Anda di halaman 1dari 39

VITAMIN

Endah Dwijayanti, S.Si.,M.Sc.


Pendahuluan

Vitamin: Zat gizi organik yg dibutuhkan
dalam jumlah kecil sebagai prekursor
esensial berbagai koenzim.
 Koenzim : molekul organik yg spesifik,
tahan terhadap panas, berat molekul rendah,
mudah terdisiosiasi dan mudah dipisahkan
dari enzimnya dgn cara dialisis.
Vitamin larut dalam air
 B
1. VITAMIN

Tiamin B1
Riboflavin B2
Asam Pantotenat B5
Niasin Asam nikotinat
Piridoksin B6
Biotin Biotin
Kobalamin B12
Asam Folat Asam Folat

2. VITAMIN C
Vitamin B1 (Tiamin)

 Dalam makanan, dapat ditemukan dalam bentuk
bebas atau dalam bentuk kompleks dengan protein

 Sifat fisik dan kimia


 Kristal putih ( C12H17N4OS )
 Larut dalam air dan sedikit larut dalam alkohol
 Bau dan rasa seperti ragi
 Mudah teroksidasi
 In aktif bila direduksi atau terkena UV
Vitamin B1 (Tiamin)

 Stabil terhadap asam atau pemanasan kering sampai 100
C, terdekstruksi pada pemanasan basa
 Terikat melalui ikatan metilen pada subtitusi tiazol
 Terdiri dari cincin pirimidin dan tiasol

pirimidin tiazol
Fungsi

Tiamin berperan dlm metabolisme penghasil



energi, khususnya metabolisme karbohidrat.
Tiamin pirofosfat adalah koenzim tiamin utk tiga
kompleks multi-enzim yg mengkatalisis reaksi:
 dekarboksilasi oksidatif Metabolisme
 piruvat dehidrogenase karbohidrat

 α-ketoglutarat dehidrogenase Siklus asam sitrat


 asam keto dehidrogenase rantai bercabang pd
metabolisme asam amino (leusin, isoleusin dan
valin)
Fungsi


• Sebagai koenzim dlm btk TPP , yaitu:
Reaksi dekarboksilasi oksidatif dari asam
piruvat, dimana kompleks enzim piruvat
dehidrogenase, hidroksietil TPP, yg berperan
sebagi kompleks enzim yg mentransfer ggs
asetaldelhid .
Metode Analisis
Vitamin B1

 Metode Spektrofluorometri
Tiamin dioksidasi K3Fe(CN)6 menghasilkan
tiokrom yang merupakan senyawa berfluorosensi
biru
 Metode Alkalimetri
Di titrasi dengan NaOH 0,1 N menggunakan brom
timol biru
Kadar Tiamin = V NaOH x N NaOH x BE (BM) x 100%
mg Sampel

Note ; Tiap mL NaOH 0,1 N = 33,70 mg Tiamin


Cont..

 Metode Titrasi Bebas Air (TBA)
Tiamin dalam asam asetati glasial dititrasi dengan HClO 4 yang
sebelumnya ditambahakan raksa (II) asetat berlebih menggunakan
indikator tetes kristal violet sampai warna biru

Note ; Tiap mL asam perklorat 0,1 N = 16,86 mg tiamin


1 mol tiamin akan bereaksi dengan 2 mol HClO4

 Metode Argentometri
ditetapkan secara argentometri dengan metode Volhard, dalam
suasan asam sebab jika suasana basa akan terjadi reaksi antara
perak nitrat dengan basa membentuk Ag(OH)

Note ; Tiap mL perak nitrat 0,1 N = 16,86 mg tiamin


1 mol tiamin akan bereaksi dengan 2 mol AgNO3
Cont..

 Metode Gravimetri
Pengukuran berat dengan cara mengendapkan
larutan tiamin dengan suatu asam.

