Anda di halaman 1dari 27

Pemilihan Turbin Air pada Pembangkit

Listrik Tenaga Mikro Hidro di


Sungai Politeknik Negeri Bandung
Disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mesin
Fluida

Disusun Oleh :

Nama : Mugabe Gomos


NIM : 151724016
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Slameto ST , M.Eng
Tanda Tangan Dosen :

Tanda Tangan Mahasiswa :

D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik


JURUSAN TEKNIK ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya saya

dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul Pemilihan Turbin Air pada PLTMH

di Sungai Politeknik Negeri Bandung. Meskipun banyak hambatan yang saya

alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan karya ilmiah

ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa saya sampaikan terimakasih yang sudah memberi kontribusi baik

langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga

karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Bandung, 9 April 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................... 5
1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 5
1.4. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
LANDASAN TEORI ................................................................................................................ 6
2.1. Pembangkit Litstrik Tenaga Mikro Hidro ................................................................. 6
2.2. Mesin Fluida ............................................................................................................. 9
2.3. Mesin kerja............................................................................................................... 9
2.4. Mesin tenaga.......................................................................................................... 10
2.5. Potensi Energi Air ................................................................................................... 10
2.6. Energi potensial ..................................................................................................... 10
2.7. Energi kinetik.......................................................................................................... 11
2.8. Jenis jenis Turbin ................................................................................................. 11
BAB III ................................................................................................................................ 16
METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 16
3.1. Metode survey ....................................................................................................... 16
3.1.1. Penentuan Lokasi ...................................................................................... 16
3.1.2. Penentuan tinggi jatuh air......................................................................... 17
3.1.3. Pengukuran debit air ................................................................................. 17
BAB IV................................................................................................................................ 18
DATA PENGAMATAN......................................................................................................... 18
BAB V................................................................................................................................. 20
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 20
KESIMPULAN ..................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 25
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 26

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini masyarakat tidak bisa luput dari energi listrik. Kebutuhan akan

energi ini sangat tinggi dikarenakan hampir seluruh aktivitas yang dilakukan

manusia membutuhkan energi listrik. Pemanfaatan energi telah berkembang dan

meningkat sesuai dengan perkembangan manusia. Meningkatnya kebutuhan energi

yang tidak dapat terkontrol justru menyebabkan timbulnya permasalahan yang

cukup serius, seperti kelangkaan, bahkan bisa mengakibatkan habis sama sekali.

Untuk itu, diperlukannya pengembangan sumber energi terbarukan yang dapat

menanggulangi masalah tersebut, yakni dengan pengembangan energi-energi

alternatif.

Energi alternatif yang bisa dijadikan solusi untuk permasalahan tersebut

salah satunya adalah air. Air memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan

manusia. Salah satu pemanfaatan air yang cukup cerdas adalah dibentuknya

pembangkit listrik tenaga air. Menurut data kementrian ESDM, di Indonesia energi

air memiliki potensi hingga 75 GW, namun baru dimanfaatkan 5,02 GW (7%).

Angka ini menunjukkan belum optimalnya pemanfaatan energi air di Indonesia.

Seharusnya masyarakat bisa mengembangkan potensi air di Indonesia ini menjadi

sesuatu yang lebih bermanfaat.

Pemanfaatan air untuk digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air akan jauh

lebih berguna bagi kehidupan. Karena Air dan listrik menjadi dua kebutuhan yang

tidak bisa digantikan oleh apapaun. Maka dari itu banyak daripada perusahaan-

perusahaan menggunakan energi alternatif dengan sumbernya adalah alam itu

iv
sendiri sehingga ketika kita menggunakan energi dari alam itu sendiri kita dapat

merawatnya secara bersamaan terutama air yang sekarang banyak terkontaminasi

dengan sampah dan racun lainnya

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana cara pemilihan turbin pada ketinggian dan debit air pada sungai?

Berapa daya output yang dihasilkan?

Berapa kecepatan spesifik turbin?

Berapa ukuran sudu turbin yang digunakan?

1.3. Tujuan Penulisan


Dapat memilih turbin yang cocok untuk digunakan di selokan.

Mengetahui daya output yang dihasilkan dari jenis turbin.

Mengetahui kecepatan spesifik turbin.

Mengetahui ukuran sudu turbin.

1.4. Manfaat Penulisan


Setelah melakukan penulisan ini diharapkan akan memberi manfaat kepada:

Mahasiswa

Sebagai sarana pembelajaran turbin air dan pembangkit listrik tenaga mikro

hidro.

