Anda di halaman 1dari 70

Metabolisme Vitamin B (Biotin (B7),

Asam Folat (B9), B12) dan C


Vitamin B7 / Biotin
 Merupakan derivat imidazol.
 Disintesis oleh bakteri endogen (intestinal) → mayoritas
 Merupakan koenzim berbagai enzim karboksilase.
 Antagonis dengan avidin (glikoprotein) di putih telur
mentah → rusak oleh pemanasan.
 Avidin dengan biotin membentuk kompleks yang sukar
diabsorbsi usus → anti egg white injury factor → oleh
karena itu telur harus dimasak.
Struktur Biotin

 Intermediate metabolik aktif


Peran Fisiologis Biotin
 Biotin terikat erat dengan protein enzim (apoenzim) oleh
satu ikatan amida antara gugus karboksil biotin dan nitrogen
terminal (epsilon) gugus lisin dalam protein enzim.
 Biotin berperan dalam pembentukan atom C no 6 dalam
sintesis purin.
 Enzim yang dipengaruhi oleh biotin
 suksinat dehidrogenase,
 suksinat dekarboksilase,
 asam amino deaminase
Fungsi Biotin
 Pada enzim karboksilasi (fiksasi CO2)
 Pembentukan produk antara dalam proses karboksilasi
(pembentukan oksaloasetat & fosfoenol piruvat dari piruvat)
 Pembentukan asam aspartat (bagian dari deaminasi)
 Karboksilasi asetil Ko-A menghasilkan malonil Ko-A (sintesis
asam lemak)
 Karboksilasi propionil (mengatur asam lemak dg jumlah atom C
ganjil)
 Siklus sel → reseptor permukaan sel → enzim kunci dalam
metabolisme glukosa
Peran CoA, ACP & Biotin di dalam
metabolisme seluler
• Asam Pantotenat sbg :
– ACP dlm enzim fatty acid
synthase
– CoA pd reaksi – reaksi lain.
• Reaksi – reaksi yg dikatalisis o/ 4
enzim karboksilase mengandung-
biotin
– ACC : acetyl CoA carboxylase
– PCC : propionyl CoA
carboxylase
– MCC : 3-methylcrotonyl CoA
carboxylase
– PC : pyruvate carboxylase
• PDH : pyruvate dehydrogenase
• HMG CoA : 3-hydroxy-3-
methylglutaryl CoA
Kelebihan dan Kekurangan
 Pemberian antibiotik (6 g streptomysin 10-20 hr)
menurunkan kadar biotin, tapi pemberian selama < 7 hr
aman
 Total dlm tubuh 1 mg; keracunan rendah (injeksi 5-10 mg/hr
aman); ekskresi sbg biotin lewat urin
 Sumber : mikroflora usus, khamir, hati, kuning telur, kedele,
beras & dedaknya
Defisiensi Biotin
 Defisiensi jarang terjadi.
 Defisiensi ditemukan pada treatmen antibiotik dalam waktu yang
lama → karena mengurangi bakteri usus halus.
 Gejala defisiensi:
 depresi
 halusinasi
 nyeri otot
 Dermatitis
 pelepasan kulit & selaput mukosa
 hiperesthesis (kulit sangat peka)
 pucat pd kulit & mukosa
 Hb turun & kolesterol naik
Pendahuluan (1/2)
 Asam folat/ folat/ folasin/ pteroilmonoglutamat, struktur:
 basa pteridin
 asam p-amino-benzoat (PABA)
 asam glutamat.
 Hewan/ mamalia tidak mampu :
 Sintesis PABA
 Melekatkan glutamat ke asam pteroat
 Hewan & manusia memerlukan folat dari makanan (ragi,
sayuran)
Pendahuluan (2/2)
 Nama generik: folasin.
 Terdiri dari basa pteridin terikat 1 molekul masing2 asam P-
aminobenzoat acid (PABA) dan asam glutamat.
 Bentuk aktif: tetrahidrofolat (FH4/ THF)→ merupakan
pembawa unit 1 karbon yang aktif untuk reaksi oksidasi
(metil, metilen, formil, dan formimino).
Sifat dan Peran Asam Folat
 Enzim usus spesifik memecah asam folat dalam makanan
menjadi monoglutamil folat agar dapat diabsorpsi →
sebagian besar derivat folat direduksi oleh enzim folat
reduktase → tetrahidrofolat (NADPH sebagai donor
ekuivalen pereduksi).
 Koenzim asam folat ikut serta dalam reaksi sintesis purin →
pertumbuhan dan reproduksi sel.
Metabolisme
 Btk alamiah → Monoglutamat (biji2an, buah2an, susu,
plasma)
 Diabsorbsi dalam btk monoglutamat. Btk poliglutamat akan
dihidrolisis o/ enzim -glutamil karboksipeptidase
 Asam folat dapat direduksi menjadi (dihidro & tetrahidro)
folat
 Sebagai koenzim dalam bentuk poliglutamat (hati, ginjal,
eritrosit, otak)
Fungsi
 Fungsi metaboliknya : membawa unit-unit ikatan karbon (gugusan
metil dan formil) dalam bentuk tetrahidrofolat
 Fungsi dalam tubuh : mentransfer unit-unit 1 karbon yg dihasilkan
dalma metabolisme asam amino, biosintesis komponen purin &
pirimidin dari DNA yang dibutuhkan u/ pembelahan sel
 Folat aktif → koenzim Tetrahidrofolat (H4folat, THF).
 THF mrpk koenzim dlm transport fragment satu karbon dlm
metabolisme asam amino & sintesis asam nukleat (DNA, RNA)
utk divisi sel.
 THF → utk Konversi histidine mjd asam glutamat. Jk terganggu
tjd akumulasi asam formiminoglutamat (FIGLU) (diekskresi lwt
urin).
 Utk sintesis & maturasi eritrosit, lekosit di Sumsum tulang; sintesis
Heme.
Folate metabolism and DNA synthesis
DNA

