Rumus Molekul
: C20H30O
Berat Molekul
: 286,45
Pemerian
: Cairan kuning menyerupai minyak. Kristal tersolvatasi dari pelarut
polar seperti metanol dan metal format. Praktis tidak larut air atau gliserol.Larut dalam pelarut
alkohol absolute, metanol dan kloroform, eter, lemak, dan minyak menampakkan fluresensi jika
diradiasi dengan sinar UV.
Titik didih
: 62-64oC
Serapan maksimum
Toksisitas
b)
c)
Zat dalam larutan CHCl3 + 10 ml SbCl3 menjadi warna biru (tidak stabil) yang akan berubah
menjadi ungu cokelat (sesudah beberapa menit).
d)
2.2 Vitamin B
2.2.1 Vitamin B1
2.2.1.1 Thiamin HCl
2.2.1.1.1 Identifikasi Umum
Nama Kimia
: 3-[(4-Amino2methyl5pyrimidinyl)methyl]-5-(2hydroxyethyl)-4
methylthiazolium chloride
Rumus Molekul
: C12H17ClN4OS
Berat Molekul
: 300,8
Pemerian
Kelarutan
: larut dalam air, gliserol, dan methanol, praktis tidak larut dalam eter,
benzene, dan kloroform.
Titik Lebur
: 248oC
5)
pH
2)
Sulfur
dilakukan destruksi Lassaigne terlebih dahulu, karena unsur S masih terdapat dalam inti
aromatis.
1 ml larutan zat + 1 ml Pb asetat + 1 ml NaOH kuning
Panaskan di penangas air cokelat dinginkan endapan cokelat-hitam
3)
Cl
Reaksi Beilstein: bersihkan kawat Cu, pipihkan. Masukan ke dalam zat pijar pada nyala api
hijau
4)
Fluorosensi
Reaksi Thiokrom
Zat + 100 cc air + 5 cc K4Fe(CN)6 1% + 100 cc NaOH 10% merah + isobutyl alcohol
fluoresensi biru ungu. Dengan penambahan asam, fluoresensi akan hilang, sedangkan dengan
penambahan basa, akan terjadi fluoresensi lagi.
5)
Calomel reduksi.
Reaksi Warna
a)
b)
c)
Zat + NaOH + K3Fe(CN)6 + amil alkohol jika dikocok, berfluoresensi biru ungu pada
lapisan amil alkohol
Rumus Molekul
: C12H17N5O4S
Berat Molekul
: 327,4
Pemerian
Kelarutan
kloroform
: Larut dalam 44 bagian air, sangat mudah larut dalam etanol dan
Reaksi Faraday
100 mg zat dalam tabung reaksi + serbuk CaO panaskan sampai berpijar, dinginkan. Ujung
tabung ditempel lakmus merah yang basah lakmus merah menjadi biru positif ada N
2)
Reaksi Marquis
Reaksi Diazo
Untuk membedakan dengan fenol, gunakan amil alkohol, apabila terdapat alkohol maka
warnanya tetap merah
5)
Reaksi Beckman
Reaksi dengan Pb
2.3 B2 (Riboflavin)
2.3.1 Identifikasi Umum
Rumus molekul
: C17H20N4O6
Berat Molekul
: 376,36
Pemerian
Kelarutan
: Sangat sukar larut air, sangat mudah larut basa, tidak larut dalam
gliserol, sukar larut dalam CHCl3
Titik leleh
: 290oC
pH
: 4-5
Reaksi warna
H2SO4(p)
merah jingga
HNO3(p)
hijau kuning
HCl(p)
hijau kuning
CH3COOH(p)
kuning keruh
2)
Fluorosensi
Frohde merah
4)
5)
6)
Cuprifil (+)
7)
8)
9)
Nessler endapan
Dragendorf
Bouchardat
Mayer
Asam Pikrat
Sublimasi
2.4 Vitamin B3
2.4.1 Identifikasi umum
Nama Kimia
: Piridina-3-karboksamida
Sinonim
Rumus Molekul
: C6H6N2O
Berat molekul
: 122,13
Pemerian
: Serbuk hablur putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan
eter
: Larut dalam air (1:1), etanol (1:5), sedikit larut dalam kloroform dan
Titik lebur
: 128o 131oC
2)
3)
4)
pDAB-HCl Hijau
5)
6)
Berat Molekul
: 476,54
Rumus molekul
: C18H32CaN2O10
Pemerian
Kelarutan
: Mudah larut dalam air; larut dalam gliserol; praktis tidak larut dalam
etanol (95%), kloroform dan eter.
