Anda di halaman 1dari 45

 Vitamin adalah sekelompok senyawa organik

berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi


vital dalam metabolisme suatu organisme,
yang tidakdapat dihasilkan oleh tubuh.
 Asal kata VITAMIN :
Vita : Hidup
Amine : gugus organik yang memiliki
atom nitrogen (N)
pada awalnya vitamin dianggap demikian,
namun diketahui tidak semua vitamin
memiliki atom N.
 Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi
kimia yang dikatalisasi oleh enzim

 Pada dasarnya,senyawa vitamin ini digunakan


tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang
secara normal.

 Rumus Kimia Vitamin


- Semua vitamin mengandung C, H, N dan O2.
- Vitamin B, kecuali inositol mengandung N3.
- Vitamin B, mengandung satu atau lebih unsur
mineral dalam struktur molekulnya.

 Kelarutan Vitamin
Sebagian besar material organik larut dalam air
atau lemak dan pelarut lemak, tapi tidak dapat
larut pada keduanya
 Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu :
- Vitamin yang larut dalam air ( Vit. B & C)
- Vitamin yang larut dalam lemak
(vit. A, D, E, K).
Vitamin Nama kimia Rumus kimia
Retinol C20H30O
Retinal C20H28O
Vitamin A beta-Carotene C40H56
Vitamin B1 Thiamine C12H17ClN4OS
Vitamin B2 Riboflavin C17H20N4O6
Niacin C6H5NO2
Vitamin B3 Niacinamide C6H6N2O
Vitamin B5 Pantothenic Acid C9H17NO5
Pyridoxine C8H11NO3
Pyridoxamine C8H12N2O2
Vitamin B6 Pyridoxal C8H9NO3
Vitamin B7 Biotin C10H16N2O3S
Vitamin B9 Folic Acid C19H19N7O6
Cyanocobalamin C63H88CoN14O14P
Hydroxycobalamin C64H93CoN13O17P
Vitamin B12 Methylcobalamin C63H91CoN13O14P
Vitamin C Ascorbic Acid C6H8O6
Vitamin D Cholecalciferol C27H44O
Alpha-Tocopherol C29H50O2
Vitamin E Gamma-Tocopherol C28H48O2
Vitamin K Phylloquinone C31H46O2
1.VITAMIN A
 Struktur Kimia :

 Vitamin A merupakan zat penting untuk men


sintesis pigmen sel-sel retina yang fotosintesis
 Vitamin A merupakan zat gizi yang penting
(esensial) bagi manusia, karena gizi ini tidak
dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus
dipenuhi dari luar tubuh.
 Tubuh dapat memperoleh vitamin A melalui
bahan makanan seperti bayam, daun singkong,
papaya matang, hati, kuning telur, dan juga ASI.
Kemudian juga dapat diperoleh melalui kapsul
vitamin A dosis tinggi.
Identifikasi Umum
- Nama Kimia : all-trans-retinol; (all-E )-3,7-
dimethyl-9-(2,6,6 trimethyl-1-
cyclohexen-1-yl)-2,4,6,8- nonate
traen-1-ol;
- Sinonim : retinol, ritinens, axerohtol.
- Rumus Molekul : C20H30O
- Berat Molekul : 286,45
- Pemerian : Cairan kuning menyerupai minyak.
Kristal tersolvatasi dari pelarut polar
seperti metanol dan metal format.
Praktis tidak larut air atau gliserol.
Larut dalam pelarut alkohol abso
lute, metanoldan kloroform, eter,
lemak, dan minyak menampakkan
fluresensi diradiasi dengan sinar UV.
- Titik didih : 62-64oC
Identifikasi Kimia

a) Zat + AgNO3  menjadi merah rosa


b) Larutan zat dalam air : jingga
c) Reaksi Carr dan Price:
Zat dalam larutan CHCl3+ 10 ml SbCl3
 warna biru (tidak stabil) yang akan
berubah menjadi ungu cokelat (sesudah
beberapa menit).
d) Flurosensi akan terlihat warna hijau kuning
pupus
2. VITAMIN B
 Struktur kimia :
Vit. B2 Vit. B5

Vit. B6 Vit. B12

 Vitamin B terdiri dari 8 macam, yaitu B1 (tiamin),


B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat),
B6 (piridoxal), B7 (Biotin), B9 (Folic Acid) dan B12
(kobalamin)
a.VITAMIN B1
 Struktur Kimia :

 Thiamin bersifat larut dalam air, tetapi tidak


larut dalam pelarut lemak.Dalam larutan
netral atau alkalis, thiamin mudah rusak,
sedangkan dalam keadaan asam tahan
panas.Thiamin stabil pada pemanasan kering,
tetapi mudah terurai oleh zat-zat
pengoksidasi dan terhadap radiasi sinar
ultraviolet.
Identifikasi Umum
- Nama Kimia : 3-[(4-Amino–2–methyl–5–
pyrimidinyl)methyl]-5-(2–
hydroxyethyl)-4–methyl
thiazolium chloride
- Rumus Molekul : C12H17ClN4OS
- Berat Molekul : 300,8
- Pemerian : Serbuk kristal putih, tidak
berbau, rasapahit.
- Kelarutan : larut dalam air, gliserol, dan
methanol,praktis tidak larut
dalam eter, benzene, dan
kloroform.
- Titik Lebur : 248oC
Identifikasi Kimia
 Menurut Farmakope Indonesia IV:
1) Spektrum serapan IR
Zat dikeringkan pada suhu 105oC selama
2jam , dispersikan dalam kalium bromide.
Hasil spektroskopi menunjukan maksimum
hanya pada panjang gelombang yang sama
seperti Thiamin HCl. Jika terdapat perbeda
an, larutkan masing-masing zat uji dan
baku pembanding dalam air, uapkan sam
pai kering, dan ulangi penetapan dengan
menggunakan sisa.
2) Larutan (1 dalam 50) menunjukan reaksi
klorida seperti yang tertera pada uji
identifikasi umum (FI IV)
a) Tambahkan AgNO3(p) ke dalam larutan,
terbentuk endapan putih yang tidak larut
dalam asam nitrat pekat, tapi larut dalam
amonium hidroksida 6 N berlebih
b) Campur senyawa kering dengan mangan
dioksida pekat berbobot sama, basahi
dengan H2SO4(p), panaskan perlahan akan
terbentuk klor yang menghasilkan warna
biru pada kertas kanji iodida basah
Identifikasi Kimia
1) Pirolisa : bau dedak
2) Sulfur : dilakukan destruksi Lassaigne
terlebih dahulu, karena unsur S
masih terdapat dalam inti aromatis.

Reaksi Warna
- 1 ml larutan zat + 1 ml Pb asetat + 1 ml
NaOH  kuning
- Panaskan di penangas air  cokelat, lalu
dinginkan  endapan cokelat-hitam
- Reaksi Beilstein : bersihkan kawat Cu, pipih
kan, lalu masukan ke dalam zat, terus pijar
pada nyala api  hijau
- Fluorosensi (Reaksi Thiokrom)
Zat + 100 cc air + 5 cc K4Fe(CN)6 1% + 100
cc NaOH 10%  merah
+ isobutyl alcohol  fluoresensi biru-ungu
+ asam  fluoresensi akan hilang
+ basa  fluoresensi lagi.
- Calomel reduksi
Zat + calomel, ditiupkan uap air  abu-abu
- Zat + NaOH : kuning + KMnO4  hijau
- Reaksi Nessler : kuning hitam
- Zat + NaOH + K3Fe(CN)6 + amil alkohol
jika dikocok, berfluoresensi biru ungu pada
lapisan amil alkohol
b. VITAMIN B2
 Struktur Kimia :
Identifikasi Umum
 Rumus molekul : C17H20N4O6
 Berat Molekul : 376,36
 Pemerian : Serbuk jingga tua bergum
pal, bau lemah, rasa agak
pahit.
 Kelarutan : Sangat sukar larut air,
sangat mudah larut basa,
tidak larut dalam gliserol,
sukar larut dalam CHCl3
 Titik leleh : 290oC
 pH : 4-5
Identifikasi Kimia
 1) Reaksi warna
- Zat + H2SO4(p) : merah jingga
- Zat + HNO3(p) : hijau kuning
- Zat + HCl(p) : hijau kuning
- Zat + CH3COOH(p) : kuning keruh
- Zat + Frohde : merah
- Zat + Salkowski : merah (+)
- Zat + Marquis : jingga
- Zat + KMnO4 : merah keunguan
- Zat + Nessler : endapan
- Zat + Diazo : merah
- Zat + Uji anion (NO3)- : coklat
- Zat + AgNO3 : jingga kemerahan,
jika dilakukan di plat tetes
- Fehling : endapan merah

 2) Fluorosensi
Zat + air  fluoresensi hijau
bila ditambahkan asam atau basa, maka
fluoresensi hilang
c. VITAMIN B3
Identifikasi umum
- Nama Kimia : Piridina-3-karboks
amida
- Sinonim : Niasinamid, Nikotilamid,
Asam Nikotinik Amida
- Rumus Molekul : C6H6N2O
- Berat moleku : 122,13
- Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak
berbau atau hampir tidak
berbau, rasa pahit.
- Kelarutan : Larut dalam air (1:1),
etanol (1:5), sedikit larut
dalam kloroform dan eter
- Titik lebur : 128o – 131oC
Identifikasi Kimia
- Pirolisa : bau piridin
- Zat + NaOH 2N  bebaskan NH3 (lakmus
merah jadi biru).
- Zat + Diazo A+B (4:1) + NaOH  coklat
merah
- Zat + pDAB-HCl  Hijau
- Zat + Roux  Merah spesifik
d. VITAMIN B5
 Struktur Kimia :

 Fungsi : berperan dalam metabolism


kelompok asil saat berperan
sebagai gugus fungsional
pantetin dari koenzim A
(KoA) yang berperan dalam
reaksi siklus asam sitrat,
oksidasi asam lemak, aseti
lasi dan sintetis kolesterol.
 Identifikasi Umum

- Berat Molekul : 476,54


- Rumus molekul : C18H32CaN2O10
- Pemerian : Serbuk putih, tidak
berbau, rasa pahit,
agak higroskopik.
- Kelarutan : Mudah larut dalam
air; larut dalam
gliserol; praktis
tidak larut dalam
etanol (95%), kloro
form dan eter.
Identifikasi Kimia

- 50 mg zat dalam 5 ml NaOH 1 N dipanaskan


selama 1 menit, dinginkan. Tambahkan 5 ml
HCl 1N dan 2 tetes larutan FeCl3
 kuning terang
- Reaksi Cuprifil
Larutan zat dibasakan dengan NaOH + 1 tetes
CuSO4  kompleks Cu biru jernih.
- Pemijaran  bau kacang, ketika dipjar akan
terbentuk gelembung-gelembung.
- Identifikasi kalsium
Zat ditambahkan asam oksalat  kristal asam
oksalat, jika dilihat di bawah mikroskop berupa
kristal putih amplop.
e. VITAMIN B6
 Struktur Kimia :

 Fungsi : Berperan dalam metabolisme


asam amino dan glikogen dan
dalam kerja hormon steroid.
 Identifikasi Umum

- Berat Molekul : 205,64


- Rumus molekul : C8H11NO3, HCl
- Pemerian : Hablur putih atau tidak
berwarna, atau serbuk
hablur putih ; tidak ber
bau; rasa asin
- Kelarutan : Mudah larut dalam air;
sukar larut dalam etanol
(95%), praktis tidak larut
dalam eter.
Identifikasi Kimia

- Zat + Diazo A + Diazo B + NaOH  kuning


sampai jingga merah.
- Identifikasi klorida
Reaksi Beilstein: bersihkan kawat Cu, pipihkan.
Masukan ke dalam zat, lalu pijar pada nyala api
 hijau
- Larutan zat + AgNO3  endapan,
bila ditambahkan NH4OH endapan akan larut.
- 2 ml larutan 0,5% b/v + 0,5 ml larutan fosfowol
framat  endapan putih
f. VITAMIN B12
 Struktur Kimia :

 Fungsi : anti anemia pernisiosa.


Identifikasi Umum

- Berat Molekul : 1355,35


- Rumus molekul : C63H88CoN14O14P
- Pemerian : Hablur berwarna pink
- Kelarutan : Agak sukar larut dalam
air dan etanol 95%; prak
tis tidak larut dalam klo
roform, eter dan aseton.
Identifikasi Kimia
- Campur (1mg zat + 10 mg K2SO4 + 2 tetes
H2SO4 encer) dalam cawan porselen.
Panaskan hingga kemerahan, biarkan dingin,
ambil sisa +2 tetes air +10 tetes larutan
jenuh (amonium tiosianat dan 0,5 ml benzil
alkohol), kocok  biru yang larut dalam
lapisan benzil alkohol
- Identifikasi Cobalt
a) Zat+ KNO3 dlm asam  endapan kuning
b) Larutan zat dalam air + asam oksalat,
dipanaskan dengan api kecil hingga mendi
dih, di atas tabung diletakkan kertas benzi
din  kertas menjadi biru,
- (1 mg zat + 50 mg Kalium pirosulfat) dalam
cawan porselen, dinginkan + 3ml air, larut
kan dengan pemanasan.
+1 tetes phenolphthalein + larutan NaOH
(100 mg/ml) tetes demi tetes sampai
tepat berwarna pink
+ 500 mg sodium asetat + 0,5 ml asam
asetat 1 N + 0,5 ml larutan garam nitroso R
(2 mg/ml).
Bila positif, akan terbentuk warna merah atau
jingga merah. Warna merah akan tetap bila
+ 0,5 ml HCl dan dipanaskan selama 1 menit.
3. VITAMIN C

 Asam askorbat (vitamin C) adalah turunan


heksosa dan diklasifikasikan sebagai
karbohidrat yang erat kaitannya dengan
monosakarida
Identifikasi Umum
- Rumus Molekul : C6H8O6
- Pemerian : Serbuk atau hablur;
putih atau agak kuning;
tidak berbau; rasa asam.
- Kelarutan : Mudah larut dalam air;
agak sukar larut dalam
etanol (95%) P; praktis
tidak larut dalam
kloroform P, dalam eter
P dan dalam benzen P.
- Suhu lebur : lebih kurang 190o
Identifikasi Kimia
- Mereduksi kuat larutan Iod 0,1 N
- Menghilangkan warna larutan dikhlorofenol
indofenol

Reaksi warna
- Larutan zat dalam air + NaOH 0,1 N + 1 tts
FeSO4  ungu
- Larutan zat dalam air + CuSO4 + NaOH  biru
ungu
- Larutan zat dalam air + Na nitroptrussida 
+ NaOH  kuning
+ HCl  biru
- Larutan zat dlm air + NaOH + Cu  jingga
- Spot Test
Zat + FeSO4 + NaHCO3  Ungu
lalu + asam  hilang
+ basa  ungu lagi
- Zat + Na2CO3 + 1 tetes Ferrosulfat 
hilang dengan penambahan asam
4. VITAMIN D
 Struktur Kimia :

 Vitamin D memiliki nama IUPAC, yaitu


calciferol.
 Vitamin D memiliki 2 bentuk aktif, yaitu
vitamin D2 (Ergocalciferol) dan vitamin D3
(Cholecalciferol).
Identifikasi umum
- Larutan zat dalam CHCl3 + SbCl3  kuning
jingga
- Larutan zat dalam CHC3 + larutan pyrogallol
dalam alkohol absolut, lalu dipanaskan
diatas penangas air  diuapkan + AlCl3
 violet
- Zat dalam CHCl3 + CH3COOH anhidrat +
H2SO4(p) melalui dinding tabung  ungu
- Reaksi Carr dan Price
Zat dalam CHCl3 + larutan SbCl3  biru
a. VITAMIN D2
Identifikasi Umum
 Sinonim : Viosterol
 Rumus molekul : C28H44O
 Berat Molekul : 396,66
 Titik Leleh : 1150 – 1180 C
 Pemerian : Hablur tidak berwarna
atau serbuk putih, tidak berbau, tidak berasa
 Kelarutan : Larut dalam kloroform
(1:0,7), etanol 95% (1:2), eter (1:2), aseton
(1:10), praktis tidak larut dlm air
 Fungsi : Sumber vitamin D

Identifikasi Kimia
 5 mg zat + 2 ml lar. antimon (III) klorida P, lalu
hangatkan dlm WB  merah
b. VITAMIN D3
Identifikasi Umum
 Rumus molekul : C27H44O
 Berat Molekul : 334,64
 Titik Leleh : 840 – 880 C
 Pemerian : Putih, tidak berbau,
terurai oleh cahaya matahari dan udara
 Kelarutan : Larut dalam kloroform,
etanol 95%, dan minyak lemak, praktis tidak larut
dlm air
 Fungsi : Antirakhitis

Identifikasi Kimia
 0,5 ml larutan zat dalam 5 ml CHCL3 + 0,3 ml As.
Asetat anh. + 0,1 ml H2SO4(p), lalu kocok kuat-
kuat  merah terang  violet  biru à hijau
5. VITAMIN E
Identifikasi Umum
 Sinonim : Tocopherolum,
Viteolin, evipherol.
 Rumus molekul : C29H50O2
 Berat Molekul : 430,69
 Titik Leleh : 2,50 C
 Titik Didih : 200-2200C
 Pemerian : Tidak berbau, tidak
berasa
 Kelarutan : tidak larut dalam air,
larut dalam minyak, lemak, aseton, alkohol,
kloroform, dan eter
 Fungsi : Antioksidan
 Identifikasi Kimia
 1) Reaksi Marquis:
Zat + 3 tetes formaldehid + H2SO4(p)
 cincin warna
 2) Aqua brom: identifikasi ikatan rangkap
Zat + aqua brom  warna aqua brom
hilang
 3) 10 mg zat dalam 10 ml etanol + 2 ml
HNO3 sambil di aduk à dipanaskan pada
suhu 750 selama 15 menit  merah cerah
atau jingga
6. VITAMIN K
Identifikasi Umum
 Sinonim : Menadion, Menadiona, Methyl
naphthochinonum, Menadio
nas, Menadionum, Menaph
thene, Menaphthone, Menadi
oni, Menaph, Vitamin K3.
 Nama Kimia : 2-Methyl-1,4 naphthoqui
none
 Merek dagang : Kappaxin (Sterling Winth
rop); Kayquinone (Abbott);
Thyloquinone (Bristol-Myers
Squibb)
 Rumus Molekul: C11H8O2 =172.2
 Kandungan : Antara 98,5% – 101,0% dari
C11H8O2
 Pemerian : Serbuk hablur, kuning cerah,
bau khas lemah, oleh penga
ruh cahaya warna menjadi
coklat muda
 Titik lebur : 105˚ – 107˚C
 Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air,
agak sukar larut dalam
kloroform P dan dalam etanol
P(95%), larut dalam benzen P
dan dalam minyak nabati.
Identifikasi Kimia
Reaksi Warna
- 50 mg zat + 5 ml air + 75 mg Na bisulfitP
 kocok kuat  larutan tidak berwarna
- Larutan tidak berwarna + air 50 ml (campur)
 larutan
- 2 ml larutan + 2 ml campuran etanol (95%) P
dan ammonia 1:1 (kocok) + 2 tetes etil siano
asetat P  biru tua keunguan,
+ 1 ml NaCl P 30 % b/v  hijau  kuning.

Anda mungkin juga menyukai