Disusun Oleh :
Nama Nim
Dinda Dwi Yanti 22 03 022
Elsa Patresia Simamora 22 03 023
Fadilah Zahra Panggabean 22 03 024
Group/Kelompok : B/2
Program Studi : Agribisnis Kelapa Sawit
Tanggal Praktikum : 30 September 2023
Asisten Penanggung jawab : Juna Sihombing, ST, MT.
Nama Nim
Dinda Dwi Yanti 22 03 022
Elsa Patresia Simamora 22 03 023
Fadilah Zahra Panggabean 22 03 024
Grup/Kelompok : B/2
Program Studi : Agribisnis Kelapa Sawit
Tanggal Praktikum : 30 September 2023
Asisten Penanggung jawab : Juna Sihombing, ST, MT.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum Pengolahan Air dan Limbah Industri yang
berjudul “Jartest dan Penetuan Kadar Bahan Organik” tepat pada waktunya.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVE
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
METODOLOGI.....................................................................................................5
iii
2.3.3 Prosedur Kerja Alkalinity........................................................................9
2.3.4 Prosedur Kerja Bahan Organik.............................................................10
2.3 Bagan Tahapan Pengolahan Air dan Analisa Alkalinity, TDS, dan
TSS dan Penentuan Kadar Bahan Organik.....................................................11
BAB III..................................................................................................................12
PEMBAHASAN...................................................................................................16
BAB V....................................................................................................................17
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................17
5.2 Saran.................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................1
LAMPIRAN............................................................................................................2
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Data Pengamatan Jartest……………………………………………..13
Tabel 2. Data Pengamatan Pengukuran TDS………………………………….13
Tabel 3. Data Pengukuran Alkalinity………………………………………….14
Tabel 4. Data Pengukuran Penentuan Kadar Bahan Organik…………………14
Tabel 5. Perhitungan Regresi Linier Volume PAC terhadap M Alkalinity…...14
Tabel 6. Perhitungan Regresi Linier Volume PAC terhadap P Alkalinity........15
Tabel 7. Regresi Linier Volume PAC terhadap TDS………………………....16
Tabel 8. Perhitungan Korelasi Volume PAC tehadap TDS………………......17
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
senyawa senyawa lainnya. Hampir semua kegiatan yang dilakukan
manusia membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri (mandi),
membersihkan ruangan tempat tinggalnya, menyiapkan makanan dan
minuman sampai dengan aktivitas-aktivitas lainnya. (Achmad, 2014)
Air tanah adalah air yang berada dibawah permukaan tanah, air
tanah dapat kita bagi menjadi dua yaitu air tanah preatis dan air tanah
artesis. Air permukaan adalah air yang berada dipermukan tanah dan dapat
dengan mudah dilihat oleh mata kita.Air permukaan dapat dibedakan atas
dua macam yaitu perairan darat dan perairan laut.
1.2.2 Jartest
Jar test adalah suatu metode pengujian untuk mengetahui
kemampuan suatu koagulan dan menentukan kondisi operasi (dosis)
optimum pada proses penjernihan air dan air limbah. Besaran yang diukur
dan dicatat dalam jar test ini meliputi pH air limbah, TSS dan
kekeruhannya serta dosis penambahan koagulan untuk volume air limbah
tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah kebutuhan koagulan dalam
pengolahan air limbah yang sebenarnya. Metode jar test mensimulasikan
proses koagulasi dan flokulasi untuk menghilangkan padatan tersuspensi
(suspended solid) dan zat-zat organik yang dapat menyebabkan masalah
kekeruhan, bau dan rasa. (Husaini dkk, 2018)
Jar test adalah suatu percobaan yang berfungsi untuk menentukan dosis
optimal dari koagulan (biasanya tawas/alum) yang digunakan pada proses
pengolahan air bersih. Jar Test merupakan proses penjernihan air dengan
menggunakan koagulan, dimana koagulan akan membentuk flok – flok
dengan adanya ion – ion yang terkandung dalam larutan sampel. Flok-flok
ini mengumpulkan partikel-partikel kecil dan koloid yang tumbuh dan
akhirnya bersama-sama mengendap.Flok terbentuk dengan bantuan agitasi
2
dari alat agitator. Koagulasi adalah proses penambahan bahan-bahan kimia
untuk gumpalan (flok) yang selanjutnya dipisahkan pada proses flokulasi.
Sedangkan flokulasi adalah proses untuk mempercepat penggumpalan
partikel dengan pengadukan sangat lambat. Koagulasi adalah proses
penggumpalan partikel koloid karena penambahan bahan kimia sehingga
partikel-partikel tersebut bersifat netral dan membentuk endapan karena
adanya gaya gravitasi.
