Anda di halaman 1dari 100

SKRINING DAN ASSESMEN

Presented by Asriaty
Tujuan: Mahasiswa Mampu
Melakukan

Ketepatan Skrining Gizi

Ketepatan pengkajian
gizi/Assesmen
SKRINING GIZI
Skrining gizi  proses penapisan yang sederhana dan cepat, efisien, mampu dilakukan, murah
dilakukan dan tidak memerlukan keahlian khusus.

Skrining gizi merupakan proses yang cepat, sederhana, efisien, mampu dilakukan, murah, tidak beresiko
kepada individu yang diskrining, valid dan reliabel serta dapat dilaksanakan petugas kesehatan ruangan
dan penetapan diit oleh dokter

Skrining gizi bertujuan untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko malnutrisi, tidak beresiko malnutrisi
atau kondisi khusus.
Kondisi khusus yang dimaksud adalah pasien dengan kelainan metabolic hemodialisa anak, geriatrik,
dengan kemoterapi atau, radiasi, luka bakar, pasien dengan imunitas, sakit kritis.
SKRINING GIZI
🞂​Skrining gizi  proses yang sederhana dan cepat  sensitif untuk mendeteksi
pasien berisiko malnutrisi (Barendregt dkk, 2008), sebelum memasuki Nutrition
Care Proses (NCP)/PAGT

🞂​Tujuan skrining gizi untuk menyaring pasien beresiko malnutrisi atau tidak
◦Memprediksi outcome yang berkaitan dengan faktor gizi
◦Mengetahui pengaruh dari intervensi gizi
4

Skrining Gizi Tepat Intervensi Gizi Tepat

Mencegah Timbulnya
Malnutrisi Mempercepat Proses
Penyembuhan
Bermacam-macam Metode Skrining Gizi

• MST
• MUST
• NRS 2002
• SGA
• MNA
Interpretasi Skrining Gizi
1. Pasien tidak berisiko malnutrisi  perlu skrining ulang tiap
minggu selama perawatan di RS atau saat kunjungan ulang
pada rawat jalan

2. Pasien berisiko malnutrisi  lanjut pada asesmen gizi 


diagnosis gizi  terapi gizi

3. Pasien dalam kondisi malnutrisi  lanjut asesmen gizi 


diagnosis gizi terapi gizi
SEJARAH SINGKAT NCP

Awal th 2002,Praktisi gizi USA mengidentifikasi


kebutuhan untuk menciptakan metoda
pemberian asuhan gizi yang terstandar untuk
meningkatkan kualitas dan meningkatkan
Ditunjuk Nutrition
keberhasilan asuhanCare Model
Workgroup

Th 2003 diterima ADA’s Standardized Nutrition


Care Process (NCP) untuk diimplementasikan oleh
praktisi gizi di USA
SEJARAH SINGKAT NCP

2003 Disepakati istilah:


Standardized Nutrition Care Process

Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

Suatu metoda pemecahan masalah yang


sistematis dimana praktisi gizi dengan
berpikir kritis melakukan pengambilan
keputusan untuk menangani problem gizi
dan memberikan asuhan gizi yang aman,
SEJARAH SINGKAT NCP
4 langkah Standardized Nutrition
Care Process
Proses Asuhan Gizi
A
Terstandar (PAGT)
sesmen
gizi
D
iagnosa
gizi
I
1. Konsep Dasar Assesmen
Gizi
Sistem skrining
Area praktek/ pelayanan
& rujukan
Pengetahuan diet
etik
tik
dee
Ko
Asesmen gizi Diagnosis gizi

Ke
 Mengumpulkan data yg sesuai &  Identifikasi & memberi

S is
tra
terjadwal label masalah

tem
m
 Analisa / interpretasi data  Menentukan penyebab

pil
dibandingkan standar  Kluster tanda & gejala (karakter

Pelayanan Keseh
an &
 Dokumentasi penentu )
Berbasis fakta  Dokumentasi
Ekonomi

Kompetensi
Hubungan
ap klien
pasien/
Monitoring & dengan Intervensi gizi
evaluasi gizi dietisien  Merencanakan intervensi
 Menetapkan tujuan dan

a
 Monitor

ta
tindak lanjut

nn
 Mengukur indikator hasil  Implementasi intervensi
 Evaluasi hasil  Asuhan & tindakan terlaksana
ir tis
i s  Dokumentasi  Dokumentasi
i ka
i r k
ik
n
mu r p
Be
o l
K
Kolaborasi
Sistem
manajemen hasil Sistem sosial
( outcome)
Pengertian Assesmen
(Pengkajian) Gizi
Metoda (pendekatan) pengumpulan, verifikasi dan
interpretasi data yang dibutuhkan/relevan
untuk mengidentifikasi
masalah terkait gizi, penyebab, tanda dan gejalanya
secara sistematik1