dTMP
Dietary folates

dUMP DHF

methionine

THF methionine synthase


ser
vitamin B6 vitamin B12
gly

5,10-MTHF homocysteine
MTHFR
5-MTHF

Dietary folates
18
Sumber dan Kebutuhan
 Sumber : hati, ginjal, biji-bijian, sayuran hijau daun
 Kebutuhan minimal 50 g/hari. Hamil 120 g/hari &
menyusui 100 g/hari . RDA 200 g/hari
 Ekskresi melalui empedu dan urin dengan atau tanpa
katabolisme
Defisiensi
 Defisiensi terjadi bila :
a. alkoholisme kronis (penurunan absorbsi)
b. defisiensi niasin (reduksi asam folat butuh NADPH)
c. defisiensi vit B12 (folat terperangkap sbg metil folat →
pembentukan metilen THFA terganggu)
d. diet tinggi metionin & glisin (ketersediaan THFA menurun
karena reaksi perubhn homosistein mjd metionin & serin
menjadi glisin terhalang)
e. mendapat obat chemotherapy (methotrexate dan aminopterin)
→ kompetitif inhibitor
f. kontrasepsi oral menghambat penggunaan folat (mengganggu
pemecahan polyglutamat)
Tanda – Tanda Defisiensi
 Tanda - tanda klinis : pucat, lemah, pelupa, susah tidur dan
hilang rasa bahagia, pertumbuhan terhambat, glossitis,
gangguan pencernaan
 Defisiensinya bersamaan dng B12 menghambat sintesis DNA
dan pembentukan eritrosit → anemia eritropoitik.
 Defisiensi dapat menyebabkan masalah pada perkembangan
embri → Ibu hamil → risiko tinggi melahirkan bayi dg Defek
Tuba Neural (NTDs) (spina bifida, anencephaly,
encephalocele).
Defisiensi Vitamin B9
Vitamin B12
 Ditemukan pertama kali sbg
faktor anti anemia pernisiosa.
 Bentuk aktif : sianokobalamin
& hidroksikobalamin.
 Struktur cincin kompleks
(cincin Corrin), yang di
bagian tengah ditambahkan
sebuah ion kobalt.
 Vitamin B12 disintesis hanya
oleh mikroorganisme. (vit.
B12 tidak ditemukan dalam
tanaman)
28
Sifat Vitamin B12 / Sianokobalamin
 Terdiri berbagai jenis, sianokobalamin salah satunya.
 Mempunyai struktur cincin kompleks (cincin corrin), serupa
cincin porfirin, ion kobalt di tengahnya.
 Disintesis oleh mikroorganisme 50%, pada dewasa dihasilkan
bakteri usus.
 Terdapat pada binatang dan mikroorganisme, tersimpan di hati
dalam bentuk metilkobalamin, adenosilkobalamin, dan
hidroksikobalamin.
 Disebut juga sianokobalamin sebab molekulnya mengandung gugus
amino yang berikatan dengan kobalt → paling stabil.
Sifat Vitamin B12 / Sianokobalamin
 Vitamin B12 yang lain yaitu hydroxocobalamin dihasilkan
oleh bakteri dan berubah menjadi sianokobalamin pada saat
pemurnian dengan menggunakan karbon aktif yang secara
alami mengandung sianida sehingga terbentuk
sianokobalamin.
 Koenzim vit B12 yang aktif: metilkobalamin dan
deoksiadenosilkobalamin.
 Berperan dalam proses pertumbuhan