Kampus Politeknik Negeri Bandung

Jika perancangan ini direalisasikan maka akan bermanfaat untuk

mengurangi tanggungan biaya listrik bulanan Politeknik Negeri Bandung.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pembangkit Litstrik Tenaga Mikro Hidro


Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

(PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga

air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam

dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air.

(Gambar 2.1 Skema PLTMH)

(Sumber : Jurnal Universitas Sumatra Utara)

Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti

kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen

utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin, dan generator. Mikrohidro

mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu.

Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head).

Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat

diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi

jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga

6
permukaan air menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat ke dalam

rumah pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk

menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro.

Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya

dengan ketinggian air 2,5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt. Relatif kecilnya

energi yang dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar,

berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang

diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan

salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan

lingkungan. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan

mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah

ukuran 100 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem

pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi

listrik di daerah-daerah terpencil dan pedesaan. (Soetarno, 1975). Untuk

Pembangkitan Listrik Tenaga Mikrohidro dipelukan komponen pokok yang

berkaitan dengan mesin fluida seperti pompa, turbin, kincir dan lain-lain

Komponen- komponen PLTMH

1. Diversion Weir dan Intake (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake)


Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian
sisi sungai (Intake pembuka) ke dalamsebuah bak pengendap (Settling Basin).

7
2. Settling Basin (Bak Pengendap)

Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari


air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk
melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir.

3. Headrace (Saluran Pembawa)

Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air
yang disalurkan.

4. Headtank (Bak Penenang)

Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan keluaran air antara
sebuah penstock dan headrace, dan untuk pemisahan akhir kotoran dalam air seperti
pasir, kayu-kayuan.

8
5. Penstock (Pipa Pesat/Penstock)

Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air.

6. Turbine dan Generator

Perputaran gagang dari roda dapat digunakan untuk memutar sebuah alat mekanikal
(seperti sebuah penggilingan biji, pemeras minyak, mesin bubut kayu dan
sebagainya), atau untuk mengoperasikan sebuah generator listrik. Mesin-mesin atau
alat-alat, dimana diberi tenaga oleh skema hidro, disebut dengan Beban (Load).

2.2. Mesin Fluida


Mesin fluida adalak mesin-mesin yang berfungsi mengubah energi mekanis

menjadi energi fluida kerja (energi potensial dan energi kinetik) atau sebaliknya.

Secara umum mesin fluida dibagi atas 2 golongan yaitu:

2.3. Mesin kerja


Merupakan mesin fluida yang berfungsi mengubah energi mekanis menjadi

energi fluida misalnya pompa, komfresor, blower dan lain-lain

9
2.4. Mesin tenaga
Merupakan mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida menjadi energi

mekanis pada poros seperti turbin air, kincir air, turbin uap, turbin angina, kincir

angina, dan lain-lain

2.5. Potensi Energi Air


Tenaga air atau hydropower adalah energi yang diperoleh dari aliran air. Energi

yang dimiliki air dapat dimanfaatkan ke dalam bentuk energi mekanis maupun

listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air

atau turbin air.

Besarnya tenaga air yang terkandung pada suatu sumber tergantung pada

besarnya head dan debit air. Head air merupakan beda ketinggian antara permukaan

reservoir dengan muka keluaran turbin, energi ini disebut energi potensial. Selain

memanfaatkan air jatuh, hydropower dapat dimanfaatkan dari aliran air mendatar

yang tergantung pada besarnya nilai tekanan air dan kecepatan air yang disebut

energi kinetik.

2.6. Energi potensial


Total energi yang terkandung dalam suatu reservoir merupakan energi potensial

air yaitu:

= 2.4

Dirubah kedalam bentuk daya potensial dengan mensubtitusikan = Q

g H Q2.5

Dimana

Ep : Energi Potensial (watt)

m : massa air (kg)

g : kecepatan gravitasi (m/s2)

10
h : head ketinggian (meter)

Q : debit air (m3/s)

: massa jenir air (1000 kg/m3)

2.7. Energi kinetik


Total energi yang terkandung dari suatu aliran air mendatar merupakan energi

kinetik yaitu:
1
= 2 2 .2.6

Dirubah kedalam bentuk daya potensial dengan mensubtitusikan = Q


1
2 2.7
2

Dimana

Ek : Energi kinetic (watt)

m : massa air (kg)

v : kecepatan aliran (m/s)

Q : debit air (m3/s)

: massa jenir air (1000 kg/m3)