Dilakukan setelah teridentifikasi


berisiko gizi (Screening gizi)
Tu j u a n P e n g k a j i a n G i z i

Mandapat Informasi Yang cukup


dalam mengidentifikasi dan
membuat keputusan / menentukan
Diagnosa Gizi
Tu j u a n P e n g k a j i a n G i z i

•Mencegah kejadian berlanjut malnutrisi pada pasien


berisiko malnutrisi
•Identifikasi kemungkinan masalah gizi pasien/klien
yang malnutrisi
•Deteksi praktek-praktek yang dapat meningkatkan
risiko malnutrisi dan infeksi. Contoh : efek
pemberian obat yang menurunkan nafsu makan
pasien/klien
•Dekteksi kemungkinan masalah gizi klien yang
membutuhkan edukasi dan konseling
Peran Dan Fungsi
Pengkajian Gizi
ASESMEN GIZI

Menentukan
DIAGNOSIS

DASAR / FONDASI
Rencana &
Implementasi
PROSES ASUHAN
INTERVENSI GIZI

MONITORING
& EVALUASI
outcome
Hubungan Pengkajian, Diagnosis,
Intervensi & Monitoring Evaluasi
Gizi

Pengkajian Intervensi Monitoring &


Diagnosis Gizi
Gizi Gizi Evaluasi Gizi

Kemungkinan ada Tidak ada


masalah gizi lain masalah gizi lain

Reasesmen/asesmen
ulang gizi
Kemampuan Dietisien Dalam
Melaksanakan Assesmen Gizi
Asesmen memerlukan cara
berpikir kritis DIETISIEN
●Dietisien Mempunyai kemampuan dalam:

Menentukan data spesifik apa yang akan


dikumpulkan
Menentukan kebutuhan akan informasi tambahan
Memilih alat dan prosedur pengkajian gizi sesuai
situasi:
Alat pengukuran / pengumpulan data
Prosedur pengumpulan data
Comparatives standard
Asesmen memerlukan cara
berpikir kritis DIETISIEN

Membedakan data yg terkait dan tidak terkait


Membedakan data yang penting dan tidak penting
Validasi data
Asesmen memerlukan Elemen Lain
DIETISIEN

●Pengetahuan terkait masalah gizi


• System tubuh
• Patofisiologi penyakit
• Metabolisme zat gizi
• Psikologis dsb
●Kemampuan membuat keputusan
berdasarkan fakta (evidence based)
●Profesionalisme
Pengelolaan Data Pengkajian Gizi
Menurut IDNT (International Dietetics Nutrition
Terminology), data yang dikumpulkan dalam assesmen
dibagi menjadi 5 domain/ kelompok
Bahasa Terstandar/Terminologi
Assesmen Gizi
Jumlah
Domain Klas Terminologi
1. Riwayat terkait gizi dan makanan 8 klas 151

2. Data Pengukuran Antropometri 1 klas 7


3.Data biokimia, tes medis dan prosedur 12 klas 93

4. Pemeriksaan fisik fokus gizi 1 klas 9


5. Riwayat klien 4 klas 35
Standar comparative 4 klas 43
TOTAL 30 klas 338
Struktur Bahasa
Terstandar/ Terminologi Assesmen

Rincian Pengertian Contoh


Definisi Parameter spesifik @ terminologi Asupan Energi adalah jumlah energy dari berbagai
sumber, misal makanan, minuman, ASI/formula,
suplemen serta via enteral dan rute parenteral

Indikator Data asesmen gizi dg batasan jelas & Total energi = kalori/hari, Protein, lemak dan
dapat diobservasi/ diukur karbohidrat = gr, natrium = mg, etc

Metode Sumber-sumber data yang dapat dipilih Catatan asupan makanan, 24-hour recall, 3 to
Pengukuran/ & digunakan untuk mengumpulkan data 5 diary food dsb
Sumber Data sesuai dengan kondisi pasien/klien.
Struktur Bahasa
Terstandar/ Terminologi Assesmen

Rincian Pengertian Contoh


Diagnosis Gizi Menjelaskan data pengkajian diagnosis inadekuat asupan energy, malnutrisi,
gizi mana yang berkaitan dengan data underweight, dsb
pengkajian gizi tersebut.

