Anda di halaman 1dari 26

TUGAS MANDIRI-MATERI REPORT

“PENGANTAR ILMU MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA”

NAMA : Fatikha Syaharani

NPM : 2207210083

KELAS : Teknik Sipil B1

M.K : Mekanika Fluida Dan Hidrolika

DOSEN PENGASUH
Erin Chaniago,ST.MSc

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah Mekanika Fluida yang membahas tentang Sejarah dan apa saja yang dibahas
pada Ilmu Mekanika Fluida dan Hidrolika, Bagaimana penerapan Ilmu Mekanika Fluida dan
Hidrolika dalam bidang Teknik Sipil. dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Mekanika Fluida, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan mekanika
fluida dan juga hidrolika. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna.
Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Medan, 15 Oktober 2023

Fatikha Syaharani
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Manfaat Penulisan

BAB II DASAR TEORI

A. Pengertian Mekanika Fluida ................................


1.1Sejarah mekanika ...............................................
B. Pengertian Hidrolika
1.1 Sejaarah hidrolika..........................................
C. Pembahasan Ilmu Mekanika Fluida Dan Hidrolika
1.1 Satuan dan Dimensi
a. Sistem Satuan Absolut
1.2 Dimensi
1.3 Rapat Massa, Berat Jenis dan Rapat Massa Relatif
1.4 Viskositas
1.5 Energi Fluida
BAB III PENERAPAN ILMU MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDROLIKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

m
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mekanika fluida adalah disiplin ilmu bagian dari bidang mekanika terapan
yang mengkaji perilaku dari zat – zat cair dan gas dalam keadaan diam ataupun
bergerak. Bidang mekanika ini jelas mencakup berbagai persoalan yang sangat
bervariasi, mulai dari kajian mengenai aliran darah di saluran–saluran kapiler
(yang hanya berdiameter beberapa micron) sampai pada kajian aliran minyak
mentah yang melewati Alaska melalui pipa berdiameter 4ft sepanjang 800 mil.

Mekanika fluida adalah cabang mekanika yang mempelajari mengenai


pergerakan dari fluida. Pergerakan ini diamati dalam bentuk cairan maupun gas.
Dalam mekanika fluida juga dipelajari fluida yang tidak dalam keadaan bergerak
atau diam. Sebagian besar bahasan dalam mekanika fluida berkaitan dengan
mekanika kontinum. Secara garis besar, mekanika fluida terbagi menjadi statika
fluida yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan dinamika fluida yang
mempelajari fluida dalam keadaan bergerak. Khusus pada dinamika fluida
digunakan pendekatan matematika dan bukti empiris guna penyelesaian masalah.

Fluida Fluida atau zat alir adalah segala jenis zat yang dapat mengalir
dalam wujud gas maupun cairan. Berdasarkan pergerakannya, fluida dibedakan
menjadi fluida statik dan fluida dinamik. Fluida adalah sub-himpunan dari fase
benda, termasuk cairan, gas, plasma, dan padat plastik. Fluida memiliki sifat tidak
menolak terhadap perubahan bentuk dan kemampuan untuk mengalir (atau
umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat ini
biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari ketidakmampuan mereka mengadakan
tegangan geser dalam ekuilibrium statik. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum
Pascal yang menekankan pentingnya tekanan dalam menggolongkan bentuk
fluida. Fluida adalah zat atau entitas yang terdeformasi secara berkesinambungan
apabila diberi tegangan geser walau sekecil apapun tegangan geser itu.
Hidrolika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai sifat
dan hukum yang berlaku pada zat cair, maupun zat cair itu diam ataupun bergerak.
Penelitian mengenai dasar-dasar hidrolika sangat penting untuk mempelajari
hidrometri, terutama yang berkaitan dengan aliran sungai. untuk seorang ahli
dalam bidang pengairan, yang menarik terhadap unsur aliran sungai terutama
volume aliran mengalir pada suatu penampang basah persatuan waktu (m3 /det)
atau sering disebut sebagai debit. Debit suatu penampang sungai dinyatakan
dengan rumus :

𝑄 = 𝐴/ 𝑉 Dimana : Q = Debit (m3 /det) A = luas penampang basah (m2 )


V = Kecepatan aliran rata-rata (m/det) Perubahan penampang basah dapat dengan
mudah ditentukan langsung dilapangan, kecepatan aliran juga merupakan unsur
penting yang harus dintetukan dengan pengukuran dilapangan (Soewarno, 1991).
Air merupakan sumber daya alam yang penting untuk kehidupan manusia, oleh
karena itu sudah layaknya sumber daya alam tersebut dimanfaatkan semaksimal
mungkin, sehingga potensi yang ada didalamnya tidak terbuang sia-sia. Salah satu
sumber daya alam tersebut adalah sungai/irigasi, dimana didalam pemanfaatannya
ada beberapa persoalan yang harus diselesaikan secara seksama, salah satunya
diantarannya adalah pengaruh penggunaan ambang terhadap panjang loncatan air
yang digunakan pada suatu saluran, sungai, irigasi dan bangunnnan air lainnya
dengan berbagai debit aliran terhadap panjang loncatan air hidrolik (Hydraulic
Jump).

Ambang/bendung adalah suatu bangunan ukur debit air yang berfungsi


meningkatkan ketinggian muka air dibagian hulu, berfungsi mengatur kapasitas
debit yang berlimpah pada bagian hilir. Saat ini sudah banyak dilakukan penelitian
yang bertujuan untuk mendapatkan kapasitas pelimpahan debit yang besar
(Soewarno, 1991).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian mekanika fluida dan hidrolika ?

2. Apa yang dimaksud dengan mekanika fluida dan hidrolika ?


3. bagaimana sejarah mekanika fluida dan hidrolika ?

4. apa saja kegunaan mekanika fluida dan hidrolika pada teknik sipil?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian mekanika fluida dan hidrolika

2. Mengetahui mekanika fluida dan hidrolika dengan jelas

3. Mengetahui sejarah mekanika fluida dan hidrolika

4. Mengetahui saja kegunaan mekanika fluida dan hidrolika pada teknik sipil

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pembaca dalam memahami dan
mengetahui sejarah , penerapan mekanika fluida dan hidrolika pada teknik sipil
serta penerapan dalam kehidupan sehari hari agar mempermudah suatu pekerjaan
manusia.
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A. Pengertia Mekanika Fluida

Mekanika fluida adalah cabang mekanika yang mempelajari mengenai


pergerakan dari fluida. Pergerakan ini diamati dalam bentuk cairan maupun gas.
Dalam mekanika fluida juga dipelajari fluida yang tidak dalam keadaan bergerak
atau diam. Sebagian besar bahasan dalam mekanika fluida berkaitan dengan
mekanika kontinum. Secara garis besar, mekanika fluida terbagi menjadi statika
fluida yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan dinamika fluida yang
mempelajari fluida dalam keadaan bergerak. Khusus pada dinamika fluida
digunakan pendekatan matematika dan bukti empiris guna penyelesaian masalah.
Contoh aplikasi dari mekanika fluida yaitu: 1) artesis yang merupakan mata air
yang keluar sendiri tanpa perlu dipompa; 2) pantulan pasca-gletser yang
merupakan kenaikan permukaan Bumi akibat hilangnya permukaan salju yang
menutupinya, biasanya terjadi di daerah Skandinavia.

Fluida atau zat alir adalah segala jenis zat yang dapat mengalir dalam wujud
gas maupun cairan. Berdasarkan pergerakannya, fluida dibedakan menjadi fluida
statik dan fluida dinamik. Fluida adalah sub-himpunan dari fase benda, termasuk
cairan, gas, plasma, dan padat plastik. Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap
perubahan bentuk dan kemampuan untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya
untuk mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan
sebuah fungsi dari ketidakmampuan mereka mengadakan tegangan geser dalam
ekuilibrium statik. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal yang
menekankan pentingnya tekanan dalam menggolongkan bentuk fluida. Fluida
adalah zat atau entitas yang terdeformasi secara berkesinambungan apabila diberi
tegangan geser walau sekecil apapun tegangan geser itu. Berdasarkan arah tekanan
menuji garis alirnya, fluida dibagi menjadi 2 jenis, yaitu fluida Newtonian dan
fluida non-Newtonian. Fluida juga dibagi menjadi cairan dan gas. Cairan
membentuk permukaan bebas (yaitu, permukaan yang tidak diciptakan oleh bentuk
wadahnya), sedangkan gas tidak dapat membentuk permukaan secara bebas.
1.1 Sejarah Mekanika fluida

Mekanika fluida adalah suatu ilmu yang memelajari perilaku fluida baik dalam
keadaan diam (static) maupun bergerak (dynamic) serta akibat interaksi dengan
media batasnya (zat padat atau fluida dengan γang lain) . Seperti kebanyakan
disipilin ilmu lainnya, mekanika fluida mempunyai sejarah panjang dalam
pencapaian hasil-hasil pokok hingga menuju ke era modern seperti sekarang ini.
Mekanika fluida berkembang sejalan dengan perjalanan perkembangan
peradaban manusia. Banyak aspek kehidupan manusia yang terkait dengan
mekanika fluida, seperti transportasi, industri, aerodinamik bangunan, mesin-
mesin fluida, dan kesehatan.

Ilmu mekanika fluida sudah terfikirkan sejak zaman pra sejarah. Hal
tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa hal yang berkaitan dengan
permasalahan fluida. Seperti adanya kapal layar yang dilengkapi dengan dayung
dan system pengairan. Adapun para nama-nama yang dapat kita sebut
diantaranya adalah.

Yang pertama mempelajari hidrolika adalah LEONARDO DA VINCI


(pertengahan abad XV) dengan karya tulisnya : ON THE FLOW OF WATER
AND RIVER STRUCTURES. Setelah itu ia melakukan observasi dan memperoleh
pengalaman membangun instalasi hidrolika di MILAN ( ITALIA ) dan juga di
FLORENCE dsb.

Berikutnya muncul GALILEO dengan studi sistematik mengenai dasardasar


hidrostatika. Pada 1643 seorang murid GALILEO bernama TORRICELLI
memperkenalkan hukum tentang aliran-bebas zat cair melewati lobang (celah).
Pada 1650 diperkenalkan hukum distribusi tekanan dalam zat cair yang dikenal
dengan hukum PASCAL. Hukum tentang gesekan dalam fluida yang mengalir;
yang sangat terkenal sampai saat ini dirumuskan oleh ISAAC NEWTON.

Selain itu ia juga dikenal sebagai penemu teori viskositas, dan pula dasar teori
mengenai similaritas hidrodinamik. Salah satu ilmu berharga dari Newton adalah
Hukun Newton Akan tetapi hukum -hukum tersebut sampai dengan pertengahan
abad XVIII statusnya masih ngambang karena tak ada ilmu yang betul-betul
mendalam tentang sifat fluida. Dasar teori mekanika fluida dan hidrolika kemudian
menjadi baku setelah DANIEL BERNOULLI dan LEONHARD EULER
memperkenalkan ilmunya dalam abad XVIII. DANIEL BERNOULLI seorang
pakar kelahiran SWISS (1700 – 1780) Pada masa prasejarah, kebudayaan-
kebudayaan kuno sudah memiliki pengetahuan yang cukup untuk memecahkan
persoalan-persoalan aliran tertentu. Sebagai contoh perahu layar yang sudah
dilengkapi dengan dayung dan sistem pengairan untuk pertanian sudah dikenal
pada masa itu. Pada abad ketiga sebelum Masehi, Archimedes dan Hero dari
Iskandariah, memperkenalkan hukum jajaran genjang untuk penjumlahan vektor.
Selanjutnya Archimedes (285-212 SM) merumuskan hukum apung dan
menerapkannya pada benda-benda terapung atau melayang, dan juga
memperkenalkan bentuk kalkulus differensial sebagai dasar dari model analisisnya.
Sejak awal Masehi sampai zaman Renaissance telah terjadi perbaikan dalam
rancangan sistem-sistem aliran seperti: kapal, saluran, dan talang air. Akan tetapi
tidak ada bukti-bukti adanya perbaikan yang mendasar dalam analisis alirannya.
Akhirnya kemudian Leonardo da Vinci (1452-1519) menjabarkan persamaan
kekekalan massa dalam aliran tunak satu-dimensi. Leonardo da Vinci adalah ahli
ekspremen yang ulung, dan catatancatatannya berisi deskripsi mengenai
gelombang, jet atau semburan, loncatan hidraulik, pembentukan pusaran dan
rancangan-rancangan seretan-rendah (bergaris-alir) serta seretan-tinggi (parasut).

Galileo (1564-1642) memperkenalkan beberapa hukum tentang ilmu


mekanika. Seorang Perancis Edme Moriotte (1642-1684) membangun terowongan
angin yang pertama dan menguji model-model di dalam eksperimenya. Soal-soal
mengenai permasalahan momentum fluida akhirnya dapat dianalisis oleh Isaac
Newton (1642-1727) setelah memperkenalkan hukum-hukum gerak dan hukum
kekentalan untuk fluida linear yang sekarang dinamakan fluida Newton. Teori itu
mula-mula didasarkan pada asumsi fluida ideal (sempurna) dan tanpa gesekan dan
para ahli matematikawan abad kedelapan belas seperti: Daniel Bernoulli dan
Leonhard Euler (Swiss), Clairaut dan D’Alembert? (Perancis), Joseph-Louis?
Lagrange (1736-1813), Pierre-Simon? Laplace (1749-1827), dan Gerstner (1756-
1832), mengembangkan ilmu matematika untuk mekanika fluida (Hidrodinamika)
dan banyak menghasilkan penyelesaian-penyelesaian dari soal-soal aliran tanpa
gesekan.
Para ahli teknik mulai menolak teori yang sama sekali tidak realistik dan mulai
mengembangkan hidraulika yang bertumpu pada ekperimen. Ahli-ahli eksperimen
seperti Pitot, Chezy, Borda, Bossut, Coulomb (1736-1806), Weber (1804-1891),
Francis (1815-1892), Russel (1808-1882), Hagen (1797-1889), Frenchman
Poiseuille (1799-1869), Frenchman Darcy (1803-1858), Manning (1816-1897),
Bazin (1829-1917) dan Saxon Weisbach (1806- 1871) banyak menghasilkan data
tentang beraneka ragam aliran seperti saluran terbuka, hambatan kapal, aliran
melalui pipa, gelombang, dan turbin.

Pada akhir abad kesembilan belas hidraulika eksperimental dan hidrodinamika


teoritis mulai dipadukan. William Froude (1810-1879) dan putranya, Robert (1842-
1924) mengembangkan hukum-hukum pengujian model, Lord Rayleigh (1842-
1919) mengusulkan metode analisis dimensional, N.P. Petrov (1836-1920) yang
menyelidiki aplikasi teori Newton tentang gesekan dalam fluida ; sehingga
dianggap sebagai penemu teori Pelumas Mesin (lubrication), dan Osborne
Reynolds (1842-1912) memperkenalkan bilangan Reynolds takberdimensi yang
diambil dari namanya sendiri. Sementara itu, sejak Navier (1785-1836) dan Stokes
(1819-1903) menambahkan suku-suku kental newton pada persamaan gerak dan
dikenal dengan persamaan Navier-Stokes ? yang belum dapat digunakan untuk
aliran sembarang. Selanjutnya pada tahun 1904 setelah seorang insinyur Jerman
Ludwig Prandtl (1875-1953) menerbitkan makalah yang paling penting yang
pernah ditulis orang di bidang mekanika fluida yaitu bahwa aliran fluida yang
kekentalannya rendah seperti aliran air atau aliran udara dapat dipilah menjadi
suatu lapisan kental (lapisan batas) di dekat permukaan zat padat dan antar muka
dan lapisan luar yang hampir encer yang memenuhi persamaan Euler dan
Bernoulli. Teori lapis batas ternyata merupakan salah satu alat yang paling penting
dalam analisis-analisis aliran modern disamping teori yang dikembangkan oleh
Theodore von Karman (1881-1963) dan Sir Geofrey I. Taylor (1886-1975).

kembangan ilmu mekanika fluida dewasa ini sangat dipercepat dengan


perkembangan metode pengukuran / instrumentasi yang dldukung dengan
erkembangan komputer, baik dalam hal perangkat keras maupun perangkat lunak
(software). Selain ilu, MEKANIKA FLUIDA perkembangan metode komputasi
flluida sangat membantu untuk menganalisa hasil-hasil eksperimen di
laboratorium. Metode komputasi ini bersifat sebagai counter part dari hasil
eksperimen. Berbagai studi eksperimen dan numerik/komputasi fluida telah
diusahakan untuk meningkatkan peran mekanika fluida didalam peningkatan
efisiensi energi. Usaha penurunan gaya drag akibat sifat kentalnya fluida
merupakan satu contoh konkrit dalam usaha peningkatan unjuk kerja sebuah
peralatan yang menggunakan fluida sebagai media kerja. Didalam sistem
pengajaran di perguruan tinggi, mekanika fluida diajarkan di berbagal jurusan,
terutama jurusan-jurusan yang terkait dengan ilmu pengetahuan alam, khususnya
ilmu keteknikan. Sebagai contoh, ilmu mekanika fluida selain diajarkan di Jurusan
Teknik Mesin juga diajarkan di Jurusan Teknik Fisika, Teknik Sipil, Teknik
Lingkungan, dan Teknik Kelautan

Dengan teknologi CFD, seorang insinyur tidak lagi punya kesulitan dalam
menganalisa system unit proses dengan aliran fluida, reaksi dan perpindahan panas.
Setiap perancangan dan analisa permasalahan operasi dapat ditelusuri secara tiga
dimensi dari hasil simulasi kinerja unit proses ini. Software komersial CFD telah
dilengkapi dengan kemampuan dalam pembuatan model geometri komputasi
sekomplek apapun. Model geometri yang dibuat juga dapat dibuka pada software
CAD lainnya. Sebagai hasilnya, simulasi aliran dan kinerja lainnya menjadi
perngakat simulasi untuk peranangan dan analisa permasalahan yang rutin dipakai.
Model-model proses yang digunakan oleh software CFD terus bertambah banyak.
Aliran tubulen dimodelkan dengan berbagai bentuk model turbulen. Peristiwa
pembakaran yang dilangsung oleh burner dalam ruangan pembakaran juga
dimodelkan dengan baik oleh CFD. Reaksi kimia dalam reactor katalis homogen
dan heterogen dapat disigi secara komprehensif melalui pemodelan tiga dimensi
teknologi CFD ini. Aliran fluida multifasa juga termasuk model yang ada dalam
CFD. Perpindahan panas konduksi, konveksi dan radiasi dapat disimulasi pada
kondisi operasi unit proses. Geometri unit proses dimana model-model di atas
diselesaikan berukuran terpasang tanpa melalui faktor penskalaan lagi. Data hasil
simulasinya sangat komprehensif jauh melebihi kemampuan penyigian dari
pengukuran.

berdimensi lain, untuk memberikan kriteria untuk menentukan dynamic


similitude. Jika dua pola aliran yang mirip secara geometris, mungkin pada fluida
yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan tak
berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis.
Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

dengan:

vs - kecepatan fluida,

L - panjang karakteristik,

μ - viskositas absolut fluida dinamis,

ν - viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ,

ρ - kerapatan (densitas) fluida.

Misalnya pada aliran dalam pipa, panjang karakteristik adalah diameter pipa,
jika penampang pipa bulat, atau diameter hidraulik, untuk penampang tak bulat.

Bilangan Reynolds aliran diberikan oleh persamaan berikut : dengan D ialah


diameter kolom, u ialah kecepatan rata-rata dan v ialah viskositas kinematik
daripada fluida. Aliran laminar terbentuk bila kecepatan aliran adalah rendah
hingga bilangan Reynolds < 2000. aliran akan berubah dari laminar menjadi
turbulen dalam rentang bilangan Reynolds > 5000. pada rentang 2000<Ren.

B. Pengertia hidrolika

Hidrolika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai sifat dan


hukum yang berlaku pada zat cair, maupun zat cair itu diam ataupun bergerak.
Penelitian mengenai dasar-dasar hidrolika sangat penting untuk mempelajari
hidrometri, terutama yang berkaitan dengan aliran sungai. untuk seorang ahli
dalam bidang pengairan, yang menarik terhadap unsur aliran sungai terutama
volume aliran mengalir pada suatu penampang basah persatuan waktu (m3 /det)
atau sering disebut sebagai debit. Debit suatu penampang sungai dinyatakan
dengan rumus :

𝑄 = 𝐴 /𝑉

Dimana :

Q = Debit (m3 /det)


A = luas penampang basah (m2 )

V = Kecepatan aliran rata-rata (m/det)

Perubahan penampang basah dapat dengan mudah ditentukan langsung


dilapangan, kecepatan aliran juga merupakan unsur penting yang harus dintetukan
dengan pengukuran dilapangan (Soewarno, 1991).

Air merupakan sumber daya alam yang penting untuk kehidupan manusia,
oleh karena itu sudah layaknya sumber daya alam tersebut dimanfaatkan
semaksimal mungkin, sehingga potensi yang ada didalamnya tidak terbuang sia-
sia. Salah satu sumber daya alam tersebut adalah sungai/irigasi, dimana didalam
pemanfaatannya ada beberapa persoalan yang harus diselesaikan secara seksama,
salah satunya diantarannya adalah pengaruh penggunaan ambang terhadap panjang
loncatan air yang digunakan pada suatu saluran, sungai, irigasi dan bangunnnan air
2 lainnya dengan berbagai debit aliran terhadap panjang loncatan air hidrolik
(Hydraulic Jump).

Ambang/bendung adalah suatu bangunan ukur debit air yang berfungsi


meningkatkan ketinggian muka air dibagian hulu, berfungsi mengatur kapasitas
debit yang berlimpah pada bagian hilir. Saat ini sudah banyak dilakukan penelitian
yang bertujuan untuk mendapatkan kapasitas pelimpahan debit yang besar
(Soewarno, 1991). Didalam meformulasikannya suatu fenomena hidrolika pada
umumnya dapat ditempuh dengan berbagai cara pada penelitian ini saya mengguna
dua cara, yaitu secara analitik dan secara empirik. Formulasi secara empirik
dilakukan dengan cara analisa statistik berdarkan data hasil percobaan
laboratorium.

1.1 Sejarah hidrolika

dimulai oleh Archimedes (287 dimulai oleh Archimedes (287-212 SM)


yang -212 SM) yang mengemukakan hukum benda terapung dan teori yang
mendukungnya. Pada masa kekaisaran Romawi, beberapa saluran/terowongan air
dibangun setelah diketahuinya hukum – hukum aliran air. Sesudah kemunduran
air. Sesudah kemunduran kekaisaran Romawi (476 SM), kekaisaran Romawi
(476 SM), perkembangan ilmu hidra perkembangan ilmu hidraulika terhenti ulika
terhenti selama hampir 1000 tahun. Ilmu hidraulika Ilmu hidraulika mulai
berkembang lagi, ketika Leonar mulai berkembang lagi, ketika Leonardo da Vinci
(14 do da Vinci (1452 – 1519 ) melakukan penelitian mengenai aliran melalui
saluran terbuka, gerak relative fluida dan benda yang terendam dalam air,
gelombang, pompa hidraulis, dan sebagainya. Pada masatersebut muncul juga
seorang ahli matematika Belanda yaitu Simon Stevin (1548-1620) yang
menyumbang perkembangan ilmu hidrostatika.

Hasil karyanya yang dipublikasi pada tahun 1586 memberikan


analisisgayayang dilakukan oleh zat cair pada bidang terendam. Prinsip
hidrostatika yang dikemukakan yaitu : pada bidang horizontal yang terendam di
dalam zat cair bekerjagayayang besarnya sama dengan berat kolom zat cair di
atas bidang tersebut. Selain itu juga perlu diingat karya dari Galileo (1564-1642)
yang menemukan hukum benda jatuh dalam zat cair. Masa antara Leonardo da
Vinci sampai dengan Galileo disebut dengan zaman Renaisance. Pada zaman
setelah renaisance dapat dicatat Evangelista Torricelli (1608-1647), murid
Galileo, yang menemukan kecepatan aliran melalui lobang. Selanjutnya Edme
Mariote (1620-1684) menentukan secara eksperimental nilai koefisien debit pada
lobang. Pada masa yang sama, Robert Hooke (1635-1703), yang terkenal dengan
teori elastisitas, meneliti tentang anemometer dan baling – baling yang akhirnya
menjadi dasar dalam perkembangan baling – baling kapal. Antoin Parent (1666-
1716) mempelajari kincir air dan mencari hubungan antara kecepatan roda dan
kecepatan air untuk mendapatkan rendemen maksimal.

Pada tahun 1692, Varigon menemukan pembuktian secara teoritis


theorema Torricelli untuk aliran melalui lubang. Pada abad ke-17, ilmu
matematika dan mekanika mulai dikembangkan dalam ilmu hidraulika. Blaise
Pascal (1623-1662), seorang ahli matematika terkenal, memberi sumbungan yang
sangat penting pada bidang hidraulika dengan teori hidrostatika. Hokum Pscal
tersebut menyatakan bahwa pada zat cair diam, tekanan hidrostatis pada suatu
titik adalah sama dalam segala arah. Sir Isac Newton (1624-17280, ahli fisika
terkenal juga memberikan sumbangan pada ilmu hidraulika dengan merumuskan
hukun aliran fluida viskos (kental), yaitu bentuk hubungan antara tegangan geser
yang terjadi dan gradien kecepatan. Pada decade kedua dari abad ke-18, karena
pengaruh mate-matika terapan ke teknik praktis, perkembangan ilmu hidraulika
mengalami perubahan.

Hidraulika teoritis terpisah dari hidraulika praktis. Hidraulika teoritis


dikembangkan menjadi ilmu hidrodinamika. Kelahiran ilmu hidrodinamika tidak
lepas dari sumbangan dari empat ahli mate-matika pada abad ke-18 yaitu Daniell
Bernoulli, Leonard Euler, Clairault dan Jean d’Alembert. Hidrodinamika
merupakan ’Alembert. Hidrodinamika merupakan aplikasi ilmu mate-matika
untuk analisis aliran fluida. Ilmu ini mempelajari gerak zat cair ideal. Bernoulli
(1700-1782) mengemukakan hukum kekekalan energi dan kehilangan energi
selama pengairan. Studi mate-matika yang dilakukan oleh matika yang dilakukan
oleh d’Alembert (1717 d’Alembert (1717-1783) dan Clairault (1713- 1765) yang
kemudian di sempurnakan oleh Leonard Euler (1767-1783) merupakan dasar dari
ilmu hidrodinamika.

Persamaan yang menggambarkan aliran fluida ideal dikenal dengan


persamaan Euler. Rintisan keempat ahli tersebut kemudian dilanjutkan oleh
banyak ahli. Dapat disebutkan disini, Louis Nafier (1785-1836) dan Sir Geoege
Stokes (1819-1903) yang menyempurnakan persamaan Euler menjadi persamaan
gerak fluida viskos, yag dikenal dengan persamaan Nafier-Stokes. Sir George
persamaan Nafier-Stokes. Sir George Airy (1801-1892 Airy (1801-1892)
menemukan persamaan ) menemukan persamaan gelombang gelombang
amplitude kecil; Hermann von Helmholtz (1821-1894) mempelajari aliran vortex,
garis arus, analisis dimensi, dan sebagainya. Lord Kelvin (1824-1907)
mengembangkan teori dinamika untuk berbagai bidang dan penemuannya yang
terpenting adalah hokum pertama dan kedua thermodinamika. Lord Rayleigh
(1842-1919) orang pertama yang mempopulerkan prinsipprinsip kesebangunan
dan analisis dimensi.

Perkembangan hidrodinamika terpisah dengan studi hidraulika


eksperimen, yang juga berkembang sangat pesat pada abad ke 18 dan 19. Hendri
Pitot (1695-1771) menemukan alat untuk mengukur kecepatan aliran zat cair, dan
alat tersebut kemudian dikenal dengan tabung Pitot. Antoine Chezi (1718-1798)
mempelari tahanan hidraulis yang kemudian dikenal dengan rumus Chezy rumus
Chezy untuk aliran melalui saluran untuk aliran melalui saluran terbuka. Jean
Borda terbuka. Jean Borda (1733-1799) mempelajari aliran (1733-1799)
mempelajari aliran melalui lobang dan orang pertama yang menggunakan faktor
2g secara eksplisit dalam rumusrumus hidraulika. Dapat hidraulika. Dapat disebut
disini disebut disini beberapa ahli beberapa ahli lainnya seperti lainnya seperti
jean Babtise jean Babtise Belanger Belanger (1789-1874) yang mempelajari garis
pembendungan (backwater); Benoit Fourneyron (1802- 1867) mengembangkan
turbin hidraulis; Gasper de Coriolis (1792-1843) mempelajari distribusi kecepatan
aliran dan pengaruh perputaran bumi terhadap aliran
. Jean Louis Poiseuille (1799- 1869) mengembangkan persamaan aliran
laminer, Barre de Saint Venan (1797-1886) mempelajari gerak gelombang
disaluran terbuka: Arsene Dupuit (1804-1866) mengembangkan hidraulika air
tanah; Antoine Charles Bresse (1822-1883) melakukan studi hitungan profil
muka air. Henri Darcy (1803-1858) mengemukakan hukun tahaan aliran melalui
aliran pipa yang diturunkan berdasarkan percobaan pipa, dan aliran melalui media
berpori. Paul du Boys (1847- 1924) melakukan penelitian gerak sedimen dasar di
saluran dan sungai. Henri-Emile Bazin (1829-1917) melakukan studi ditribusi
kecepatan pada arah transversal saluran dan mengusulkan rumus kekasaran
dinding saluran dalam bentuk koefisien Chezy. Pada saat yang hampir bersamaan
dengan Darcy dan Bazin. Emile Oscar Ganguiller (1818-1894) dan Wilhelm-
Rudolph Kutter (1818-1888) juga mengusulkan rumus tahanan aliran. Rumus
serupa juga diusulkan Philippe-Gaspard Gauckler (1826-1905) dan Robert
Manning (1816-1897). Giovanni Venturi (1746-1822) mempelajari pengaruh
perubahan penampang pipa dan saluran terhadap tekanan dan profil aliran.
Osborn Reynolds (1842-1912) mengembangkan teknik model fisik gerak
sedimen dasar dan meneliti masalah kavitasi. Selain itu dia juga mengusulkan
bilangan tak berdimensi yang dikenal dengan angka Reynolds, dan meneliti
kondisi aliran Laminer, Turbulen dan kritis. Pada sekitar akhir abad ke 19 dan
awal abad ke 20 terjadi perkembangan yang sangat penting dalam sejarah ilmu
hidraulika Ludwig Frandtl (1875-1953) menggabungkan teori hidrodinamika dan
hidraulika eksperimen menjadi dan hidraulika eksperimen menjadi ilmu
mekanika fluida. Sampai mekanika fluida. Sampai saat ini Frandtl saat ini Frandtl
dianggap dianggap sebagai pencetus lahirnya ilmu sebagai pencetus lahirnya ilmu
mekanika fluida. Kar mekanika fluida. Karyanya yang terpenting adalah ko yanya
yang terpenting adalah konsep lapis nsep lapis batas (1901). Murid beliau yaitu
Paul Heinrich Blasius meneliti aliran mel alui pipa halus dan mengusulkan
hubungan antara koefisien gesekan dan angka Reynolds; dan Johann Nikuradse
meneliti aliran melalui pipa kasar.

C. Pembahasan Ilmu Mekanika Fluida Dan Hidrolika

Mekanika flida dan hidrolika merupakan salah satu dasar ilmu di teknik sipil
bidang keairan. Fluida dibagi menjadi cairan dan gas. Suatu cairan sulit untuk
dikompres dan seperti pada pepatah kuno "Air mengambil bentuk bejana yang
mengandungnya", berubah bentuknya sesuai dengan bentuk wadahnya dengan
permukaan bebas. Gas mudah dikompresi dan mengembang mengisi penuh
wadahnya. Dengan demikian tidak ada permukaan bebas.

Karakteristik penting dari cairan dari sudut pandang mekanika fluida adalah
kompresibilitasnya. Karakteristik lain adalah viskositasnya. Sedangkan rapat massa
menunjukkan elastisitasnya dalam tekanan, kompresi atau tegangan geser fluida
hanya untuk yang terkompresi. Dengan kata lain, tekanan fluida meningkat terhadap
kompresi, yang berusaha mempertahankan volume aslinya. Karakteristik ini disebut
kompresibilitas. Selanjutnya, fluida menunjukkan resistensi setiap kali dua lapisan
saling bergesekan. Karakteristik ini disebut viskositas.

Secara umum, cairan atau yang disebut fluida tidak dapat dimampatkan dan gas
dapat dimampatkan. Namun demikian, untuk cairan terkompresi harus diperhitungkan
tekanannya, dan untuk gas terkompresi dapat diabaikan karena perubahan tekanan
kecil. Meskipun fluida adalah agregat molekul dalam gerakan konstan, jalur bebas
rata-rata dari molekul ini adalah 0,06 mm untuk udara dengan suhu dan tekanan
normal, sehingga fluida diperlakukan sebagai zat isotropik kontinu.

Fluida yang tidak memiliki viskositas atau kompresibilitas disebut fluida ideal
atau fluida sempurna. Fluida dengan kompresibilitas tetapi tanpa viskositas dibedakan
dan disebut cairan sempurna juga. Lebih lanjut, subjek gas menurut hukum Boyle-
Charles disebut sebagai gas sempurna atau ideal.
1.1 Satuan dan Dimensi

Mekanika fluida berkaitan erat dengan pengukuran banyak variabel dari berbagai
jenis satuan Karenanya kita harus sangat berhati-hati agar konsisten.
Semua kuantitas fisik diberikan oleh beberapa kuantitas fundamental atau
kombinasinya. Satuan-satuan dengan jumlah fundamental seperti itu disebut satuan-
satuan dasar, kombinasi ini disebut satuan-satuan turunan. Sistem di mana panjang,
massa, dan waktu diadopsi sebagai kuantitas dasar, dan dari ini, satuan-satuan
kuantitas lain diturunkan, disebut sistem satuan absolut.

a. Sistem Satuan Absolut

● Sistem Satuan MKS

Ini adalah sistem satuan di mana meter (m) digunakan untuk satuan panjang,
kilogram (kg) untuk satuan massa, dan detik untuk satuan waktu sebagai satuan
dasar.

● Sistem Satuan CGS

Ini adalah sistem satuan di mana centimeter (cm) digunakan untuk panjang, gram
(g) untuk massa, dan detik untuk satuan waktu, sebagai satuan dasar.

● Sistem Satuan Internasional (SI)

SI, singkatan dari The International System of Units, adalah sistem yang
dikembangkan dari sistem satuan MKS. Ada tujuh satuan SI yang fundamental,
yaitu: meter (m) untuk panjang, kilogram (kg) untuk massa, detik (s) untuk
waktu, ampere (A) untuk arus listrik, kelvin (K) untuk suhu termodinamika, mol
(mol) untuk jumlah massal dan candela (cd) untuk intensitas cahaya. Satuan
diturunkan dari satuan-satuan dasar ini.
1.2 Dimensi
Semua jumlah fisik dinyatakan dalam kombinasi satuan dasar. Angka indeks
kombinasi satuan dasar yang menyatakan jumlah fisik tertentu disebut dimensi,
sebagai berikut.

Dalam sistem satuan absolut panjang, massa dan waktu masing-masing dinyatakan
oleh L, M dan T. Masukkan Q sebagai kuantitas fisik tertentu dan c sebagai
konstanta proporsional, dan asumsikan bahwa mereka dinyatakan sebagai berikut:

α β γ
Q=c L M T ( SI )

1.3 Rapat Massa, Berat jenis dan Rapat Massa Relatif


a. Rapat massa
Rapat massa (p) atau kerapatan suatu zat didefinisikan sebagai massa zat M per
satuan volume V (kg/m³: ML−3). Nilai p beberapa zat:

● Air: 1000 kg/m³,

● Merkuri: 13546 kg/m³;

● Udara: 1,23 kg/m³;

● Parafin :800 kg/m³;

b. Berat jenis
Berat jenis (γ ), adalah berat benda persatuan volume pada temperatur tertentu
dan tekanan tertentu, yang merupakan perkalian rapat masa dengan gaya
gravitasi bumi (g) pada volume satuan zat (N/m³: ML−2 T −2).

c. Rapat Massa Relatif


Rapat massa relatif (S) suatu zat adalah rasio kerapatan massanya dengan air
pada suhu standar (4 0c) dan tekanan (atmosfer) dan tidak berdimensi ( M 0 L 0 T 0).
Untuk air: ρ=103 kg/m3 , γ =10 3 × 9−81−104 N/m3 dan S=1.

1.4 Viskositas

Viskositas adalah sifat suatu fluida berdasarkan kohesi dan interaksi antara moleku
fluida, memiliki ketahanan terhadap deformasi geser. Fluida yang berbeda berubah
bentuk dengan laju yang berbeda di bawah gaya tegangan geser yang sama. Fluida
dengan viskositas tinggi berubah bentuk relatif lebih lambat daripada fluida viskositas
rendah seperti air. Semua fluida kental dan 'fluida Newton' memiliki hubungan linear.

1.5 Energi Fluida

Cairan memiliki energi dalam berbagai bentuk. Ketika diterapkan pada fluida,
hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan energi internal, kinetik,
dan potensial dari massa fluida terhadap gaya fluida tersebut ditambah panas yang
ditambahkan ke fluida. Perubahan dalam kandungan energi suatu fluida penting dalam
banyak aplikasi. Penerapan energi fluida (mis., Turbin, kincir angin, kincir air), dalam
aplikasi lain fluida (mis., Pompa, kipas angin, kompresor). Aplikasi kedua kasus
tersebut, efek viskos menghasilkan peningkatan energi internal cairan mengakibatkan
penurunan energi kinetik dan potensial.
BAB III

Penerapan Ilmu Mekanika Fluida dan Hidrolika

Mekanika fluida dan hidrolika adalah bagian dari mekanika terpakai (Applied
Mechanics) yang merupakan salah satu cabangilmu pengetahuan dasar bagi teknik
sipil. Mekanika fluida dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang berlaku serta perilaku
fluida(cairandan gas), adapunn Hidrolika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang berlaku, serta perilaku cairan
terutama air baik dalamkeadaan diam maupun bergerak atau mengalir.

Fluida adalah suatu zat yang mempunyai kemampuan ber-ubah secara


kontinyu apabila mengalami geseran, atau mempunyai reaksi terhadap tegangan geser
sekecil apapun. Dalam keadaan diam atau dalam keadaan keseimbangan, fluida tidak
mampu menahan gayageser yang bekerja padanya,dan oleh sebab itu fluida mudah
berubah bentuk tanpa pemisahan massa.

● GAS: Tidak mempunyai permukaan bebas, dan massanya selalu berkembang

mengisi Seluruh volume ruangan, sertadapat dimampatkan.

● CAIRAN: mempunyai permukaan bebas, dan massanya akan mengisi ruangan

sesuaidengan volumenya, serta tidak termampatkan.

Hidrologi teknik sipil adalah bagian penting dalam berbagai konstruksi di dunia
termasuk dalam membangun jembatan, bendungan dan hunian untuk kebaikan
manusia dan lingkungan Hidrologi tentunya sangat familiar didengarkan bagi yang
bekerja dan belajar di bidang tenik sipil. Inilah cabang ilmu yang mempelajari
pergerakan hingga distribusi dan kualitas air di bumi. Ilmu ini juga mempelajari
tentang silkus hidrologi dan sumber daya air. Maka dari itulah, sangat penting
mengenal lebih jauh dengan hidrologi teknik sipil agar tepat dalam perencanaan dan
pelaksanaan konstruksi yang dikerjakan.

Hidrolog merupakan orang yang ahli dalam ilmu fluida dan hidrologi. Selain
untuk teknik sipil, ilmu ini juga penting untuk bidang lain seperti ilmu lingkugan dan
teknik lingkungan. Lalu, kenapa cabang ilmu ini sangat penting dan krusial untuk
dipelajari? Salah satu alasannya adalah karena air merupakan aspek penting dalam
konstruksi, seperti : menentukan manajemen pembuangan limbah dan penyediaan
kebutuhan air.

Tanpa cabang ilmu ini, maka sebuah rumah atau akan sulit dalam pengaturan air
hujan maupun air tanah. Sebuah konstruksi dengan perhitungan hidrologi yang tepat
juga bisa terhindar dari bahaya banjir, khususnya di perkotaan.

Hidrologi sangat penting dalam sebuah konstrusi baik di kota maupun di desa. Dalam
cabang ilmu ini, banyak hal yang dipelajari yang berkaitan dengan air, seperti halnya :

● Pergerakan air

● Distribusi air di atas maupun di bawah permukaan bumi

● Sifat-sifat fisik air

● Sifat-sifat kimia air

● Reaksi air terhadap lingkungan dan kehidupan

● Kualitas dan kuantitas air di bumi

Salah satu tujuan aplikasi dari hidrologi teknik sipil adalah untuk pengendalian
banjir. Maka, dalam perencanaan konstruksi, terlebih dahulu harus mengetahui segala
hal yang berkaitan dengan air. Selain untuk mengatasi banjir, aplikasi ilmu ini juga
penting dalam hal penyediaan kebutuhan air dengan berbagai langkah analisa yang
bisa dilakukan, seperti :

● Perhitungan air permukaan yang tersedia

● Menentukan perkiraan kehilangan air karena berbagai sebab, seperti

penguapan dan rembesan

● Perkiraan kebutuhan air unutk industri, pertanian maupun domestik

● Perkiraan banjir atau design flood yang bisa beresiko terjadi

● Perencanaan drainase pada perkotaan ataupun daerah aliran

● Penentuan bentuk dan ukuran konstruksi

Selain untuk sebuah rumah dan bangunan hunian, hidrologi teknik sipil juga
penting dalam berbagai konstruksi, seperti :

● Bendungan

● Jembatan

Aplikasi hidrologi teknik sipil bukan hal sepele. Kesalahan dalam perkiraan
mampu membuat konstruksi yang salah. Akibatnya, lingkungan maupun kehidupan
akan terancam. Salah satunya adalah bisa menimbulkan masalah banjir yang
mengakibatkan kerugian fisik maupun materiil.

Itulah pentingnya konstruksi yang direncanakan dengan baik dengan aplikasi


hidrologi teknik sipil yang tepat, sehingga pemanfaatan ilmu hidrologi dalam bidang
teknik dapat direalisasikan dengan benar.
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa mekanika fluida dan hidrolika ini sudah ada sejak abad ke
empat SM, Hidraulik dikembangkan sebagai ilmu empiris murni dengan teknik
praktis dimulai pada zaman prasejarah. Yang sangat menarik dalam sejarah hidrolika
adalah catatan Leonardo dimana uraian luas dibuat tentang pergerakan air, pusaran air,
gelombang air, air jatuh, daya rusak air, benda apung, aliran air dan aliran dalam
tabung/saluran ke hidraulik mesin. pengembangan vortisitas di daerah pemisahan.
Leonardo adalah orang pertama yang menemukan bentuk 'garis aliran' yang paling
resistif.

Mekanika flida dan hidrolika merupakan salah satu dasar ilmu di teknik sipil bidang
keairan. Fluida dibagi menjadi cairan dan gas. Mekanika fluida berkaitan erat dengan
pengukuran banyak variabel dari berbagai jenis satuan.

Hidrologi teknik sipil adalah bagian penting dalam berbagai konstruksi di dunia
termasuk dalam membangun jembatan, bendungan dan hunian untuk kebaikan
manusia dan lingkungan Hidrologi tentunya sangat familiar didengarkan bagi yang
bekerja dan belajar di bidang tenik sipil.

DAFTAR PUSTAKA
1. Imam,Rohani.2019.MEKANIKA FLUIDA.Yogyakarta:GRAHA ILMU
2. Ahlam I. Shalaby, Fluid Mechanics for Civil and Environmental Engineers, CRC
press. US, 2018.
3. Bambang Triatmodjo, Hidraulika I, Betta offset, Yogyakarta, 1993.
4. Chung Fang, An Introduction to Fluid Mechanics, Springer Textbooks in
5. Earth Sciences, Geography and Environment, Switzerland, 2018.
6. Colin Caprani, Fluid Mechanics, Civil & Structural Engineering, Chartered
Engineer, 2006.
7. Çengel, Yunus, Fluid Mechanics Fundamentals And Applications, Fourth
Edition, McGraw-Hill Education, New York, 2017.
8. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=D9lUEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=penerapan+mekanika+
fluida+dan+hidrolika+pada+bidang++teknik+sipil
9. https://www.slideshare.net/dwiazqiamulqi/pengertian-mekanika-fluida-
danhidrolika
10. https://solusikonstruksi.com/inilah-penerapan-hidrologi-teknik-sipil/
11. file:///C:/Users/USER.DESKTOP-00DUBL3/Downloads/pdf-sejarah-
hidraulika_compress.pdf

Anda mungkin juga menyukai