Fungsi
: berperan dalam metabolism kelompok asil saat berperan sebagai gugus
fungsional pantetin dari koenzim A (KoA) yang berperan dalam reaksi siklus asam sitrat,
oksidasi asam lemak, asetilasi dan sintetis kolesterol.
2)
Reaksi Cuprifil
Larutan zat dibasakan dengan NaOH + 1 tetes CuSO4 , akan terjadi kompleks Cu yang biru
jernih.
3)
4)
Identifikasi kalsium
Zat ditambahkan asam oksalat akan menghasilkan kristal asam oksalat yang bila dilihat di bawah
mikroskop berupa kristal putih amplop.
Berat Molekul
: 205,64
Rumus molekul
: C8H11NO3, HCl
Pemerian
berbau; rasa asin
: Hablur putih atau tidak berwarna, atau serbuk hablur putih ; tidak
Kelarutan
larut dalam eter.
: Mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol (95%), praktis tidak
Fungsi
: Berperan dalam metabolisme asam amino dan glikogen dan dalam
kerja hormon steroid.
2.6.2 Identifikasi Kimia
1)
Masukkan 1 ml larutan yang mengandung 100 g sample ke dalam dua tabung reaksi (A
dan B), tambahkan 2 ml larutan natrium asetat 20% b/v. Pada tabung A, tambahkan 1 ml air dan
campurkan. Pada tabung B, tambahkan 1 ml larutan asam borat 4% b/v dan campurkan.
Dinginkan kedua tabung hingga mencapai suhu lebih kurang 20OC. Pada masing-masing tabung
tambahkan dengan cepat 1 ml larutan diklorokinonklorimida 0,5% b/v dalam etanol. Dalam
tabung A terjadi warna biru, yang segera memucat dan setelah beberapa menit berubah menjadi
merah. Dalam tabung B tidak terjadi warna biru[2].
2)
Pada 2 ml larutan 0,5% b/v tambahkan 0,5 ml larutan fosfowolframat dan terbentuk
endapan putih.
3)
Zat + Diazo A + Diazo B + NaOH terbentuk warna kuning yang berubah menjadi warna
jingga merah.
4)
Identifikasi klorida
Reaksi Beilstein: bersihkan kawat Cu, pipihkan. Masukan ke dalam zat pijar pada nyala api
hijau
Larutan zat + AgNO3 akan terbentuk endapan, bila ditambahkan NH4OH endapan akan larut.
5) 2 ml larutan 0,5% b/v + 0,5 ml larutan fosfowolframat endapan putih
6) Reaksi kristal
- Dragendorf
- Fe Kompleks
: 1355,35
Rumus molekul
: C63H88CoN14O14P
Pemerian
Kelarutan
: Agak sukar larut dalam air dan etanol 95%; praktis tidak larut dalam
kloroform, eter dan aseton.
Fungsi
terbentuk warna merah atau jingga merah. Warna merah akan tetap bila ditambahkan 0,5 ml HCl
dan dipanaskan selama 1 menit. [4]
3) Identifikasi Cobalt
a. Sample++ KNO3 dalam asam endapan kuning
b. Larutan zat dalam air + asam oksalat, dipanaskan dengan api kecil hingga mendidih, di atas
tabung diletakkan kertas benzidin kertas menjadi biru, terbentuk senyawa siano
Berat Molekul
: 441,40
Rumus molekul
: C19H19N7O6
Pemerian
Kelarutan
: Sangat sukar larut dalam air; praktis tidak larut dalam etanol 95%,
kloroform, eter, aseton, benzena; mudah larut dalam asam klorida encer panas dan asam sulfat
encer panas, larut dalam asam klorida dan asam sulfat membentuk larutan berwarna kuning
sangat pucat; mudah larut dalam larutan alkali hidroksida encer dan larutan alkali karbonat encer.