Sifat Vitamin B12 / Sianokobalamin
 Metilkobalamin: koenzim dalam konversi homosistein
→metionin dan konversi metiltetrahidrofolat →
tetrafidrofolat.
 Deoksiadenosilkobalamin: koenzim metilmalonil Ko A →
suksinil Ko A.
 Stabil pada pH 4-6 dan suhu tinggi. Kondisi alkali dan
pereduksi menyebabkan tidak stabil.
Absorpsi Vitamin B12 (1/3)
 Absorpsi vit B12:
→ dari ileum tergantung adanya asam lambung (HCL) dan faktir
intrinsik (mukopolisakarida) yang disekresi oleh sel parietal
mukosa lambung → terjadi gangguan lambung/fundus dan
kekurangan HCL → anemia pernisiosa.
 Vit B12 + IF →membentuk kompleks → terikat protein R
(disekresi kelenjar ludah dan lambung).
 vit. B12 lepas → dibawa transkobalamin I ke hepar (disimpan
trtm dlm bentuk 5’deoksiadenosil kobalamin
= 70%) → disekresi ke dlm empedu
Absorpsi Vitamin B12 (2/3)
→ sirkulasi hepatik (terutama dalam bentuk
metilkobalamin → dibawa oleh transkobalamin II
masuk ke jaringan, dilepaskan sebagai
hidroksokobalamin.
 Di sitosol diubah menjadi metil kobalamin dan di
mitokondia diubah →5’deoksiadenosilkobalamin .
Absorpsi Vitamin B12 (3/3)
 Penyerapan :
 faktor intrinsik : HCl lambung menghidrolisis protein dan
mengikat 50000 dalton glikoprotein yg memungkinkan diikat
pd brush border (ileum) shg diserap > efisien. + 1,5-3 g vit
B12 diabsorbsi dg cara ini. Selain itu ion bikarbonat (pH >6),
tripsin, Ca2+ juga meningkatkan efisiensi absorbsi
 faktor ektrinsik dlm daging
Metabolisme
 50%-90% vit B12 akan diperoleh & disimpan dlm hati.
0,1%-0,2% dibuang melalui empedu
 Dalam plasma diikat protein transkobalamin II →
pengangkutan & pengambilan oleh hati & jaringan
hematopoietik
 Dua bentuk kobalamin sbg koenzim pd manusia ad. :
 Metil kobalamin (sitosol) → konversi homosistein mjd
metionin; konversi metiltetra hidrofolat mjd tetrahidrofolat
 5-deoksiadenosil kobalamin (mitokondria) → konversi metil
malonil-CoA mjd suksinil-CoA dlm proses glukoneogenesis
Metabolisme
Peran vit B12 & folat (5-metil THFA):
 1) pembentukan timidilat (DNA);
 2) purin;
 3) sintesis protein
Metabolisme
 Diperlukan dlm metabolisme normal semua sel, t.u sel – sel
di pencernaan, sumsum tulang, jaringan saraf.
 Metilkobalamin → Koenzim dalam pemindahan gugus metyl.
 Homosistein menjadi Metionin, yg kmd terlibat dlm sintesis
asam nukleat, purin, pyrimidin.
 Konversi Metil Tetrahidrofolat menjadi Tetrahidrofolat.
 Deoksiadenosilkobalamin → Koenzim u/ konversi
Metilmalonil-CoA menjadi Suksinil-CoA (metabolisme
isoleucine, cholesterol & fatty acids).
 Myelinisasi sel saraf.
Sintesis Asam Nukleat,
Purin, pirimidin

