Diajukan Oleh
Muhammad Muzakky Alwy Al-fatawi Thoriqul Huda
151724013
Diajukan Oleh:
Muhammad Muzakky Alwy Al-fatawi Thoriqul Huda
151724013
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT. karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir dengan
judul “Rancangan Sistem Kontrol Solar Tracker Berbasis Database Posisi
Matahari Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya”.
Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyusun laporan tugas
akhir dan menyelesaikan Pendidikan Diploma IV Teknologi Pembangkit Tenaga
Listrik di Politeknik Negeri Bandung.
Penulis menyadari bahwa proposal tugas akhir ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan nasihat, bimbingan, dan kritik
serta saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap semoga
proposal tugas akhir ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
II.5.3 Modul Xbee ............................................................................................... 13
II.5.4 Mikrokontroler .......................................................................................... 14
II.5.5 Motor Slew Drive ...................................................................................... 14
II.5.6 Sensor-sensor............................................................................................ 15
BAB III METODA DAN PROSES PENYELESAIAN.................................................................... 1
III.1 Metodologi Penyelesaian Masalah ..................................................................... 1
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
I-2
Solar tracker adalah sebuah perangkat panel surya otomatis yang dapat
mengikuti arah pergerakkan matahari agar mendapatkan daya secara maksimal.
Sebagaimana yang diketahui, matahari terbit dari timur dan terbenam di barat serta
posisi matahari akan mengalami perubahan posisi dari selatan ke utara pada bulan
tertentu sehingga dengan menggunakan solar tracker, sudut antara matahari dengan
posisi panel surya dapat disesuaikan. Sebuah sistem solar tracker memiliki peranan
yang penting dalam pengembangan aplikasi energi surya. Pengaturan solar tracker
harus dilakukan dengan tingkat akurasi yang tinggi untuk memastikan bahwa panel
surya dapat memanfaatkan energi matahari secara maksimum sepanjang hari.
Penggunaan solar tracker ini dapat meningkatkan daya yang dihasilkan
dibandingkan dengan panel surya yang dipasang tetap.
Secara umum, solar tracker dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu single
axis solar tracker dan dual axis solar tracker. Single axis solar tracker bekerja
berdasarkan pergerakkan matahari dari barat ke timur sedangkan dual axis solar
tracker bekerja berdasarkan pergerakkan dua sudut berbeda sebagai sumbu rotasi
yaitu horizontal dan vertikal sinar matahari. Pergerakkan yang dilakukan tracker
ini bisa berdasarkan sensor yang diletakkan pada panel surya atau menggunakan
database sudut azimuth dan altitude. Pada kali ini digunakan sistem dual axis solar
tracker dengan menggunakan database sebagai acuan pergerakkan trackernya.
Pergerakkan matahari yang cenderung tetap sepanjang tahunnya membuat
posisi matahari tersebut dapat diperhitungkan dan diketahui menggunakan
perhitungan Sun Position Algorithm (SPA). Perhitungan ini menunjukkan posisi
matahari berdasarkan sudut azimuth dan altitude-nya yang akan digunakan sebagai
database pergerakkan pada solar tracker. Kedua jenis pergerakkan tersebut
memiliki formula pelacakan matahari yang berbeda sehingga dapat meningkatkan
akurasi pelacakan matahari dengan mengatasi kesalahan dalam pemasangan panel
surya. Mekanisme pergerakan secara azimuth dan altitude adalah salah satu metode
kontrol yang digunakan agar posisi panel dapat mengarah secara tepat ke arah
matahari setiap saat sehingga daya listrik yang dihasilkan dapat maksimal.
Berdasarkan hal tersebut, menjadikan dasar untuk membuat proposal tugas
akhir dengan judul “Rancangan Sistem Kontrol Solar Tracker Berbasis Database
Posisi Matahari Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya”.
I-3
I.2. Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah:
1. Mendapatkan hasil rancangan sistem kontrol solar tracker berbasis database
posisi matahari pada PLTS
2. Membuat model sistem kontrol solar tracker berbasis database posisi matahari
dengan menggunakan perangkat lunak PJB Solar Tracker Controller.
