Anda di halaman 1dari 84

Kelompok 5 :

Metabolisme • Dian Ayu


• Friska Meliyantari
Vitamin Larut Air • Lisa Aria
• Nadiena Khoirunnisa
Vitamin

• Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam


jumlah kecil untuk sejumlah fungsi biokimiawi, dan umumnya
tidak dapat disistensis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari
makanan.
• Vitamin diklasifikasi menjadi 2 yaitu vitamin larut air dan vitamin
larut lemak.
• Vitamin larut air merupakan anggota vitamin B kompleks dan
vitamin C. Sedangkan vitamin larut lemak merupakan vitamin A,
D, E, dan K
Vitamin b kompleks
• Vitamin B kompleks merupakan kofaktor dalam reaksi enzimatik.
Contohnya tiamin pirofosfat (TPP), lipoamida, dan flavin adenine dinukleotida (FAD),
nikotin amida dinukleotida (NAD+ ) dan koenzim A (CoA)

• Vitamin B yang esensial bagi nutrisi manusia adalah:


‐ Tiamin (vitamin B1) - Biotin
‐ Riboflavin (vitamin B2) - Asam Folat
‐ Niasin (asam nikotinat, nikotinamida) - Vitamin B12 (Kobalamin)
‐ Asam pantotenat (vitamin B5)
‐ Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, Piridoksamin)
Vitamin B1 (Tiamin)
• Tiamin terdiri atas cincin
Pirimidin yang dihubungkan
oleh jembatan metilen ke
thiazol.
• Tiamin berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat
• Tiamin yang aktif adalah tiamin difosfat / tiamin pirofosfat (TPP),dalam bentuk
pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai koenzim berbagai
reaksi metabolisme energi.
• Dalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-
keto glutarat menjadi suksinil-KoA.
• Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan
memungkinkan masuknya substrat, yang dapat dioksidasi ke dalam siklus krebs
untuk pembentukan energi.
• Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping merupakan precursor penting
lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal sistem
saraf.
Struktur Tiamin Pirofosfat
Fungsi dan pengaruh
Tiamin difosfat merupakan koenzim dalam reaksi enzimatik
yang memindahkan unit aldehid aktif. Reaksi enzim semacam
ini berlangsung dalam 2 tipe:
1. Reaksi dekarboksilasi oksidatif (piruvat dan α-ketoglutarat)
2. Reaksi transketolase (dalam lintasan pentose fosfat)
Reaksi Dekarboksilasi
Oksidatif
• Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat
menjadi senyawa baru yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-A).
• Reaksi dekarboksilasi oksidatif ini (disingkat DO) sering juga disebut
sebagai tahap persiapan untuk masuk ke siklus Krebs.
• Reaksi ini berlangsung di matriks mitokondria.
Asam piruvat menjadi Asetil CoA
Alpha Ketoglutarat menjadi Succinyl CoA
Reaksi transketolase
Terdapat 2 fase pada penthosa fosfat :
1. Fase oksidatif yang menghasilkan NADPH
Pada fase yang pertama, glukosa 6-phosphate menjalani proses
dehidroginase dan dekarboksilase untuk memberikan sebuah senyawa
pentosa, yaitu ribosa 5-phosphate.
2. Fase nonoksidatif yang menghasilkan prekursor ribosa
Pada fase yang kedua, ribulosa 5-fosfat dikonversi kembali
menjadi glukosa 6-fosfat oleh serangkaian reaksi yang terutama
melibatkan dua enzim yaitu transketolase dan transaldolase.
Reaksi Transketolase

Pada fase non oksidatif enzim Transketolase


bertanggung jawab dalam proses pemotongan 2 buah atom
karbon dari xylulosa-5-fosfat dan menambahkan dua atom
karbon tersebut pada ribosa-6-fosfat menghasilkan G3P dan
sedoheptulosa-7-P.
Reaksi
transketolas
e
Absorpsi, sintesis, dan
penyimpanan
Ekskresi dilakukan melalui urin dalam
Setelah diabsorpsi, kurang
bentuk utuh dan sebagian kecil dalam
lebih 30 mg tiamin bentuk metabolit, terutama tiamin
mengalami fosforilasi. difosfat dan disulfit.

