KERANGKA TEORI
Batak Toba merupakan salah satu sub suku dari suku Batak yang berdomisili
unik, diantaranya; terlihat dalam sistem sosial mereka yang disebut dengan
berlaku pada dua level organisasi sosial masyarakat Batak Toba, yaitu suku dan
kampung atau huta. Selain berkaitan dengan pengorganisiran para anggota suku
maupun huta, harajaon juga mengatur luas teritori dan pola serta otorisasi
Maropat. Posisi Raja Maropat ini erat kaitannya dengan kelompok kekerabatan yang
disebut marga. Hal ini terkait juga dengan mitologi suku Batak yang meyakini bahwa
seluruh orang Batak dari berbagai sub suku adalah keturunan Si Raja Batak yang
pemimpin dalam kelompok suku itu berdasarkan pada silsilah marga atau tarombo
dari masing-masing anggota suku. Bila berdasarkan tarombo tersebut ada seseorang
yang silsilahnya mendekati garis keturunan terdekat dari Si Raja Batak, maka orang
masyarakat Batak Toba. Aspek religiusitas baru dikelola dalam suatu lembaga yang
secara struktural lebih tinggi dari horja. Lembaga itu adalah Bius. Bius merupakan
horja. Perserikatan bius ini dipimpin oleh raja bius yang terdiri dari terdapat empat
orang (raja na opat), yaitu Raja Parmalim (religi), Raja Adat (hukum adat), Raja
Parbaringin (sosial, politik dan keamanan), Raja Bondar (ekonomi). Raja Parmalim
merupakan bagian dari Raja Bius yang memiliki otoritas dibidang agama, dalam hal
ini agama Parmalim (agama asli Batak). Masing-masing dari Raja bius itu dipilih
oleh wakil-wakil dari kelompok marga. Raja Parbaringin, misalnya, dipilih oleh
(huta). Kelompok ini menghuni daerah tertentu dengan batas yang jelas dan disebut
kelompok sekampung (sahuta). Kampung (huta) dibangun oleh satu klen atau marga
tertentu dengan membangun satu rumah yang dihuni oleh anggota keluarga yang
berasal dari satu leluhur. Watak persekutuan kampung antara lain: (1) ada batas-batas
yang pasti, (2) mempunyai lahan untuk perluasan huta maupun untuk perairan, dan
(3) mengelola sendiri aneka ragam kegiatan “dalam negerinya” seperti mengurus
Keadaan seperti ini berlangsung dalam suatu kurun waktu yang lama di masa
lampau.
(Toba) mengikuti suatu penalaran yang khas. Seorang pemimpin dipercayai sebagai
orang yang mempunyai kualitas istimewa (sahala) yang meliputi: (1) kualitas dalam
yang memiliki kedua sahala ini mampu menjadi pemimpin yang berkualitas dalam
arti mampu menjalankan otoritas dan dipatuhi oleh anggota kelompok. Pada pihak
lain, mereka yang mengikuti kepemimpinan dari orang-orang seperti ini akan
menjadi makmur.
dengan silsilah, dapat berwujud kelompok suku atau marga. Identitas keluarga Batak
Toba ditentukan oleh predikat marga dan ini diturunkan kepada anak laki-laki sesuai
dengan sistem kekerabatan patrilineal. Dalam kelompok seperti ini para anggota
hanya akan bertemu jika ada pesta atau pertemuan adat dan pesertanya bisa berasal
dari berbagai daerah. Dalam pertemuan seperti ini yang terutama berperan adalah
menurut tiga bidang, yakni: (1) kepemimpinan di bidang adat, (2) kepemimpinan di
aturan adat tidak tertulis dan cukup banyak serta rumit. Karena itu hanya orang yang
telah lama mengikuti serta belajar tentang aturan dan pelaksanaan adat, yang mampu
tertua dari pendiri kampung (huta), yang bertugas menjalankan pemerintahan sehari-
10
dari turunan tertua ini sering juga disebut sebagai raja huta atau raja kampung.
Pemimpin ini walaupun secara formal (dewasa ini) tidak lagi memegang jabatan
sebagai kepala desa, tetapi pengaruhnya masih cukup besar, terutama apabila ia
mampu menjaga wibawa. Dalam banyak hal tentang desa, pada umumnya penduduk
Pemimpin agama di tanah batak telah ada sejak dahulu kala, yakni ketika
sebagian besar masyarakat masih mempercayai adanya roh, jiwa atau tondi yang
mempunyai kekuatan. Dewasa ini ketika hampir semua orang Batak memeluk agama
ajaran agama yang dianut. Pemimpin agama ini, selain mempunyai keyakinan agama
yang mendalam, juga mengetahui dan menguasai aturan keagamaan secara lebih
akurat.
tradisional dan unsur modern, masyarakat Batak Toba telah dan sedang mengalami
perubahan dari cara hidup dan berpikir yang bercorak tradisional kepada yang lebih
modern. Hal ini menyebabkan terjadi perubahan sikap dan perbuatan orang Batak
dan statis, beralih pada pikiran yang berorientasi ke depan. Cara berpikir magis-
religius berubah ke cara berpikir rasional dan kreatif. Hal-hal di atas telah
Akibat peningkatan pendidikan dan kegiatan ekonomi serta mobilitas yang tinggi,
11
Dalam Yulia Siska (2015: 67-69) modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu
modo (cara) dan ernus (masa kini). Secara harfiah modernisasi berarti proses menuju
masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi diartikan
tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang
modern. Secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.
berkembang dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks
menuju tahap akhir yang sempurna. Bagi Spencer perubahan sosial itu mengikuti
berusaha meyakinkan bahwa masyarakat tanpa diferensiasi pada tahap pra industri
12
mereka sendiri. Pada masyarakat industri yang telah terdiferensiasi dengan mantap
satu atau beberapa tujuan. Pemimpin juga mendapatkan pengakuan serta dukungan
Pemimpin ialah kepala aktual dari organisasi partai di kota, dusun atau subdivisi-
saja dipilih secara langsung atau tidak langsung oleh pemilih-pemilih pemberi suara
partai, secara aktual dia itu sering dipilih oleh satu klik kecil atau oleh supervisor
langsung dari partai. Jadi pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus,
sasaran tertentu.
genetis menyatakan bahwa pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi
pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya; dia ditakdirkan lahir
menjadi pemimpin dalam situasi kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus;
secara filsafi, teori tersebut menganut pandangan deterministis. Teori sosial (lawan
13
dibentuk, tidak dilahirkan begitu saja; setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui
usaha penyiapan dan pendidikan, serta didorong oleh kemauan sendiri. Teori
ekologis atau sintetis (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut lebih dahulu),
menyatakan bahwa seorang akan sukses menjadi pimpinan, bila sejak lahirnya dia
tuntutan lingkungan/ekologisnya.
Dalam Berliana Kartakusumah (2006: 28) Bennis dan Norma B., menyatakan
bahwa terdapat dua pandangan dasar tentang teori kepemimpinan. Pertama, teori
dilahirkan, bukan dibuat atau diciptakan. Kedua teori kepemimpinan “Big Bang”,
yang berpendirian bahwa situasi dan pengikut secara bersama membentuk pemimpin.
Sejalan dengan itu, Ryaas (2000) mengklarifikasi bahwa terdapat dua gugus
pandangan tentang teori kepemimpinan, yaitu teori the event making man dan teori
the eventful man. Menurut Ryaas, kedua gugus teori tersebut dalam praktiknya dapat
disebut sebagai pandangan “leaders are born”. Kedua, memiliki pendirian bahwa
pelbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan yang terarah dan intensif, yang disebut
seseorang pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek pembentuk kepemimpinan yang
14
dimiliki seseorang.
Ciri manusia modern mencakup dua bagian, yaitu internal dan eksternal; yang
satu berkaitan dengan lingkungan, yang lainnya dengan sikap, nilai, dan perasaan.
yang hidup dalam masyarakat yang bertata tradisional, manusia modern tidak begitu
suka bekerja sebagai petani, tetapi lebih suka bekerja sebagai buruhperusahaan besar
dan kompleks yang berdasarkan pada penggunaan kekuasaan dan teknologi maju
Salah satu perangsang ciri kehidupan kota adalah media komunikasi massa:
surat kabar, radio, film dan televisi. Pengalamannya dari tempat-tempat dan gagasan-
gagasan yang baru itu akan diperluas oleh dampak pendidikan; jika tidak langsung
politik, khususnya dalam ruang lingkup nasional, karena ia akan lebih terterpa
komunikasi massa, lebih termobilisasikan dalam gelora kehidupan kota, lebih terseret
15
Hal yang paling mendukung setiap modernisasi adalah sumber daya manusia
modern. Adapun konsep manusia modern yang dikemukakan oleh Alex Inkeles
memiliki karakteristik pokok sebagai berikut (Alvin & Suwarsono, 2013: 31):
a. Terbuka terhadap pengalaman baru. Ini berarti, bahwa manusia modern selalu
dan raja.
d. Manusia modern memiliki orientasi mobilitas dan ambisi hidup yang tinggi.
merencanakan sesuatu jauh di depan dan mengetahui apa yang akan mereka
faktor yang terpenting yang mencirikan manusia modern. Satu tahun pendidikan
mampu menaikkan dua sampai tiga poin skala modernisasi dari nol sampai seratus.
16
buku Barat, dan melihat film-film Barat, membantu penyerapan nilai-nilai modern.
Kedua, jenis pekerjaan yang diukur dari satuan pekerjaan dari pabrik, memiliki
pendidikan formal, maka orang tersebut masih memiliki kesempatan untuk menjadi
manusia modern jika ia bekerja pada pabrik yang berskala besar (Alvin &
Dalam The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism, Weber menyatakan
bahwa ketelitian yang khusus, perhitungan dan kerja keras dari Bisnis Barat didorong
oleh perkembangan etika Protestan yang muncul pada abad ke-16 dan digerakkan
oleh doktrin Calvinisme, yaitu doktrin tentang takdir. Dimana keberhasilan adalah
aktivitas kehidupan, termasuk aktivitas ekonomi dan politik, yang dilandasi oleh
ajaran keagamaan. Menurut Weber etika kerja dari Calvinisme yang berkombinasi
17
konsistensi logis dan pengaruh motivasional yang bersifat mendukung secara timbal
balik. Hubungan semacam itu disebut sebagai elective affinity. Hubungan tersebut
(mekanisasi), dan massa buruh menerima upah di pasar bebas karena perlu untuk
Gambar 2.1
Kekuasaan
Wewenang
Kepemimpinan
18
oleh seseorang sebagai pribadi. Pengertian ini bersifat teologis, karena untuk
mengidentifikasi daya tarik pribadi pada diri seseorang harus menggunakan asumsi
Tuhan. Weber mengidentifikasi sifat kepemimpinan ini dimiliki oleh mereka yang
kharisma dapat diketahui dari ciri-ciri fisikal, seperti mata yang bercahaya, suara
yang kuat, dagu yang menonjol atau tanda-tanda yang lain.Otoritas legal diwujudkan
19