Note; Tiap gram sisa setara dengan 192,9 mg tiamin

 Metode Kromatografi / HPLC


Defisiensi Tiamin

Gejala klinik kekurangan tiamin
terutama menyangkut system saraf dan
jantung, yang dalam keadaan berat
dinamakan beri-beri (kerusakan saraf
perifer).
Vitamin B2 (riboflavin)
• Peka terhadap sinar UV dan visible, akan

tetapi tahan terhadap panas, oksidator,
asam dan sensitif terhadap basa
• Struktur terdiri dari heterosiklik, terikat
pada ribitol

Ribitol Ribitol

riboflavin Flavin
Flavin mononucleotide ( FMN )

Sifat Fisik dan Kimia
flavokinase
• Dalam usus, riboflavin riboflavin posfat
• Aktivitas flavokinase dapat dihambat oleh
chlorpromazin
• Di ekskresi melalui fases ( terutama ) dan urine,
dalam bentuk bebas dan sebagian kecil dalam
bentuk esterfosfat
Fungsi



Merupakan komponen dari koenzim :
– FMN : Flavin Mono Nukleotida, dibtk dari reaksi
posforilasi riboflavin dan membutuhkan ATP

– FAD : Flavin Adenin Dinukleotida, dibentuk dari


FMN + bagian AMP dari molekul ATP

HO
HO
C O
SUCCINATE
CH2 C O
DEHYDROGENASE
CH
CH2
CH
C O FADH2
FAD C O
OH OH
SUCCINATE FUMARATE
Analisis Kuantitatif

Metode Spektrofluorometri
Metode Spektrofotometri (λ maks =444 nm)
Defisiensi

• Pada pellagra  kekurangan niasin + Riboflavin
• Fisura pd sudut mulut ( cheilosis ), lipatan telinga, dan
hidung
• Glossitis ( Lidah bengkak dan merah )
• Perlukaan-perlukaan pd kulit
• Gangguan pd mata
– Vaskularisasi kornea,
– fotofobia,
– mata kering dan merah
Vitamin B5 (Asam
Pantotenat)
Sifat Fisik dan Kimia 
• Kristal putih
• Larut air
• Stabil dlm larutan netral
• Jarang mengalami intoksikasi
Cont..

• Diabsorpsi dgn mudah di usus, mengalami
– Fosforilasi oleh ATP
– Penambahan Sistein
– Dekarboksilasi
– Adenilisasi oleh ATP
– Fosforilasi pd bagian ribosa
Asam pantotenat Merkapto etilamin

Asetat + CoA-SH + ATP Asetil CoA + AMP +


P-P enzim asetil CoASH sintetase
Fungsi

• Asam pantotenat merupakan bagian penting dari
koenzim A (KoA)
• Gugus thiol sebagai pembawa
• Gugus asil pada reaksi oksidatif dan sintesis dari
– Asam lemak,
– Asetilasi
– Proses dekarboksilasi oksidatif
Fungsi
• Fungsi KoA di dlm tubuh:

– Aktivasi asam asetat yg diperoleh dari
karbohidrat, lemak, dan asam amino, utk msk
dlm siklus krebs
– Aktivasi asam lemak utk lipogenesis, oksidasi
lemak, dan penyediaan energi
– Aktivasi asam amino utk berbagai reaksi sintesis
– Aktivasi asetat sebagai prekursor kolesterol
– Pembentukan hormon steroid, yg berikatan dgn
kolesterol dan asam asetat
Defisiensi

• Jarang terjadi
• Bila terjadi, maka timbul gejala :
– Mudah Lelah
– Sakit kepala
– Depresi mental
– Parastesia (kesemutan)
Vitamin B6 (pirodiksin)

 Di alam, vitamin B6 terdapat dalam campuran
piridoksin, pirodoksal dan pirodoksamin dengan
perbandingan yang variasi
 Turunan pirimidin
 Piridoksin (bentuk alkohol)
 Piridoksal ( bentuk aldehid )
 Piridoksamin ( bentuk amine )
 Larut dlm air dan alkohol
 Peka terhadap UV dan alkali
• dalam bentuk aktif sebagai koenzim adalah Piridoksal
fosfat dan piridoxamine fosfat


Pyridoxine

Pyridoxal

Pyridoxamine
Fungsi

1. Metabolisme protein, sebagai koenzim  piridoksal
phosphat dan piridoksamin phosphat
- Trasaminasi dan dekarboksilasi Asam Amino
- Deaminasi
2. Piridoksal phosphat digunakan untuk
- Sintesis niasin, Asam Amino  Triptofan
- Trasport aktif dlm absorpsi AA  usus
- Sintesis Hemoglobine, AA + Hem
3. Reaksi Transulfurasi,
Reaksi Transulfurasi : transfer sulfur dari metionin ke asam
amino serin  Sistein
Analisis Kuantitatif

Metode Spektrofotometri (λ maks =291 nm)
Metode Kolorimetri
Metode TBA
Metode Kromatografi/ HPLC(detektor
Fluorosensi ; λ =395 nm )
Defisiensi

• Jarang terjadi, ttp dpt terjadi pd :
• TBC, pemakaian INH
(isonikotinilhidrazin) yg lama
• Pellagra
• Pemanasan susu formula bayi
• Kejang
Vitamin B12 (Kobalamin)


Vitamin B12 terdiri dari berbagai jenis yaitu:
 Vitamin B12a (Cyanocobalamin )  cobalt + sianida
 VitaminB12b(aquocobalamin/Hydroxycobalamin)
cobalt + hydroxyl
 Vitamin B12c ( nitrocobalamin )  cobalt + nitrit
 Sianokobalamin merupakan vitamin yg paling stabil
dari kelompok vitamin B12

29

SIFAT FISIK DAN KIMIA
 Sumber utama: hewani
 Stabil pada pH 4-6 dan suhu tinggi.
Kondisi alkali dan pereduksi
menyebabkan tdk stabil
 Kristal putih
 Tidak mempunyai rasa dan bau
Struktur vitamin B12
CN
Analisis Kuantitatif

Metode Spektrofotometri (λ maks =361 nm)
Metode Kromatografi / HPLC
Fase diam ; kolom oktil silika
Fase gerak ; asetonitril : amonium fosfat
pH 3,0 perbandingan 5 : 95
Defisiensi

• Pelepasan pada jaringan terganggu
1. Penumpukan N5 dan tetrahidrofolat 
anemia megaloblastik  metilasi
homosistein N5 metil H4 folat terganggu
2. Homosistinuria = tdk mampu
memetabolisme homosistein
3. Faktor intrinsik dari Castle  kobalamin
tdk dpt diserap  anemia pernisiosa
Vitamin C

Disebut juga asam askorbat.
• Kristal putih, tak berbau
• Tidak larut lemak atau minyak
• Stabil dlm larutan dan penyimpanan
suhu dingin
• Peka terhadap pemanasan dan oksidasi

• Derivat monosakarida, dgn gugus
endiol dan 2 rumus bangun yang erat
• Asam askorbat
• Dehidro asam ascorbat  oksidasi
udara spontan

• Di absorpsi di usus
• Dapat dirubah menjadi oksalat
garam oksalat tidak larut  batu ginjal
• Eksresi melaui urine 
• Asam askorbat
• Asam oksalat
• Asam dehidro askorbat
Fungsi
1. Berperan dlm reaksi hidroksilase; prolin dan
lisin 
hidroksilase dibutuhkan
pembentukan kolagen, jar. Ikat, dinding
dlm

kapiler, matrix tulang


1. Metabolisme tirosin, fenilamin, asam folat,
kholesterol
2. Absorpsi Fe, pembentukan dan pematangan
Hb
3. Antioksidan
4. Sistim imunitas
Analisis Kuantitatif

Metode Iodimetri
Titrasi langsun dengan larutan baku iodium 0,1
N, menggunakan indikator amilum
Dapat digunakan terhadap asam askorbat murni
atau larutannya
Metode Kromatografi / HPLC
Fase diam ; kolom oktil silika
Fase gerak ; NaH2PO4 - K2HPO4, pH 6,5
Metode Spektrofotometri (λ maks =245 nm)
Metode Spektrofluorometri (λ =422 nm)
Defisiensi

• Asupan kurang 3- 4 bulan  SCURVY / skorbut
• Gangguan pembentukan jaringan kolagen dan
dinding pembuluh darah  perdarahan dan
anemia
• Kadar normal dalam plasma 0.6 – 2.5 mg / 100ml
• Asupan diatas 100 mg/hari, kapasitas tubuh utk
memetabolisme mengalami kejenuhan.

Anda mungkin juga menyukai