FARMASI FISIKA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS FORT DE KOCK
HALAMAN
TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI FISIKA 1
Objek I Tingkat Reaksi 3
Objek II Stabilitas 6
Objek III Tegangan Permukaan 9
Objek IV Viskositas 13
Objek V Sistem Dispersi dan Koloid 16
Objek VI Larutan 23
Objek VII Difusi dan Disolusi 28
Objek VIII Mikromeritik 33
Laksanakan dengan tertib dan seksama semua petunjuk yang telah diberikan oleh
pembimbing, serta patuhilah semua tata tertib laboratorium sebagai berikut:
1. Setiap praktikan wajib memiliki buku petunjuk (modul) praktikum.
2. Letakkan tas dan benda-benda lain milik saudara yang tidak diperlukan pada
tempat yang telah disediakan. Jangan sekali-kali meletakkan barang-barang
lain diatas meja praktikum
3. Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
4. Diwajibkan memakai jaslab, sarung tangan, kaca mata pengaman, masker dan
sepatu (sandal tidak diperbolehkan).
5. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini
untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
6. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
Sebelum mulai bekerja dipelajari betul apa yang akan dilakukan. Buatlah
skema kerja yang baik sehingga saudara dapat bekerja dengan tepat, cepat
dan teliti
7. Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai
bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
8. Jangan mengarahkan tabung reaksi pada diri ataupun orang lain sewaktu
melakukan percobaan.
9. Bertanyalah jika Anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan
percobaan.
10. Usahakan peralatan dan bahan kimia yang sudah dipakai dalam kondisi
tertutup, tersusun rapi dan ditempatkan ditempat asalnya.
11. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
12. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam
kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
13. Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke
petugas laboratorium.
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu menentukan tingkat reaksi penguraian zat.
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas suatu zat.
2. Menentukan energi aktivasi dari penguraian suatu zat.
3. Menentukan waktu paruh suatu zat.
4. Menggunakan data kinetika kimia untuk memperkirakan stabilitas suatu
zat.
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu mengenal konsep dan pengukuran tegangan permukaan
(air, paraffin cair, Na Lauryl Sulfat 0,1%; Na Lauryl Sulfat 0,05%; Na Lauryl
Sulfat 0,01%) dengan metode kenaikan kapiler.
Tegangan muka = ½ r . h . d . g
Keterangan :
r = jari-jari kapiler
h = tinggi kenaikan
d = kerapatan cairan
g = gaya gravitasi
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiwa mampu menjelaskan prinsip dasar viskositas.
2. Mahasiswa mampu menggunakan alat untuk penentuan viskositas.
3. Mahasiswa mampu menentukan viskositas beberapa cairan.
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiwa memahami gambaran mengenai sifat-sifat larutan kolloidal dan
mengenal penggolongan larutan kolloidal
2. Mahasiswa dapat mengenal macam-macam dispersi kolloidal dengan baik
dan benar.
Bahan:
- Mucilago Gum Arabici 35%
- Larutan Natrium Lauril Sulfat 0,1%
- Larutan Gelatin 5% dan 10%
- Larutan FeCl3 0,25 gram dan 0,5 gram
- Larutan NaCl 20%
- Alkohol
- Air Es
Diaduk hingga homogen, larutan yang terbentuk dimasukan dalam labu takar 100mL
Diukur aquadest setengah volume total, dimasukan dalam beaker glass aduk homogen
Diaduk hingga homogen, larutan yang terbentuk dimasukan dalam labu takar 100mL
Diaduk hingga homogen, larutan yang terbentuk dimasukan dalam labu takar 100mL
Diaduk hingga homogen, larutan yang terbentuk dimasukan dalam labu takar 100mL
B. Viskositas koloid
1. Pengecekan viskositas larutan FeCl3 0,25% & 0,5%
Dilakukan titrasi dengan larutan NaCl20%, catat perubahan tiap 2 mL pada form
2. Dicatat
Titrasipada penambahan
larutan berapa
Na lauril mL0,1%
sulfat terjadi endapan
dengan NaCl 20%
Dilakukan titrasi dengan larutan NaCl 20%, catat perubahan tiap 2 mL pada form
Dilakukan titrasi dengan larutan NaCl 20%, catat perubahan tiap 2 mL pada form
Dilakukan titrasi dengan larutan NaCl 20%, catat perubahan tiap 2 mL pada form
Dilakukan titrasi dengan larutan NaCl 20%, catat perubahan tiap 2 mL pada form
Dilakukan titrasi dengan larutan NaCl 20%, catat perubahan tiap 2 mL pada form
Dilakukan titrasi dengan larutan NaCl 20%, catat perubahan tiap 2 mL pada form
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh pelarut campuran terhadap
kelarutan zat.
Bahan:
- Air
- Alkohol
- Propilen glikol
1.
2.
3.
4.
5.
7.
8.
1 2 3 4
5 6 7 8
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa menjelaskan difusi zat cair dan zat padat.
2. Mahasiswa mampu menentukan kecepatan disolusi suatu zat.
3. Mahasiswa mampu menggunakan alat penentuan kecepatan disolusi.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan disolusi suatu zat.
Disolusi obat adalah suatu proses pelarutan senyawa aktif dari bentuk
sediaan padat ke dalam media pelarut. Kecepatan disolusi adalah suatu ukuran
yang menyatakan banyaknya suatu zat terlarut dalam pelarut tertentu setiap
satuan waktu. Persamaan kecepatan menurut Noyes dan Whitney sebagai berikut
(Ansel, 1993) :
A B C D E
B. Disolusi
1. Pengaruh suhu terhadap kecepatan disolusi zat
Isilah bejana dengan 900 ml
Pasang thermostat pada suhu 300C
Jika suhu air di dalam bejana sudah mencapai suhu 30 0C,
masukkan 2 g asam salisilat dan hidupkan motor penggerak
pada kecepatan 50 rpm
Ambil sebanyak 20 ml air dari bejana setiap selang waktu 1, 5,
10, 15, 20, 25 dan 30 menit setelah pengadukan. Setiap selesai
pengambilan sampel, segera digantikan dengan 20 ml air.
Tentukan kadar paracetamol terlarut dari setiap sampel dengan
cara titrasi asam-basa menggunakan NaOH 0,05 N dan
indocator fenolftalein. Lakukan koreksi perhitungan kadar yang
diperoleh setiap waktu terhadap pengenceran yang dilakukan
karena penggantian larutan dengan air suling
Lakukan percobaan yang sama untuk suhu 400C dan suhu 500 C
Tabelkan hasil yang diperoleh
Buat kurva antara konsentrasi paracetamol yang diperoleh
dengan waktu untuk setiap satuan waktu (dalam satu grafik)
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu menentukan ukuran partikel ZnO dan talkum dengan
menggunakan metode ayakan.
Bahan:
- ZnO
- Kertas timbang
- Tisu