Fungsi
2)
Larutan dalam HCl encer panas berwarna kuning. Bila ditambah H2SO4 pekat warna
kuning hilang
3)
4)
5)
6)
Sisa pemijaran
Menurut USP 30
Asam askorbat mengandung NLT 99,0% dan NMT 100,5% dari C6H8O6
2)
3)
Reaksi warna:
Larutan dalam air + NaOH 0,1 N ad as. Lemah + 1 tetes FeSO4 ungu
4)
5)
Larutan + Na nitroptrussida
+ NaOH kuning
+ HCl biru
6)
7)
Spot Test
9)
Menurut FI III
1)
Larutan 2% b/v mereduksi perlahan-lahan kalium tembaga (II) tartrat P dan jika
dipanaskan reduksi berlangsung lebih cepat.
2)
Pada 2 ml larutan 2% b/v tambahkan 4 tetes larutan biru metilen P, hangatkan hingga suhu
o
40 ; terjadi biru tua yang dalam waktu 3 menit berubah menjadi lebih muda atau hilang.
3)
Larutkan 15 mg dalam 15 ml larutan asam trikloroasetat P 5% b/v, tambahkan lebih kurang
200 mg arang jerap P, kocak kuat-kuat 1 menit, saring, jika perlu ulangi penyaringan hingga
filtrat jernih. Pada 5 ml filtrat tambahkan 1 tetes pirol P, goyangkan perlahan-lahan hingga larut,
panaskan di atas tangas air pada suhu 50o C, terjadi warna biru.
Menurut FI IV
1)
Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam KBr P menunjukkan
maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama pada asam askorbat BPFI.
2)
Larutan (1 dalam 50) mereduksi tembaga (II) tartrat alkali LP secara perlahan-lahan pada
suhu kamar tetapi lebih cepat bila dipanaskan.
2.10 Vitamin K
2.10.1 Menadion
2.10.1.1 Identifikasi Umum
Sinonim
: Menadion, Menadiona, Methylnaphthochinonum, Menadionas,
Menadionum, Menaphthene, Menaphthone, Menadioni, Menaph, Vitamin K3.
Nama Kimia
: 2-Methyl-1,4 naphthoquinone
Merek dagang
: Kappaxin (Sterling Winthrop); Kayquinone (Abbott); Thyloquinone
(Bristol-Myers Squibb)
Rumus Molekul
: C11H8O2 =172.2
Kandungan
Pemerian
: Serbuk hablur, kuning cerah, bau khas lemah, oleh pengaruh cahaya
warna menjadi coklat muda
Titik lebur
: 105 107C
Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam kloroform P dan
dalam etanol P(95%), larut dalam benzen P dan dalam minyak nabati.
2.10.1.2 Identifikasi Kimia
1)
Reaksi Warna
Serapan IR
Zat dikeringkan diatas Silika gel P selama 4 jam dan didispersikan dalam K bromida P
absorbsi maksimum sama seperti menadion PK.
Gugus benzen, keton, metil pada spektra IR.
3)
Larutan 0,0005 % b/v dalam etanol (95%) P menunjukkan maksimum dan minimum pada
panjang gelombang yang sama pada menadion PK, daya serap masing-masing dihitung terhadap
zat yang telah dikeringkan, pada maksimum lebih kurang 250 nm tidak berbeda dari 3, 0 %.
4)
Susut pengeringan
Tidak lebih dari 0,3 %, pengeringan vakum diatas fosfopentoksida P selama 4 jam.
5)
Sisa pemijaran
Pemerian
pahit
: Serbuk hablur, putih, tidak berbau atau berbau asam asetat lemah, rasa
Kelarutan
: Agak sukar larut, sukar larut dalam etanol (95%), larut dalam 3,8
bagian etanol (95%) P mendidih.
Serapan Ultraviolet
0,46 sampai 0,52.