40
Enzim Methylmalonyl CoA Mutase adl
enzim tergantung vit. B12

Isoleucine
Cholesterol
Fatty acids
CO2

Propionyl CoA Methylmalonyl


carboxylase CoA mutase
Propionyl CoA Methylmalonyl CoA Succinyl CoA

ATP
ADP, Pi
CoA

41 Methylmalonic acid
Dalam ikatan
peptida
Adanya HCl, ikatan peptida dipecah

IF (intrinsic factor) = enzim


mukoprotein, meningkatkan
absorbsi B12 di usus halus

B12 di absorbsi di mukosa Ileum, ditangkap


reseptor membran enterosit, di transport ke
vesikel pinositosis

Diikat protein serum,


didistribusikan ke seluruh
jaringan, dan disimpan dalam
jumlah signifikan.

Metil Tetrahidrofolat menjadi


Tetrahidrofolat
42
Kebutuhan Vitamin B12
• Kebutuhan : 0,1 g/hr. RDA 2-3 g/hr. kebutuhan
meningkat pd kehamilan, hipertiroidisme, kondisi
hematopoiesis yang meningkat
• Sumber : vit B12 alamiah (ad. hasil sintesis mikroba);
rumput laut, daging, hati, ginjal, kerang, ikan, susu, keju
Gangguan Akibat Defisiensi B12
 Gangguan sintesis DNA → anemia megaloblastik,
glossitis, hypospermia, ggn gastrointestinal.
 Sindrom neurologis (abnormalitas neuropsikiatrik)
 Degenerasi subakut substansi alba serebrel, nervus optik,
medulla spinalis, saraf – saraf tepi.
 Gejala klinis defisiensi : demielinasi menyebar dan
progresif → anemia megaloblastik (cukup plasma,
tak cukup kromatin u/ pembelahan sel)
 Intoksikasi → jarang, krn diekskresi lwt urin.
Defisiensi Vitamin B12

Anemia megaloblastik
Pendahuluan
 Bentuk aktif vitamin C: asam askorbat.
 Berfungsi: donor ekuivalen pereduksi dalam suatu reaksi.
 Merupakan zat perduksi berbagai senyawa (oksigen molekuler,
nitrat, sitokrom a dan c.
 Vitamin C / asam akorbat disintesis dari glukosa pada semua
tumbuhan tingkat tinggi dan kebanyakan hewan, tetapi tidak pada
manusia, kera, dan beberapa hewan lain → tidak mempunyai
enzim gulonase.
Sifat Vitamin C
 Sifat vitamin C sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya
dan logam.
 Oksidasi asam askorbat menjadi asam dehidroaskorbat dan
produk degradasi lanjutannya, tergantung dari keberadaan
oksigen, pH, suhu, dan adanya logam berat.
 Logam seperti, Cu2+ dan Fe3+, menyebabkan destruksi
lebih cepat .
Struktur Vitamin C
 Asam askorbat mrpk derivat heksosa
 Struktur mirip dengan glukosa, krn askorbat did=sintesis
dari glukosa melalui lintasan asam uronat.
 Pada bbrp hewan (marmut (guinea pig), kelelawar, burung,
ikan, & invertebrata) tidak memiliki enzim L-gulonolakton
oksidase → tidak bisa mensintesis asam askorbat dari glukosa.
Struktur Asam Askorbat
Sintesis Vitamin C
Absorbsi Vitamin C
 Diabsorbsi di usus halus
 Asupan 20 – 120 mg → diabsorbsi 90%
 Asupan sangat tinggi (s.d 12 gram) → absorbsi hanya
16%
 Dapat berada pada jaringan2 : adrenal, ginjal, hepar, lien
→ ~ kadar dlm serum.
 Jika tingkat saturasi askorbat dlm jaringan sudah
terlampaui, maka akan diekskresi mell. Urin.
Fungsi Vitamin C
 Vitamin C aktif adl asam askorbat mrpk Donor Ekuivalen
Pereduksi → antioksidan
Fungsi Vitamin C
 Sbg Koenzim atau Kofaktor
 Kemampuan utk melepas & menangkap hidrogen → penting
dalam metabolisme
 Meningkatkan penyerapan besi → mereduksi besi ferri mjd besi
ferro.
 Hidroksilasi proline utk membentuk hidroksiprolin (sintesis
kolagen)→ membentuk jaringan fibrosa di jaringan ikat, kartilago,
matriks tulang, dentin, kulit, tendo.
 Terlibat dalam “wound healing”, pemulihan fraktur, gusi berdarah.
Fungsi Vitamin C
 Reaksi oksidasi fenilalanin & tirosin.
 Konversi folasin mjd Tetra Hidro Folat ( THF)
 Konversi triptofan mjd 5-hidroksitriptofan &
neurotransmiter serotonin
 Formasi norepinefrin dr dopamin.
 Meningkatkan resistensi thd infeksi (meningkatkan
imunitas) → peningkatan aktivitas lekosit, produksi
interferon, respon inflamasi & integritas membran
mukosa.
Fungsi Vitamin C
 Mekanisme kerja belum jelas, tapi asam askorbat
dibutuhkan:
o Hidroksi prolin dalam sintesis kolagen
o Penguraian/ oksidasi fenilalanin dan tiroksin
o Sintesis epinefrin dari tirosin pada tahap dopamine-hidroksilase
o Pembentukan asam empedu pada tahap awal 7 alfa-hidroksilase
o Penyerapan besi → metabolisme homosiderin di limpa
o Sebagai antioksidan umum larut dalam air
o Menghambat pembentukan nitrosamin dalam proses
pencernaan → mencegah kanker
Tambahan
 Konsentrasi vit C tinggi di kelenjar adrenal & hipofise →
vit C sbg kosubstrat enzim hidroksilase
 Absorbsi besi non heme meningkat 4X atau lebih bila ada
asam askorbat secara bersamaan
 Metabolisme vit C meningkat pd perokok → kebut 
sampai 50%
 Kebutuhan : 60 mg/hari

 Sumber : sayuran dan buah-buahan


Fragmen
1-C DNA (gen)
Prrotein
sel RNA
B12 Folat
Urea Folat
Nukleotida

Fosfat
NH3 Biotin
Gula Ribosa
Asam B6 Asam amino
amino non esensial Glukosa Glikogen
Folat
esensial
B6 Niasin Lipoik Gliserol
tiamin Tiamin
Residu Pantotenat
tanpa N Piruvat Laktat
Trigliserid dan
Biotin, niasin, Fosfolipid
riboflavin
Fragmen
1-C Kolin
B12 Inositol
Folat B6
(PABA)

Asam
Asetil Co-A lemak

Benda keton
-A
Kolesterol Vitamin D
Niasin Co-A
Biotin
Asam empedu
Co
Oksaloasetat Sitrat Hormon
O2 Steroid
Tiamin Siklus Krebs
Riboflavin & fosforilasi
Niasin oksidatif
Asam lipoik -ketoglutarat
Suksinat

34 ATP H2O CO2


Defisiensi Asam Askorbat
 Penyakit skorbut → gangguan sintesis kolagen.
 Gejala penyakit skorbut:
✓ Perdarahan subkutan serta perdarahan lain
✓ Kelemahan otot
✓ Gusi bengkak → lunak → tanggal
Defisiensi Vitamin C
 Scurvy/ Skorbut
Kelebihan Vitamin C
 Hipervitaminosis C: gangguan tidur, sakit kepala dan
gangguan pencernaan, batu ginjal dapat terbentuk pada
pemakaian dosis tinggi dalam jangka lama pada individu
tertentu, individu dengan glucose 6-P defisiensi, krisis
hemolitik
Kebutuhan Vitamin B7, B9, B12, C
Kebutuhan Vitamin B7, B9, B12, C
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai