ANALISIS BAHAN PENCEMAR DETERJEN (MBAS) DALAM AIR
WADUK
JATILUHUR SEBAGAI SUMBER BAKU AIR MINUM
TUGAS AKHIR
Oleh
i
ANALISIS BAHAN PENCEMAR DETERJEN (MBAS) DALAM AIR
WADUK
JATILUHUR SEBAGAI SUMBER BAKU AIR MINUM
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Diploma III Analis Kimia
Oleh
ii
iii
CURRICULUM VITAE
Nama : Dini Riyanti
NIM : 091431005
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 07 Mei 1991
No. Handphone : 085624490552
Email : dini.dinichan@gmail.com
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat karunia-Nya tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Tugas
berkat
Akhir yang berjudul “Analisis Bahan Pencemar Deterjen (MBAS) Dalam Air
Waduk Jatiluhur Sebagai Sumber Baku Air Minum” ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar ahli madya pada Program Studi D3 Analis Kimia,
Jurusan Teknik Kimia.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan laporan tugas akhir ini
tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan banyak pihak. Oleh karena
itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Dwi Nirwantoro Nur, MT, Ketua Jurusan Teknik Kimia POLBAN.
2. Dra. Endang Widiastuti, M.Si, Ketua Program Studi D3 Analis Kimia.
3. Budi Santoso, A.pt, M.Si, Wali Kelas 3 – Analis Kimia.
4. Dra. Dewi Widyabudiningsih, M.Si, Pembimbing I.
5. Moelyadi Moelyo, M.Si, Pembimbing II.
6. Ir. Eko Winar Irianto, MT, Kepala Balai Lingkungan Keairan.
7. Yayu Sofia, S.Si, Manajer Teknis Laboratorium BLK.
8. Seluruh staf dan karyawan Balai Lingkungan Keairan.
9. Orang tua tercinta atas doa, bimbingan dan dorongannya.
10. Teman – teman dan semua pihak yang telah memberikan bantuan baik
secara moril maupun materil.
Demikian laporan tugas akhir ini penulis susun, dengan harapan dapat
berguna dalam upaya peningkatan ilmu dan pengetahuan bagi penulis
khususnya dan semua pihak umumnya. Akhir kata mudah – mudahan laporan
tugas akhir ini bermanfaat.
Penulis
v
ABSTRAK
Waduk Jatiluhur merupakan waduk serbaguna yang digunakan untuk irigasi,
PLTA, pariwisata dan sumber baku air minum. Sebagai waduk serbaguna, Waduk
Jatiluhur berpotensi mengandung berbagai bahan pencemar termasuk bahan
pencemar deterjen. Deterjen merupakan salah satu indikator bahan pencemar
dalam sumber baku air minum. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
ambang
batas deterjen dalam sumber baku air minum adalah 0,20 mg/L.
Pengukuran deterjen dilakukan dengan metode Methylen Blue dengan mengacu
kepada
SNI 06-6989.51-2005 tentang cara uji kadar surfaktan anionik dengan
spektrofotometer. Untuk mengetahui tingkat kelayakannya bagi keperluan sumber
baku air minum perlu dilakukan juga pengkajian kualitas air waduk. Parameter
dalam penentuan kualitas air adalah parameter lapangan yang meliputi suhu, pH,
daya hantar listrik, alkaliniti, asiditi dan oksigen terlarut. Parameter tersebut
merupakan parameter yang dengan cepat dan tepat dapat mengindikasikan apakah
sumber air telah tercemar atau tidak tercemar. Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa secara umum Waduk Jatiluhur mengandung deterjen. Namun demikian
kadar deterjen yang terkandung masih berada di bawah ambang batas sumber
baku air minum sesuai Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 sehingga air
Waduk Jatiluhur masih bisa dimanfaatkan sebagai sumber baku air minum.
Kata kunci :
Waduk Jatiluhur, Deterjen, Kualitas air
vi
ABSTRACT
The observasion is conducted by observed some sites of Jatiluhur reservoir. This
is a multifuncion reservoir for irigation, PLTA, tourism and a raw drinking water.
As a multifunction reservoir, it potentially contains various pollutants including
deterjent pollutants. Deterjent is one indicator of contaminants in the raw of
drinking water. According to the Minister No. 82 of 2001 on the Terms and
Quality Supervision, deterjent threshold in raw drinking water is 0,20 mg/L.
This study employs an Analysis Method, namely Methylen Blue method. It refers
to the SNI 06-6989.51-2005 which testing levels of anionic surfactants with a
spectrophotometer.
. Necessarily, this study also concerns about water quality of
the reservoir using some parameters. Its parameters are temperature, pH, electrical
conductivity, alkaliniti, asiditi and dissolved oxygen. These are used to indicate
whether water is polluted or not polluted.
The findings show that the Jatiluhur Reservoir is contaminated by deterjent
pollutants. However, levels of detergent that contained still below the threshold of
the raw source of drinking water according to Government Regulation No. 82
Year 2001 Jatiluhur Reservoir so that water can still be used as a source of raw
drinking water.