: serapan 1 cm larutan 0,002% b/v dalam etanol mutlak P pada 285 nm,
Suhu Lebur
Susut Pengeringan
: tidak lebih dari 0,5%; pengeringan pada suhu 80o hingga bobot tetap
Sisa Pemijaran
2)
Hangatkan 50 mg dengan 5 ml NaOH 0,1 N selama beberapa menit kemudian dinginkan
lalu tambahkan beberapa tetes larutan hidrogenperoksida P. Setelah itu, netralkan dengan HCl P,
saring, cuci sisa dengan air.
1. Larutkan 0,5 mg sisa dalam 5 ml EtOH (95%) P, tambahkan 2 ml amonia P dengan
beberapa tetes larutan etilsianoasetat P warna kuning kecoklatan
2. Warna violet hilang pada penambahan dengan asam atau oleh pengaruh cahaya matahari.
3) Zat + 5ml air + 75 mg NaHSO3 di waterbath kocok, + air ad 50 ml, + 2 ml campuran
etanol 95 % & NH4OH pekat volume (1:1) kocok, + 3 tetes etil siano asetat biru ungu +
NaOH 30 % 1 ml hijau kuning
2.11 Fitonadiol
2.11.1 Identifikasi Umum
Campuran isomer E dan Z, mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 103,0%
C31H46O2. Mengandung isomer Z tidak lebih dari 21,0%.
Pemerian
: Cairan sangat kental; tidak berbau atau praktis tidak berbau; jernih
sampai warna kuning sawo; stabil di udara panas, tetapi terurai oleh cahaya matahari
Berat Jenis
: 0,967
Kelarutan
: Larut dalam etanol mutlak, benzen, dan kloroform; tidak larut dalam
air; dan sukar larut dalam etanol
2.12 Vitamin D
Vitamin D memiliki nama IUPAC, yaitu calciferol. Vitamin D memiliki 2 bentuk aktif, yaitu
vitamin D2 (Ergocalciferol) dan vitamin D3 (Cholecalciferol).
Reaksi identifikasi umum vitamin D antara lain[5]
1)
2)
Larutan zat dalam CHC3 + larutan pyrogallol dalam alkohol absolut dipanaskan diatas
penangas air diuapkan + AlCl3 violet intensif
3)
Zat dalam CHCl3 + CH3COOH anhidrat + H2SO4(p) melalui dinding tabung cincin ungu
4)
Sinonim
: Viosterol
Rumus molekul
: C28H44O
Berat Molekul
: 396,66
Titik Leleh
: 1150 1180 C
Pemerian
: Hablur tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan
: Larut dalam kloroform (1:0,7), etanol 95% (1:2), eter (1:2), aseton
(1:10), praktis tidak larut dlm air
Fungsi
: Sumber vitamin D
: C27H44O
Berat Molekul
: 334,64
Titik Leleh
: 840 880 C
Pemerian
Kelarutan
larut dlm air
: Larut dalam kloroform, etanol 95%, dan minyak lemak, praktis tidak
Fungsi
: Antirakhitis
2.12.2.2 Identifikasi
0,5 ml larutan zat dalam 5 ml CHCL3 + 0,3 ml As. Asetat anh. + 0,1 ml H2SO4(p) kocok kuatkuat warna merah terang violet biru hijau[7]
Rumus molekul
: C29H50O2
Berat Molekul
: 430,69
Titik Leleh
: 2,50 C
Titik Didih
: 200-2200C
Pemerian
Kelarutan
kloroform, dan eter
: tidak larut dalam air, larut dalam minyak, lemak, aseton, alkohol,
Fungsi
: Antioksidan
3)
10 mg zat dalam 10 ml etanol + 2 ml HNO3 sambil di aduk dipanaskan pada suhu 750
selama 15 menit merah cerah atau jingga[8]
: 244,31
Pemerian
Identifikasi
1)
N Filtrat Lassaigne
2) S Reaksi Thiokrom
Zat + 100 cc air + 5 cc K4Fe(CN)6 1% + 100 cc NaOH 10% merah + isobutyl alcohol
fluoresensi biru ungu.
Sumber: http://sayacintafarmasi.wordpress.com/2011/04/03/vitamin/