DISUSUN OLEH :
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISA ALKALINITY,TDS dan TSS
NIM : 1901093
Grup :D
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan “Analisa Alkalinity, TDS,TSS ” tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan laporan ini penulis banyak mengucapkan terimakasih ke
pada pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini.Tidak ada
harapan lain dari penyusunan laporan ini,selain dari kenyataan bahwa ke
manfaatan laporan ini dapat dirasakan oleh pembaca,dan mahasiswa/i PTKI pada
khususnya.
(Azza zemia)
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ...........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN.......................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Tujuan Percobaan Praktikum.........................................................
1.2 Landasan Teori................................................................................
1.2.1 Air................…...................................................................
1.2.2 Karakteristik Air................................................................
1.2.3 Pengolahan Air menjadi Air minum..................................
1.2.4 Analisa Kadar Alkalinity, TDS dan TSS............................
BAB II METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan ............................................................................
2.1.1 Alat yang digunakan.........................................................
2.1.2 Bahan yang digunakan .....................................................
2.1.3 Fungsi Alat dan Bahan......................................................
2.2 Tahap Pengolahan Air dan Analisa Alkalinity, TDS dan TSS....
2.2.1 Perancangan Alat .........................................................
2.2.2 Bagan Tahapan Pengolahan Air dan Analisa Alkalinity,TDS
Dan TSS........................................................................
2.2.3 Prosedur Kerja Pembuatan Reagen................................
2.2.4 Prosedur Kerja Pengolahan Air...................................
2.2.5 Prosedur Kerja Alkalinity............................................
2.2.6 Prosedur Kerja TDS.....................................................
2.2.7 Prosedur Kerja TSS.................................................
BAB III PENGOLAHAN DATA...............................................................
3.1 Data Pengamatan……………………………………………..
iii
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB III PENGOLAHAN DATA..................................................................10
3.1 Data Pengamatan......................................................................10
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................13
BAB V KESIMPULAN................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Percobaan
1. Menentukan siifat keasaman dan kebasaan senyawa-senyawa karbonat,
bikarbonat, dan hidroksida.
2. Mengetahui jenis-jenis indikator dan penggunaan indikator.
3. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi alkalinity.
4. Mampu menganalisa alkalinity dengan metode asidimetri.
5. Untuk mengetahui atau mengukur Total Dissolved Solid dan Total
Suspended Solid sampel air yang diteliti.
v
1.2.2 Karakteristik
DO (Dissolved Oxygent)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa
dan absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air
semakin baik. Satuan DO bisanya dinyatakan dalam persentase saturasi.
Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian
sabun, namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Didalam pemakaian
untuk industri (air ketel, air pendingin atau pemanas) adanya kesadahan dalam air
tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oelh adanya kadar
residu terlarut yang tinggi dalam air.
vi
Senyawa-Senyawa Kimia yang Beeracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan
racun terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (kurang lebih
0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya
rasa dan bau ligam, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh
oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia. (Juna Sihombing, 2021)
1.2.3 Pengolahan Air menjadi Air Minum
Metode pemurian air dapat digunakan untuk menghilangkan padatan,
mikroorganisme serta material organik dan inorganik. Pemilihan metode
bergantung pada kualitas sumber air, biaya proses, dan standar kualitas air yang
dihasilkan.
1. Pengaturan Derajat Keasaman / Kebasaan (pH)
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
Koefisien aktifitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental sehingga nilainya didasarkan pada perhitugan
teoritis.
2. Koagulasi dan Flokulasi
Salah satu metode konvensional dalam proses pemurnian air
adalah penambahan bahan kimia untuk membuang partikel yang
tidak diinginkan didalam air. Penambahan koagulan seperti
aluminium sulfat atau iron salts dapat menyebabkan interaksi fisika
dan kimia di antara partikel.
3. Sand Filter
a. Rapid Sand Filter
Air mengalir secara vertikal melalui pasir yang dimiliki
lapisan dari karbon aktif di atas pasir. Lapisan bagian atas akan
menghilangkan kandungan organik yang berpengaruh terhadap
rasa dan bau.
b. Slow Sand Filter
vii
Bergantung pada kecepatan air yang lamban melalui filter.
Ini sangat bergantung pada proses biologi dan fisika dan terdiri
atas beberapa lapisan pasir dengan susunan paling bawah
adalah pasir kasar dan pasir halus dibagian atas.
4. Membran Ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi merupakan proses berbasis membran yang
terletak antara proses nanofiltrasi dan mikrofiltrasi. Membran
ultrafiltrasi yang sering digunakan memiliki ukuran pori 0,01
mm samapai dengn 1 mm (Pardamean Sebayang, 2015).
Peralatan yang digunakan dalam pengolahan air minum satu set alat yang
dirangkai untuk pengolahan air yang terdiri dari bak penampung dan sedimentasi,
bak koagulasi, bak sedimentasi, bak aerasi, dan dua buah bak filtrasi, serta bak
penampung air.
Media filter yang digunakan seperti kerikil, arang zeolit pasir, saringan
akuarium, dan wadah disenfeksi, serta penampung air bersih. Peraltan pendukung
untuk analisa kualitas air dapat dilihat pada analisa parameter mutu air.
Prosedur kerja:
viii
(CaCO3).
4. TDS (Total Dissolved Solid)
5. TDS (Total Dissolved Solid)adalah jumlah padatan terlarut (mg) dalam
satu liter air. Padatan terlarut terdiri dari senyawa senyawa anorganik
dan organic yang larut dalam air dan mempunyai ukuran lebih lebih
kecil dari padatan tersuspensi.
6. TSS (Total Suspended Solid)
7. TSS (Total Suspended Solid) adalah jumlah padatan tersuspensi (mg)
dalam satu liter air. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel partikel
yang bobot dan ukurannya lebih kecil dari sedimen tidak larut dalam
air, dan dapat langsung mengendap (Asmadi, 2012)
ix
BAB II
METODOGI
x
2. Indikator PP : 100 ml
3. Indikator MO : 100 ml
4. Air Sungai sebelum filtrasi : 2 Liter
5. Aquadest : 1 Liter
6. Tissue : 1 kotak
7. Kertas saring : 2 Buah
xi
2.2. Tahapan Pengolahan Air dan Analisa Alkalinity,TDS dan TSS
2.3. Perancangan Alat
1. Alat dan bahan yang akan digunakan, disiapkan.
2. Kaca aquarium dibentuk untuk wadah penyaringan, bagian bawan di
bolongi dan dipasang kran untuk jalur keluarnya air.
3. Bahan-bahan yang akan digunakan dicuci dengan menggunakan air
bersih
4. Alat kemudian disusun dengan memasukkaan bahan,dari lapisan
bawah hingga keatas yaitu kapas, pasir halus, kapas, pasir kasar,
kapas, kerikil besar, kapas, arang, kapas, ijuk, kapas, pasir halus,
kapas, pasir kasar dan kapas.
5. Air bersih dimasukkan kedalam alat yang telah dirancang untuk
mencuci bahan-bahan yang digunakan sampai bersih.
2.4. Prosudue Kerja
2.4.1 Prosedur Kerja Pembuatan Reagen
1. Alat dan bahan praktikum disediakan.
2. Labu ukur 100 ml diisi 1/3 aquades.
3. Larutan H2SO4 98% dipipet sebanyak 0,5 ml kedalam labu ukur
berisi aquades.
4. Aquades ditambahkan sampai tanda batas, dan dihomogenkan
2.4.2.Prosedur Kerja Pengolahan Air
xii
yang terjadi. Apabila tidak terjadi perubahan berarti kadar P-
Alkalinity sama dengan nol.
Prosedur Kerja M-Alkalinity
1. Alat dan bahan disediakan.
2. Sampel air sungai sebelum filtrasi, diukur sebanyak 10 ml
dengan menggunakanpipet ukur, dan dimasukkan kedalam
erlenmeyer.
3. Sampel air sungai sesudah filtrasi, diukur sebanyak 10 ml
dengan menggunakan pipet ukur, dan dimasukkan kedalam
erlenmeyer.
4. Indikator mo ditambahkan sebanyak1 tetes kedalam setiap
sampel, lalu diamati perubahan yang terjadi. Kemudian
dititrasi dengan H2SO4 0,1 N sampai terbentuk larutan warna
orange,
5. Volume titrasi yang didapat dicatat dalam data pengamatan.
xiii
2.4.5 Prosedur Kerja TSS
1. Kertas saring yang telah dibilas aquadest dan dikeringkan
didalam oven diambil menggunakan gegep besi kedalam cawan
petri dan didinginkan di desikator.
2. Kertas saring ditimbang dan dicatat sebagai berat kertas saring
kosong.
3. Rangkai corong bouncher ke tabung bouncher dan pompa
vakum.
4. Kertas saring diletakkan diatas corong bouncher menggunakan
gegep besi.
5. Kertas saring ditimbang dan dicatat sebagai berat kertas saring +
endapan.
xiv
Air sesudah filtrasi ditampung
kedalam beaker glas
Gambar 2.4.6.2. Bagan Tahapan Analisa P- Alkalinity
xv
Gambar 2.4.6.4 Bagan Tahapan Analisa TDS
xvi
Gambar 2.4.6.5 Bagan Tahapan Analisa TSS
xvii
BAB III
DATA PENGAMATAN
Pengamatan P-Alkalinity
1. Air sungai sebelum filtrasi
Air sungai sebelum filtrasi + Ind. PP Larutan Tidak berwarna
Pengamatan :
1. Air sungai sebelum filtrasi
Air sungai sebelum filtrasi + Ind. MO Larutan orange
xviii
DiTitrasi
Larutan Orange Larutan warna orange tua
H2SO4 0,02N
2. Air sungai sesudah filtrasi
Air sungai sesudah filtrasi + Ind. MO Larutan warna
orange
Titrasi
Larutan Orange Larutan warna orange
H2SO4 0,02N
3.2.PENGOLAHAN DATA
3.2.1. Perhitungan Nilai Alkalinity
a. Perhitungan P Alkalinity
1) Sampel Air Sungai Sebelum Filtrasi
P Alkalinity = 0
( Tidak terjadi perubahan warna ketika ditambah indikator PP )
2) Sampel Air Sungai Sesudah Filtrasi
xix
P Alkalinity = 0
( Tidak terjadi perubahan warna ketika ditambah indikator PP )
b. Perhitungan M-Alkalinity
1) Air Sungai Sebelum Filtrasi
volume H 2 SO 4 0,02 N
M. Alkalinity =1000 × ×BE
vol . sampel
CaCO3
ml 1ml X 0,02mek / ml X 50 mgr / mek
=1000
L 25 ml
= 40 ppm
xx
BAB IV
PEMBAHASAN
xxi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pengaruh Filtrasi Terhadap Nilai Alkalinity
5.2 Saran
Pada Percobaan praktikum ini saya harap sampel yang digunakan lebih
dari 1 sampel sehingga bisa membandingkan hasil pengolahan pada filtrasi
tersebut.
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih. 2014. Kimia Lingkungan. Jakarta : Penerbit Andi
Ghufran, M.. dan Andi Baso. 2010. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budi Daya
Perairan. Jakarta : Rineka Cipta
Rahman, Auliaur Rizqi, dkk. 2017. Peningkatan Kualitas Air Baku Sungai
Mahakam dengan Teknologi MOCI (Moringa Oleifera and Cellulose.
Samarinda : Universitas Mulawarman
Sebayang, Perdamean, dkk. 2015. Teknologi Pengolahan Air Kotor dan Payau
Menjadi Air Bersih dan Layak Minum. Jakarta : LIPI Indonesia
xxiii
xxiv
xxv