2.8. Jenis jenis Turbin


Turbin atau kincir adalah komponen utama dalam proses pembangkitan tenaga
listrik, turbin berfungsi sebagai pemutar generator.

a. Turbin Impuls : Adalah turbin yang bekerja karena aliran air. Energi
potensial air diubah menjadi energi kinetik pda nozle. Air keluar nozle yang
mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah
kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse).
Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan
sama karena aliran air yang keluar dari nosel tekanannya adalah sama dengan
tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk
ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan.
Contoh :

11
1. Turbin Pelton. Untuk pembangkit skala besar membutuhkan head lebih
kurang 150 meter tetapi untuk skala mikro head 20 meter sudah
mencukupi.

Gambar Turbin Pelton


Turbin Turgo. Dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin
pelton turbin turgo merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda

Gambar Turbin Turgo

2. Turbin Crossflow. Salah satu jenis turbin impuls ini juga dikenal dengan
nama Turbin Michell-Banki yang merupakan penemunya. Selain itu juga
disebut Turbin Osberger yang merupakan perusahaan yang memproduksi
turbin crossflow. Turbin crossflow dapat dioperasikan pada debit 20
litres/sec hingga 10 m3/sec dan head antara 1 s/d 200 m.

12
b. Turbin Reaksi : Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan
tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang
berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini
dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup
dalam air dan berada dalam rumah turbin.
Contoh :
1. Turbin francis. Turbin Francis merupakan salah satu turbin reaksi.
Turbin dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk
dan air bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin Francis
menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air masuk
secara tangensial.

Gambar Turbin Francis

13
2.Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran
aksial. Turbin ini tersusun dari propeller seperti pada perahu.. Propeller
tersebut biasanya mempunyai tiga hingga enam sudu.

Tabel Daerah Operasi Turbin


Jenis Turbin Variasi Head, m
Kaplan dan Propeller 2 < H < 20
Francis 10 < H < 350
Peiton 50 < H < 1000
Crossflow 6 < H < 100
Turgo 50 < H < 250

Kriteria Pemilihan Jenis Turbin


Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari
jenis-jenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada tahap
awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan
parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin, yaitu :
Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akan
dimanfaatkan untuk operasi turbin merupakan faktor utama yang
mempengaruhi pemilihan jenis turbin, sebagai contoh : turbin pelton efektif
untuk operasi pada head tinggi, sementara turbin propeller sangat efektif
beroperasi pada head rendah.
Faktor daya (power) yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang
tersedia.
Kecepatan (putaran) turbin ang akan ditransmisikan ke generator. Sebagai
contoh untuk sistem transmisi direct couple antara generator dengan turbin
pada head rendah, sebuah turbin reaksi (propeller) dapat mencapai putaran
yang diinginkan, sementara turbin pelton dan crossflow berputar sangat
lambat (low speed) yang akan menyebabkan sistem tidak beroperasi.
Ketiga faktor di atas seringkali diekspresikan sebagai "kecepatan spesifik, Ns",
yang didefinisikan dengan formula:
Ns = N x P0.51W .21
dimana :
N = kecepatan putaran turbin, rpm
P = maksimum turbin output, kW
H = head efektif , m

Output turbin dihitung dengan formula:

P = 9.81 xQxHx qt
Dimana
Q = debit air, m 3 ldetik
H = efektif head, m

14
ilt = efisiensi turbin
= 0.8 - 0.85 untuk turbin pelton
= 0.8 - 0.9 untuk turbin francis
= 0.7 - 0.8 untuk turbin crossfiow
= 0.8 - 0.9 untuk turbin propellerlkaplan

Kecepatan spesifik setiap turbin memiliki kisaran (range) tertentu berdasarkan data
eksperimen. Kisaran kecepatan spesifik beberapa turbin air adalah sebagai berikut:

Turbin pelton 12Ns25


TurbinFrancis 60;Ns300
Turbin Crossflow 40Ns200
Turbin Propeller 250Ns 1000

Dengan mengetahui kecepatan spesifik turbin maka perencanaan dan pemilihan


jenis turbin akan menjadi lebih mudah. Beberapa formula yang dikembangkan dari
data eksperimental berbagai jenis turbin dapat digunakan untuk melakukan estimasi
perhitungan kecepatan spesifik turbin, yaitu :

Turbin pelton (1 jet) Ns = 85.49/H0.243 (Siervo & Lugaresi, 1978)


