Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI (PTKI) MEDAN

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


PENUNTUN PRAKTIKUM – KIMIA FISIKA II - REGULER
No.Revisi Tanggal Efektif :
00 05 juni 2017

I. ADSORPSI PADA LARUTAN


A. Tujuan
Mempelajari secara kuantitatif sifat-sifat adsorpsi suatu bahan adsorbent.

B. Teori
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan suatu fase tertentu (gas, cair) di permukaan oleh
suatu adsorbent (zat pengadsorpsi) atau daya serap dari zat penyerap yang terjadi
pada permukaan. Zat padat terdiri dari atom-atom atau molekul-molekul yang saling
tarik menarik dengan gaya tarik Vander Walls. Kalau ditinjau moekul-molekul di
dalam zat padat, oleh karena banyaknya molekul-molekul atau atom-atom yang
mengelilingi tiap-tiap arah sama, gaya tarik menarik antara satu molekul dengan
molekul lain di sekelilingnya adalah seimbang. Sebab gaya tarik menarik yang satu
akan dinetralkan oleh yang lain, yang letaknya simetris atau dengan kata lain resotate
gaya – 0. Lain halnya dengan molekul-molekul yang letaknya di permukaan gaya-
gaya tersebut letaknya tidak seimbang oleh karena pada salah satu arah sekeliling
molekul tersebut akan mempunyai sifat menarik molekul-molekul gas –gas solute ke
permukaannya. Fenomena ini yang disebut adsorpsi. Adsorpsi ini dipengaruhi oleh :
1. Macam adsorbent
2. Macam zat yang diadsorpsi
3. Konsentrasi masing- masin zat
4. Luas permukaan
5. Temperatur
6. Tekanan
Untuk adsorbent yang luas permukaannya dan berat tertentu jumlah zat di
adsorbent tergantung pada konsentrasi solute di sekitar adsorpbent. Semakin tinggi
konsentrasinya semakin besar pula zat yang dapat diadsorbent. Proses adsorpsi berada
pada keadaan setimbang apabila pada salah satu zat ditambah atau dikurangi maka
akan terjadi keadaan setimbang yang baru. Untuk menerangkan fenomena adsorpsi

1
POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI (PTKI) MEDAN
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
PENUNTUN PRAKTIKUM – KIMIA FISIKA II - REGULER
No.Revisi Tanggal Efektif :
00 05 juni 2017

secara kuantitatif dari Gibbs dan van hoof dimana dalam teori ini dapat digolongkan
atas 3 bagian :
1. Monomolekuler teori
2. Polymolekuler teori
3. Capilari teori

a. Persamaan empiris dari isotherm adsorpsi freundlich

= k Cn

Log = n log C + log k

Dimana:
X = berat zat (solute) yang teradsorpsi (gram)
m = berat adsorbent (gram)
C = konsentrasi larutan setelah diadsorpsi (setelah setimbang)
k = konstanta tergantung pada suhu dan sifat-sifat adsorbent
n = konstanta lain

b. Persamaan teoritis dari isotherm adsorpsi langmuir

= - = C+

α dan β = konstanta
disamping dua persamaan di atas masih ada persamaan-persamaan lain yang
berdasarkan polymolekul teori yaitu persamaan Harkins Yura dan persamaan
Brunauer, Emmet dan Teller (B.E.T).
Adsorpsi larutan oleh zat padat ada 3 kemungkinan :
1. Positif Adsorpsi : apabila solute relative lebih besar teradsorpsi daripada
adsorbent.
Contoh : zat warna oleh aluminium atau chromium

2
POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI (PTKI) MEDAN
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
PENUNTUN PRAKTIKUM – KIMIA FISIKA II - REGULER
No.Revisi Tanggal Efektif :
00 05 juni 2017

2. Negatif adsopsi : apabila solven relative lebih besar teradsorpsi daripada


solute dalam larutan.
Contoh : alkaloid dan carcoal
3. Berdasarkan kondisi temperatur, adsorpsi dapat dibagi 2 bagian yaitu:
a. Physical adsorpsi :apabila adsorpsi berjalan dalam temperature rendah dan
reaksi dari adsorpsi revesible.
b. Chemical adsorpsi : dimana adsorpsi berjalan pada temperature tinggi
karena adsorpsi disertai reaksi kimia yang inrevesible.

C. Alat dan Bahan :


1. Beaker Glass 6. Pipet Volum
2. Norit 7. Indikator PP
3. Buret 8. Pipet Tetes
4. Statif dan Klep 9. CH3COOH
5. Erlenmeyer 10. NaOH
11. Aquadest

D. Prosedur :
a. Standarisasi larutan CH3COOH
1. Larutan NaOH 0,5 N dimasukkan ke dalam buret hingga tanda batas.
2. Larutan CH3COOH 0,2 N di pipet sebanyak 10 ml ke dalam erlenmeyer
dan ditambahkan 2 tetes indikator PP kedalam larutan tersebut.
3. Larutan dititrasi sampai mencapai warna TAT.
4. Standarisasi di ulangi dengan konsentrasi CH3COOH 0,4 N, 0,6 N, 0,8 N,
dan 1,0 N.
b. Proses Adsorpsi
1. Hablur norit ditimbang sebanyak 5 kali masing-masing sebanyak 1 gram
kedalam wadah yang diberi label.
2. Larutan CH3COOH 0,2 N, 0,4 N, 0,6 N, 0,8 N, dan 1,0 N dimasukkan
kedalam masing-masing wadah berisi norit.

3
POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI (PTKI) MEDAN
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
PENUNTUN PRAKTIKUM – KIMIA FISIKA II - REGULER
No.Revisi Tanggal Efektif :
00 05 juni 2017

3. Larutan didiamkan selama satu hari(24 jam) tanpa diaduk.


4. Setelah 24jam larutan dari setiap wadah disaring menggunakan kertas
saring, bagian yang yang diambil adalah filtratnya. Filtrat masing-masing
wadah dipipet 10ml ke erlenmeyer yang telah diberi label.
5. Larutan NaOH 0,5N dimasukkan kedalam buret.
6. Filtrat 0,2N ditambahkan dengan indikator PP sebanyak 2 tetes dan
dititrasi dengan NaOH sampai tercapai warna TAT.
7. Percobaan diulangi dengan konsentraswi filtrat yang berbeda.

E. Perhitungan :
Gram setara CH3COOH yang diadsorbent = gram setara NaOH sebelum
pemberian norit.
1. Menghitung konsentrasi asam asetat sebelum dan sesudah adsorpsi
V1.N1 = V2.N2
N = C = konsentrasi
2. Menghitung konsentrasi zat yang terserap ( C terserap)
C terserap = C sebelum adsorpsi – C sesudah adsorpsi
3. Menghitung gram zat yang terserap
Gram = X = C(terserap) . BE . V(liter)
Mis: X = 0,0559N x 60 grek/mol x 0,005liter
X = 0,01677 gram.
4. Menghitung harga n dan k dengan rumus :

Log = n log C + log k

Ket : x = berat zat (solute) yang teradsorpsi (gram)


M = berat norit ( gram)
C = konsentrasi sesudah adsorpsi
n = Slope

4
POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI (PTKI) MEDAN
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
PENUNTUN PRAKTIKUM – KIMIA FISIKA II - REGULER
No.Revisi Tanggal Efektif :
00 05 juni 2017

5. Buatlah grafik Log C(X) vs log (y)sesudah adsorpsi.

Kemudian hitung slope (n) dan intersep (k) dari grafik

n = Slope = =

Log k = (-Q)
k = anti log (-Q)
k = …….

Contoh perhitungan :

Log = n log C1 + log k …….(1)

Log = n log C2 + log k …….(2) -

-0,86052 = -0,6384 n + log k


-0,6734 = -0,4512 n + log k
n = 0,9995
Untuk mencari nilai k substitusi ke persamaan (1).

5
POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI (PTKI) MEDAN
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
PENUNTUN PRAKTIKUM – KIMIA FISIKA II - REGULER
No.Revisi Tanggal Efektif :
00 05 juni 2017

LEMBAR DATA PRAKTIKUM (FM-KF-02-04)

JUDUL PRAKTIKUM :
GROUP/KELOMPOK :
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM :
NAMA/NIM :

Medan, …………………2019

ASISTEN

(……………………………..)

Anda mungkin juga menyukai