Keywords:
Jatiluhur Reservoir, Deterjent, The water quality
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................... ii
viii
III. METODE PENELITIAN
3.1 Persiapan ..................................................................................... 25
3.1.1 Studi Literatur.................................................................. 25
3.1.2 Persiapan Alat dan Bahan ................................................ 25
3.1.3 Lokasi Pengambilan Contoh Air ...................................... 26
3.2 Penelitian .................................................................................... 27
3.2.1 Pengambilan Contoh Air .................................................. 27
3.2.2 Pengujian Kualitas Air Parameter Lapangan .................... 27
3.2.3 Pengujian Deterjen........................................................... 28
3.3 Evaluasi Data Hasil Analisis ........................................................ 29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Kualitas Air Waduk Jatiluhur Parameter Lapangan ..... 31
4.2 Pengujian Kadar Deterjen (MBAS) di Wadu Jatiluhur ................ 39
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 45
5.2 Saran ........................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
2.1 Informasi Fisik Waduk Jatiluhur ....................................... 5
2.2 Klasisikasi Air Berdasarkan Daya Hantar Listrik (DHL) ... 8
2.3 Beberapa Komponen Primer Air Buangan dari Sistem
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
2.1 Rumus bangun dari Alkil Benzene Sulfonat (ABS) ........... 15
2.2 Rumus bangun dari Linier Alkilbenzene Sulfonat (LAS) ... 16
2.3 Reaksi antara melitem biru dan surfaktan .......................... 20
2.4
Instrumentasi spektroskopi tampak .................................... 22
3.1 Sistematika Alur Kerja Penelitian Tugas Akhir ................. 24
3.2 Peta Kerja Pengambilan Contoh Air di Waduk Jatiluhur ... 26
4.1 Hasil Pengujian Suhu ........................................................ 32
4.2 Hasil Pengujian pH ........................................................... 33
4.3 Hasil Pengujian DHL ........................................................ 34
4.4 Hasil Pengujian Alkaliniti ................................................. 35
4.5 Hasil Pengujian Asiditi...................................................... 36
4.6 Hasil Pengujian Oksigen Terlarut ...................................... 37
4.7 Kurva Kalibrasi Penentuan Kadar Deterjen ....................... 39
4.8 Busa di Permukaan Waduk Jatiluhur Baras Barat .............. 41
4.9 Kadar Deterjen Pada Lokasi Pengamatan Waduk Jatiluhur 42
4.10 Grafik Pengujian Kada Deterjen DI Permukaan dan Dasar
Waduk Secara Statistik ...................................................... 43
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 PELAKSANAAN PENGAMBILAN CONTOH UJI
Lampiran 2 ALAT DAN BAHAN
Lampiran 3 PROSEDUR PEMBUATAN PEREAKSI
Lampiran 4 SNI PENGUJIAN DETERJEN (MBAS)
Lampiran
5 HASIL PENGUKURAN DETERJEN (MBAS)
Lampiran 6 PENGOLAHAN DATA
Lampiran 7 KRITERIA MUTU AIR
Lampiran 8 DOKUMENTASI KEGIATAN
Lampiran 9 LAPORAN BIMBINGAN
xii
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Brahmana, Simon dan Firdaus Achmad. 2006. Kualitas Air Waduk Baturegi
xiii
Moelyo, Moelyadi. 1999. Aspek-Aspek Kajian pada Pemeriksaan Kualitas Air di
Lapangan. Bandung : Puslitbang Pengairan, Departemen PU.
Permono, Ajar. 2002. Membuat Detergen Bubuk. Jakarta : Penebar Swadaya.
J, Fessenden. 1982. Kimia Organik, Edisi ke empat, Jilid II. Jakarta :
Ralp,
Penerbit Erlangga.
Rosen, M. J. 1978. Surfactant and Interfacial Phenomena. Third Edition. New
York : John Willey & Sons Inc.
Sastrawijaya, A. T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Penerbit Pt. Rineka
Cipta.
xiv
Admin. 2008. Deterjen. http://smk3ae.wordpress.com/2008/06/18/deterjen/.
Diakses 15 Mei 2012.
Admin, 2010, Sejarah Bendungan Jatiluhur, file:
///C:/Users/user/Pictures/Jatiluhurdam%27s%20Blog.htm. Diakses 2 Juni
2012.
Anonim. 2010. Bahaya Deterjen Bagi Kesehatan dan Lingkungan.
http://www.rajagrosir.com/news/1/Bahaya-Deterjen-Bagi-Kesehatan-
Lingkungan. Diakses 2 Juni 2012.
Budiawan, Fatisa, Y., dan Khairan, N. 2009. Optimasi Biodegradabilitas dan Uji
Toksisitas Hasil Degradasri Surfaktan Linier Alkilbenzena Sulfonat (LAS).
[Online] Tersedia :
http://www.journal.ui.ac.id/upload/.../05_Budiawan_SS%20NOV09_SIJURI-
pdf. Diakses 20 Mei 2012.
Marchesi, S. R., S. A. Owen, G. F. White, W. A. House dan N. J. Russel. 1994.
SDS-degrading Bacterisa Attach to Riverine Sediment in response to the
Surfactant or its Primary Biodegradation Product Dodecan-1-ol.
http://mic.sgmjournals.org/cgi/content/abstract/140/11/2999.
Romdhoni. 2009. Kimia Lingkungan. http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id.
Diakses 15 Mei 2012.
Setiawan I. 2008. Deterjen. http://smk3ae.wordpress.com/. Diakses 5 mei 2012.
xv