dTMP
Dietary folates
dUMP DHF
methionine
5,10-MTHF homocysteine
MTHFR
5-MTHF
Dietary folates
18
Sumber dan Kebutuhan
Sumber : hati, ginjal, biji-bijian, sayuran hijau daun
Kebutuhan minimal 50 g/hari. Hamil 120 g/hari &
menyusui 100 g/hari . RDA 200 g/hari
Ekskresi melalui empedu dan urin dengan atau tanpa
katabolisme
Defisiensi
Defisiensi terjadi bila :
a. alkoholisme kronis (penurunan absorbsi)
b. defisiensi niasin (reduksi asam folat butuh NADPH)
c. defisiensi vit B12 (folat terperangkap sbg metil folat →
pembentukan metilen THFA terganggu)
d. diet tinggi metionin & glisin (ketersediaan THFA menurun
karena reaksi perubhn homosistein mjd metionin & serin
menjadi glisin terhalang)
e. mendapat obat chemotherapy (methotrexate dan aminopterin)
→ kompetitif inhibitor
f. kontrasepsi oral menghambat penggunaan folat (mengganggu
pemecahan polyglutamat)
Tanda – Tanda Defisiensi
Tanda - tanda klinis : pucat, lemah, pelupa, susah tidur dan
hilang rasa bahagia, pertumbuhan terhambat, glossitis,
gangguan pencernaan
Defisiensinya bersamaan dng B12 menghambat sintesis DNA
dan pembentukan eritrosit → anemia eritropoitik.
Defisiensi dapat menyebabkan masalah pada perkembangan
embri → Ibu hamil → risiko tinggi melahirkan bayi dg Defek
Tuba Neural (NTDs) (spina bifida, anencephaly,
encephalocele).
Defisiensi Vitamin B9
Vitamin B12
Ditemukan pertama kali sbg
faktor anti anemia pernisiosa.
Bentuk aktif : sianokobalamin
& hidroksikobalamin.
Struktur cincin kompleks
(cincin Corrin), yang di
bagian tengah ditambahkan
sebuah ion kobalt.
Vitamin B12 disintesis hanya
oleh mikroorganisme. (vit.
B12 tidak ditemukan dalam
tanaman)
28
Sifat Vitamin B12 / Sianokobalamin
Terdiri berbagai jenis, sianokobalamin salah satunya.
Mempunyai struktur cincin kompleks (cincin corrin), serupa
cincin porfirin, ion kobalt di tengahnya.
Disintesis oleh mikroorganisme 50%, pada dewasa dihasilkan
bakteri usus.
Terdapat pada binatang dan mikroorganisme, tersimpan di hati
dalam bentuk metilkobalamin, adenosilkobalamin, dan
hidroksikobalamin.
Disebut juga sianokobalamin sebab molekulnya mengandung gugus
amino yang berikatan dengan kobalt → paling stabil.
Sifat Vitamin B12 / Sianokobalamin
Vitamin B12 yang lain yaitu hydroxocobalamin dihasilkan
oleh bakteri dan berubah menjadi sianokobalamin pada saat
pemurnian dengan menggunakan karbon aktif yang secara
alami mengandung sianida sehingga terbentuk
sianokobalamin.
Koenzim vit B12 yang aktif: metilkobalamin dan
deoksiadenosilkobalamin.
Berperan dalam proses pertumbuhan
Sifat Vitamin B12 / Sianokobalamin
Metilkobalamin: koenzim dalam konversi homosistein
→metionin dan konversi metiltetrahidrofolat →
tetrafidrofolat.
Deoksiadenosilkobalamin: koenzim metilmalonil Ko A →
suksinil Ko A.
Stabil pada pH 4-6 dan suhu tinggi. Kondisi alkali dan
pereduksi menyebabkan tidak stabil.
Absorpsi Vitamin B12 (1/3)
Absorpsi vit B12:
→ dari ileum tergantung adanya asam lambung (HCL) dan faktir
intrinsik (mukopolisakarida) yang disekresi oleh sel parietal
mukosa lambung → terjadi gangguan lambung/fundus dan
kekurangan HCL → anemia pernisiosa.
Vit B12 + IF →membentuk kompleks → terikat protein R
(disekresi kelenjar ludah dan lambung).
vit. B12 lepas → dibawa transkobalamin I ke hepar (disimpan
trtm dlm bentuk 5’deoksiadenosil kobalamin
= 70%) → disekresi ke dlm empedu
Absorpsi Vitamin B12 (2/3)
→ sirkulasi hepatik (terutama dalam bentuk
metilkobalamin → dibawa oleh transkobalamin II
masuk ke jaringan, dilepaskan sebagai
hidroksokobalamin.
Di sitosol diubah menjadi metil kobalamin dan di
mitokondia diubah →5’deoksiadenosilkobalamin .
Absorpsi Vitamin B12 (3/3)
Penyerapan :
faktor intrinsik : HCl lambung menghidrolisis protein dan
mengikat 50000 dalton glikoprotein yg memungkinkan diikat
pd brush border (ileum) shg diserap > efisien. + 1,5-3 g vit
B12 diabsorbsi dg cara ini. Selain itu ion bikarbonat (pH >6),
tripsin, Ca2+ juga meningkatkan efisiensi absorbsi
faktor ektrinsik dlm daging
Metabolisme
50%-90% vit B12 akan diperoleh & disimpan dlm hati.
0,1%-0,2% dibuang melalui empedu
Dalam plasma diikat protein transkobalamin II →
pengangkutan & pengambilan oleh hati & jaringan
hematopoietik
Dua bentuk kobalamin sbg koenzim pd manusia ad. :
Metil kobalamin (sitosol) → konversi homosistein mjd
metionin; konversi metiltetra hidrofolat mjd tetrahidrofolat
5-deoksiadenosil kobalamin (mitokondria) → konversi metil
malonil-CoA mjd suksinil-CoA dlm proses glukoneogenesis
Metabolisme
Peran vit B12 & folat (5-metil THFA):
1) pembentukan timidilat (DNA);
2) purin;
3) sintesis protein
Metabolisme
Diperlukan dlm metabolisme normal semua sel, t.u sel – sel
di pencernaan, sumsum tulang, jaringan saraf.
Metilkobalamin → Koenzim dalam pemindahan gugus metyl.
Homosistein menjadi Metionin, yg kmd terlibat dlm sintesis
asam nukleat, purin, pyrimidin.
Konversi Metil Tetrahidrofolat menjadi Tetrahidrofolat.
Deoksiadenosilkobalamin → Koenzim u/ konversi
Metilmalonil-CoA menjadi Suksinil-CoA (metabolisme
isoleucine, cholesterol & fatty acids).
Myelinisasi sel saraf.
Sintesis Asam Nukleat,
Purin, pirimidin
40
Enzim Methylmalonyl CoA Mutase adl
enzim tergantung vit. B12
Isoleucine
Cholesterol
Fatty acids
CO2
ATP
ADP, Pi
CoA
41 Methylmalonic acid
Dalam ikatan
peptida
Adanya HCl, ikatan peptida dipecah
Anemia megaloblastik
Pendahuluan
Bentuk aktif vitamin C: asam askorbat.
Berfungsi: donor ekuivalen pereduksi dalam suatu reaksi.
Merupakan zat perduksi berbagai senyawa (oksigen molekuler,
nitrat, sitokrom a dan c.
Vitamin C / asam akorbat disintesis dari glukosa pada semua
tumbuhan tingkat tinggi dan kebanyakan hewan, tetapi tidak pada
manusia, kera, dan beberapa hewan lain → tidak mempunyai
enzim gulonase.
Sifat Vitamin C
Sifat vitamin C sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya
dan logam.
Oksidasi asam askorbat menjadi asam dehidroaskorbat dan
produk degradasi lanjutannya, tergantung dari keberadaan
oksigen, pH, suhu, dan adanya logam berat.
Logam seperti, Cu2+ dan Fe3+, menyebabkan destruksi
lebih cepat .
Struktur Vitamin C
Asam askorbat mrpk derivat heksosa
Struktur mirip dengan glukosa, krn askorbat did=sintesis
dari glukosa melalui lintasan asam uronat.
Pada bbrp hewan (marmut (guinea pig), kelelawar, burung,
ikan, & invertebrata) tidak memiliki enzim L-gulonolakton
oksidase → tidak bisa mensintesis asam askorbat dari glukosa.
Struktur Asam Askorbat
Sintesis Vitamin C
Absorbsi Vitamin C
Diabsorbsi di usus halus
Asupan 20 – 120 mg → diabsorbsi 90%
Asupan sangat tinggi (s.d 12 gram) → absorbsi hanya
16%
Dapat berada pada jaringan2 : adrenal, ginjal, hepar, lien
→ ~ kadar dlm serum.
Jika tingkat saturasi askorbat dlm jaringan sudah
terlampaui, maka akan diekskresi mell. Urin.
Fungsi Vitamin C
Vitamin C aktif adl asam askorbat mrpk Donor Ekuivalen
Pereduksi → antioksidan
Fungsi Vitamin C
Sbg Koenzim atau Kofaktor
Kemampuan utk melepas & menangkap hidrogen → penting
dalam metabolisme
Meningkatkan penyerapan besi → mereduksi besi ferri mjd besi
ferro.
Hidroksilasi proline utk membentuk hidroksiprolin (sintesis
kolagen)→ membentuk jaringan fibrosa di jaringan ikat, kartilago,
matriks tulang, dentin, kulit, tendo.
Terlibat dalam “wound healing”, pemulihan fraktur, gusi berdarah.
Fungsi Vitamin C
Reaksi oksidasi fenilalanin & tirosin.
Konversi folasin mjd Tetra Hidro Folat ( THF)
Konversi triptofan mjd 5-hidroksitriptofan &
neurotransmiter serotonin
Formasi norepinefrin dr dopamin.
Meningkatkan resistensi thd infeksi (meningkatkan
imunitas) → peningkatan aktivitas lekosit, produksi
interferon, respon inflamasi & integritas membran
mukosa.
Fungsi Vitamin C
Mekanisme kerja belum jelas, tapi asam askorbat
dibutuhkan:
o Hidroksi prolin dalam sintesis kolagen
o Penguraian/ oksidasi fenilalanin dan tiroksin
o Sintesis epinefrin dari tirosin pada tahap dopamine-hidroksilase
o Pembentukan asam empedu pada tahap awal 7 alfa-hidroksilase
o Penyerapan besi → metabolisme homosiderin di limpa
o Sebagai antioksidan umum larut dalam air
o Menghambat pembentukan nitrosamin dalam proses
pencernaan → mencegah kanker
Tambahan
Konsentrasi vit C tinggi di kelenjar adrenal & hipofise →
vit C sbg kosubstrat enzim hidroksilase
Absorbsi besi non heme meningkat 4X atau lebih bila ada
asam askorbat secara bersamaan
Metabolisme vit C meningkat pd perokok → kebut
sampai 50%
Kebutuhan : 60 mg/hari
Fosfat
NH3 Biotin
Gula Ribosa
Asam B6 Asam amino
amino non esensial Glukosa Glikogen
Folat
esensial
B6 Niasin Lipoik Gliserol
tiamin Tiamin
Residu Pantotenat
tanpa N Piruvat Laktat
Trigliserid dan
Biotin, niasin, Fosfolipid
riboflavin
Fragmen
1-C Kolin
B12 Inositol
Folat B6
(PABA)
Asam
Asetil Co-A lemak
Benda keton
-A
Kolesterol Vitamin D
Niasin Co-A
Biotin
Asam empedu
Co
Oksaloasetat Sitrat Hormon
O2 Steroid
Tiamin Siklus Krebs
Riboflavin & fosforilasi
Niasin oksidatif
Asam lipoik -ketoglutarat
Suksinat