“PH METER”
DISUSUN OLEH :
NIM : 19 01 095
Grup :D
2
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan ke hadapan TuhanYang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya ,kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat
waktu.Adapun judul dari laporan ini adalah “ PH METER” .
Salah satu tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah Pr.Kimia Analisa Instrumen.Lporan ini menguraikan tentang
pengertian , prinsip kerja , aladan bahan serta prosedur penggunaan dari Ph Meter.
Dengan penuh kesabaran dan ketekunan , pada akhirnya laporan ini dapat
kami selesaikan .Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca , bagi kami sendiri dan juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun
pembanding untuk penelitian/pengujian Ph Meter di lain waktu.
Kami menyadari bahwa laporan yang kami tulis ini masih dari jauh dari
kata sempurna dan mengingat keterbatasan kemampuan kami sebagai seorang
manusia .Oleh karena itu ,saran dan kritik yang dapat membangun sangatlah
bermanfaat dan kami harapkan atas saran-saran tersebut untuk melakukan
penyempurnaan dan perbaikan dalam pengerjaan/penulisan laporan di lain waktu.
Atas saran-saran tersebut kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.Semoga laporan ini benar-benar bermanfaat bagi para mahasiswa serta
masyarakat pada umumnya.
(Penulis)
3
DAFTAR ISI
Cover Halaman
Lembar Pengesahan Laporan .................................................................................. 2
Kata Pengantar ........................................................................................................ 3
Daftar Isi.................................................................................................................. 4
Daftar Gambar......................................................................................................... 6
Daftar Tabel ............................................................................................................ 7
4
BAB V PENGOLAHAN ..................................................................................... 24
5.1.PerhitunganAsam .................................................................................. 24
5.2.Perhitungan Basa ................................................................................... 25
5.3.Perhitungan PH SecaraTeoritis ............................................................. 26
a.Perhitungan PH Asam ........................................................................... 26
b.Perhitingan PH Basa ............................................................................. 27
5.4.PerhitunganPersen Error ....................................................................... 28
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 30
6.1.Kesimpulan .......................................................................................... 30
6.2.Saran...................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31
Lampiran ............................................................................................................... 32
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Blok Diagram pH Meter .............................................................. 10
6
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil Pengukuran pH Selama 7 Hari ................................................. 18
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan Praktikum
Adapun tujuan praktikum pH Meter adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui prinsip Kerja pH Meter.
2. Untuk mengetahui pH suatu larutan,apakah bersifat asam atau bersifat basa.
3. Untuk membandingkan pH suatu larutan secara teoritis dan praktek.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pH larutan.
Larutan Nutrisi
8
rangkaian pengkondisi sinyal yang dirancang telah linier yaitu 0,9999 dengan
persamaan regresi y=0,0065x+6,189. ∆pH dari pH meter yang dirancang adalah
10
Gambar 1.1 Blok Diagram pH Meter
Berdasarkan Gambar 1, tampak bahwa pada sistem tersebut, terdapat unit sensor
pH yang berfungsi untuk mengolah input yang berupa pH larutan air. Output data
yang dihasilkan sensor tersebut berupa data analog yang nilainya relatif rendah,
sehingga diperlukan sebuah rangkaian pengkondisi sinyal untuk memperbesar
nilainya. Setelah data analog yang dihasilkan unit sensor tersebut telah cukup
besar nilainya dari hasil penguatan yang dilakukan pada pengkondisi sinyal,
selanjutnya akan diolah data tersebut oleh unit mikrokontroler. Mikrokontroler
akan mengolah data tersebut, hingga menghasilkan informasi nilai pH dalam
format data UART. Diperlukan sebuah personal computer (PC) untuk
menampilkan informasi nilai pH tersebut dengan melalui aplikasi serial monitor.
Rancang Bangun Smart pH Meter Sebagai Alat Ukur Pemantau Larutan Nutrisi
11
Gambar 1.2 Skema Rangkaian Pengkondisi Sinyal Sensor pH
Berikut ini Gambar 3, realisasi dari prototipe rangkaian pengkondisi sinyal yang
telah dirancang.
12
Pada perancangan perangkat lunak, algoritma program yang digunakan
secara umum adalah terdiri dari proses kalibrasi serta akuisisi data. Berikut ini
Gambar 4 yang memperlihatkan algoritma yang digunakan dalam bentuk
flowchart program secara umum.
13
d. Akuisisi Data. Pada proses ini diterapkan sebuah algoritma yang berfungsi
untuk menghasilkan pengukuran yang presisi dan akurat.
Start
Inisialisasi
i==20?
