itu menetapkan waktu yang diperlukan
untuk pengosongan tangki secara teoritis serta menghintung factor koreksi waktu
pengosongan tangki dari waktu pengosongan sebenarnya terhadap waktu
pengosongan secara teoritis. Diharapkan praktikan dapat melakukan percobaan
efflux time dengan baik dan teliti sesuai dengan prosedur percobaan yang sudah
ditentukan.

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 1
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

I.2 Tujuan

1. Untuk menghitung factor koreksi waktu pengosongan tangki dari waktu


pengosongan sebenarnya terhadap waktu pengosongan teoritis.
2. Untuk mempelajari aliran fluida dinamis didalam pipa vertical.
3. Untuk menetapkan waktu yang diperlukan untuk mengosongkan tangki
secara teoritis.

I.3 Manfaat

1. Agar praktikan dapat mengetahui factor-faktor yang dapat mempengaruhi


efflux time.
2. Agar praktikan dapat mengetahui gaya-gaya yang berpengaruh terhadap
efflux time.
3. Agar praktikan dapat mengetahui perbandingan waktu pengosongan tangki
dengan diameter pipa yang berbeda-beda.

BAB II

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 2
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum

Efflux time merupakan waktu yang diperlukan untuk pengosongan cairan didalam
tangki melalui pipa vertikal, karena pengaruh gaya beratnya. Sebagian besar industri
mengalirkan cairan dari tempat penampungannya dengan pengaruh gaya gravitasi karena
tinggi permukaan cairannya. Sehingga perlu pengukur tinggi permukaan teoritis melalui
rumus pendekatan dari penurunan rumus prinsip dasar teori aliran fluida dinamis dalam
aliran vertikal.

(Abdinagar, 2012)

Penggunaan efflux time dalam dunia industri banyak dijumpai pada


pemindahan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan pipa tertutup
serta tangki sebagai penampung fluida, salah satu contohnya adalah dalam
pengosongan cairan minyak di dalam tangki. Cairan mengalir dari tangki
penampung ke pipa karena gaya berat cairan itu sendiri. Tangki penampung cairan
biasanya diletakan pada ketinggian tertentu sehingga cairan mudah mengalir,
cukup dengan gaya berat itu sendiri. Pemompaan digunakan untuk mengatur debit
cairan yang keluar dari tangki penampung. Operasi dalam industri kimia,
biasanya berlangsung secara kontinyu, sehingga ketinggian cairan setiap saat
didalam tangki dapat diketahui dengan menghitung waktu penurunan cairan. Hal
ini dapat menghemat biaya pemompaan. Pada proses yang tidak kontinyu, tinggi
permukaan cairan pada tangki penampung setiap saat dapat diketahui dengan
menghitung waktu penurunan cairan dengan percobaan menggunakan alat
(tangki) kecil asalkan L/D-nya sama dengan tangki untuk operasi sesungguhnya.
Jadi, pengetahuan tentang efflux time sangat diperlukan dalam industri kimia,
terutama industri yang menggunakan bahan cair.

Jika dalam suatu pipa terdapat suatu fluida yang mengalir didalamnya, maka
akan terjadi gesekan antara dinding pipa dengan fluida tersebut, hal ini disebut

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 3
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

dengan friksi. Fluida yang mengalir dari ruangan besar masuk ke dalam pipa
kecil, maka pada lubang pemasukan pipa akan terjadi friksi antrara fluia yang
mengalir dalam dinding pipa

(Anonim, 2011)

Sifat-sifat fluida. Fluida ialah zat yang tidak dapat menahan perubahan
bentuk (distorsi) secara permanen. Bila kita mencoba mengubah bentuk suatu
massa fluida, maka di dalam fluida itu akan terbentuklah lapisan-lapisan dimana
lapisan lapisan yang satu meluncur di atas yang lain, hingga mencapai suatu
bentuk baru. Selama perubahan bentuk itu, terdapat tegangan geser (shear stress),
yang besarnya bergantung pada viskositas fluida dan laju luncur. Tetapi, bila
fluida itu sudah mendapatkan bentuk akhirnya, semua tegangan geser itu akan
hilang. Fluia yang dalam keseimbangan itu bebas dari segala tegangan geser.

(Mc.Cabe, 1994)

II.1.1 Macam-macam Fluida

Fluida dibagi menjadi 4 macam, yaitu:

1. Fluida compressible adalah fluida yang mempunyai densitas yang


terpengaruh sedikit oleh perubahan yang agak basar pada temperature dan
tekanan. Contoh: zat cair.
2. Fluida incompressible adalah fluida yang mempunyai densitas yang peka
terhadap perubahan temperature dan tekanan. Contoh; zat gas.
3. Fluida Newtonian adalah fluida yang memiliki hubungan antar laju geser
terhadap tegangan geser yang bersifat luncur pada temperature dan
tekanan yang tetap. Contoh: campuran zat cair dan gas.
4. Fluida non Newtonian adalah fluida yang tidak memiliki hubungan antar
laju geser terhadap tegangan geser yang bersifat linier. Yang terdiri atas:
a. Fluida palstik bingham merupakan fluida yang tidak akan mengalir
hingga tercapai sebuah batas tegangan geser. Contoh: lumpur.
b. Fluida pseudoplastik adalah fluida yang memiliki hubungan kurva
kecepatan gesar terhadap tegangan geser melalui pusat, tetapi

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 4
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

cekung ke bawah pada kecepatan geser yang terendah dan menjadi


linier pada kecepatan geser tangki tinggi. Contoh: lateks karet.
(Rosyidah, 2014)
II.1.2 Efflux Time
Efflux time adalah waktu penurunan tinggi cairan dari permukaan cairan
sampai dasar tangki melalui pipa vertical pada dasar tangki karena gaya beratnya
sendiri. Waktu penurunan cairan ini dapat diperkirakan dengan persamaan
pendekatan yang kemudian dikaitkan dengan factor koreksi yang merupakan
perbandingan antara efflux time sesungguhnya dengan efflux time teoritis. Factor
koreksi digunakan untuk mendapatkan waktu penurunan cairan yang
sesungguhnya.
Penggunaan efflux time, dalam pengosongan cairan minyak di dalam tangki.
Cairan mengalir dari tangki penampung ke pipa karena gaya berat cairan itu
sendiri. Tangki penampung cairan biasanya diletakkan pada ketinggian tetentu
sehingga cairan mudah mengalir, cukup dengan gaya berat itu sendiri.
Pemompaan digunakan untuk mengatur debit cairan yang keluar dari tangki
penampung. Operasi dalam industry kimia, biasanya berlangsung secara kontinu,
sehingga ketinggian cairan setiap saat di dalam tangki dapat diketahui dengan
menghitung waktu penurunan cairan.
Jika dalam suatu pipa terdapat suatu fluida yang mengalir di dalamnya,
maka akan terjadi gesekan antara dinding pipa dengan fluida tersebut, hal ini
disebut dengan friksi. Fluida yang mengalir dari ruangan besar masuk kedalam
pipa kecil, maka pada lubang pemasukan pipa akan terjadi friksi antara fluida
yang mengalir dalam dinding pipa.
Adanya pusaran arus cair didekat permukaan piap disebut vortex. Hal ini
disebabkan oleh adanya perbedaan diameter antara tangki dan pipa pengeluaran
yang relatif besar sehingga timbul turbulensi yang kemudian terjadi gaya
sentrigugal. Selain itu karena terjadi penurunan tekanan hidrostatis ada bagian
dasar pipa sehingga kecepatan fluida pada titik itu juga turun sehingga waktu
pengosongan semakin besar.
(Anonim, 2011)
II.1.3 Gaya-gaya yang Berpengaruh pada Efflux Time
Gaya-gaya yang berpengaruh pada efflux time sebagai berikut:
1. Gaya friksi

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 5
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

Gaya friksi dianggap sangat kecil dibandingkan gaya-gaya lain karena efek
dinding terhadap fluida dapat diabaikan. Efflux time daapt diterapkan pada
aliran fluida laminar daalm kasus aliran fluida sebagai film (pelapis) yang
mengalir turun ke bawah pada permukaan vertical. Dalam peristiwa
perpindahan massa, couating. Sebuah sel tempat mengalirnya fluida
memiliki ketebalan x, panjang L. Pada aliran demikian dijumpai adanya
gaya gravitasi yang besarnya:
L V2
F f =4 f
D 2 .........................................................................................

(1)
dimana,
f = faktor fiksi
L = panjang pipa (cm)
V = kecepatan alir fluida (m/s)
D =diameter pipa (cm)

2. Gaya tekan
Gaya tekan beragntung pada besarnya tekanan dan luasan permukaan yang
dikenai tekanan dengan persamaan:
F p =P x A ...............................................................................................

(2)

dimana.

Fp = gaya tekan (N)


P = tekanan (atm)
A = luas penampang (m2)
3. Gaya berat
Gaya berat bergantung pada massa dan percepatan gravitasi
W =m x g ............................................................................................(3)

Dimana,
W = gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
g = gravitasi bumi (m/s2)
(Abdinagar, 2012)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 6
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

II.1.4 Fenomena Aliran Fluida

Aliran laminar. Pada kecepatan rendah fluida cenderung mengalir tanpa


pencampuran secara lateral, dan lapisan-lapisan yang berdampingan menggelincir
diatas satu sama lain. Disini tidak terdapat aliran silang atau pusaran (eddy).
Rejim ini disebut aliran laminar. Pada kecepatan yang lebih tinggi, terjadi
keturbulenan, dan pembentukan pusaran yang menyebabkan terjadinya
pencampuran lateral.

Keturbulenan. Pada laju aliran rendah penurunan tekanan didalam fluida itu
bertambah secara langsung menurut kecepatan fluida, pada laju tinggi,
pertambahan itu jauh lebih cepat lagi, yaitu kira-kira menurut pangkat dua
kecepatan.

(Mc.Cabe, 1994)

II.1.5 Perhitungan Waktu Teori Pada Efflux Time

1. Mencari friksi
a. Pada aliran laminar:
64
F=
N ......................................................................................

(4)
b. Pada aliran turbulen:
4 0,0791
F=
N
0,25 .............................................................................

..(5)

Dalam penyusunan persamaan pendekatan pada system yang mempunyai


vortex ini dikenakan beberapa asumsi untuk mempermudah perhitungan, yaitu:

1. Vortex yang terjadi di dekati dengan bentuk persamaan kerucut terbalik,


dimana perbandingan antara diameter dan tinggi kerucut yang terjadi
selalu konstan.
D v =a+bz
2. Diameter vortex merupakan fungsi linear dari jarak .

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 7
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

Hubungan antara t dan variabel-variabel diatas dapat dijabarkan sebagai berikut

Gambar 1. Skema Alat Percobaan

Adapun variabel-variabel yang berpengaruh terhadap waktu pengosongan


cairan di dalam tangki (t) adalah tinggi cairan di dalam tangki (h), panjang pipa
(l), diameter pipa (Dp), diameter tangki (Dt), percepatan gravitasi (g), viskositas

cairan ( ), dan densitas cairan ( ).

Neraca massa untuk sistem diatas yaitu


Rate mass of input rate mass of output = rate of accumulation

d(v)
0Q= ........................................................................(6)
dt

Dengan konstan maka :

dv
Q=
dt ....................................................................................

(7)

Dimana

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 8
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time


Q= Dp 2 V 2 ......................................................................................................
4

.. (8)


v = ( Dt Dv )2 z ..............................................................................................
4

(9)

Diperoleh

d
Dp 2 . v 2=
dt
[ ( DtDv )2 z ] ...........................................................................

(10)

d
Dp 2 . v 2=
dt
[ ( Dtabz )2 z ] ....................................................................

(11)

Dp . v 2=[ ( Dta ) 2 b ( Dta ) z +b z


2 2 2 2
] dz
dt ........................................(12)

Aliran fluida incompressible, tanpa gesekan, tanpa kerja sumbu, dan isothermal
maka persamaan bernoulli dapat dikenakan pada titik 1 dan titik 2 sebagai berikut
:

2 2

( ) ( )( ) ( )
P1
g
v P v
+ z1 + 1 = 2 + z 2 + 2
2g g 2g ..........................................................

(13)

Karena P1 = 0 dan v1 = v2 maka persamaan (8) berubah menjadi :

P2
( )
g
=z 1z 2=z ...........................................................................................

(14)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 9
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

Sedangkan untuk titik 2 dan 3 adalah:

v 22 v32
( ) ( )
P2
g
+ z2 +
2g
F23=
P3
g
+ z 3+
2g ( ) ( ) ...............................................(15)

Karena P3 = 0 dan v2 = v3 maka persamaan (10) berubah menjadi :

( Pg )+ z F =z
2
2 23 3 ......................................................................................

(16)

Friksi pada tangki dan entrance pada tangki masuk dianggap nol maka persamaan
(9) menjadi :

f L v 22
z=
2 g Dp ...........................................................................................................

(17)

Untuk aliran laminer :

32 L v 2
z= .......................................................................................................
g Dp2

. (18)

Persamaan (13) dimasukkan ke dalam persamaan (7) akan diperoleh :

32 L
z= 2
[ ( Dta )22 b ( Dta ) z +b 2 z 2 ] dz
dt ..........................................
g Dp

(19)

Atau

g Dp 2
32 L
dt=
z [
( Dt a )2
]
2 b ( Dta ) +b2 z dz .............................................

(20)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 10
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

Persamaan (15) diintegralkan dengan batas z = L + H 1 Hv sampai dengan z = L


+ H2 Hv dan dari t = 0 sampai dengan t = t, sehingga diperoleh :

b2
H 2H 1
2( )
( 2 2
( L+ H 1H v ) ( L+ H 2H v ) )
L+ H 1H v
2
( Dta ) ln (
L+ H 2H v )
+2 b(Dt a) ..............................................
32 L
tt =
g Dp 4

....................................(21)

Apabila dalam percobaan diasumsikan sistem tanpa vortex maka a = 0, b = 0, Hv 1


= 0 dan Hv2 = 0 maka diperoleh

Dt

32 L ( 2 ln ( L+ H 1 ) ) .................................................................
tt =
( g Dp 4

) ( L+ H 2 )
.......(22)

Untuk aliran turbulen dan transisi dengan cara yang sama dengan aliran laminer
akan diperoleh persamaan :

f L v 22
z=
2 g Dp ...........................................................................................................

(23)

Sehingga :

z 4 /7=c v ..........................................................................................................

(24)

Dengan

4 /7

[
0,0791 L 1/ 4
c= 1 /4 1 /4
2 g 3 / 4 ]
Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 11
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

Dengan menggabungkan persamaan (12) dan (7) diperoleh :

z 4/ 7
( )c
1
= 2 [ ( Dta ) 2 b ( Dta ) z +b 2 z 2 ]
Dp
2 dz
dt .....................................(25)

Persamaan (19) diintegralkan dengan batas z = L + H 1 Hv1 sampai dengan z = L


+ H2 Hv2 dan dari t = 0 sampai dengan t = t sehingga diperoleh :

t=
( 37Dpc )( Dt a) [( H + LH
2
2
1 v1 ) ( H 2 + LH v2 ) ]+
3/ 7 3 /7 1,4 bc
2 ( Dp )
( Dta ) [ ( H 2+ LH v 2 )10/ 7

............................................................... (26)

Apabila dalam percobaan diasumsikan sistem tanpa vortex maka a = 0, b = 0, Hv 1


= 0 dan Hv2 = 0 maka diperoleh

3
7c
tt = ( 3 Dp 2 )
( Dt 2 ) ( H 1H 2 ) 7 ..........................................................................

(27)

Adanya asumsi-asumsi yang diambil untuk mendapatkan persamaan


menyebabkan nilai yang diperoleh dari t perhitungan tidak sama dengan t
sebenarnya sehingga untuk mendapatkan t yang sama perlu dikalikan dengan
suatu faktor koreksi

t s= . t t (21)

Keterangan :

f = friksi

Nre = Bilangan Reynolds

= densitas (gr/cm3)

D = diameter (cm)

v = kecepatan linier (cm/s)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 12
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

= viskositas (gr/cm.s)

Z = tinggi dari permukaan cairan dalam tangki sampai permukaan pipa keluaran
(cm)

L = panjang pipa ( cm )

Dp = diameter pipa (cm)

g = percepatan gravitasi (cm/s2)

tt = waktu teoritis (s)

ts = waktu sesungguhnya (s)

H = tinggi permukaan dalam tangki (cm)

= faktor koreksi

(Tim Dosen, 2017)

II.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Efflux Time

Hal-hal yang mempengaruhi Efflux Time:

1. Diameter, dimana diameter akan mempengaruhi debit air.


2. Ketinggian, ketinggian akan mempengaruhi kecepatan karena ketinggian
akan menekan air karena semakin tinggi air maka semakin besar
tekanannya semakin kecil dan jumlah air yang keluar semakin kecil pula.
3. Lamanya waktu yang diberikan dimana bila waktu yang diberikan
semakin lama maka debit akan kecil dan bila waktu yang diberikan
semakin cepat maka debit akan semakin besar.
4. Kecepatan aliran air, dimana bila kecepatan air semakin besar maka debit
akan semakin besar pula, dan bila kecepatan air kecil maka akan kecil pula
debit.
5. Luas penampang dari tempat aliran itu keluar. Bila luas penampung
keluarnya zat cair tersebut makin besar, maka debit semakin besar dan
(Abdinagar,2012)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 13
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

II.2 Sifat Bahan

1. Air
Sifat fisika
a. Tidak berwarna
b. Berupa cairan
c. Tidak berbau
Sifat kimia
a. Rumus kimia : H2O
b. Berat molekul : 18.06 gr/mol
c. Densitas : 1,00 (cairan) , 0,915 (padat)
d. Titik didih : 100oC
e. Titik leleh : 0oC
(Perry, 1997,Water)
2. Garam
Sifat fisika
a. Berbentuk bubuk Kristal padat
b. Berwarna putih
Sifat kimia
a. Rumus kimia : NaCl
b. Berat molekul : 58,45 gr/mol
c. Densitas : 2,163 gr/cm3
d. Titik didih : 1413oC
e. Titik leleh : 800,4oC
(Perry, 1997,Sodium Chloride)

II.3 Hipotesa

Aliran fluida dipengaruhi oleh tekanan serta ukuran pipa dan tangki
berpengaruh pada waktu pengosongan tangki dan kecepatan pengosongan tangki
aliran kecepatan alir fluida berpengaruh pada N Re yang didapat. Dan faktor
koreksi denga nilai mendekati 1 yang berarti sesuai denga teori kalau melebihi
atau dimisalkan 100% dianggap faktor koreksinya salah.

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 14
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

Larutkan garam dan air sampai jenuh

Hitung densitas dan viskositas larutan garam

Masukkan larutan garam ke dalam tangki

Ukur ketinggian larutan garam

Ukur diameter pipa dan panjang pipa pada masing-masing tangki

II.4
BukaDiagarm Alir tangki dan tampung larutan garam pada ember
kran pada

Ukur ketinggian sebelum dan sesudah kran ditutup dan catat selisihnya

Catat hasil perbedaan tinggi dan waktu yang sudah dihasilkan saat membuka kran

HitungLaboratorium
volume larutan garamTeknik
Operasi setiapKimia
interval penurunan tinggi larutan
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 15
Timur
Ulangi percobaan dengan bahan air kran
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1 Bahan

1. Garam
2. Air

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 16
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

III.2 Alat

1. Rangkaian alat efflux time


2. Stopwatch
3. Piknometer
4. Neraca analitik
5. Bola hisap
6. Penggaris
7. Viscometer Ostwald
8. Ember

III.3 Gambar Alat

Stopwatch Neraca analitik Bola hisap Penggaris Ember

Viscometer Ostwald Piknometer

III.4 Rangkaian Alat

Keterangan:

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 17
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

1. Tangki I
2. Tangki II
3. Tangki III

III.5 Prosedur

1. Buat larutan garam hingga jenuh lalu ukur densitasnya dengan piknometer
dan viskositasnya dengan viscometer Ostwald.
2. Siapakan air sebagai standard dalam menentukan viskositas dan densitas
larutan garam.
3. Ukur diameter dan panjang masing-masing pipa dengan jangka sorong dan
diameter tangki dengan penggaris.
4. Ukur ketinggian larutan mula-mula dengan melihat pipa penera.
5. Catat waktu yang dibutuhkan untuk setiap interval penurunan tinggi
larutan dan ukur juga volume larutan yang keluar.
6. Lakukan percobaan dengan menggunakan air dan air garam.

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 18
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Tabel Pengamatan


Tangki I (cm) Tangki II (cm) Tangki III (cm)

Diameter Tangki 29,5 29,5 29,5

Panjang Pipa 42 38,5 65

Diameter pipa 1,5 0,8 0,7

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 19
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

IV.2. Tabel Perhitungan


Tabel 1. Air Tangki I

H A C
H1 H2 Q v
(cm ts (s) V (ml) (cm2 Nre F Z(cm) (s/cm3/ Tt (s)
(cm) (cm) (cm3/s) (cm/s)
) ) 2
)

1161,34 175,43 1,76 99,320 16553,46 0,02 3,930 112,95


1,7 23 20,8 6,62 0,0220 0,0586
86 03 63 8 45 79 9 43

1844,49 236,17 1,76 133,70 22284,90 0,02 6,613 111,72


2,7 21,3 18,6 7,81 0,0220 0,0699
49 09 63 94 05 59 9 13

2527,64 317,54 1,76 179,77 29963,09 0,02 11,10 109,70


3,7 18,6 14,9 7,96 0,0220 0,0726
11 29 63 86 19 40 37 07

3210,78 391,08 1,76 221,41 36902,23 0,02 15,98 106,83


4,7 14,9 10,2 8,21 0,0220 0,0768
74 25 63 34 50 28 76 29

3893,93 207,89 1,76 117,70 19617,11 0,02 5,291 103,02


5,7 10,2 4,5 18,73 0,0220 0,1818
36 82 63 27 09 67 2 34

Tabel 2. Air Tangki II

H H1 H2 ts (s) V (ml) Q A v Nre F Z(cm) C Tt (s)


(cm) (c (cm3/s) (cm2) (cm/s)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 20
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

(s/cm3/
m) 2
)

21, 1161,34 63,565 0,502 126,52 11246,61 0,03 10,96 569,93


1,7 23 18,27 0,0311 0,0321
3 86 9 4 44 71 07 42 17

18, 1844,49 89,365 0,502 177,87 15811,22 0,02 21,67 591,53


2,7 21,3 20,64 0,0326 0,0349
6 49 1 4 63 82 82 03 66

14, 2527,64 98,237 0,502 195,53 17380,94 0,02 26,18 587,95


3,7 18,6 25,73 0,0330 0,0438
9 11 1 4 57 85 76 67 90

10, 3210,78 104,75 0,502 208,51 18534,41 0,02 29,77 576,69


4,7 14,9 30,65 0,0333 0,0531
2 74 65 4 22 63 71 77 29

3893,93 93,784 0,502 186,67 16593,15 0,02 23,86 545,66


5,7 10,2 4,5 41,52 0,0328 0,0761
36 5 4 30 79 79 67 29

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 21
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

Tabel 3. Air Tangki III

H2 Q
H H1 A v C
(cm ts (s) V (ml) (cm3/s Nre F Z(cm) Tt (s)
(cm) (cm) (cm2) (cm/s) (s/cm3/2)
) )

1161,34 55,94 0,384 145,41 11310,15 0,030 30,73 1368,07


1,7 23 22,5 20,76 0,0487 0,0152
86 16 7 63 63 7 65 60

1844,49 59,36 0,384 154,31 12002,44 0,030 34,10 1356,72


2,7 22,5 21,5 31,07 0,0487 0,0229
49 58 7 71 00 2 41 14

2527,64 52,24 0,384 135,80 10562,89 0,031 27,27 1338,40


3,7 21,5 20 48,38 0,0487 0,0361
11 56 7 86 33 2 12 26

3210,78 57,17 0,384 148,61 11558,93 0,030 31,92 1312,72


4,7 20 18 56,16 0,0487 0,0428
74 21 7 49 42 5 94 93

3893,93 56,61 0,384 147,16 11446,15 0,030 31,38 1279,10


5,7 18 15,5 68,78 0,0487 0,0538
36 43 7 49 75 6 62 95

Tabel 4. Garam Tangki I

H2 C
H H1 Q A v
(cm ts (s) V (ml) Nre F Z(cm) (s/cm3/ Tt (s)
(cm) (cm) (cm3/s) (cm2) (cm/s)
) 2
)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 22
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

1161,34 110,81 1,766 62,738 8891,227 0,03 1,832


1,7 23 21,3 10,48 0,0225 115,7401 0,0905
86 57 3 9 2 26 2

1844,49 107,73 1,766 60,997 8644,384 0,03 1,744


2,7 21,3 18,6 17,12 0,0225 114,4756 0,1496
49 92 3 1 7 28 1

2527,64 122,46 1,766 69,333 9825,758 0,03 2,182


3,7 18,6 14,9 20,64 0,0225 112,4041 0,1836
11 32 3 2 9 18 4

3210,78 147,69 1,766 83,615 11849,83 0,03 3,028


4,7 14,9 10,2 21,74 0,0225 109,4643 0,1986
74 03 3 6 76 03 9

3893,93 165,55 1,766 93,731 13283,47 0,02 3,699


5,7 10,2 4,5 23,52 0,0225 105,5593 0,2228
36 84 3 8 22 95 0

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 23
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

Tabel 5. Garam Tangki II

H H1 Q C
H2 A v
(cm (c ts (s) V (ml) (cm3/s Nre F Z(cm) (s/cm3/ Tt (s)
(cm) (cm2) (cm/s)
) m) ) 2
)

1161,34 59,07 0,502 117,57 8886,956 0,03 11,06 616,873 0,031


1,7 23 21,3 19,66 0,0336
86 16 4 89 4 26 17 2 9

21, 1844,49 63,45 0,502 126,29 9545,669 0,03 12,53 609,551 0,047
2,7 18,6 29,07 0,0336
3 49 01 4 40 1 20 62 0 7

18, 2527,64 67,96 0,502 135,28 10224,99 0,03 14,13 597,649 0,062
3,7 14,9 37,19 0,0336
6 11 56 4 19 70 15 89 4 2

14, 3210,78 54,67 0,502 108,83 8226,203 0,03 9,662 580,791 0,101
4,7 10,2 58,72 0,0336
9 74 96 4 68 6 32 8 3 1

10, 3893,93 61,92 0,502 123,26 9316,439 0,03 12,01 558,375 0,112
5,7 4,5 62,88 0,0336
2 36 64 4 12 5 22 41 6 6

Tabel 6. Garam Tangki III

H H1 H2 ts (s) V (ml) Q A v Nre F Z(cm) C Tt (s)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 24
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

(cm (cm (cm (cm3/s (s/cm3/


(cm2) (cm/s) 2
) ) ) ) )

1161,34 54,24 0,384 141,00 9325,14 0,007 6,598 581,830 0,036


1,7 23 21,3 21,41 0,0208
86 33 7 15 07 0 6 2 80

1844,49 53,14 0,384 138,13 9135,49 0,032 29,25 1388,67 0,025


2,7 21,3 18,6 34,71 0,0498
49 02 7 40 94 4 59 33 00

2527,64 42,30 0,384 109,96 7272,55 0,034 19,62 1369,92 0,043


3,7 18,6 14,9 59,75 0,0498
11 36 7 52 40 3 84 21 62

3210,78 49,86 0,384 129,61 8572,40 0,032 26,17 1343,64 0,047


4,7 14,9 10,2 64,39 0,0498
74 47 7 97 29 9 35 33 92

3893,93 47,70 0,384 124,01 8201,65 0,033 24,22 1309,23 0,062


5,7 10,2 4,5 81,62 0,0498
36 81 7 37 33 2 48 06 34

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 25
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

IV.2. Grafik
1. Grafik Nre vs Faktor Koreksi Tangki
A. Air

Nre vs Faktor Koreksi Tangki (Air)


0.2

0.15
tangki 1
0.1 tangki 2
Faktor koreksi
tangki 3
0.05

0
0 10000 20000 30000 40000

Nre

B. Garam

Nre vs Faktor Koreksi Tangki (Garam)


0.25

0.2

0.15 tangki 1
tangki 2
Faktor Koreksi
0.1 tangki 3
0.05

0
6000 8000 10000 12000 14000

Nre

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 26
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

C. Tangki I

Nre vs Faktor Koreksi (Tangki 1)


0.25

0.2

0.15 air
Faktor Koreksi garam
0.1

0.05

0
0 10000 20000 30000 40000
Nre

D. Tangki II

Nre vs Faktor Koreksi (Tangki 2)


0.12
0.1
0.08
air
Faktor Koreksi 0.06 garam
0.04
0.02
0
5000 10000 15000 20000

Nre

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 27
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

E. Tangki III

Nre vs Faktor Koreksi (tangki 3)


0.07
0.06
0.05
0.04 air
Faktor koreksi 0.03 garam
0.02
0.01
0
6000 8000 10000 12000 14000

Nre

2. Grafik h vs Faktor Koreksi Tangki


A. Air

H vs Faktor Koreksi (Air)


0.2

0.15
tangki 1
0.1 tangki 2
Faktor koreksi
tangki 3
0.05

0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6

H (cm)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 28
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

B. Garam

H vs Faktor Koreksi (Garam)


0.25

0.2

0.15 tangki 1
tangki 2
Faktor koreksi
0.1 tangki 3
0.05

0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6

H (cm)

C. Tangki I

H vs Faktor Koreksi (Tangki 1)


0.25

0.2

0.15 air
Faktor koreksi garam
0.1

0.05

0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6

H (cm)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 29
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

D. Tangki II

H vs Faktor Koreksi (Tangki 2)


0.12
0.1
0.08
air
Faktor koreksi 0.06 garam
0.04
0.02
0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6

H (cm)

E. Tangki III

H vs Faktor Koreksi (Tangki 3)


0.07
0.06
0.05
0.04 air
Faktor koreksi 0.03 garam
0.02
0.01
0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6

H (cm)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 30
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

IV.3. Pembahasan
Pada percobaan kali ini menggunakan bahan aquadest dan larutan garam
dengan interval ketinggian untuk tangki I, II, dan III yaitu sebesar 1,7 ; 2,7 ; 3,7 ;
4,7 ; 5,7 Mula-mula siapkan larutan garam jenuh kemudian hitung densitas
dengan menggunakan piknometer dan viskositas dengan viskometer ostwald.
Hitung pula densitas dan viskositas air. Selanjutnya ukur diameter masing-masing
tangki, beserta diameter pipa dan panjang pipanya. Masukkan larutan garam jenuh
ke dalam masing masing tangki dan catat ketinggian larutan mula-mula. Buka
kran masing-masing pipa dengan hati hati agar tidak terjadi vortex di dalam tangki
dan catat waktu penurunannya setiap interval ketinggian yang telah ditentukan.
Lakukan pula prosedur tersebut terhadap air
Dari hasil percobaan, diperoleh untuk waktu pengosongan fluida yang
tercepat yakni pada tangki I dengan diameter pipa 1,5 cm dan untuk waktu
pengosongan fluida terlama yakni pada tangki III dengan diameter pipa 0,7 cm.
Sehingga, waktu pengosongan tercepat hingga terlama berturut-turut terjadi pada
tangki I, tangki II dan tangki III. Hal ini disebabkan karena diameter pipa tangki I
> diameter pipa tangki II > diameter pipa tangki III sehingga dengan semakin
besarnya diameter pipa maka volume juga semakin besar dan debit aliran juga
semakin besar maka waktu pengosongannya akan semakin cepat. Untuk nilai
faktor koreksi, dari hasil perhitungan didapat nilai faktor koreksi untuk air pada
tangki I bernilai pada kisaran 0,0586 - 0,1818; pada tangki II bernilai kisaran
0,0321 - 0,0761; dan pada tangki III bernilai kisaran 0,0152 - 0,0538. Sedangkan
faktor koreksi untuk larutan garam jenuh pada tangki I bernilai kisaran 0,0905 -
0,2228 ; pada tangki II bernilai kisaran 0,0319 - 0,1126; dan pada tangki III
bernilai kisaran 0,02500 - 0,06234. Sedangkan untuk nilai Z yang didapat dari
hasil perhitungan juga berbeda jauh dengan nilai Z pada saat percobaan. Pada
tangki I nilai Z bernilai kurang lebih 65 cm, tangki II bernilai kurang lebih 60 cm,
dan pada tangki III bernilai kurang lebih 85 cm. Tetapi dari hasil perhitungan, baik
dengan fluida air maupun larutan garam jenuh, pada tangki I nilai Z sekitar 1,7441
- 15,9876 cm, pada tangki II nilai Z sekitar 9,6628 - 29,7777 cm, dan pada tangki
III nilai Z berada pada kisaran 6,5986 - 34,1041cm. Perbedaan nilai Z yang

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 31
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

teramat jauh ini dimungkinkan karena adanya ketid akuratan pada perhitungan
nilai viskositas, friksi, panjang pipa, densitas, dan diameter pipa karena nilai Z
secara perhitungan teori dipengaruhi oleh nilai variabel-variabel tersebut.

Dari percobaan efflux time yang telah dilakukan dan dari hasil pengamatan
serta perhitungan yang telah didapatkan, maka dapat dibuktikan secara langsung
faktor apa saja yang mempengaruhi proses efflux time. Diameter pipa vertical
berpengaruh terhadap nilai faktor koreksi semakin besar diameter pipa nilai faktor
koreksi semakin besar. Densitas juga mempengaruhi waktu pengosongan tangki
karena sebanding dengan gaya berat, semakin besar densitas semakin kecil nilai
fakor koreksi, serta panjang pipa dalam percobaan terbukti bahwa semakin
panjang pipa maka faktor koreksi semakin kecil.

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 32
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan
1. Pada hasil percobaan, diameter pipa tangki I ( 1,5 cm) nilai faktor koreksi
air adalah 0,1818 sedang diameter pipa tangki II (0,8 cm) nilai faktor
koreksi air 0,0761, masing-masing pada H = 5,7 cm, hal ini berarti
semakin besar diameter pipa maka nilai faktor koreksi akan semakin besar.
2. Pada percobaan, panjang tangki III ( 65 cm) nilai faktor koreksi air 0,0428,
sedang panjang tangki II (38,5 cm) nilai faktor koreksi air 0,0531 , hal ini
berarti semakin panjang pipa maka nilai faktor koreksi akan semakin kecil
3. Pada percobaan, garam densitas 1,1054 gr/cm3 diperoleh faktor koreksi
0,2228 sedang air densitas nya 1,000 gr/cm3 dan diperoleh faktor koreksi
0,1818, masing-masing pada tangki I , H = 5,7 cm, hal ini berarti
semakin besar densitas larutan maka nilai faktor koreksi semakin kecil,
pada

V.2. Saran
1. Sebaiknya praktikan harus lebih teliti dalam mengamati tinggi fluida dalam
tangki
2. Sebaiknya praktikan lebih hati-hati dalam membuka kran agar perlakuannya
sama untuk masing-masing tangki
3. Sebaiknya impurities pada larutan garam jenuh disingkirkan agar tidak
menyumbat saluran pipa

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 33
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

DAFTAR PUSTAKA

Abdinagar, Prasesta. 2012. (http://prasestaabdinagar.blogspot.co.id/p/abstraksi-


tujuan-percobaan-efflux-time.html?m=1). Diakses pada tanggal 16
April 2017 pukul 17.00 WIB
Anonim.2011.EffluxTime.(https://tentangteknikkimia.wordpress.com/2011/
12/16/efflux-time/).Diakses pada tanggal 5 April 2017 pukul 18.19 WIB.

Mc.Cabe,WL,dkk.1994.Operasi Teknik Kimia Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Perry, Roberts H. Perrys Handbook for Chemical Engineering. New York : Mc


Grraw Hill.

Rosyidah, Kholifatur.Bab II baruefflux.(https://www.academia.edu/17438742/


BAB-II-baru-efflux).Diakses pada tanggal 4 April 2017 pukul 18.35 WIB.

Tim Dosen.2017.Praktikum Operasi Teknik Kimia Modul 2 Efflux


Time.Surabaya:Laboratorium Operasi Teknik Kimia.

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 34
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

APPENDIX

Contoh Perhitungan pada Tangki I Air

1. Menghitung Densitas ()
Massa Pikno kosong = 12,0245 gram
Massa Pikno isi air = 21,9645 gram
Massa pikno isi larutan garam = 23,8375 gram
Volume piknometer = 10 cm3
a. Densitas air = (21,9645 gram 12,0245 gram)/10 cm3
= 0,9940 gr.cm-3
b. Densitas larutan garam = (23,8375 gram 12,0245 gram)/10 cm3
= 1,1813 gr.cm-3

2. Menghitung Viskositas Garam ()


Viskositas air = 0,009 gr.cm-1.s-1
t rata-rata air = 1,41 s
t rata-rata larutan garam = 1,22 s

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 35
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

( xt ) airgaram
larutangaram= xair
( xt ) air

(1,1813 X 1,22 )
X 0,009
( 0,9940 X 1,41 )

=9,255 X 10-3 gr/cm.s

3. Menghitung Volume Larutan dalam Tangki

29,5 2 .2,2=1502,92 c m3
V= 1 . . D t 2 . H = 1 .3,14 .
4 4

4. Menghitung Debit (Q)

3 3
volume 1502,92 cm cm
Q= = =55,4157
t 27,17 sec sec

5. Menghitung Luas Penampang Pipa (A)


2 2
1,5 =1,7663 cm
1 1
A= . . D p2= .3,14 .
4 4

6. Menghitung Kecepatan Linier (velocity)

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 36
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

cm3 cm3
55,4157
= Q = sec sec
2
=31,3749
cm
A 1,7663 cm sec

7. Menghitung Nre
air . Dp. V linier 0,9940 .1,5 . 31,3749
Nre= = =5197,7735
bahan 0,009

8. Menghitung Friksi (Turbulen)


4 x 0.0791
f= 0.25

4 x 0.0791

8130.716 0.25
0.033

9. Menghitung Nilai Z (Turbulen)


f L v 2 0,0309. 42 . 31,37492
z= = =0,5240 cm
2 g Dp ( 2 x 980 x 1,5 )

10. Menghitung C
4/7 4 /7
z 0,5240
C= = = 0,0220
v 31,3749

11. Menghitung t Teoritis (Turbulen)

[ ]
3 3
7c
Tt = ( ) 3 (
3 Dp
2
Dt a ) ( H 1+ L ) 7 ( H 2 + L ) 7

= ( 73xx0.370
0.9 )
3
(0.9) [ ( 17+31 )
2 3 /7
(15+ 31 )3/ 7 ]

12. Menghitung Faktor Koreksi

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 37
Timur
Laporan Praktikum Teknik Kimia I
Efflux Time

t 27,12 sec
= s = = 0,9729
t t 27,8746 sec

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Page | 38
Timur

Anda mungkin juga menyukai