Kriteria Pembanding indikator asuhan gizi untuk Estimasi kebutuhan energi sesuai kebutuhan
menilai besarnya masalah gizi pasien/klien berdasarkan perhitungan
Seperti : Preskripsi gizi & standar konsensus
rujukan (konsensus)
Struktur Bahasa
Terstandar/ Terminologi Assesmen

Rincian Pengertian Contoh


Contoh contoh cara mendokumentasi Berdasarkan catatan makanan, pasien
asesmen gizi /klien mengkonsumsi 2600 kal/hari, 144%
dari rekomendasi diet (1800 kalori/hari).

Referensi susunan citasi (kalimat dari rujukan) Charney P, Malone A. ADA Pocket Guide
teknik pengukuran yang dipublish dan to Nutrition Assessment, 2nd ed. Chicago,
standar-standar referensi umum IL : American Dietetic Assosiation; 2009,
Pedoman Penatalaksanaan Diabetes
Mellitus, Perkeni 2023
Pengelolaan Data
Pengkajian Gizi

1. Sumber Data
2. Jenis & Cara Pengelompokkan Data
3. Bahasa Terstandar/Terminologi

Terkait data status gizi dan faktor penyebab masalah gizi


Termasuk : interaksi obat-makanan, budaya,
agama, usia dan kebutuhan konseling gizi
Sumber Data
DASAR : “PRACTICE SETTING’’
(latar belakang praktek seperti klinik,
masyarakat,
Individual rawat inap/ rawat jalan)
Sumber : catatan rekam medis & rujukan
tenaga pemberi layanan kesehatan (mis
form skrining gizi) via interview,
Populasi
observasi & pengukuran
Sumber : Hasil survey, data administrasi,
laporan statistik & studi
epidemiologi/penelitian
Komponen asesmen gizi

1. Mengumpulkan dan Memilih Data/Informasi


Fokus Tujuan asesmen gizi
Pemilihan dan Pengumpulan Data relevan

2. Kelompokkan data berdasarkan kategori asesmen gizi


Defining characteristic dari diagnosis gizi
Pemilihan dan Pengumpulan Data relevan
Jenis & Cara Pengelompokkan Data
(International Dietetics & Nutrition
Terminology (IDNT) Reference
Manual)

Riwayat Terkait Gizi & Makanan/ Food History (FH)

Asupan, pemberian,
pengetahuan/kepercayaan/sikap, perilaku
terkait makanan & gizi, pengobatan &
penggunaan obat komplemen/alternatif,
ketersediaan suplai bahan makanan,
aktifitas & fungsi, ukuran fokus pasien/nilai-
nilai terkait gizi
Jenis & Cara Pengelompokkan Data
(International Dietetics & Nutrition
Terminology (IDNT) Reference
Manual)

Pengukuran Antropometri/Anthropometric Measurements (AD)


Tinggi badan, berat badan, body mass index
(BMI), indikator/rangking percentil pola
pertumbuhan pertumbuhan, dan riwayat berat
badan

Data Biokimia, Tes & Prosedur Medis / Biochemical Data, Medical Tests &
Procedures (BD)
Data laboratorium (misal elektrolit, glukosa)
& tes medis (misal waktu pengosongan
Jenis & Cara Pengelompokkan Data
(International Dietetics & Nutrition
Terminology (IDNT) Reference
Manual)
Penilaian Fisik Fokus Gizi / Nutrition Focused Physical Findings (PD)
Penampilan fisik, hilang otot dan lemak,
fungsi menelan, nafsu makan
Riwayat Klien/Client History (CH)
Riwayat personal, riwayat
medis/kesehatan/keluarga, pengobatan,
terapi
Standar dan riwayat
Pembanding/ sosial
Comparative Standar
Estimasi kebutuhan energi, makronutrien,
cairan, mikronutrien, rekomendasi berat
badan & pertumbuhan
2. Data Domain Riwayat
Klien
Domain/Kelompok
Data Riwayat Klien (CH)
 Dasar cara berpikir dalam mengumpulkan data
domain lainnya
 Menunjukkan isu-isu gizi di awal asesmen
persepsi pasien terkait gizi : tingkat pemahaman,
penerimaan atau penolakan suatu rekomendasi diet yang
dianjurkan.