Parameter
Input
Analog
Simpan data
analog
ke Buff[i]
Tampilkan
hasil
i++ Perataan
End
14
Berdasarkan Gambar 5, diagram alir yang digunakan dalam perancangan sistem
ini diantaranya sebagai berikut:
b.Input Analog. Data keluaran yang dihasilkan sensor pH berupa sinyal analog,
menjadi data masukan pada mikrokontroler.
c.Simpan data analog ke Buff[i]. Simpan data analog pada buffer „buff‟ .
d.i ==20?, jika i telah mencapai 20, lakukan proses berikutnya, tetapi jika kurang
dari 20, lakukan kembali proses sebelumnya.
e.Pengurutan data Buff[i]. Data yang tersimpan pada setiap elemen array „buff‟
selanjutnya diurutkan mulai dari nilai terkecil hingga terbesar.
f.Perataan data Buff[i]. Data yang telah diurutkan selanjutnya diratakan dengan
mengambil nilai ke-6 sampai dengan ke-15 kemudian dibagi 10.
Proses pengujian yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa
tahap. Pengujian pertama dilakukan pada rangkaian pengkondisi sinyal yang telah
diimplementasikan. Pada proses ini, rangkaian pengkondisi sinyal yang terdiri
dari IC CA3140AMZ dan IC TL081BCD64 diuji nilai tegangan yang
dihasilkannya saat mengukur pH sebuah larutan. Proses pengukuran tegangan
menggunakan AVOmeter Heles UX-866TR, sedangkan pada pengukuran pH
dengan menggunakan PH/EC-9853. Larutan nutrisi yang diuji adalah campuran
10 liter air mineral yang ditambah larutan AB Mix hingga menghasilkan larutan
nutrisi tanaman dengan nilai EC sebesar 2 mS/cm. Parameter pH pada larutan
nutrisi diatur nilainya dengan menambahkan larutan pH up ataupun pH down.
Proses pengujian dilakukan secara berulang sebanyak lima kali. Satu kali proses
pengujian yang dilakukan berupa proses pengukuran pH larutan nutrisi mulai dari
2 derajat keasaman sampai dengan 13 derajat keasaman dengan kenaikannya
setiap 0,25 derajat keasaman. Berikut ini Gambar 6 yang memperlihatkan grafik
hasil pengukuran berulang hubungan antara nilai pH dan tegangan output yang
dihasilkan pada IC CA3140AMZ.
15
Gambar 1.6 Grafik Hubungan pH terhadap Tegangan pada IC CA3410AMZ
16
Berdasarkan hasil pengujian tahap kedua pada Gambar 7, IC
TL081BCD64 yang digunakan adalah berupa rangkaian amplifier yang berfungsi
sebagai rangkaian summing. Penambahan Rancang Bangun Smart pH Meter
Sebagai Alat Ukur Pemantau Larutan Nutrisi nilai tegangan rata-rata yang
diberikan pada output IC CA3140AMZ adalah sebesar 1970mV dengan
menggunakan IC TL081BCD64 tersebut. Hal ini berfungsi untuk menghilangkan
nilai tegangan negatif yang dihasilkan oleh IC CA3140AMZ, sehingga
memungkinkan perangkat mikrokontroler untuk mengolah data tersebut.
Koefisien determinasi yang dihasilkan oleh IC TL081BCD64 adalah sebesar
0,9999 dengan persamaan regresi y=0,0065x+6,189, sehingga telah linier.
19
yang dihasilkan menjadi lebih kecil dan tidak bertambah nilainya setiap lebih dari
24 jam. Meskipun telah cukup baik, namun tetap perlu dilakukan proses Rancang
Bangun Smart pH Meter Sebagai Alat Ukur Pemantau Larutan Nutrisipengujian
kembali secara berulang dengan pengukuran nilai pH yang lebih bervariasi, untuk
menghasilkan nilai yang lebih tepat kembali.
1.3.3 pH
Keasaman adalah tingkat asam dan basa air yang sering pula dikenal
dengan istilah potensial Hidrogen (pH). pH adalah derajat keasaman yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau tingkat kebasaan yang
dimiliki suatu larutan. Total skala pH berkisar dari 1 sampai 14, dengan 7
dianggap netral. Sebuah pH kurang dari 7 dikatakan asam dan larutan dengan pH
lebih dari 7 dasar atau alkali. (Jufriadi Karangan,Bambang Sugeng ,Sulardi
,JURNAL KACAPURI , Vol 2 No 1 , Juni 2019 ).
