BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Apa saja konsep dasar mekanika fluida?
2. Bagaimana sejarah dan perkembangan mekanika fluida?
3. Bagaimana penerapan mekanika fluida dalam kehidupan sehari-hari?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Selain hukum-hukum dasar fisika, ada pula konsep keilmuan lainnya dalam
mekanika fluida seperti hukum Pascal dan hukum Bernoulli. Hukum Pascal
menyatakan bahwa setiap bagian fluida akan menerima tekanan yang sama di
setiap bagian permukaannya jika fluida berada pada ruangan tertutup. Sedangkan
hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan, energi kinetik, dan
energi potensial tiap volume di setiap titik aliran fluida adalah sama.
Perhitungan yang dilakukan dalam mekanika fluida tentu diekspresikan
dalam berbagai dimensi dan satuan. Dimensi adalah ukuran yang digunakan untuk
mengekspresikan secara kuantitatif suatu variabel fisik, sedangkan satuan adalah
cara untuk mengaitkan suatu angka atau jumlah kepada dimensi kuantitatif
(Ghurri, 2014).
Dalam mekanika fluida, hambatan utama yang akan dihadapi adalah masalah
geometri dan viskositas. Kedua hal tersebut menyebabkan perhitungan mekanika
fluida menjadi semakin rumit. Oleh sebab itu, geometri yang digunakan umumnya
berkonsentrasi kepada geometri sederhana seperti piring datar dan pipa
melingkar,sedangkan viskositas/kekentalan dapat diabaikan jika diasumsikan
sebagai aliran ideal. Selain menyebabkan persamaan dasar mekanika fluida
menjadi lebih rumit, viskositas juga memiliki efek tidak stabil pada semua cairan
3
sehingga dapat menimbulkan fenomena acak yang disebut turbulensi.
4
teori yang menyatakan bahwa pada zat cair diam, tekanan hidrostatis pada suatu
titik adalah sama dalam segala arah. Setelah itu, Sir Isaac Newton (1642-1728)
memberi sumbangan pada ilmu hidraulika dengan merumuskan aliran fluida
viskos, yaitu bentuk hubungan antara tegangan geser yang terjadi dengan gradien
kecepatan aliran.
Pada abad ke-18, ilmu hidraulika teoritis dipisah dengan hidraulika praktis
(hidrodinamika). Hidrodinamika merupakan aplikasi dari ilmu matematika untuk
analisis aliran fluida. Pengembang ilmu hidrodinamika adalah Daniel Bernoulli,
Leonard Euler, Clairault, dan Jean d’Alembert. Bernoulli (1700-1783)
mengemukakan hukum kekekalan energi dan kehilangan energi selama
pengaliran. Euler mengenalkan persamaan yang menggambarkan aliran fluida
ideal yang disebut dengan Persamaan Euler. Persamaan ini disempurnakan oleh
Louis Navier (1785-1836) dan Sir George Stokes (1819-1903) menjadi persamaan
gerak fluida viskos (Persamaan Navier-Stokes). Adapun nama lain yakni Sir
George Airy (1801-1892) yang menemukan persamaan gelombang amplitudo
kecil, Hermann von Helmholtz (1821-1894) yang mempelajari aliran vortex, garis
arus, analisis dimensi, dan sebagainya, serta Lord Kelvin (1824-1907) yang
mengembangkan teori hidrodinamika untuk hukum pertama dan kedua
termodinamika. (Ksatria Budi, 2012)
Manfaat dan terapan fluida baik fluida statis maupun fluida dinamis bagi
kehidupan sangat banyak antara lain yang sering digunakkan dongkrak hidrolik,
pompa hidrolik ban sepeda, mesin hidrolik, rem piringan hidrolik, hidrometer,
kapal laut, kapal selam, balon udara, karburator, sayap pesawat terbang. Selain itu
ilmu mekanika fluida juga dipelajari dan diaplikasikan dalam rekayasa teknik
misalnya dalam perancangan saluran irigasi dan drainase.
6
Bernoulli. Selain itu, pesawat terbang juga didesain dengan bentuk
aerodinamis sehingga dapat lebih baik dalam mengurangi gaya hambat udara.
Aplikasi bentuk aerodinamis juga dapat ditemukan pada badan kapal, mobil
(terutama mobil balap), hingga roket. Oleh itu jika tidak ada ilmu mekanika
ini.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mekanika fluida merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang gaya dan
pergerakan pada zat cair dan gas (fluida). Dalam mekanika fluida, setiap fluida
diasumsikan mengikuti hukum-hukum fisika. Di antaranya adalah hukum Newton
II, hukum kekekalan momentum, dan hukum kekekalan massa. Selain itu, ada
pula konsep keilmuan lain yang turut digunakan misalnya hukum Pascal dan
hukum Bernoulli. Adapun hambatan utama dalam mekanika fluida adalah terkait
masalah geometri dan viskositas.
Penerapan mekanika fluida sudah ada sejak zaman Mesir kuno, sedangkan
ilmu terkait dengan air dimulai oleh Archimedes. Perkembangan mekanika fluida
sempat terhenti sejak keruntuhan Kekaisaran Romawi, namun kembali mengalami
perkembangan pada masa Renaissance. Setelah itu, sejumlah nama seperti
Torricelli, Hooke, Pascal, dan lain sebagainya turut menyumbangkan
perkembangan bagi mekanika fluida. Pada abad ke-18, ilmu hidraulika teoritis
mulai dipisah dari hidraulika praktis (hidrodinamika). Pengembang ilmu
hidrodinamika antara lain Bernoulli, Clairaut, Euler, dan d’Alembert.
8
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10