Informasi langsung oleh pasien, keluarga dan atau pengasuh


JENIS DATA & INDIKATOR
 Riwayat Personal
Usia, Jenis kelamin, Suku bangsa, Bahasa , Kemampuan baca, Pendidikan, Peranan keluarga,
Riwayat merokok, Keterbatasan fisik, Mobilitas

 Riwayat Medis Pasien/Keluarga


Keluhan terkait penyakit khusus seperti penyakit Cardiovaskular, Endokrin dst, Treatmen &
terapi medis (kemoterapi, dialisis, radioterapi, dsb), Treatmen bedah (gastro bypass, coronary
arteri bypass), Pelayanan paliativ/end of life (terminal, life threatning)

 Riwayat sosial
Sosial ekonomi , Situasi rumah, Dukungan sosial dan , medis , kelompok masyarakat/gereja
dsb), Lokasi geografi , Pekerjaan , Agama, Riwayat krisis keluarga
3. Data Domain Riwayat Terkait
Gizi & Makanan (FH)
Domain/Kelompok Data Riwayat
Terkait Gizi & Makanan (FH)

Terdiri dari 8 klas


Identifikasi :

 Masalah gizi – asupan & prilaku lingkungan


 Faktor-faktor asupan makanan tidak sesuai
kebutuhan
LANGKAH :

1.Nilai Asupan dan Ketepatan Asupan


2.Kaitkan dengan faktor-faktor di bawah ini :

FH.1. Asupan makanan


dan zat gizi;
Asupan
FH.2. Pemberian
makanan dan zat gizi;

FH.3. Penggunaan obat,


obat obatan
alternatif / pelengkap
Contoh Nutrisi Parenteral
FH.4. Pengetahuan/
kepercayaan/sikap
Perilaku- lingkungan FH.5. Perilaku
FH.6. Akses dan suplai makanan
FH.7. Fungsi dan aktifitas fisik
FH.8. Ukuran/ nilai nilai pasien
terhadap gizi
BAHASAN - Data
Riwayat Terkait Gizi
&Jenis
a. Makanan
Data & Indikator – 8 klas
Contoh: Klas 1. Asupan makanan dan zat gizi

• Jenis & jumlah asupan makanan & zat gizi


• Asupan energi, makanan & minuman, enteral &
parenteral, substansi bioaktif, makronutrien, mikronutrien
Riwayat Terkait Gizi dan
Makanan

b. Metoda & Sumber Data

•Metoda
•Sumber Data : pasien/klien/keluarga pasien dsb

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas &


ketepatan data

d. Kriteria evaluasi  interpretasi data


4. Data Domain Antropometri (AD)
Bahasan Domain/Kelompok Data
Antropometri (AD)

1. Identifikasi tanda & gejala masalah gizi:

 Efek dari suatu kondisi penyakit/kesehatan


 Tujuan intervensi gizi

pengukuran ukuran, berat


badan, proporsi tubuh dan
komposisi tubuh
Bahasan Domain/Kelompok Data
Antropometri (AD)

2. Jenis Data & Terminologi Antropometri


Terdiri dari 1 klas (Pengukuran Antropometri),
dengan 7 sub klas di bawah ini :
1. Tinggi Badan
2. Berat Badan
3. Ukuran Rangka (frame size)
4. Perubahan berat badan
5. Indeks massa tubuh (IMT)
6. Indikator/tingkat pola
pertumbuhan
7. Perkiraan kompartemen tubuh
Bahasan Domain/Kelompok Data
Antropometri (AD)
 Penting terkait :
Menilai pertumbuhan bayi & anak
Menginterpretasi BB (dewasa)  gizi baik, underweight, obesitas
- Perhitungan kebutuhan energi dan protein
- Perhitungan creatinin-height index.