Tiamin diabsorpsi secara aktif Disimpan sebagai Tiamin


terutama di duodenum bagian atas Pirofosfat (TPP) di dalam
yang bersuasana asam dan sedikit jantung, otak, hati, dan jaringan
diabsorpsi di bagian bawah otot.
duodenum, dengan bantuan adenine
trifosfatase (ATPase) yang
bergantung pada natrium.
Defisiensi Tiamin
1. Beriberi.
Terjadi dalam 2 bentuk yaitu beriberi basah yang menghasilkan
oedema, gejala kardiovaskular dan gagal jantung.
2. Beriberi kering, menyebabkan pengecilan otot dan neuropati perifer.
• Ensefalopati wernicke yang dikaitkan dengan :
alkoholisme.
Orang tua
Orang dengan penyakit saluran atas
Korsakoff
Keracunan
Toksisitas jarang tetapi kelebihan menyebabkan sakit kepala insomnia dan
dermatitis
Ensefalopati wernicke
• Ensefalopati Wernicke ( WE ) adalah adanya gejala neurologis yang
disebabkan oleh lesi biokimia sistem saraf pusat setelah habisnya cadangan
vitamin B, khususnya tiamin (vitamin B1).
• Kondisi ini merupakan penyebab defisiensi tiamin yang lebih besar, yang
mencakup beri - beri dalam segala bentuknya, dan sindrom Korsakoff
alkoholik .
• Ketika terjadi bersama dengan sindrom Korsakoff alkohol dikenal sebagai
sindrom Wernicke-Korsakoff .
• Sindrom Korsakoff , ditandai dengan gangguan memori, konfabulasi,
kebingungan, dan perubahan kepribadian, memiliki hubungan yang kuat
dan diakui dengan WE.
Ensefalopati wernicke
• Persentase tertinggi dari pasien dengan
sindrom Wernicke-Korsakoff juga
memiliki neuropati perifer, dan banyak
pecandu alkohol memiliki neuropati ini.
• Korsakoff lebih sering terjadi pada WE
karena alkoholisme kronis. Sebanyak
80% pasien WE yang menyalahgunakan
alkohol mengalami sindrom Korsakoff.
Vitamin B2 (Ribovlafin)

Ribovlafin terdiri atas sebuah


cincin isoaloksazin heterosiklik
yang melekat pada gula alcohol,
ribitol.
Vitamin B2 (Ribovlafin)
Riboflavin aktif adalah flavin mononukleotida (FMN) atau Flavin Adenin
Dinukleotida (FAD)
Absorpsi, sintesis, dan
penyimpanan
FAD dan FMN kemudian di usus Riboflavin dan FMN dalam aliran
halus dihidrolisis oleh enzim-enzim darah sebagian besar terikat
pirofosfatase dan fosfatase menjadi pada albumin dan sebagian kecil
riboflavin bebas. pada Imunoglobulin G.