3. Melakukan analisis mengenai penerapan sistem kontrol solar tracker berbasis
database posisi matahari pada sistem PLTS.
bahasan dalam penelitian ini tidak keluar dari substansi yang diambil oleh penulis.
Penelitian tugas akhir ini hanya akan membahas mengenai sistem kontrol dual axis
solar tracker yang bekerja berdasarkan database azimuth dan altitude terhadap
posisi matahari.
Komponen pada pembangkit listrik tenaga surya terdiri dari panel surya,
charge controller, inverter, dan baterai. Panel surya merupakan komponen utama
pada PLTS yang berfungsi untuk mengkonversi energi surya menjadi energi listrik.
Charge controller digunakan untuk mengatur pengisian muatan listrik yang
II-1
II-2
dihasilkan panel surya ke dalam baterai dan dari baterai menuju beban. Inverter
digunakan untuk mengubah arus listrik DC dari panel surya menjadi arus listrik AC
agar dapat digunakan berbagai perangkat elektronik. Sedangkan baterai berfungsi
untuk menampung muatan listrik yang dihasilkan sistem PLTS agar dapat
digunakan pada saat tertentu.
karakteristik I-V. Pada titik ini nilai tegangan maksimum diperkirakan berkisar
antara 0,80-0,90 dari tegangan beban nolnya (Vmp=0,80-0,90VOC) dan arus
maksimum diperkirakan berkisar antara 0,85-0,95 dari arus hubung singkatnya
(Imp=0,85-0,95ISC). Daya output yang dihasilkan oleh sel surya dapat bervariasi, hal
ini karena tegangan dan arus keluaran dari sel surya bergantung pada perubahan
suhu dan irradiasi sekitar.
Sel fotovoltaik dapat dihubungkan dalam konfigurasi seri maupun paralel
untuk meningkatkan tegangan dan arus yang dihasilkannya yang disebut dengan
panel. Pada panel yang dikonfigurasi secara seri maka tegangan yang dihasilkannya
akan meningkat, sedangkan konfigurasi paralel menghasilkan arus yang meningkat.
Sama halnya dengan kurva pada sebuah sel surya, pada konfigurasi pemasangan
panel surya pun titik daya maksium (MPP) berada pada posisi sudut kanan atas dari
sebuah panel. Gambar II.5 berikut merupakan kurva karakteristik berbagai
konfigurasi panel.
Sensor
Database
360
Dimana 𝐵 = 365 (𝑑 − 81), dalam satuan derajat dan 𝑑 adalah jumlah hari dari awal
tahun.
Dimana, faktor angka 4 dalam satuan menit berasal dari fakta bahwa bumi berotasi
1° setiap 4 menit.
II-10
𝑇𝐶
𝐿𝑆𝑇 = 𝐿𝑇 +
60
II.4.6 Hour Angle (HRA)
Perhitungan hour angle dilakukan untuk mengubah LST menjadi dalam
satuan derajat sesuai dengan pergerakkan matahari. Untuk menentukan nilai HRA
dapat menggunakan persamaan berikut.
Karena bumi berotasi sebesar 15° dalam 1 jamnya, maka setiap perubahan jam di
bumi sama dengan pergerakkan sudut matahari sebesar 15°, dimana hour angle
sebesar 0° terjadi pada pukul 12 siang. Hal ini menyebabkan saat pagi hari, besaran
nilai HRA adalah negatif sementara pada sore hari bernilai positif.
360
𝛿 = 23.45° × sin[ × (𝑑 − 81)]
365
Dimana, 𝑑 adalah jumlah hari dari awal tahun dan persamaan ini dapat diasumsikan
bahwa orbit matahari berbentuk lingkaran sempurna dan faktor 360/365 digunakan
untuk mengubah jumlah hari menjadi posisi di orbit.
Dimana, 𝛼 adalah sudut elevasi, 𝛿 adalah sudut deklinasi, dan 𝜑 adalah sudut
lintang (latitude) dari lokasi yang ditentukan, serta HRA adalah hour angle.