Turbin Francis Ns = 3763/H0.854 (Schweiger & Gregory, 1989)
Turbin Kaplan Ns = 2283/H0.486 (Schweiger & Gregory, 1989)
Turbin Crossfiow Ns = 513.25/H0.505 (Kpordze & Wamick, 1983)
Turbin Propeller Ns = 2702/H0.5 (USBR, 1976)

15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode survey
Metode survey yaitu metode penelitian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

ini dilaksanakan di daerah ciwaruga, depan kampus Politeknik Negeri Bandung,

Kabupaten bandung. Lokasi tersebut memiliki suatu sungai kecil, yang biasa di

sebut sungai ciwaruga. Survey potensi air sebagai dasar dalam peerencanaan dan

pembangunan pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) ini dilakukan

dalam tiga tahapan metode seperti di bawah ini:

3.1.1. Penentuan Lokasi

3.1.2. Penentuan tinggi jatuh air

3.1.3. Pengukuran debit air

Selanjutnya metode tersebut akan di jabarkan lebih detail seperti yang terdapat di

bawah ini:

3.1.1. Penentuan Lokasi

Penentuan lokasi dilakukan dengan menyusuri sungai kecil yang berada di

daerah Depan Kampus Politeknik Negeri Bandung Ciwaruga Kabupaten Bandung

Barat Provinsi Jawa Barat. Survey lapangan dilakukan guna mengetahui lokasi -

lokasi mana yang berpotensi untuk dilaksanakan pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Mikro Hidro ( PLTMH). Setelah didapat lokasi yang memiliki potensi,

dilakukan penandaan dimana tempat rumah turbin di simpan dan penentuan debit

air yang terbaik.

Untuk penetuan rumah turbin dan jalur - jalur pemipaan di lakukan dengan

mensurvey tempat tersebu dengan menjelajahi setiap jalur sungai kecil tersebut.

16
Selain itu, penentuan ketinggian air dan lebar sungai dicari dengan melakukan

penelusuran ke sungai kecil tersebut.

3.1.2. Penentuan tinggi jatuh air

Pengukuran tinggi jatuh air antara sumber air dengan lokasi turbin

dilakukan secara manual menggunakan meteran dengan menggunakan metode

mengukur sepanjai sisi sungai kecil tersebut. Maka didapat jarak dan selanjutnya

pengukuran ketinggian dilakukan secara manual. Didapat jarak kemiringan dengan

ketinggian. Maka di dapat head yang dinginkan.

3.1.3. Pengukuran debit air

Pengukuran debit air sesaat dilokasi memiliki dua tujuan yaitu:

Untuk mengetahui debit air sepanjang musim kemarau dimana studi

hidrologi dilakukan guna mengetahui debit air terkecil.

Untuk memverifikasi data yang diperoleh dari dokumen pengairan

apakah sesuai dengan data yang diperoleh dari pengukuran diperlukan

dalam aplikasi dari metode korelasi aliran. Pengukuran debit air

dilakukan dengan menggunakan alat propeller device. Dari pengukuran

di atas di dapat data berupa kecepatan air, lebar sungai, dan ketinggian

air. Dari data tersebut maka di dapat debit sesuai data tersebut.

17
BAB IV
DATA PENGAMATAN

Lokasi tempat perencanaan, tempat perencanaan dari PLMTH adalah sebelah

timur dari halte Politeknik Negeri Bandung. Pada saat normal, kecepatan air pada

selokan utama dengan lebar 1,5 meter adalah 2 m/s dengan ketinggian air 15cm.

Sehingga debitnya adalah 0,45 m3/s berikut rencanapenempatan bak penampung,

saluran pelimpah dan rumah turbin pada PLMTH yang akan dibangun :

(Gambar 4.1. Denah PLTMH)

18
Air pada saluran utama adalah 0,45 m3/s, air yang akan dialirkan menuju bak

penampung adalah 0,35 m3/s dan air yang dialirkan langsung menuju sungai adalah

0,1 m3/s. Kapasitas bak penampung yang direncanakan adalah 10 x 8 x 3,5 meter

dilengkapi dengan penyaring samapah dibagian masuk ke bak penampung.

Diameter pipa yang menuju ke turbin sebesar 0,3 meter.

DEBIT AIR 0,3 m3/s

HEAD 7 meter

DIAMETER PIPA 0,3 meter

DIAMETER BAK PENAMPUNG 10 x 8 x 3,5 meter

POTENSI AIR 20,56 kwatt

Data Pengamatan

19
BAB V
PEMBAHASAN

3
Dengan diketahui debit air sebesar 0,3 (yang menuju ke turbin) dan tinggi 7

meter maka turbin yang cocok untuk PLTMH di selokan halte Politeknik Negeri

Bandung adalah turbin propeller jenis H4H. Turbin propellet jenis H4H cocok

untuk air yang mempunyai ketinggian 6-10 meter dengan debit 160-400.

1. Daya yang dibangkitkan

Efisiensi turbin propeller jenis H4H adalah 0,9 dan efisiensi dari generator yang

digunakan adalah 0,85 maka daya listrik yang dibangkitkan sebesar.

P = *g*h*Q*t*g

= 998*9,81*7*0,3*0,9*0,85

= 15,7284 kW

2. Kecepatan spesifik

Generator yang akan digunakan mempunyai kutub sebanyak 10 kutub.

Frekuensi yang digunakan di Indonesia adalah 50 Hz maka kecepatan generator

sebesar:

120
N =

12050
= = 600rpm
10

Kecepatan putar generator digerakkan oleh turbin propeller sehingga keceatan

spesifik turbin didapat:


1
2
Nst = 5
4

20
1
60015 2
= 5 = 204 mkW
7 4

atau kecepatan menurut Diefzel yang dinyatakan seperti pompa sentrifugal yaitu
3
kecepatan turbin yang bekerja pada head 1 m dan 1 , dinyatakan dengan

persamaan:
1
2
Nqt = 3
4

1
6000,3 2
= 5 = 76,36
7 4

3. Sudu turbin

Menentukan diameter sudu luar turbin dengan menggunakan persamaan

berikut:


De = 84,5*(0,79+1,602*Nqt)*
60

7
= 84,5*(0,79+1,602*76,36)*60600

7
= 84,5*(123,1187)*3600 = 0,76458 m

a. Perhitungan diameter Hub (Di)

Menentukan diameter dalam sudu turbin dengan menggunakan persamaan

berikut:

0,095
Di = (0,5 + )*De

0,095
= (0,5 + 76,36)*0,76458= 0,383 m

21
b. Seleksi jenis sudu turbin

Seleksi awal jenis turbin yang cocok untuk suatu keperluan paling tepat dengan

menggunakan kecepatan spesifik (Ns).


9431
Ns = +9,45 + 155

9431
= 7+9,45 + 155 = 728,3

dari tabel dibawah maka didapat turbin propeller yang cocok adalah tipe sudu

tetap dan sudu berubah.

22
23
KESIMPULAN

1. Turbin air yang merupakan perkembangan dari kincir air, merupakan turbin
yang teknologinya termasuk paling sederhana, dibandingkan dengan turbin
gas maupun turbin uap. Kelebihan lain yang dimilikinya adalah sumber
energi yang dimanfaakan adalah energi yang terbaharui, dan tersedia di
alam dan dapat dimanfaatkan secara langsung. Dari beberapa kelebihan
yang dimilikinya, turbin air sangat ideal digunakan sebagai pusat
pembangkit tenaga dari kapasitas sampai besa, apabila tersedia sumber
energi airnya. Dengan syarat bahwa tidak terjadi kerusakan lingkungan
yang berakibat kepada habisnya sumber energi air tersebut.

2. Turbin yang cocok pada rancangan PLTMH adalah jenis turbin propeller
H4H.

3. Daya output yang dihasilkan pada rancangan PLTMH adalah 15 kW.

4. Kecepatan spesifik Nqt= 76,36 dengan kecepatan generator 600 rpm.

5. Diameter sudu luar turbin sebesar 0,76458 m dan diameter Hub(Di) sebesar
0,383 m

24
DAFTAR PUSTAKA

Dietzel, Fritz. 1996. Turbin, Pompa, dan Kompresor. Jakarta: Erlangga.


http://misbahulilmi.blogspot.co.id/2015/10/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-
air.html?m=1
http://www.google.co.id/amp/bisniskeuangan.kompas.com/amp/read/2016/05/21/

131328826/terabaikan.99.persen.potensi.energi.terbarukan.di.indonesia

https://www.scribd.com/doc/75961683/JENIS-JENIS-TURBIN-AIR-DAN-
KARAKTERISTIKNYA
http://ft.umm.ac.id/files/file/PLTMH-UnMuhMalang.pdf
http://digilib.unila.ac.id/22833/18/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAH
ASAN.pdf

25
LAMPIRAN

(potensi air)

26
(Rencana Bak Penampungan)

(rencana tempat rumah turbin)

27

Anda mungkin juga menyukai