Zat gizi mikro dibagi menjadi 2 yaitu vitamin dan mineral. Vitamin
dibagi dalam 2 macam yaitu vitamin larut air dan vitamin larut lemak.
Dan mineral dibagi menjadi 2 yaitu mineral mikro dan mineral makro
Vitamin Larut Air
Vitamin B Vitamin C
-B1 (Tiamin)
-𝐵2 (Riboflavin)
-B3 (Niasin)
-B5 (Asam Pantotenat)
-B6 (Pirodoksin)
-B7 (Biotin)
-B9 (Asam Folat)
-𝐵12 (Sianokobalamin)
Metabolisme Vitamin C ( Asam Askorbat) C6H8O6
Transpor Aktif Difusi Pasif
Usus Halus
Vena Porta
Jaringan Tubuh
Kelebihan di (Adrenal,Pituitari, dan Retina)
jaringan tubuh
Metabolisme
Vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif dan
mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus
lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta.
Vitamin C kemudian di bawa ke semua jaringan.
Konsentrasi tertinggi adalah di dalam jaringan adrenal,
pituitari, dan retina.
Konsumsi Vitamin C melebihi taraf kejenuhan
berbagai jaringan akan dikeluarkan melalui urin dalam
bentuk asam oksalat. Pada konsumsi melebihi 100 mg
sehari akan dikeluarkan sebagai asam askorbat atau
sebagai karbondioksida melalui pernapasan.
Metabolisme
Tiamin Absorpsi terjadi pada duodenum
pada konsentrasi tinggi diserap
(𝐁𝟏 )
secara pasif
𝐂𝟏𝟐 𝐇𝟏𝟕 𝐍𝟒 OS
Diabsorpsi : duodenum bagian atas ATPase
Fosforilasi
Tiamin Pirifosfat
(TPP)
Disimpan : Jantung,
Otak, Hati, dan Jaringan
Otot
• Pada konsentrasi rendah Tiamin diserap secara aktif
(membutuhkan energi dan sodium)
• Tubuh tidak dapat banyak menyimpan vitamin larut air
• Konsentrasi tertinggi disimpan didalam jantung,otak hati dan
jaringan otot
• Kandungan tiamin dalam tubuh : 30-70mg
• Kelebihan tiamin diekskresikan melalui urin, terutama dalam
bentuk utuh dan sebagian kecil dalam bentuk metabolit
terutama tiamin difosfat dan disulfit
Absorpsi, Transportasi,
Ekskresi FAD dan FMN kemudian di
•Riboflavin dibebaskan sebagai usus halus dihidrolisis oleh
FAD(Flavin Adenin enzim-enzim pirofosfatase
Dinukleotida) dan FMN (Flavin dan fosfatase menjadi
Mononukleotida) di dalam riboflavin bebas.
lambung dalam suasana asam.
nabati
25-D3-hidroksilase
Dibawa ke hati
Plasma darah:
Vit. D diikat oleh vitamin D-binding
Vit D3 dihidroksilasi
protein (DBP) atau globulin
kalsiodol
Hidroksilasi
25-hidroksi vitamin D3 1α- 25-dihidroksi vitamin D3
1α-hidroksilase
Bila Ca dalam darah meningkat tinggi
Kalsitonin
Kelenjar tiroid Kalsidiol 24,25-
enzim 24- dihidroksi vitamin D3
hidroksilase
Usus Halus: Vitamin E yang terabsorbsi
Vitamin E diabsorbsi dibentuk kembali menjadi
kilomikron oleh badan
golgi dari sel mukosa
berkonjugasi
Disekresi melalui
dengan asam
garam empedu
glukoronat
Feses
Vitamin K
Metabolisme Vitamin K
Vitamin K dalam Di Absorpsi Vitamin K
Diangkut melalui
makanan didalam Usus digabung dengan
saluran limfatik
Halus Kilomikron
Vitamin K yang
Vitamin K Dari hati vitamin
sampai dihati Saluran darah di
dikeluarkan K dihubungkan
disimpan dalam transportasi ke
melalui empedu dengan
bentuk hati
dan urin membran sel
menaquinon
Kalsium (Ca)
Natrium (Na)
Klor (Cl)
Fosfor (P)
Kalium (K)
Magnesium (Mg)
Sulfur (S)
Metabolisme Kalsium (Ca)
1. Absorpsi kalsium terjadi dibagian atas usus halus yaitu duodenum.
2. Absorpsi kalsium terutama dilakukan dilakukan secara aktif dengan
menggunakan alat angkut protein-pengikat kalsium.
3. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna.
4. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut air.
5. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses.
6. Jumlah kalsium yang diekresi melalui urine mencerminkan jumlah kalsium yang
diabsorpsi.
7. Kehilangan kalsium juga terjadi melalui sekresi cairan yang masuk kedalam
saluran cerna dan melalui keringat.
Sumber Pangan Kalsium (Ca)
Natrium
Intake Metabolisme
3000-7000
mg Natrium Hormon
aldosteron
(Na)
Sebagian
kecil diserap
dilambung,
sebagian Aliran Darah Ginjal
besar di usus
halus
Feses Urin
Sumber Pangan Natrium (Na)
Metabolisme Klor (Cl)
1. Klor hampir seluruhnya diabsorbsi didalam usus halus
dan di eksresikan melalui urin dan keringat.
2. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.
3. Sebagai anion utama dalam cairan ekstraseluler, klor
berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan
elektrolit.
4. Klor akan bergerak secara bebas melintasi membran sel
dan berasosiasi dengan natrium atau kalium.
Sumber Pangan Klor (Cl)
Keju Garam Rumput Laut
Dikeluarkan
Dibebaskan Kedua Kadar fosfor
oleh
dan hormon di dalam
kelenjar
disimpan Berinteraksi darah di atur
paratiroid &
didalam dengan hormon
hormon
tulang vitamin D paratiroid
kalsitonin
Sumber Pangan Fosfor (P)
Metabolisme Kalium (K)
1. Kalium Di absorpsi dengan mudah didalam usus halus
2. Kalium yang dimakan dieksresi melalui urin
3. Kalium dikeluarkan memalui feses dan sedikit melalui keringat dan
cairan lambung.
4. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal.
5. Melalui kemampuannya menyaring, mengabsorpsi kembali dan
mengeluarkan kalium dibawah pengaruh aldesteron.
6. Kalium yang dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion
natrium melalui mekanisme pertukaran didalam tubula ginjal.
Sumber Pangan Kalium (K)
Metabolisme Magnesium (Mg)
1. Magnesium diabsorpsi didalam usus halus.
2. Di dalam darah sebagian besar magnesium terdapat dalam ion
bebas.
3. Keseimbangan magnesium didalam tubuh terjadi melalui
penyesuaian eksresi magnesium melalui urin.
4. Eksresi magnesium meningkat oleh hormon tiroid, asidosis,
aldesteron.
5. Eksresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glukagon
dan paratiroid terhadap reabsorpsi tubula ginjal.
Sumber Pangan Magnesium (Mg)
Metabolisme Sulfur (S)
1. Sulfur diabsorbsi sebagai bagian dari asam amino atau
sebagai sulfat anorganik.
2. Sulfur sebagian besar diekskresi melalui urin.
3. Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit intraseluler
yang terdapat didalam plasma dalam konsentrasi rendah.
4. Sulfur terutama terdapat didalam tulang rawan, kulit,
rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat
yang bersifat kaku.
Sumber Pangan Sulfur (S)
Kacang-kacangan Bawang putih
Hati dan limfa mengeluarkan besi dari Sumsum tlg mengikat besi ke Hb sel
sel darah merah dan mengikatkan ke darah merah
transferin
Tempe
Telur Udang
Metabolisme Fluor
Peningkatan
Diabsorbsi traktus Diserap
fluorida oleh
gastrointestinal oleh plasma scr
difusi pasif mukosa cepat
Tetapi paling
byk tersimpan Didistribusikan
di tulang dan ke seluruh
Ekskresi gigi tubuh
melalui urin,
feses, keringat
Sumber Fluor
Air Putih Makanan Laut
TELUR KACANG-KACANGAN
SEREALIA
Krom
Metabolisme
KACANG-KACANGAN
SELENIUM (Se)
Selenium berada dalam makanan dalam
bentuk selenometionin dan selenosistein.
Absorpsi Selenium terjadi pada bagian
atas usus halus secara aktif. Selenium
diangkut oleh albumin dan alfa-2
globulin. Absorpsi lebih efisien, bila tubuh
dalam keadaan kekurangan selenium.
Konsumsi tinggi menyebabkan
peningkatan ekskresi melalui urin
Sumber Bahan Pangan
Seafood Daging
Jamur
Didalam sel-sel sasaran dan hati tiroksin dipecah dan bila diperlukan yodium kembali digunakan.
Sumber bahan pangan
Tembaga (Cu)
• Tembaga merupakan unsur esensial yang bila kekurangan
dapat menghambat pertumbuhan dan pembentukan
hemoglobin (Hb)
• Tembaga sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme
pembentukan hemoglobin, dan proses fisiologis dalam tubuh
Absorpsi terjadi dengan Transpor tembaga ke hati
alat angkut protein Penyimpanan sementara
terutama menggunakan
pengikat- tembaga tembaga adalah dalam bentuk
alat angkut albumin dan
metalotionein kompleks- albumin-tembaga
transkuprein
Didalam saluran cerna Tembaga juga dikeluarkan dari Simpanan dalam hati dalam
tembaga dapat diabsorpsi hati sebagai bagian dari bentuk seroloplasmin dan
kembali empedu transkuprein
sumber
• Paling banyak terdapat pada biji-bijian
Biji-bijian Tiram
Mangan (Mn)
Metabolisme
• Mangan diangkut oleh protein transmanganin dalam plasma. Setelah
diabsorpsi, mangan dalam waktu singkat terlihat dalam empedu dan
dikeluarkan dengan feses. Taraf mangan dalam jaringan diatur oleh
sekresi selektif melalui empedu. Pada penyakit hati, mangan
menumpuk dalam hati.
Sumber Mangan
Ekskresi :
Ekskresi :
urin dan
urin dan
feses
feses
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Aryulina, Diah dkk,. 2004. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Esis.
Champe, Pamela C. 2010. Biokimia: Ulasan Bergambar edisi 3. Jakarta:
EGC.
Linder, C. Maria. 2010. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta: UI
Press.
Murray, Robert. 2009. Biokimia Harper edisi 27. Jakarta: EGC.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
Rahayu, Imbang Dwi, dkk,. t.t. Vitamin K. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang, Fakultas Pertanian-Peternakan.
Rusdiana, 2004. Vitamin. Medan: Universitas Sumatera Utara, Fakultas
Kedokteran, Program Studi Biokimia.