𝑠𝑖𝑛(𝛿)𝑐𝑜𝑠(𝜃) − 𝑐𝑜𝑠(𝛿)𝑠𝑖𝑛(𝜃)𝑐𝑜𝑠(𝐻𝑅𝐴)
𝐴𝑧𝑖𝑚𝑢𝑡ℎ = 𝑐𝑜𝑠 −1 ( )
𝑐𝑜𝑠(𝛼)
II.5.4 Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer dimana sebagian besar
atau semua elemennya berada dalam satu chip Intergrated Circuit yang memiliki
kemampuan untuk mengolah data dan memprosesnya serta sebagai unit kendali.
Mikrokontroler mempunyai perbedaan denga mikrokomputer dan mikroprosesor
dimana mikroprosesor merupakan bagian dari CPU tanpa memori dan input atau
output (I/O) pendukung dari sebuah komputer, sedangkan mikrokontroler
umumnya terdiri atas CPU, memori, I/O tertentu, dan unit pendukung yang lain.
Perangkat ini memiliki kelebihan dibandingkan mikroprosesor dan mikrokomputer
yaitu ukurannya yang kecil dan ringkas namun sudah memiliki Random Access
Memory (RAM) dan Read Only Memory (ROM) dan peralatan pendukung sehingga
mudah digunakan dan tidak perlu menambahkan komponen lain.
Jenis mikrokontroler yang digunakan pada sistem kontrol ini yaitu Arduino
ATMega ….
Sebuah slew drive yang baik dapat dilihat dari struktur pemasangan,
gerakan memutar, dan gerakan rotasi, dan juga control daya agar bergerak secara
sempurna. Pada pengoperasiannya, slew drive akan mengubah gerakan aksial
(gaya yang diberikan pada sumbu) menjadi torsi putar yang memungkinkan rotasi
beban yang lebih besar dengan lebih akurat. Pergerakkan ini dilakukan dengan
menghubungkan alur sekrup horizontal dengan roda gigi yang dipasang tegak lurus
dengan sektrup. Ketika sekrup berputar, maka akan memutar roda gigi sehingga
gaya gerakan aksial sekrup ditransmisikan ke gigi radial sebagai torsi dengan
keluaran torsi yang diperbesar.
II.5.6 Sensor-sensor
Pada konstruksi panel surya yang menggunakan solar tracker, dipasang
beberapa jenis sensor yang berfungsi sebagai pendeteksi ketika pergerakkan tracker
tidak berjalan sempurna karena adanya gangguan-gangguan eksternal. Sensor-
sensor ini akan terhubung dengan rangkaian Arduino sehingga feedback dari kerja
sensor tersebut dapat langsung terbaca. Beberapa sensor yang digunakan pada
pengoperasian solar tracker, antara lain:
a. Digital Compass
Digital compass atau kompas digital merupakan sensor yang menggunakan
teknologi magnetic yang disebut magneto-inductive. Teknologi ini mampu
mendeteksi secara elektronik mengenai perbedaan medan magnet magnet bumi
dari gangguan yang disebabkan oleh elemen eksternal seperti bahan
feromagnetik dan medan magnet yang dihasilkan oleh sistem kelistrikan.
Sebagian besar kompas digital memiliki mikrokontroler yang sudah tertanam
pada perangkat sehingga mampu mengurangi distorsi medan magnet dan
menghasilkan pembacaan kompas yang sangat akurat. Kinerja dari kompas
digital akan sangat bergantung pada lokasi pemasangannya. Oleh karena itu,
pemasangan kompas harus dijauhkan dari peralatan-peralatan yang
menghasilkan medan magnet.
b. Accelerometer
c. IMU
II-16
III-1
BAB III
METODA DAN PROSES PENYELESAIAN
Terdeteksi Oleh
Membuat Rangkaian Driver
Sensor
Tidak
Simulasi Tracker Bekerja
Dengan Baik
Ya
III-1
III-2
Konsultasi dan
4
Bimbingan
UAS GANJIL
UTS GENAP
Penelitian dan
5
Pengambilan Data
Perancangan dan
6
Simulasi
7 Seminar Progress TA
Analisis Hasil
8
Perancangan
9 Penyusunan Laporan TA
10 Sidang Tugas Akhir
LAMPIRAN B
RENCANA ANGGARAN BIAYA