1.3.4 Indikator
Indikator asam basa adalah suatu senyawa organik yang dapat berubah
warna dengan berubahnya pH, biasa digunakan untuk membedakan suatu larutan
bersifat asam atau basa dengan cara memberikan perubahan warna yang berbeda
pada larutan asam dan basa. Indikator asam basa yang sering digunakan di
Laboratorium kimia saat ini adalah indikator sintesis. Setiap indikator sintesis
memiliki karakteristik berupa trayek pH yang ditunjukkan oleh perubahan warna
pada kondisi asam dan basa serta harga tetapan indikator. Keberadaan indikator
sintesis yang terbatas menyebabkan pemakaiannya dibatasi. Selain itu, indikator
sintesis harganya cukup mahal, serta dapat menyebabkan polusi
lingkungan.(Rahmawati ,Siti Nuryanti ,Ratman ,JURNAL AKADEMIKA KIMIA
,Vol.5 , No.1 ,2016)
21
Sifat asam dan basa termasuk pokok bahasan yang penting dalam ilmu
kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, sifat ini dapat kita jumpai misalnya rasa
asam dari buah jeruk dan cuka. Rasa asam tersebut berasal dari asam yang
terkandung dalam buah jeruk dan cuka, yaitu asam sitrat dan asam cuka. Asam
askorbat dalam vitamin C adalah zat penting dalam makanan kita. Menurut
sejarahnya, awalnya Lavoisier mengemukakan bahwa asam merupakan senyawa
yang mengandung oksigen (oksida dari nitrogen, fosfor, sulfur dan halogen yang
membentuk asam dalam air). Namun sekitar awal abad 19, beberapa asam yang
tidak mengandung oksigen telah ditemukan, sehingga akhirnya pada tahun 1838
Liebig mendefinisikan asam sebagai senyawa yang mengandung hidrogen,
dimana hidrogen tersebut dapat digantikan oleh logam. Pada abad berikutnya,
dikembangkan definisi-definisi asam-basa yang memperbaiki definisi
sebelumnya.(Ratna Ediati ,dkk .2008)
22
BAB II
PROSEDUR KERJA
2.1 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Cawan Patri : 2 buah
2. Spatula : 1 buah
3. Pipet ukur 10 ml : 1 buah
4. Bola hisap : 2 buah
5. Beaker glass 300 ml : 1 buah
6. Beaker glass 500 ml : 12 buah
7. Labu ukur100 ml : 2 buah
8. Corong kaca : 1 buah
9. Batang Pengaduk : 2 buah
10.Labu ukur 500ml : 6 buah
11.Neraca Analitik : 1 buah
12.Pipet tetes : 1 buah
13.Ph meter : 1 buah
14.Pipet volum 10 ml : 1 buah
15.Botol semprot : 1 buah
b. Bahan
1. Larutan HCL (P) 37% : 0,25 ml
2. Larutan Asam Sulfat (p) 97% : 0,16 ml
3. Larutan NaOH 0,01 N : 300 ml
4. Larutan NaOH 0,001 N : 200 ml
5. Larutan KOH 0,01 M : 300 ml
6. Larutan KOH 0,001 M : 300 ml
7. Larutan HCL 0,01 M : 300 ml
8. Larutan HCL 0,001 M : 300 ml
23
9. Larutan H2SO4 0,02 N : 300 ml
10. Larutan H2SO4 0,004 N : 300 ml
11. Larutan Na2EDTA 0,01 M : 300 ml
12. Larutan Na2EDTA 0,002 M : 300 ml
13. Larutan H2C2O4 0,025 N : 300 ml
14. Larutan H2C2O4 0,001 N : 300 ml
15. Tissue : 1 kotak
16. Aquadest : secukupnya
17. Aluminium Foil : secukupnya
24
d. Pembuatan Larutan HCL 0.001 M
1. Alat dan bahan dipersiapkan
2. Larutan HCL 0.01 M diambil sebanyak 30 ml dengan menggunakan pipet
volume 10 ml
3. Larutan HCL 0.01M yang telah dipipet dimasukkan kedalam labu ukur
4. Ditambahkan aquadest sampai tanda batas dan dihomogenkan
e. Pengukuran pH
1. Alat ph meter dibilas dengan aquadest dan dilap kering menggunakan tissue.
2. Alat pH meter dikalibrasi dengan mengunakan larutan Buffer pH 9,00
3. Alat pH dikeringkan dengan tissue dan dilakukan pengukuran pH Buffer 4.6
4. Alat pH dibilas dengan aquadest dan dikeringkan dengan tissue
5. Alat pH dimasukkan kedalam beaker glass yang berisi larutan NaOH 0,01 N
dan diukur nilai pH larutannya
6. . Alat pH dibilas dengan aquadest dan dikeringkan dengan tissue
7. . Alat pH dimasukkan kedalam beaker glass yang berisi larutan NaOH 0,001 N
dan diukur nilai pH larutannya
8. Alat pH dibilas dengan aquadest dan dikeringkan dengan tissue
9. Alat pH meter siap digunakan untu mengukur larutan yang lain dengan
mengulangi langkah 4,5,6,7, dan 8
25
BAB III
GAMBAR RANGKAIAN
26
Gambar 3.1.13 Botol Semprot
3.2 Gambar Rangkaian
.
Gambar 3.2.1 Gambar 3.2.2
27
Gambar 3.2.7 Gambar 3.2.8
Gambar 3.2.13
d. Pembuatan Larutan HCL 0.001 M
28
Gambar 3.2.14 Gambar 3.2.15
Gambar 3.2.18
e. Pengukuran pH
30
Gambar 3.2.40
32
BAB IV
DATA PENGAMATAN
4.1 Data Pengamatan
4.1.1 Tabel Data Pengamatan
Senyawa Konsentrasi Unit Volume Unit Hitung Unit
NaOH 0,01 N 300 mL 0,1683 grm
0,001 N 200 mL 20 mL
KOH 0,01 M 300 mL 0,168 grm
0,001 M 300 mL 30 mL
HCL 0,01 M 300 mL 0,25 mL
0,001 M 300 mL 30 mL
H2SO4 0,02 N 300 mL 0,16 mL
0,004 N 300 mL 60 mL
Na2EDTA 0,01 M 300 mL 0,43 grm
0,002 M 300 mL 60 mL
Na2C2O4 0,025 N 300 mL 0,5025 grm
0,001 N 300 mL 12 mL
33
BAB V
PENGOLAHAN DATA
5.1 Pembuatan Larutan
5.1.1 Perhitungan Pembuatan Larutan Asam
I.a.Pembuatan Laarutan HCl 0,01 M
Dik: %HCl : 37%
M HCl: 0,01M
BJ HCL:1,19 gr/L
Mr : 36,5 gr/Ek
Dit: V(volume HCl 37% yang akan dipipet)...?
Jawab=> % x BJ x 10 0,37 x 1,19 gr/L x 1000
M= ---------------------- = -----------------------------------
Mr 36,5 gr/mol
= 12,06 mol/L
= 12,06 M
Maka => M1.V1 = M2.V2
=> 0,01 M . 300 ml = 12,06 M . V2
=> V2 = 0,248 ml =0,25 ml
Jd volume HCl (p) 37% yang dipipet adalah sebanyak 0,25 ml
b.Pembuatan larutan HCl 0,001 M
=> M1.V1 = M2.V2
=> 0,001 M . 300 ml = 0,01 M . V2
=> V2 = 30 ml
Jd volume HCl 0,01 M yang dipipet adalah sebanyak 30 ml
II.a.Pembuatan larutan H2SO4 0,02 N
Dik: %H2SO4(p) :97%
N H2SO4 :0,02 N
BJ H2SO4 :1,84 gr/L
BE H2SO4 :49 gr/Ek
34
Dit:V(volume H2SO4 yang akan dipipet)....?
35
=> V2 = 20 ml
Jd volume larutan NaOH 0,01 N yang akan dipipet adalah sebanyak 20 ml
2.a.pembuatan larutan KOH 0,01 M
Dik : M KOH : 0,01 Ek/L
BE KOH : 56 gr/Ek
V KOH : 300 ml =0,3 L
Dit : gr KOH ...?
Jawab => gr = N.BE.V
= 0,01 Ek/L . 56 gr/Ek .0,3 L
= 0,168 gr
Jd hablur KOH yang ditimbang adalah 0,168 gr
b.Pembuatan larutan KOH 0,001 M dari larutan KOH 0,01 M
=> M1.V1 =M2.V2
=> 0,001 M . 300 ml = 0,01 M . V2
=> V2 = 30 ml
Jd volume KOH 0,01 M yang dipipet sebanyak 30 ml
36
=> V2 = 60 ml
Jd volume Na2EDTA 0,01 M yang dipipet adalah 60 ml
37
=3
2.a. pH larutan H2SO4 0,02 N
[H+] = a x Ma = 2 x 0,02 = 0,04
pH = - log 4 x 10-2
= 2 – log 4
= 2 – 0,6 = 1,4
b. pH larutan H2SO4 0,004 N
[H+] = a x Ma = 2 x 0,004 = 0,008
pH = - log 8 x 10-3
= 3 – log 8
= 3 – 0,9 = 2,1
5.2.2 Perhitungan pH larutan Basa
1.a. pH larutan NaOH 0,01 N
[OH-] = b x Mb = 1 x 10-2 = 10-2
pOH = - log [OH-]
= - log 10-2
=2
maka pH = 14 – pOH = 14 – 2 = 12
b. pH larutan NaOH 0,001 N
[OH-] = b x Mb = 1 x 10-3 =10-3
pOH = - log [OH-]
= - log 10-3
=3
maka pH = 14 – 3 = 11
2.a.pH larutan KOH 0,01 M
[OH-] = b x Mb = 1 x 10-2 = 10-2
pOH = - log 10-2
=2
maka pH = 14 – 2 = 12
b. pH larutan KOH 0,001 M
38
[OH-] = b x Mb = 1 x 10-3 =10-3
pOH = - log 10-3
=3
Maka pH = 14 – 3 = 11
H
H
105
11
H1x10
H+ = 10-5,5
PH = -log H+
= - log 10-5,5
= 5,5
H
39
14
H 10
.0,002.
105
12
H2x10
H+ = 1,4 x 10-6
PH = -log H+
= 5,8
b. larutan
Na2C2O4 0,001
OH- =
OH- =
105
-
OH3x10
= 11
OH-= 5,4 x
10-6 POH =
- log OH-
= 5,2
40
PH = 14 – OH
= 14 – 5,2
= 8,8
b. larutan
Na2C2O4 0,001
OH- =
OH- =
105
-
OH3x10
= 11
OH-= 5,4 x
10-6 POH =
- log OH-
-
OH2x10
= 12
OH-= 1 x
10-6 POH =
- log OH-
= - log 1 x 10-6
=6
PH = 14 – OH
= 14 – 6
41
=8
43
Dik: pH (teori) : 12
pH(praktek) : 12,1
Dit: % error....?
Jawab=> pH(teori) – pH(praktek)
% Error = ------------------------------- x 100%
pH(teori)
12,1 – 12
= --------------- x 100 %
12
= 0,83 %
b. .% Error larutan KOH 0,001 M
Dik: pH (teori) : 11
pH(praktek) : 10,9
Dit: % error....?
Jawab=> pH(teori) – pH(praktek)
% Error = ------------------------------- x 100%
pH(teori)
10,9 – 11
= --------------- x 100 %
11
= 0,9 %
𝑝𝐻𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝐻𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
5,5−5,2
= -------------- x 100 %
5,5
44
= 5,4 %
𝑝𝐻𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝐻𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
𝑝𝐻𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
5,8−5,9
= 5,8
x 100 %
= 1,7 %
𝑝𝐻𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
8,8−9,1
= ------------------------------- x 100 %
8,8
= 3,4 %
𝑝𝐻𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
8−9
= ---------------------------- x 100 %
45
= 12,5 %
46
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telas dilaksanakn ,dapat diambil
beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1.Prinsip kerja dari pH Meter adalah terletak pada sensor probe berupa elektrode
kaca (glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam
larutan , yang dimana voltmeter yang dialiri selektifitas tegangan yang mengalir
pada pH elektroda yang proporsional ke logarithm dari aktivitas H+ yang akan
diskalakan sehingga yang terlihat hanya pengukuran hasil pH .
2.Dari larutan-larutan yang digunakan untuk diukur pH nya dan didapat
pembagian antara asama dan basa melalui pH yang di dapat yaitu: Larutan
H2SO4 0,004 N dan 0,02 N merupakan larutan asam karena memiliki pH
dibawah 7,0. Larutan NaOH 0,01 N dan 0,001N merupakan larutan basa karena
memiliki ph diatas 7,0.
3. Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai pH secara
teoritis dan nilai pH secara praktek tidak memiliki pebedaan yang jauh. Hal ini
kemungkinan dapat disebabkan oleh kemurnian larutan induk yang digunakan,
pembuatan larutan yang tepat sehingga dapat menghasilkan konsentrasi yang
lebih mendekati konsentrasi antara teoritis dan praktek dan kalibrasi alat pH
Meter yang tepat .
4.Faktor-faktor yang mempengaruhi pH larutan setelah melakukan praktikum
yaitu Suhu larutan,Konsentrasi larutan dan pengenceran yang dilakukan
6.2 Saran
Pada saat pengkalibrasian pH Meter harus dilakukan dengan baik dan teliti
agar nilai dari pH antara Teori dan Praktek di dapat dengan hasil yang tepat
47
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
48
LAMPIRAN
49
50
51