Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK KIMIA FARMASI ANALISIS (Identifikasi Cyproheptadine Hydrochloride)

DISUSUN OLEH

10060311132

RIAN TRILAKSANA PUTRA

DOSEN : Syarif Hamdani, SSi., MSi.

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2013

Cyproheptadine Hydrochloride memiliki struktur molekul sebagai berikut:

Rumus molekul Berat molekul Nama kimia

: C21 H22Cl N : 323.8591 :Cyproheptadine Hydrochloride atau Cyproheptadini Hydrochloridum

Nama Indonesia Sifat fisika dan kimia Kelarutan

:Siproheptadine Hidroklorida :

: Larut dalam 275 bagian air, dalam 35 bagian etanol (95%) P, dalam 16 bagian kloroform P dan 1,5 bagian methanol P: Praktis tidak larut dalam eter P

Pemerian Titik Nyala

:Serbuk hablur putih atau agak kekuningan, hampir tidak berbau, rasa agak pahit : 194.5C

Titik Didih

: 440.1C at 760 mmHg

Gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa Cyproheptadine Hydrochloride antara lain:

1. Amin Tersier 2. Gugus Benzene 3. Alkena 4. Gugus Halogen

Gugus Benzen Campurkan kedalam tabung reaksi yang kering kira-kira 1ml

HNO3 (pekat), dengan 2 ml H2SO4 (pekat) kemudian tabung reaksi di dinginkan terus dibawah air keran. Tambahkan 1 ml dan kocok dengan kuat kalau perlu selama penambahan di dinginkan dibawah keran selama kira-kira 5 menit .Campuran kemudian dituangkan kedalam gelas piala yang berisi air. Minyak kuning yang kental (nitribenzena) akan mengendap pada dasar gelas piala, baunya yang khas. Bila benzene di tambahkan berlebih sebagian akan terapung di atas air. Kalau panas reaksi terlalu tinggi, sedikit dinitrobenzene akan terbentuk berupa padatan. Tulis persamaan reaksi yang terjadi. Oksidasi menjadi asam benzoate

0,05 g zat + 10 tetes KMnO4 + beberapa tetes NaOH 4N diuapkan sampai kering. sisa + 10 tetes air, uapkan lagi, lalu tambahkan air + 3 tetes H2SO4 4N. Kocok dengan eter, keringkan dengan Na-Sulfat eksicatus, masukkan ke dalam tabung reaksi akan terdapat kristal asam benzoat menempel di tabung (positif gugus fenil)

Reaksi Ekkert

10 mg zat + H2SO4 (p) + 5 tts formalin merah anggur (positif barbital, luminal, veronal). Larutan warna dipanaskan dengan air mendidih jingga kuning dengan florosensi hijau (positif gugus fenil)

Gugus Halogen

Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, Klorin berwarna hijau muda, Bromin berwarna merah tua, Iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap Iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun. Kata Klorin, Iodin, dan Bromin berasal dari bahasa Yunaniyang artinya berturut-turut adalah hijau, violet (ungu), dan bau pesing (amis). Larutan halogen juga berwarna. Larutan Klorin berwarna hijau muda, larutan Bromin berwarna coklat merah, dan larutan Iodin berwarna coklat. Dalam pelarut tak beroksigen, seperti Tetraklorida (CCl4) atau Kloroform, Iodin berwarna ungu

1. Untuk uji halogen pada sampel mula-mula 1 mL sampel ditambahkan dengan asam nitrat (HNO3) encer sampai derajat keasamam mencapai 13 lalu dipanaskan pada pemanasan selama 2 menit, selanjutnya ditambahkan beberapa tetes larutan perak nitrat pada pemanasan sampel mendidih. Dimana pesamaan reaksi yang terjadi adalah : Ag + (aq) + NaX (aq) AgX (s) + Na + (aq)

Dengan mengamati warna endapan dan kelarutannya dalam amonia kita dapat apakah halogen itu klorida, bromida atau iododa.

2. Percobaan Beilsteom Kawat Cu Langkah-langkah :

a. Dibakar Ujungnya b. Ditetesi dengan Larutan DCM c. Dibakar

d. Menghasilkan warna nyala berupa warna hijau.