 Metode :

- Pengukuran TB : pasien dewasa & anak usia > 2 thn


- Pengukuran PB : anak < 2 tahun
- Estimasi (tirah baring) atau wheelchair bound
• Arm span, recumbent length
• Knee-height with calipers
Bahasan Domain/Kelompok Data
Antropometri (AD)
 Kriteria Evaluasi :

dengan indikator BB  IMT (anak, remaja dan dewasa), pola pertumbuhan (anak usia > 5
tahun)

 Cara Interpretasi Data :

• Anak : overweight (hasil penilaian 85 - < 95 percentil), obesitas (≥ 95 persentil), underweight (<
5 percentil)
• Dewasa : overweight (BMI ≥ 25), underweight (BMI < 18), Handgrip strength, baik sekali (≥55,5
laki-laki, ≥ 42,5 perempuan) dll
HANDGRIFT STRENGTH
5. Data Domain Biokimia,
Tes & Prosedur Medis (BD)
Domain/Kelompok Data Biokimia,
Tes & Prosedur Medis (BD)

Identifikasi tanda & gejala masalah gizi:

Evaluasi status gizi atau nilai cadangan zat


gizi tubuh
 Kurang asupan zat gizi
 Efek samping pengobatan
 Perubahan metabolik / stress

Analisa spesimen darah, urin,


feses dan jaringan tubuh lain
Jenis Data & Indikator

1. Data laboratorium
- Keseimbangan asam basa : pH, HCO3,
PaCO2, PaO2 dsb
- Profil renal dan elektrolit : BUN, creatinin,
dsb
- Profil asam lemak : rasio tetraene
(nomor rasio)
- Profil gastrointestinal : alkaline
phosphatase, ALT, AST dsb
- Profil glukosa/endokrin : glukosa puasa,
sewaktu, Hgb A1c dsb
- Profil protein : albumin, prealbumin,
transferrin, dsb
- Profil urin : warna (visualisasi),
osmolalitas, dsb
- Profil vitamin : vitamin A, retinol,
vitamin C, dsb
Jenis Data & Indikator

- Profil mineral : Cu, Zn, Iodine, Mangan dsb


- Profil anemia gizi :Hb, serum B12, serum
ferritin, dsb.
- Metabolic Rate Profile : resting metabolic rate,
RQ dsb
- Profil protein : albumin, prealbumin,
transferrin, dsb
- Profil urin : warna (visualisasi), osmolalitas,
dsb
- Profil vitamin : vitamin A, retinol, vitamin C,
dsb
Metoda Pengumpulan Data

Pengukuran biokimia, laporan hasil laboratorium,


catatan rekam medis, laporan pasien/klien,
pengukuran langsung (indirect calorimetry pada data
metabolic rate profile), data surveillance (profil
anemia gizi), observasi (data profil urin)
Kriteria Evaluasi
Gunakan standar referensi. Nilai
laboratorium bervariasi tergantung
pelaksanaan tes laboratorium yang berlaku 
anjuran gunakan nilai laboratorium
tercantum
Contoh : Kalium dipilih sbg indikator profil
elektrolit dan renal. Hasil lab pasien/klien 2,9
mEq/L maka hasil tersebut dinilai dibawah
normal dibandingkan dengan standar referensi
kalium normal 3,5-5 mEq/L.
Cara Penilaian/Pengkajian Data
Membutuhkan pengetahuan terkait tes
laboratorium dengan faktor-faktor gizi dan
non gizi yang mempengaruhi kimia darah
• Diagnosis medis dahulu dan saat ini
• Treatmen medis yang sedang
PE
dilaksanakan
RT

• Faktor gizi (riwayat diet, penggunaan


I M
P E

suplemen)
B
R
A
L
N
U

• Faktor non gizi (proses penyakit,


GA

pengobatan, prosedur, terapi dan


N

status hidrasi)
• Standar referensi laboratorium sesuai
umur
Protein Viseral
• Dihasilkan hati
• Dipengaruhi oleh asupan protein, dan juga

penyakit ginjal & hati, luka terbuka & luka


bakar, infeksi, defisiensi Zn & energi, kanker,
inflamasi, status hidrasi, stres
ALBUMIN
• Usia hidup 14-21 hari, nilai normal 3.5-5.0 g/DL
• Biasanya sbg indikator status gizi
• Menurun – respon stres (infeksi, injury), edema & overhidrasi
• Meningkat – dehidrasi
Biochemical Tests
• Data yang berasal dari pemeriksaan contoh darah dan urin.

• Membantu untuk menggambarkan keadaan tubuh :


– