Anda di halaman 1dari 9

1 LATAR BELAKANG

Kata hidrodinamika pertama dikenalkan oleh Daniel Bernoulli pada tahun 1700-1783
untuk mengenalkan dua macam ilmu hidrostatik dan hidraulik. Beliau mengeluarkan teori yang
terkenal dengan nama teori Bernoulli. Euler pada tahun 1707-1783 menghasilkan persamaan
gerak fluida ideal dan mengembangkan teori matematisnya dan dilanjutkan oleh Lagrange pada
tahun 1736-1813. Navier pada tahun 1785-1836 menyatakan penemuan tentang persamaan gerak
untuk fluida berviskositas berdasarkan interkasi molekul. Stokes pada tahun 1819-1903 juga
menemukan persamaan gerak untuk fluida berviskositas, beliau terkenal dengan penemuan teori
modern hidrodinamika. Hidrodinamika adalah ilmu yang mempelajari fluida yang mengalir.
Fluida adalah zat yang dapat mengalir, yang terdiri dari zat cair dan gas. Ada fluida yang tak
mengalir dan ada fluida yang mengalir. Ilmu yang mempelajari fluida yang tak mengalir disebut
hidrostatika dan ilmu yang mempelajari fluida yang mengalir disebut hidrodinamika. Penerapan
hidrodinamika berpengaruh penting dalam dunia kesehatan.
Planet bumi yang kita huni ini lebih merupakan planet air, karena sebagian besar yaitu
70,8% dari luas muka bumi merupakan laut dan 29,2% merupakan daratan. Dari 510 juta
km2 luas muka bumi, 361 juta km2 merupakan laut dan daratan hanya 149 juta km2. Cuaca dan
iklim yang memungkinkan kita hidup di planet ini dalam banyak hal sangat ditentukan oleh
perkembangan kondisi di laut dan udara di atasnya. Berbeda dengan daratan, seluruh laut di bumi
ini merupakan medium yang bergerak dinamis dan saling berkaitan satu dengan lainnya hingga
merupakan satu kesatuan yang sinambung.
Pantai adalah suatu zona yang dinamik karena merupakan zona persinggungan dan
interaksi antar lautan, daratan dan udara. Zona pantai senantiasa memiliki proses penyesuaian
yang terus-menerus menuju keseimbangan alami terhadap dampak dari pengaruh eksternal dan
internal, baik yang bersifat alami maupun non-alami. Faktor alami seperti gelombang, arus, aksi
angin, input dari sungai, kondisi tumbuhan pantai serta aktivitas tektonik maupun vulkanik.
Faktor non-alami seperti kegiatan campur tangan manusia/buatan seperti pemanfaatan kawasan
pantai sebagai suatu kawasan seperti perikanan, industri, pelabuhan, pariwisata,
pertanian/kehutanan, pertambangan dan pemukiman. Pola hidrodinamika pantai terutama
gelombang dan arus bergantung pada bentuk dan karakteristik pantai. Pantai selalu
menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian rupa sehingga mampu mereduksi energi gelombang
yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan respon dinamis alami pantai terhadap laut.
Hidrodinamika (hidro = cairan; dinamik = gerakan, berarti hidrodinamika adalah gerakan
cairan) adalah suatu studi tentang mekanika fluida yang secara teoritis berdasarkan konsep massa
elemen fluida atau ilmu yang berhubungan dengan liquiddalam skala makroskopik. Skala
makroskopik disini memiliki maksud air tersusun dari partikel-partikel fluida. Lebih penting lagi
bidang ini merupakan aplikasi matematik bukan fisika. Karena berhubungan dengan perlakuan
matematik dari persamaan-persamaan dasar fluida kontinyu berbasis hukum-hukum newton. Jadi
objek yang dijadikan bahan analisa merupakan fluida newton.
Hidrolika dan oseanografi memerlukan ilmu hidrodinamika sebagai dasarnya. Ada
perbedaan antara hidrodinamika dan hidrolika, pada hidrodinamika, yang diutamakan adalah
penerapan matematis, sedangkan pada hidrolika yang diutamakan adalah pengamatan empiris.
Setiap fenomena fisis, atau disebut juga konsep fisis dari hidrodinamika disampaikan dalam
penerapan matematika. Materi teoritikal hidrodinamika berdasar pada massa dasar fluida yang
berukuran makroskopis, yaitu partikel fluida. Mempelajari hidrodinamika bertujuan agar bisa
menganalisa dan menjelaskan mengapa suatu fenomena bisa terbentuk. Untuk bisa mencapai
tahap ini dibutuhkan dasar-dasar yang sangat kuat. Dengan demikian, makalah Oseanografi
mengenai “Dasar-Dasar Oseanografi” ini kami buat agar agar bisa menganalisa dan menjelaskan
mengapa suatu fenomena bisa terbentuk Hidrodinamika memberikan kemampuan atau
pemahaman lebih untuk menganalisa fenomena yang kompleks dari fluida.

1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan mengerti konsep-konsep hidrodinamika
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan mengerti gerakan elemen fluida
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan mengerti prinsip-prinsip dari gaya inersia
4. Mahasiswa mampu mengetahui dan mengerti stream dan potensial function

1.3 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan oseanografi?
2. Apa yang dimaksud dengan hidrodinamika?
3. Apa yang dimaksud dengan konsep-konsep hidrodinamika?
4. Apa yang dimaksud dengan gerakan elemen fluida?
5. Apa yang dimaksud dengan gaya inersia?
6. Apa yang dimaksud dengan stream dan pontensial function?

BAB II
ISI

2.1 PENGERTIAN OSEANOGRAFI


Oseanografi (berasal dari kata Ocean = Laut; Graphy= Deskripsi) adalah ilmu yang
mempelajari tentang laut dan habitatnya untuk mengetahui proses dan fenomena yang terjadi
didalamnya. Oseanografi merupakan ilmu terapan dari ilmu dasar. Sahala Hutabarat dan Stewart
M. Evans (1985) mengemukakan bahwa oseanografi dibagi menjadi empat cabang ilmu, yaitu :
1. Fisika Oseanografi : ilmu yang mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisika yang
terjadi dalam lautan sendiri dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfer dan daratan
termasuk kejadian-kejadian seperti terjadinya tenaga pembangkit pasang dan gelonmbang,
iklim dan sistem arus yang terdapat di lautan.
2. Geologi Oseanografi: ilmu geologi penting artinya bagi kita dalam mempelajari asal
terbentuknya lautan, termasuk di dalamnya penelitian tentang lapisan kerak bumi, gunung berapi
dan terjadinya gempa bumi.
3. Kimia Oseanografi :ilmu yang berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia yang terjadi
di dalam dan di dasar laut dan juga menganalisa sifat-sifat dari air laut itu sendiri.
4. Biologi Oseanografi :cabang ilmu oseanografi yang sering dinamakan Biologi Laut
yang mempelajari semua organisma yang hidup di lautan termasuk binatang-binatang yang
berukuran sangat kecil (plankton) sampai yang berukuran besar dan tumbuh-tumbuhan
air laut.

2.2 PENGERTIAN HIDRODINAMIKA


Hidrodinamika terdiri dari kata hidros = air dan dinamica = gerakan, berarti pengertian
hidrodinamika dalam arti sempit adalah gerakan/pergerakan air. Ada pendapat dari seorang
insinyur bernama Alizar (2013) yang menyatakan bahwa hidrostatiska adalah ilmu perihal zat
alir atau fluida yang diam tidak bergerak dan hidrodinamika adalah perihal zat alir yang
bergerak. Hidrodinamika yang khusus mengenai aliran gas dan udara, disebut Aerodinamika.
Studi hidrodinamika merupakan bagian ilmu mekanika fluida yang berhubugan dengan cairan
yang bergerak dan tenaga yang menggerakkannya (Nurhanjati, 2011). Menurut Stewart, 2006
dalam Darmiati, 2013 bahwa definisi dari hidrodinamika itu sendiri adalah studi ilmiah tentang
gerak fluida, khususnya zat cairincompressible yang dipengaruhi oleh gaya internal dan
eksternal. Dalam hidrodinamika laut gaya-gaya yang terpenting adalah gaya gravitasi, gaya
gesekan, dan gaya.
Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid
atau lebih dikhususkan pada gerak air. Skala atau lingkup analisis ilmu ini adalah pada gerak
partikelir air atau dapat disebut dalam skala makroskopik. Skala makroskopik disini memiliki
maksud air tersusun dari partikel-partikel fluida. Karena berhubungan dengan perlakuan fisis dari
persamaan-persamaan dasar fluida kontinyu berbasis hukum-hukum newton. Jadi,
objek yang dijadikan bahan analisa merupakan fluida newton. Studi Hidrodinamika dibagi
menjadi dua, yaitu: 1.) perumusan dari persamaan diferensial untuk menentukan kecepatan
fluida; dan 2.) aneka metode matematika yang digunakan untuk dasar-dasar persamaan
diferensial.
Hidrodinamika adalah cabang dari mekanika fluida. Dalam oseanografi, mekanika fluida
digunakan berdasarkan mekanika Newton yang dimodifikasi dengan memperhitungkan
turbelensi (Stewart, 2006 dalam Darmiati, 2013). Hidrodinamika memiliki dua persamaan dasar,
yaitu persamaan kontinuitas dan persamaan momentum. Persamaan dasar hidrodinamika yang
biasa digunakan pada model hidrodinamika adalah persamaan kekekalan massa dan momentum
yang diintegrasikan terhadap kedalaman.
Hidrodinamika juga dapat didefinisikan sebagai penelitian mengenai zat cair yang
mengalir meliputi tekanan, kecepatan aliran, lapisan-lapisan zat yang melakukan gesekan.
Bernoulli telah berhasil merumuskan rumus dengan persyaratan-persyaratan atau pendekatan
khusus yaitu:
1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam (cairan tidak viskos)
2. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak berubah) dalam hal kecepatan, arah maupun besarnya
(selalu konstan)
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu mengalir melalui lintasan tertentu
4. Zat cair tidak termampatkan (incompresible) melalui sebuah pembuluh dan mengalir sejumlah
cairan yang sama besarnya (continuitas).

2.3 KONSEP HIDRODINAMIKA


Hidrodinamika bisa ditinjau sebagai matematika terapan karena ia berhubungan dengan
perlakuan matematika dari persamaan-persamaan dasar untuk fluida kontinum yang diperoleh
dari dasar-dasar hukum newton. Anonim (2001) menambahkan pendapat mengenai
hidrodinamika bahwa hidrodinamika mempelajari cairan dalam keadaan bergerak atau mengalir
dalam dimensi waktu (t) dan tiga dimensi tempat (x,y,z). Hidrodinamika juga merupakan dasar
dari hidrolika dan oseanografi. Pentingnya hidrodinamika adalah sebagai berikut :
1. Di dalam hidrodinamika dibahas persamaan- persamaan pengatur gerakan fluida
2. Untuk mengerti gerakan fluida
3. Untuk memprediksi dari pola-pola pergerakan fluida
4. Menjadi dasar dari pemahaman fluida
5. Mengerti dan memahami mengapa suatu arus, gelombang, dan lainnya terbentuk
(memahami fenomena alam)
Menurut Hutahaean (2012), konsep dasar hidrodinamika mempelajari pergerakan fluida
bedasarkan pergerakan partikel-partikel pembentuk fluidanya yang mengacu pada konsep
kontinui atau Continuum Concept. Sebab perilaku fluida merupakan gambaran dari partikel-
partikel fluida yang berinteraksi dan berubah secara kontinu. Pada konsep dasar hidrodinamika,
partikel fluida disebut materi titik. Partikel fluida diasumsikan homogen dan kontinui dalam
ruang yang lebih besar, sehingga hukum-hukum mekanika fluida dan hidrodinamika dibentuk
dari menjumlahkan gerak dari partikel-partikel pembentuknya dalam suatu area atau volume.
Konsep utama yang berlaku di hidrodinamika adalah konsep kontinum.yaitu konsep yang
menyatakan bahwa seluruh partikel fluida berubah secara kontinu terhadap ruang. Artinya,
densitas fluida yang merupakan bagian dari partikel fluida adalah fungsi dari dimensi ke segala
arah dan fungsi terhadap waktu.
Kajian hidrodinamika adalah fluida Newtonian, alasannya adalah fluida Newtonian
merupakan fluida yang dapat berubah atau berdeformasi jika terkena gaya geser sekecil apapun,
sehingga digunakan sebagai acuan konsep-konsep hidrodinamika. Konsep fisis dari
hidrodinamika adalah fokus dari ilmu hidrodinamika untuk mengerti fenomena fisis melalui
formulasi matematis. Hidrodinamika sangat berkaitan dengan fluida Newtonian, yaitu :
 Hukum I Newton : setiap benda akan tetapdalam keadaan diam ataupun bergerak selama tidak
ada gaya luaryang bekerja padanya.
 Hukum II Newton : laju perubahan momentum sebanding dengan gaya yang bekerja padanya.

Konsep Dasar
 Energi :
Hukum 1 Termodinamika
 E1-E2 = Q – w
 Aliran adiabatik (Panas yang masuk = Panas yang keluar)
 Momentum
 Menyatakan hubungan gaya (F), Volume (V), densitas (ρ), dan gaya inersia. F=d(ρV/dt)
Hukum Utama Hidrostatika
Apabila suatu wadah dilubangi di dua sisi yang berbeda dengan ketinggian yang sama
dari dasar wadah, maka air akan memancar dari ke kedua lubang tersebut dengan jarak yang
sama. Hal ini menunjukkan bahwa pada kedalaman yang sama tekanan air sama
besar. Disamping itu kita juga sudah mengetahui bahwa tekanan hidrostatis di dalam suatu zat
cair pada ke dalaman yang sama memiliki nilai yang sama. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam
fluida statik terdapat sebuah hukum yang menyatakan tekanan hidrostatis pada titik – titik di
dalam zat cair yang disebut dengan Hukum Utama Hidrostatis.
Hukum Utama hidrostatis menyatakan bahwa :
Besarnya tekanan hidrostatis tidak bergantung pada bentuk bejana dan jumlah zat cair
dalam bejana, tetapi tergantung pada massa jenis zat cair, percepatan gravitasi bumi dan
kedalamannya. Secara matematis tekanan hidrostatis disuatu titik (misal didasar balok)
diturunkan dari konsep tekanan.
w = m.g = ρ V g = ρ A h g
Ket :
Ph = Tekanan Hidrostatis (N/m2);
h = kedalaman/tinggi diukur dari permukaan fluida (m);
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Jika tekanan udara luar (Patm) mempengaruhi tekanan hidrostatis maka tekanan total pada suatu
titik adalah berdasarkan rumus diatas tekanan hidrostatis di suatu titik dalam fluida diam
tergantung pada kedalaman titik tersebut, bukan pada bentuk wadahnya oleh karena itu semua
titik akan memiliki tekanan hidrostatis yang sama. Fenomena ini disebut sebagai Hukum Utama
Hidrostatis.
”Tekanan hidrostatis suatu zat cair hanya bergatung pada tinggi kolom zat cair (h), massa jenis
zat cair (r) dan percepatan grafitasi (g), tidak bergantung pada bentuk dan ukuran
bejana”. Setiap bagian di dalam fluida statis akan mendapat tekanan zar cair yang disebabkan
adanya gaya hidrostatis disebut Tekanan Hidrostatis “Ph”. Contoh nyatanya ketika sebuah bola
yang dimasukkan ke dalam air, ketika kita lepaskan akan mendapat gaya ke atas.
Hidrodinamika memiliki dua persamaan dasar, yaitu persamaan kontinuitas dan
persamaan momentum. Prinsip kontinuitas menyatakan kekekalan massa, yang menyatakan
bahwa massa benda akan selalu tetap. Namun, prinsip kontinuitas tidak berlaku apabila benda
tersebut bergerak dengan kecepatan cahaya, karena pada kecepatan cahaya massa dapat berubah
menjadi energi. Fluida tidak dapat dihilangkan atau dihancurkan kecuali pada kecepatan cahaya,
pada kecepatan cahaya materi akan berubah atau hilang menjadi energi sesuai ekuasi Einstein
yang menyatakan bahwa energi sama dengan massa dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya,
sedangkan pada permasalahan-permasalahan pada hidrodinamika angka kecepatan 1 mm/s sudah
cukup besar dan tidak akan berubah menjadi energi. Pada fluida inkompresibel, prinsip
kontinuitas dapat diterjemahkan sebagai prinsip kekekalan volume, karena fluida ini tidak bisa
dimampatkan. Prinsip kontinuitas untuk fluida inkompresibel menyatakan bahwa perubahan
kecepatan pada setiap titik terhadap ruang fluida bernilai nol, yang artinya tidak ada perbedaan
volume karena adanya perbedaan kecepatan di setiap titik. Demikian pula berlaku untuk
perubahan densitas terhadap waktu yang bernilai nol dikarenakan sifat fluida yang
inkompresibel.konsep terpenting berikutnya adalah prinsip momentum.

2.4 GERAKAN ELEMEN FLUIDA


Fluida dapat bergerak. Gerak elemen fluida ditentukan oleh gerak partikel- partikelnya.
Ada tiga macam gerak utama elemen fluida, translasi, deformasi, dan rotasi.Gerakan elemen
fluida adalah gabungan dari bermacam-macam gerak utama yang berbeda. Gerak tersebut adalah
dilatasi, deformasi sudut, rotasi dan translasi. Macam-macam gerakan fluida antara lain :
1. Dilatasi
Deformasi Linier disebut juga volumetric deformation atau dilatasi. Pada gerak fluida ini
terjadi perubahan bentuk atau shape tanpa terjadi perubahan orientasi dari elemen yang ada. Jadi,
bidang yang pada awalnya tegak lurus terhadap elemen akan tetap tegak lurus namun hanya
bertambah besar ataupun panjang. Gerak dilatasi berbeda dengan gerak translasi karena ada
perubahan ukuran panjang pada objek cairan yang diteliti. Perubahan itu terjadi karena adanya
variasi komponen kecepatan dengan arahnya. Variasi yang terjadi adalah adanya perubahan
besar kecepatan dalam satu arah sumbu di titik yang berbeda. Variasi ini hanya terjadi pada arah
dengan komponen kecepatannya. Perubahan dilatasi ini dapat digambarkan dengan persamaan
laju perubahan deformasi, yaitu perubahan kecepatan terhadap ruang pada sumbu-x atau rata-rata
perubahan sepanjang dx akan sama dengan percepatan konvektif pada sumbu-x, dan perubahan
kecepatan terhadap ruang pada sumbu-y atau rata-rata perubahan sepanjang dy akan sama
dengan percepatan konvektif pada sumbu-y. Selama terjadi deformasi linier, bentuk dari elemen
fluida dideskripsikan oleh sudut pada vertikalnya yang tetap tidak berubah. Elemen fluida hanya
akan berubah panjang pada komponen sumbu-x saja jika tidak ada perubahan kecepatan u
terhadap perubahan sumbu-x. Hal yang sama juga berlaku untuk dimensi sumbu-y dan sumbu-z.

2. Translasi
 Perpindahan posisi tanpa ada perubahan bentuk dan perubahan kecepatan
 Kecepatannya seragam
3. Deformasi
Deformasi terdiri dari dua perubahan, yaitu deformasi linier atau biasa disebut dilatasi,
dan deformasi sudut. Gerak translasi terjadi pada gerak partikel fluida yang homogen atau
pergerakan yang tidak disertai perubahan kecepatan. Sehingga partikel fluida hanya berpindah
tempat dan tidak berubah bentuk. Umumnya penentuan jarak perpindahan suatu titik pada
translasi adalah dengan mengalikan kecepatannya dengan waktu tempuh lalu ditambah dengan
posisi awal titik. Deformasi Sudut adalah pergerakan partikel fluida yang menyebabkan
berubahnya volume elemen fluida akibat perubahan sudut. Deformasi linier/dilatasi adalah
gerak yang menyebabkan perubahan kecepatanyang arahnya linier dan merubah volume
(mengembang atau menyusut) dalam arah kecepatannya. Contoh : pipa yang menyempit (ada
variasi kecepatan).
4. Rotasi
Gerak rotasi hanya berputar merubah koordinat saja tanpa merubah bentuk atau tanpa
distorsi. Syarat terjadinya rotasi adalah jika kecepatan suatu sumbu adalah fungsi dari sumbu-
sumbu yang lain. Sebagai contoh, kecepatan pada arah sumbu- x merupakan fungsi dari
sumbu-y dan sumbu-z. Salah satu contoh gerak rotasi adalah fluida yang menuruni jeram yang
curam. Gerak partikel fluida yang memiliki kecepatan berbeda sehingga menyebabkan
perpindahan elemen fluidasecara rotasi. Rotasi dibedakan menjadi dua, yaitu : Rotasional
(contoh : rotasi bumi, pusaran air, dll) dan Irotasional (contoh : rotasi bulan, tornado, dll).

2.5 GAYA INERSIA


Gaya inersia adalah gaya yang disebabkan oleh percepatan. Gaya inersia sebanding massa
fluida, untuk bahan yang homogen sebanding dengan volume fluida. Ini timbul terutama akibat
pengaruh gravitasi, dan juga gaya yang dialami fluida dalam bejana yang bergerak dengan
akselerasi, atau fluida yang mengalir dengan akselerasi dalam saluran yang stasioner. Besaran ini
didapat dari teori D’Alembert. Karena gaya
inersia = massa x percepatan; maka gaya inersia spesifik (yang dialami 1 satuan massa)
= percepatan yang dialami massa fluida. Analisa percepatan telah menunjukan bahwa dalam
suatu mekanisme yang penghubung-penghubungnya bergerak, terdapat percepatan-percepatan
tertentu, yg dapat ditentukan. Hukum 2 Newton memberitahukan kita bahwa harus ada gaya-
gaya atau kopel-kopel yg menyebabkan percepatan-percepatan ini. Konsep gaya inersia
diberikan setelah dipelajari gaya-gaya yang menyebabkan gerak tersebut. Pada umumnya
batang-batang hubung akan mendapatakan :
• Gaya statis
• Gaya inersia
Pada mesin berkecepatan tinggi percepatan dan gaya kelembaman yang dihasilkan dapat
menjadi sangat besar dalam hubungannya dengan gaya statis, yang menghasilkan
kerja bermanfaat.
 Sebuah mesin mobil pada kecepatan tinggi, gaya kelembamannya dapat menjadi lebih besar
dibanding gaya yang dihasilkan pada torak akibat tekanan gas.
 Dalam turbin gas gaya kelembaman akibat ketidakseimbangan-ketidakseimbangan kecil yang
terdapat pada rotor, akan menghasilkan, pada bantalan yang menumpu pada rotor, gaya-gaya
yang berkali-kali besarnya dibandingkan gaya gravitasi pada rotor.

2.6 STREAM DAN FUNGSIONAL FUNCTION


Gerak fluida yaitu penjumlahan gerak dari partikel-partikel pembentuknya. Ada 4 jenis
gerak fluida adalah sebagai berikut :
1. Streamline
Streamline adalah garis yang tangensial pada setiap titik pada kecepatan dan pada waktu
tertentu dengan syarat tidak perpotongan satu sama lainnya. Garis-garis yang merupakan garis
singgung terhadap vektor kecepatan di seluruh medan aliran disebut sebagai "garis-arus
(streamline)". Garis (stream line) adalah garis-garis lengkung dimana aliran fluida tersebut
mengalir sepanjang garis-garis tersebut atau garis-garis dimana arah kecepatan fluida disuatu
titik pada garis lengkung itu menyinggung garis itu.

2. Streakline
Streakline adalah garis yang menghubungkan semua partikel yang telah melewati posisi
euler yang benar dan tepat.
3. Pathline
Pathline adalah garis jejak/jejak partikel sebagai fungsi waktu. Pathline juga dapat
dikatakan garis yang dilalui pertikel terentu dalam suatu periode.
4. Streamtube
Kita definisikan sebarang garis lengkung tertutup, maka garis aliran yang melalui garis
lengkung tertutup tersebut dapat diumpamakan merupakan sebuah pipa (tube), sehingga disebut
stream tube.
(Hamid, 2009)

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
1. Konsep-konsep hidrodinamika yaitu : konsep dasar hidrodinamika mempelajari pergerakan
fluida bedasarkan pergerakan partikel-partikel pembentuk fluidanya yang mengacu pada
konsep kontinui atau Continuum Concept. Konsep fisis dari hidrodinamika adalah fokus dari
ilmu hidrodinamika untuk mengerti fenomena fisis melalui formulasi matematis. Konsep utama
yang berlaku di hidrodinamika adalah konsep kontinum.yaitu konsep yang menyatakan bahwa
seluruh partikel fluida berubah secara kontinu terhadap ruang.
2. Gerakan elemen fluida adalah gabungan dari bermacam-macam gerak utama yang berbeda.
Gerak elemen fluida ditentukan oleh gerak partikel- partikelnya. Gerak tersebut adalah dilatasi,
deformasi sudut, rotasi dan translasi. Ada tiga macam gerak utama elemen fluida, translasi,
deformasi, dan rotasi.
3. Gaya inersia adalah gaya yang disebabkan oleh percepatan. Gaya inersia sebanding massa
fluida, untuk bahan yang homogen sebanding dengan volume fluida. Ini timbul terutama akibat
pengaruh gravitasi, dan juga gaya yang dialami fluida dalam bejana yang bergerak dengan
akselerasi, atau fluida yang mengalir dengan akselerasi dalam saluran yang stasioner. Gaya
inersia = massa x percepatan; maka gaya inersia spesifik (yang dialami 1 satuan massa)
= percepatan yang dialami massa fluida.
4. Stream dan potensial function Streamline adalah garis yang tangensial pada setiap titik pada
kecepatan dan pada waktu tertentu dengan syarat tidak perpotongan satu sama lainnya. Garis-
garis yang merupakan garis singgung terhadap vektor kecepatan di seluruh medan aliran
disebut sebagai "garis-arus (streamline)". Garis (stream line) adalah garis-garis lengkung
dimana aliran fluida tersebut mengalir sepanjang garis-garis tersebut atau garis-garis dimana
arah kecepatan fluida disuatu titik pada garis lengkung itu menyinggung garis itu.

Anda mungkin juga menyukai