3. Daya Reduksi Halida Ambil tiga tabung reaksi dan masukkan 10 tetes larutan Fe2(SO4)3 0,1 M ke dalammasing-masing tabung reaksi, kemudian 10 tetes larutan NaCl 0,1 M ke dalam tabung 1. 10 tetes larutan NaBr 0,1 M ke dalam tabung 2. 10 tetes larutan KI 0,1 M ke dalam tabung 3, bandingkan warna. Cermati dan catat mana yang terjadi reduksi ion Fe3+

4. Daya Oksidasi Halogen

Siapkan tiga tabung reaksi bersih dan masukkan ke dalam tabung reaksi berturut-turut 10 tetes larutan Klorin pada tabung pertama, 10 tetes larutan Bromin pada tabung kedua, 10 tetes larutan Iodin pada tabung ketiga, dan amati warna tabung masing-masing larutan.Kemudian tambahkan pada masing-masing tabung reaksi 10 tetes larutan FeSO4 0,1 M.

5. Halogen bereaksi dengan hampir semanya non logam. Jenis senyawa yang terbentuk sebagian besar adalah senyawa kovalen. Beberapa contoh reaksi halogen yang banyak ditemukan senyawanya adalah hydrogen halida atau biasa disebut asam halida jika dilarutkan dalam air dan non logam halida

(reaksi halogen dengan unsur-unsur penting seperti O, P, C, maupun S)

Hydrogen bereaksi dengan halogen membentuk senyawa hydrogen halida yang semuanya adalah gas tidak berwarna. Persamaan reaksi halogen (X) dengan hydrogen adalah sebagai berikut:
H2(g) + X2(g) --> 2HX(g) Reaksi antara hydrogen dan Clor : reaksi berlangsung lambat di tempat gelap. Tetapi, jika di bawah sinar matahari, akan terjadi ledakan. H2 + Cl2 --> 2HCl

6. Non logam halide Halogen bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti C, P, O, dan S membentuk senyawa non logam halida. Contoh non logam halida adalah CCl4, PCl3, PF3, OF2, SCl2, dan S2Cl2. Contoh reaksi non logam dengan halida adalah sebagai berikut: Reaksi karbon endotermik)
C(s) + 2Cl2(g) --> CCl4(l)

dengan Clor : reaksi

memerlukan panas

(bersifat

Reaksi fosfor dengan clor : pemanasan bertahap fosfor dalam aliran lambat klorin menghasilkan PCl3. 2P(s) + 3Cl2(g) --> 2PCl3(l) Jika klorin yang direaksikan berlebih, maka akan dihasilkan padatan PCl5 dengan warna kuning pucat. 2P(s) + 5Cl2(g) --> 2PCl5(s)

Gugus Alkena Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana karena adanya ikatan rangkap. Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi-reaksi alkena sebagai berikut :

a) Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan) Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan cara mengikat atom lain. Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah: (1) Gas hidrogen (H2) CH2 = CH2 etana + H2

(2) Halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2) CH2 = CH CH3 + Br2

(3) Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI) Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturan

Markovnikov, yaitu atom H dari asam halida akan terikat pada atom C berikatan rangkap yang telah memiliki atom H lebih banyak.

b) Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan oksigen) Pembakaran sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O. C2H4 + 3O2 2 CO2 + 2 H2O

Pembakaran tidak sempurna alkena menghasilkan CO dan H2O. C2H4 + 2 O2 2 CO + 2 H2O

c) Reaksi Polimerisasi Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul molekul sederhana (monomer) menjadi molekul besar (polimer).

Contoh: Polimerisasi etena menjadi polietena n CH2 = CH2 -> CH2 CH2 -> [ CH2 CH2 ]n

DATA SPEKTROFOTOMETRI

Spektofotometri Infra Merah

Spektrofotometri massa

Daftar Pustaka

Petrucci, Ralph H. 2000. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Erlangga. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979 Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan NIST, 2011. "Cyproheptadine Website :

http://webbook.nist.gov/cgi/cbook. Diakses pada pukul 13.30 WIB tanggal 31 mei 2013.

Anda mungkin juga menyukai