Riboflavin diabsorpsi di bagian atas Riboflavin disimpan


Riboflavin dibebaskan dalam hati, jantung,
usus halus secara aktif oleh proses
sebagai FAD dan FMN di yang membutuhkan natrium untuk dan ginjal.
dalam lambung dalam kemudian mengalami fosforilasi hingga
suasana asam. menjadi FMN di dalam mukosa usus
halus.
Fungsi Ribovlafin
Fungsi dan pengaruh: koenzim dalam oksidasi/reduksi; dimana terlibat:
1. Transpor elektron (oksidatif fosforilasi) (dehidrogenasi suksinat)
2. Sintesis dan oksidasi asam lemak
3. Oksidasi asam amino
4. Oksidasi xantin
5. Reduksi glutation (eritrosit) (digunakan sebagai pengukur status
Riboflavin)
Defisiensi Ribovlafin
Defisiensi : Jarang terjadi kecuali pada orang tua dan alkoholisme
Gejala defisiensi:
• Stomatitis angularis
• Keilosis
• Glositis
• Sebore dan
• Fotofobia
Keilosis dan stomatitis
ANGULARIS
• Keilosis merupakan sebuah radang yang dangkal pada bagian sudut mulut
yang dapat menyebabkan sudut mulut menjadi pecah-pecah. Keilosis sering
juga disebut sebagai angular cheilitis, perlèche, atau bisa juga disebut
sebagai angular stomatitis. Biasanya sudut pada mulut akan terasa sangat
sakit, mengalami luka, berwarna merah, pecah-pecah, dan juga bersisik.
• Penyebab keilosis Biasanya keilosis dapat terjadi karena defisiensi riboflavin,
defisiensi asam pantotenat dan juga defisiensi piridoksin. Adapun kelainan
yang serupa bisa juga disebabkan oleh virus herpes ataupun mikosis.
• Penyakit di bibir ini memang terasa menyakitkan dan juga mengganggu
sebab ketika penderita membuka mulut entah itu untuk makan, minum,
ataupun bicara maka radang serta luka yang pecah-pecah ini terasa sangat
perih.
Keilosis dan stomatitis
ANGULARIS
Glossitis
• Glositis adalah peradangan atau infeksi pada lidah. Radang parah
yang menyebabkan bengkak, kemerahan, dan nyeri, dapat mengubah
cara makan atau berbicara.
• Hal ini menyebabkan lidah membengkak dan berubah warna, dan
menyebabkan papila menghilang (Papila adalah benjolan kecil pada
permukaan lidah).
• Glossitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus (termasuk
oral Herpes simpleks), iritasi mekanis atau cedera akibat luka bakar,
alkohol, makanan panas, atau rempah-rempah, obat kumur, penyegar
nafas, dapat pula karena gangguan seperti anemia defisiensi
besi, anemia pernisiosa dan defisiensi vitamin B.
Glossitis
sebore
• Dermatitis seboroik atau seborrheic dermatitis adalah gangguan kulit yang
menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan.
Peradangan ini biasanya terjadi di kulit kepala.
• Dermatitis seboroik dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering
dialami oleh bayi dan orang dewasa usia 30-60 tahun. Ketika terjadi pada
bayi, kondisi ini disebut cradle cap. Dermatitis seboroik ditandai dengan
kulit kepala yang tampak berkerak dan bersisik.
• Gejala Dermatitis Seboroik ditandai dengan Kulit kemerahan dan gatal,
Kulit bersisik, Timbul ketombe akibat kulit yang terkelupas, baik di kulit
kepala atau daerah kumis, jenggot, dada, serta alis, Timbul ruam yang
berbentuk bulat atau oval.
• Gejala ini terutama muncul di kulit kepala, dan biasanya timbul atau
bertambah parah saat penderita mengalami stres.
sebore
Fotofobia
• Fotofobia adalah rasa takut abnormal pada
cahaya.
• Fotofobia dapat menyebabkan mata menjadi
sakit bahkan dalam kondisi cahaya yang relatif
rendah.
• Fotofobia adalah gejala yang sangat umum
ketika terjadi migrain dan fotobia sebenarnya
merupakan salah satu kriteria yang digunakan
untuk mendiagnosis terjadinya migrain.
• Fotobia juga terjadi pada orang yang albino.
Vitamin B3 (Niasin)
Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan
alaminya nikotinamida.
Sintesis niacin dari tryptophan:
sintesis niacin dari trytophan adalah proses yang sangat
tidak efisien; sebanyak 60 mg triptophan diperlukan untuk
membuat 1 mg niasin. sintesis membutuhkan tiamin,
ribofllavin dan piridoksin sebagai kofaktor, dan hanya terjadi
setelah kebutuhan sintesis protein terpenuhi. ini berarti,
dalam teori, bahwa kekurangan niacin dapat diobati dengan
diet protein tinggi, tetapi banyak yang dibutuhkan

Niasin aktif adalah NAD+ dan NADP+


DEAMIDASE

PRPP

QPRT

BIOSINTESIS
BIOSINTESISdan
dan
PEMECAHAN
PEMECAHAN
NIKOTINAMIDA
NIKOTINAMIDA NAD+
ADENIN
ADENIN
GLIKOHIDROLASE

DINUKLEOTIDA
DINUKLEOTIDA
(NAD+)
(NAD+)
Fungsi Niasin

Nikotiamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim


NAD dan NADPH. Koenzim ini diperlukan dalam:
1. Reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis
2. Metabolisme protein dan asam lemak
3. Pernapasan sel dan detoksifikasi
4. Sintesis glikogen
Absorpsi dan Penyimpanan
Di dalam usus halus, niasin di hidrolisis dan diabsorpsi sebagai
asam nikotinat, nikotinamida dan nikotinamida
mononukleotida(NMN)

Kelebihan niasin dibuang melalui urin


Defisiensi
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin :
1. Kelemahan otot
2. Anoreksia
3. Gangguan pencernaan
4. Kulit memerah

Pada kekurangan berat, dapat menyebabkan pellagra dengan gejala :


1. Dermatitis
2. Dimensia
3. Diare
Asam pantotenat (B5)
Asam pantotenat dibentuk melalui penggabungan asam pantoat
dengan β- alanin.
Absorpsi, metabolisme, dan eksresi
As.pantothenat Dihidrolisis oleh menjadi
dikonsumsi, bentuk enzim fosfatase
aktif sbg bagian didalam usus
dari koA
Di ekskresikan koA disintesis 4-fosfopantotein
kembali dan asam
didalam sel pantotenat,
Melalui urine, sebagai hati kemudian
hasil metabolisme diabsorpsi
koenzim A
Fungsi
1. Sebagai bagian koenzim A, yang diperlukan dalam berbagai reaksi
metabolism sel
2. Sebagai bagian dari asetil koA, asam pantotenat terlibat dalam
metabolism karbohidrat dan lipida
3. Asam pantotenat terlibat dalam sintesis hormone steroid,
kolestrol,fosfolipida, dan porifin yang digunakan untuk
pembentukan hemoglobin
Defisiensi
Kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Akan tetapi gejala nya adalah:
1. Rasa tidak enak pada saluran cerna
2. Kesemutan dan rasa panas pada kaki
3. Muntah-muntah
4. Diare
5. Rasa lelah dan susah tidur

Sindrom Burning Foot pernah terjadi di antara para tawanan perang akibat
defisiensi asam pantotenat.
Vitamin B6

Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : Piridoksin , Piridoksal,


Piridoksamin .Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai
koenzim berupa piridoksalfosfat (PLP) dan piridoksamin fosfat (PMP)
dalam berbagai reaksi transaminasi.

Bentuk aktif vitamin B6 adalah piridoksal fosfat, merupakan koenzim


terpenting pada metabolisme asam amino. Juga glikogen-fosforilase
yang merupakan enzim pemecahan glikogen mengandung
piridoksalfosfat.
Struktur Kimia
Fosforilasi
Piridoksal
Absorpsi, transportasi, dan
ekskresi
Sebelum diabsorpsi, Didalam hati, ginjal, dan PLP didalam hati diikat oleh
vitamin B6 didalam otak vitamin B6 di fosforilasi apoenzim dan beredar
makanan dihidrolisis kembali diubah menjadi didalam darah dalam
oleh enzim fosfatase bentuk PLP oleh enzim keadaan terikat dengan
oksidase. albumin.
didalam usus halus.

PLP yang tidak terikat diubah


Diekskresikan menjadi asam piridoksat oleh
melalui urin. enzim oksidase didalam hati
dan ginjal.
Fungsi
• Berperan dalam bentuk fosforilasi PLP(piridoksal fosfat) dan PMP
(piridoksamin fosfat) sebagai koenzim dalam transaminasi,
dekarboksilasi, dan reaksi lain yg berkaitan dengan metabolisme
protein.
• Disamping itu, PLP juga diperlukan untuk perubahan triptofan
menjadi niasin
Sumber

Hati, Daging, Ikan


Makarel, Telur,
Pisang, Alpukat,
Sayur-sayuran
Defisiensi
• Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi, biasanya secara bersamaan
dengan kekurangan beberapa jenis B-kompleks lain. Kekurangan bisa
terjadi karena:
1. obat-obatan tertentu
2. kecanduan alkohol
3. kelainan kongenital
4. penyakit kronik tertentu
5. gangguan absorpsi
B7 Biotin

Biotin merupakan koenzim enzim karboksilase.


Setiap unit merupakan kompleks multienzim yang mengandung tiga
komponen pada suatu rantai polipeptidanya, terdiri dari :

1. Protein pembawa biotin


2. Biotin karboksilase
3. Transkarboksilase
B7 Biotin
• Protein Pembawa Biotin
Bertugas sebagai pembawa protein , misalnya lysine

• Biotin karboksilase
Berperan untuk mengaktivasi CO2 Didalam tubuh biasanya ada dalam bentuk
ion bikarbonat. Awalnya biotin akan bergabung dengan lysine membentuk
Biotin-lysine. Selanjutnya biotin-lysine akan bereaksi dengan bikarbonat
dibantu oleh ATP, kemudian menghasilkan CO2 yang menempel pada unsur N
dalam cincin biotin

• Transkarboksilase
Berperan untuk mentransfer CO2 yang traktivasi tadi dari botin ke Acetyl-CoA
dengan menggunakan lengan biotin sehingga terbentuklah malonyl-CoA
B7 Biotin

𝑪𝟏𝟎 𝑯𝟏𝟔 𝑵𝟐 𝑶𝟑 S
Fungsi
1. Biotin berfungsi sebagai komponen sejumlah enzim yang mengatalisis
reaksi karboksilase.

2. Sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan


atau pengeluaran CO2 kepada atau dari senyawa aktif

3. Biotin sebagai koenzim diperlukan untuk sintesis oksidasi asam emak

4. Biotin diperlukan untuk proses deaminasi


Defisiensi

Kekurangan biotin jarang terlihat pada manusia. Gejala


kekurangan pada manusia bisa terjadi apabila memakan telur
putih mentah lebih dari 24 butir sehari.
Sumber
B9 Asam Folat

Folasin merupakan nama generik asam folat serta semua


subtansi terkait yang mempunyai aktivitas biologik asam folat.

Asam folat terdiri atas basa pteridin yang melekat ke satu


molekul masing-masing berasal dari asam p-amino-benzoat
(PABA) dan asam glutamat.
Reduksi
asam folat asam dihidrofolat
asam dihidrofolat asam tetrahidrofolat dibantu oleh enzim folat reduktase.

Derivat folat di dalam makanan dipecah oleh enzim usus spesifik menjadi
monoglutamil folat agar bisa di absorpsi.

Sebagian besar derivat tersebut direduksi menjadi tetrahidro-folat di dalam sel


usus oleh enzim folat reduktase, yang menggunakan NADPH sebagai donor
ekuivalen pereduksinya.
Fungsi
1. Asam tetrahidrofolat (THFA) berperan dalam sintesis purin-purin
guanin dan adenin serta pirimidin timin, yaitu senyawa-senyawa
yang digunakan dalam pembentukan asam-asam
deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA).

2. Perubahan histidin menjadi asam glutamat.

3. Pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum
tulang.
Defisiensi

1. Kekurangan folat terutama menyebabkan gangguan metabolisme DNA.

2. Menghambat pertumbuhan

3. Menyebabkan anemia megaloblastik

4. Peradangan lidah (glositis)

5. Gangguan saluran cerna


Defisiensi
• Anemia Megaloblastik
Suatu kondisi dimana sumsum tulang belakang memproduksi sel darah
merah yang besarnya tidak wajar, strkturnya tidak normal dan belum
matang atau disebut dengan megaloblast. Sel darah merah ini tidak
dapat melaksanakan fungsi untuk menghantarkan oksigen ke jaringan
Defisiensi
• Peradangan lidah (Glositis)
Pembengkakan dan perubahan warna lidah, kondisi ini dapat
menyebabkan papila menghilang. Biasanya terjadi akibat luka bakar,
makanan panas, tepi gigi yang kasar, dan reaksi alergi
Sumber
Sayuran Daun, Hati, Gandum
Vitamin B12 (Kobalamin)
1. Bentuk utama vitamin B12 adalah deoksi adenosil
kobalamin dan metil kobalamin.
2. Vitamin B12 tidak didapatkan dalam tanaman dan
sayuran tetapi terdapat di telur, daging dan terutama
hati.
Struktur
Vitamin
B12
Kobalamin terdiri
atas cincin mirip
porfirin seperti
hem, yang
mengandung cobalt
serta terkait pada
ribosa dan asam
fosfat
Fungsi
1. Vitamin B12 diperlukan sebagai pengubah folat menjadi
bentuk aktif dalam fungsi normal metabolisme semua sel.
2. Vitamin B12 merupakan kofaktor dua jenis enzim pada
manusia, yaitu metionin sintase dan metilmalonil-KoA
mutase
Sumber vitamin B12

Telur Daging

Hati ayam
Hati sapi
Penyerapan dan transport
Vitamin B12
Vitamin B12 dilepaskan dari makanan di
1 perut yang mengharuskannya diikat oleh
glikoprotein sangat spesifik, faktor intrinsik
yang disekresikan oleh sel parietal lambung.

B12 kompleks dan faktor intrinsik mengikat


2
reseptor pada sel mukosa terminal ileum.

B12 diserap dan diangkut ke jaringan,


3 melekat pada transkobalamin II. Sekitar 2-3
mg B12 disimpan oleh tubuh, terutama di
hati.
Defisiensi
• Kekurangan vitamin B12 menyebabkan penyakit saluran cerna atau
gangguan pada absorpsi dan transportasi
• Penyebab paling umum dari kekurangan vitamin B12 adalah anemia
pernisiosa.

Anemia pernisiosa , adalah penyakit di mana sel darah merah


tidak cukup diproduksi karena kekurangan vitamin B12. Anemia yang
dihasilkan dari kurangnya faktor intrinsic yang paling umum disebabkan
oleh serangan autoimun pada sel-sel yang membuatnya di perut.
Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat)
• Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin larut air yang memiliki nama
kimia beserta bentuk aktifnya yaitu asam askorbat.

• Di dalam tubuh, vitamin C terdapat di dalam darah (khususnya


leukosit), korteks anak ginjal, kulit, dan tulang. Vitamin C akan
diserap di saluran cerna melalui transpor aktif.
Struktur Vitamin C

C6H8O6
Fungsi
1. Pada sintesis kolagen, asam askorbat diperlukan bagi hidroksilasi
prolin
2. Pada penguraian tirosin, oksidasi ρ-hidroksifenilpiruvat menjadi
homogentisat membutuhkan vitamin C, yang bisa mempertahankan
tereduksinya ion tembaga untuk memberikan aktivitas maksimal.
Tahap selanjutnya dikatalisis oleh homogentisat dioksigenase yang
merupakan enzim dengan kandungan besi fero yang juga
membutuhkan asam askorbat
3. Pada sintesis epinefrin dari tirosin, asam askorbat diperlukan dalam
tahap dopamin β-hidroksilase
Lanjutan …
4. Pada pembentukan asam empedu, asam askorbat diperlukan dalam
tahap awal reaksi 7α-hidroksilase.
5. Korteks adrenal mengandung vitamin C dalam jumlah besar, yang
dengan cepat akan habis terpakai jika kelenjar tersebut dirangsang oleh
hormon adrenokortikotropik. Penyebab peristiwa ini masih belum jelas,
tetapi steroidogenesis melibatkan berbagai reaksi sintesis yang bersifat
reduktif.
6. Penyerapan besi meningkat bermakna oleh vitamin C.
7. Asam askorbat dapat bertindak sebagai antioksidan umum yang larut air,
misalnya dalam mereduksi tokoferol teroksidasi di dalam membrane, dan
dapat menghambat pembentukan nitrosamin selama berlangsungnya
proses pencernaan.
Sumber vitamin C

Buah beri (strawberry,


blue berry, raspberry) Jeruk Jambu biji

Lemon Brokoli Kubis


Metabolisme Vitamin C
• Vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif dan mungkin pula
secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke
peredaran darah melalui vena porta.
• Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi di antara 20
dan 120 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram
(sebagai pil) hanya diabsorpsi sebanyak 16%.
• Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan.
Konsentrasi tertinggi adalah di dalam jaringan adrenal,
pituitari, dan retina.
Lanjutan …
• Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C.
Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut selama tiga
bulan. Tanda-tanda skorbut akan terjadi bila persediaan
tinggal 300 mg.
• Konsumsi melebihi taraf kejenuhan berbagai jaringan akan
dikeluarkan melalui urin dalam bentuk asam oksalat.
• Pada konsumsi melebihi 100 mg sehari kelebihan akan
dikeluarkan sebagai asam askorbat atau sebagai karbon
dioksida melalui pernapasan.
Lanjutan …

• Status vitamin C tubuh ditetapkan melalui tanda-


tanda klinik dan pengukuran kadar vitamin C di
dalam darah.

• Tanda-tanda klinik antara lain, pendarahan gusi dan


pendarahan kapiler di bawah kulit. Tanda dini
kekurangan vitamin C dapat diketahui bila kadar
vitamin C darah di bawah 0,20 mg/dl.
Defisiensi
• Kekurangan vitamin c dapat menyebabkan penyakit scurvy /
skorbut
Analisis vitamin
larut air
Vitamin B1
• METODE SPEKTOFLUOROMETRI

Prosedur :
• Dioksidasi dengan Kalium Ferisianida dalam suasana basa
• Membentuk tiokrom, dan diukur fluoressensinya
• Intensitas fluoresensi sebanding dengan kadar Vitamin B1
Vitamin B12
• Metode Spektrofotometri
Metode ini tidak spesifik untuk sianokobalamin karena senyawa berwarna
merah dan pseudosianokobalamin menunjukkan spectra absorbansi yang
serupa.

Prosedur :
1. Timbang 2 mg sianokobalamin
2. Larutkan dalam aquades secukupnya dan diencerkan sehingga 50 ml
3. Larutan diukur absorbansinya dengan kuvet 1 cm pada panjang
gelombang 361 nm
Daftar pustaka
• https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki
/Wernicke_encephalopathy&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp
• Murray, Robert K. dkk. Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta: EGC,
2003
• Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. 2009. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
• Roach, Lim. 2007. Metabolism and Nutrition. China: Mosby
Elsevier
• Setyawati, vilda ana veria. dkk. Buku Ajar Dasar Ilmu Gizi
Kesehatan Masyarakat. 2018. Jakarta: Deepublish

Anda mungkin juga menyukai