3
1.2.4 Analisa Kadar Alkalinity, TDS, dan Bahan Organik
Alkalinitas
Alkalinitas merupakan penyangga (buffer) perubahan pH air dan
indikasi kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat. Alkalinitas
adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan
nilai pH larutan Alkalinitas mampu menetralisir keasaman di dalam air,
secara khusus alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang
menunjukkan kapasitas pembufferan dari ion bikarbonat, dan tahap
tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Kapasitas air untuk
menerima protein disebut alkalinitas. Alkalinitas penting dalam perlakuan
air seperti pada proses pengolahan air limbah industri atau domestic.
Dengan mengetahui alkalinitas dapat dihitung jumlah bahan kimia yang
harus ditambahkan dalam pengolahan air limbah. Air yang sangat alkali
atau bersifat basa sering mempunyai pH tinggi dan umumnya mengandung
padatan terlarut yang tinggi. Sifat-sifat ini dapat menurunkan kegunaannya
untuk keperluan dalam tangki uap, prosesing makanan dan system saluran
air dalam kota. Alkalinitas memegang 4 peranan penting dalam penentuan
kemampuan air untuk mendukung pertumbuhan ganggang dan kehidupan
perairan lainnya.
4
BAB II
METODOLOGI
2.1.1 Alat
5
2.1.2 Bahan
1. Air sungai : 5 liter
2. Indikator PP : 100 ml
3. Indikator MO : 100 ml
7. H2SO4 8 N : 1 liter
Keterangan :
1. Larutan Sampel 1
6
2. Larutan Sampel 3
3. Larutan Sampel 5
4. Larutan Sampel 7
5. Larutan Sampel 0
6. PAC 10 ppm
3
4
2
5
1
6
7
7
2.3 Prosedur Kerja
2.3.1 Prosedur Kerja Jartest
a. Prosedur Kerja Pembuatan Reagen
1. Alat dan bahan praktikum disediakan.
2. Dipipet H2SO4 98 % sebanyak 0,104 ml lalu dimasukkan kedalam
labu ukur 1000 ml.
3. Larutan yang telah dipipet kemudian diencerkan dengan aquadest
sampai tanda batas dan dihomogenkan.
b. Prosedur Kerja Pembuatan PAC
1. Alat dan bahan praktikum disediakan.
2. Larutan PAC 0,1% dipipet sebanyak 10 ml, lalu dimasukkan ke
dalam labu ukur 100 ml.
3. Larutan kemudian diencerkan dengan aquadest sampai tanda batas.
c. Prosedur Kerja Jartest
1. Sampel Disediakan Beaker glass sebanyak 5 buah dan diisi dengan
sampel masing-masing sebanyak 300 ml.
2. Kemudian PAC 10 PPM ditambahkan ke dalam beaker glass
masing-masing 0, 1, 3, 5, 7 ml.
3. Beaker glass tersebut kemudian dimasukan ke alat Jar Test setelah
itu pengaduk pada Jar test diturunkan dan dipaskan.
4. Alat Jar Test dihidupkan, dan diatur waktu dan kecepatan putaran
diatur 20 rpm selama 2 menit, 100 rpm selama 5 menit dan 20 rpm
selama 2 menit lagi.
5. Setelah itu matikan alat Jar Test dan diangkat pengaduk dari dalam
beaker glass. Dilakukan analisa alkalinity, dan TDS serta bahan
organik.
8
2.3.2 Prosedur Kerja TDS
1. Sampel Alat dan bahan disediakan.
2. Sampel air sungai sebelum Jar Test dimasukkan kedalam beaker
glass.
3. Alat TDS meter dihidupkan dan dibilas dengan aquadest lalu
dimulai pengukuran TDS menggunakan alat tersebut dengan cara
dimasukkan alat TDS kedalam beaker glass berisi sampel.
4. Suhu dan TDS yang terbaca pada alat TDS Meter dicatat.
5. Percobaan diulangi untuk sampel air sungai sesudah pengujian Jar
Test.
6. Percobaan 1-5 diulangi dengan mengganti TDS meter menjadi pH
meter, untuk mengecek pH pada larutan
2.3.3 Prosedur Kerja Alkalinity
a. Prosedur P Alkalinity
1. Alat dan bahan disediakan.
2. Sampel air sungai dipipet sebanyak 25 ml dalam gelas, kemudian
dituang kedalam erlenmeyer.
3. Indikator PP ditambahkan sebanyak 3 tetes kedalam sampel, lalu
diamati perubahan yang terjadi. Apabila tidak terjadi perubahan
berarti kadar P alkalinity sama dengan nol, dan apabila terjadi
perubahan warna maka dilajutkan dengan titrasi.
4. Langkah yang sama diulangi untuk sampel air yang ditambahkan
PAC.
b. Prosedur M Alkalinity
1. Alat dan bahan disediakan.
2. Sampel air sungai diukur sebanyak 25 ml, lalu dituangkan
kedalam erlenmeyer.
9
3. Indikator MO ditambahkan sebanyak 2 tetes, sampai perubahan
warna kuning terjadi, lalu dititrasi dengan H2SO4 0,02 N sampai
terbentuk warna orange.
4. Volume titrasi dicatat pada tabel pengamatan.
5. Langkah yang sama diulangi untuk sampel air yang ditambahkan
PAC.
10
2.3 Bagan Tahapan Pengolahan Air dan Analisa Alkalinity, TDS, dan
TSS dan Penentuan Kadar Bahan Organik
Gambar 1. Bagan Pengolahan Air dan Analisa Alkalinity, TDS dan TSS dan
Penentuan Kadar Bahan Organik
11
BAB III
12
Tabel 3. Data Pengukuran Alkalinity
P Alkalinity M Alkalinity
Nama V.PAC Volum
Volume Volume Ind
Sampe 10PPM e
Sampel(ml) Ind.PP(tetes) Titrasi MO
l (ml) Titrasi
(ml) (tetes)
(ml)
0 3 0 2 0,5
1 3 0 2 1,47
Air
25 3 3 0 2 1,28
Sungai
5 3 0 2 1,00
7 3 0 2 1,98
Air 50 1 10 10 10 0,60
Sungai
50 3 10 10 10 1,00
50 5 10 10 10 0,90
13
50 7 10 10 10 1,98
B. M-Alkalinity
1. Air sungai sebelum filtrasi
Volume hasil titrasi
M-Alkalinity = x BE CaCO3 x 1000 ml/l
V Sampel
mek
2 ,1 ml x 0 ,02 x 50 mgram /mek
= ml x 1000
25 ml
ml/l
= 84 ppm.
14
mek
1, 7 ml x 0 , 02 x 50 mgram/mek
= ml x 1000
25 ml
ml/l
= 68 ppm.
15
BAB IV
PEMBAHASAN
Jar test adalah suatu metode pengujian untuk mengetahui kemampuan
suatu koagulan dan menentukan kondisi operasi (dosis) optimum pada proses
penjernihan air dan air limbah. Besaran yang diukur dan dicatat dalam jar test ini
meliputi pH air limbah, TSS dan kekeruhannya serta dosis penambahan koagulan
untuk volume air limbah tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah kebutuhan
koagulan dalam pengolahan air limbah yang sebenarnya. Metode jar test
mensimulasikan proses koagulasi dan flokulasi untuk menghilangkan padatan
tersuspensi (suspended solid) dan zat-zat organik yang dapat menyebabkan
masalah kekeruhan, bau dan rasa.
Agitasi pada metode Jar Test berfungsi untuk mencampurkan koagulan
pada larutan sampel yang digunakan sehingga dapat mempercepat munculnya
flok-flok pada air. Koagulasi adalah suatu proses pengubahan partikel koloid
menjadi flok yang berukuran lebih besar dan penyerapan bahan organik terlarut
pada flok tersebut sehingga pengotor yang ada dalam air dapat dipisahkan melalui
proses penyaringan padat-cair.
16
air adalah sebesar 10 mg/L, membuktikan bahwa air yang digunakan tidak layak
untuk digunakan atau dikonsumsi bagi manusia karena dapat meyebabakan
penyakit yang merugikan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Prinsip Jartest merupakan proses penjernihan air dengan menggunakan
koagulan, đimana koagulan akan membentuk flok dengan adanya ion-lon
yang terkandung dalam larutan sampel flok terbentuk dengan bantuan agitasi
dari alat agitator. Dengan konsentrasi dan volume koagulan yang berbeda
akan membentuk flok yang berbeda dan tentunya akan menghasilkan tingkat
kejernihan yang berbeda.
2. Proses Jartest dipengaruhi oleh jumlah dan konsentrasi PAC yang
ditambahkan dimana kondisi optimum dengan PAC yang ditambahkan dapat
menurunkan nilai M Alkalinity yaitu dengan penambahan 0 ml, M
Alkalinity nya sebesar 48,0 dan sampel dengan penambahan 0,8 ml, M
Alkalinity nya sebesar 40,0.
3.
17
5.2 Saran
Sebaiknya pada alat jartest dilakukan perbaikan / perawatan agar pada
saat pengadukan berjalan secara optimal.
18
DAFTAR PUSTAKA