Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Toksikologi Industri

SEMESTER II KOMPETENSI DASAR IV

ANALISIS FOSFAT

(Kelas A)
1. Amalia Asmarani
2.Ambar Setyowati
3. Fransisca Pratidina P. N.
4. Susy Handayani

( R0013007 )
( R0013009 )
( R0013053 )
( R0013099 )

PROGRAM DIPLOMA 3 HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
ANALISIS FOSFAT

1. Tujuan
Mengetahui kadar fosfat dalam contoh uji
2. Dasar Teori
Fosfat adalah senyawa fosfor yang anionnya mempunyai atom Fosfor
yang dilengkapi oleh empat atom oksigen yang terletak pada sudut tetrahedron.
Fosfat total dapat diukur langsung dengan cara calorimeter atau melalui proses
digestasi lebih dahulu sebelum pengukuran sampel.
Ada 3 (tiga) jenis asam fosfat yang dikenal orang, yaitu: asam orto fosfat
(H3PO4), asam pirofosfat (H4P2O7) dan asam meta fosfat (HPO3). Ortofosfat
adalah paling stabil dan paling penting (zat-zat ini sering disebut fosfat saja),
larutan pirofosfat dan metafosfat berubah menjadi ortofosfat perlahan-lahan
pada suhu biasa, dan lebih cepat dengan didihan. Asam ortofosfat adalah asam
berbasa tiga yang membentuk tiga deret garam. Ortofosfat primer, misalnya
NaH3PO4; ortofosfat sekunder, misalnya Na2HPO4 dan ortofosfat tersier
Na3PO4.
Setiap senyawa fosfat terdapat dalm bentuk terlarut, tersuspensi atau
terikat dalam sel organism dalam air. Dalam air limbah senyawa fosfat dapat
berasal dari limbah penduduk, industri dan pertanian. Di daerah pertanian
ortofosfat berasal dari behan pupuk yang masuk ke dalam sungai memaluli
drainase (mengalirkan) dan aliran air hujan.
Polifosfat dapt memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan
industri yang menggunakan bahan deterjen yang mengandung fosfat seperti
industri pencucian, industri logam dan sebagainya.
Fosfat organis terdapat dalam air buangan penduduk (tinja) dan sisa
makanan. Fosfat organis dapat pulaterjadi dari ortofosfat yang terlarut melalui
proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap fosfat bagi
pertumbuhan.
Macam-macam jenis fosfat juga dipakai untuk pengolahan anti karat pada
pemanasan air.
Pemilihan senyawa fosfat yang akan dianalisa tergantung dari keperluan
pemeriksaan dan keadaan air. Untuk sampel air alam yang jernih diperlukan
untuk pemanfaatan tertentu, mungkin hanya diperlukan pemeriksaan fosfat

total terlarut dan ortofosfat terlarut. Sedangkan badan air yang telah dicemari
oleh buangan industri, penduduk dan pertanian, memerlukan pemeriksaan
fosfat lebih lanjut.
Kandungan fosfat yang tinggi menyebabkan suburnya algae dan organism
lainnya apa yang dikenal dengan eutrophikasi, fosfat banyak berasal dari bahan
pembersih yang mengandung senyawa phosphate. Dalam industri penggunaan
phosphate pada ketel uap untuk mencegah kesadahan.
Jenis analisa fosfat teridri dari 4 langkah bertahap yang dapat digabungkan
sedemikian rupa sehingga kadar fosfat dapt ditentukan. Langkah tersebut
adalah sebagai berikut:
- Penyaringan Pendahuluan
Penyaringan pendahuluan dilakukan untuk dapat membedakan antara
fosfat total dan fosfat terlarut. Sebagai saringan digunakan filter
-

membran dengan pori 0,45 m.


Hidrolisa Pendahuluan
Bila sampel dipanaskan dalam suasana asam, maka polifosfat,
pirofosfat, heksafosfat serta sebagian kecil organis akan dihidrolisa

semu menjadi ortofosfat.


Peleburan (Digesti) Pendahuluan
Fosfat total adalah semua zat ortofosfat baik yang terlarut maupun
yang tarsuspensi, baik yang inorganic maupun yang terikat dalam

senyawa organic, maka diperlukan proses peleburan dengan asam.


Analisa Fosfat
Ammonium molibdat dan kalium antimonil tartarat bereaksi dalam
suasana asam dengan ortophospat membentuk asam phosfomolibdik,
asam phosfomolibdik tersebut kemudian direduksi oleh asam askorbik
sampai menjadi molibdat biru. Warna ini sebanding dengan
konsentrasi

phosphor

yang

ditentukan

Spektrofometer (G. Alaerts, 1987)


3. Alat dan Bahan
Alat
a) Spektrofometer UV-VIS
b) Erlenmeyer 50 ml 7 buah
c) Labu ukur 50 ml 2 buah
d) Labu ukur 1000 ml 1 buah
e) Pipet ukur 1 ml 2 buah

dengan

menggunakan

f) Pipet ukur 5 ml 1 buah


g) Pipet tetes 1 buah
h) Beaker 400 ml 1 buah
i) Drug ball 1 buah
Bahan
a) Larutan indicator pp
b) Ammonium molibdat: 25g ammonium molibdat + 175 ml aquades +
280 ml H2SO4 p dalam 400ml aquades yang telah didinginkan
kemudian diencekan menjadi 1000 ml
c) SnCl2 : 2,5g SnCl2 dilarutkan dalam 100 ml gliserol
d) Larutan standar : melarutkan 0,2195g KH2PO4 dengan aquades sampai
1 liter. 1 ml = 50g PO43- -P
4. Cara Kerja
4.1.Persiapan dan Pengawetan Contoh Uji
4.1.1. Persiapan Contoh Uji
Ke dalam 100 ml contoh uji yang mengandung tidak lebih dari
200g P dan bebas dari warna dan kekeruhan, tmbahkan 0,05 ml (1
tetes) indicator PP. jika contoh uji berwarna merah jambu
tambahkan larutan asam kuat tetes demi tetes sampai warna hilang.
4.1.2. Pengawetan Contoh Uji
Contoh uji segera disaring dan disimpan pada pendingin 4oC
dengan waktu penyimpanan tidak lebih dari 48 jam
4.2.Pembuatan Kurva Standar:
Dibuat deret larutan standar dengan konsentrasi 0 sampai 1 mg/L. dari
larutan standar diatas (50 ml) ditambah 2 ml ammonium molibdat dan 0,25
ml SnCl2 dan diukur serapannya pada panjang gelombang 690 nm.
4.3.Cara Uji Contoh Uji:
a) 50 ml contoh uji standar ditambah 2 ml ammonium molibdat dan 0,25
ml SnCl2
b) Dibaca serapannya pada panjang gelombang 690 nm
5. Perhitungan
Kadar fosfat dalam contoh uji dihitung dengan menggunakan kurva kalibrasi
atau persamaan garis lurusnya.
Conc.
0

Absorban
0

0,2
0,4
0,6
0,8
1

1. LAMBERT BER
a. A
= .B.C
A
= K1 . C
= K1 . 0,2
K1
=
b. A
K2
c. A
K3
d. A
K4
e. A
K5

= K2 . C
= K2 . 0,4
=
= K3 . C
= K3 . 0,6
=
= K4 . C
= K4 . 0,8
=
= K5 . C
= K5 . 1
=

K rata-rata =

K 1+ K 2+ K 3+ K 4+ K 5
5

A SAMPEL = K RATA-RATA . C
0,0923 = 0,0777236 . C
0,0923
C=
0,0777236
= 1,1875414932 = 1,188 ppm

Anda mungkin juga menyukai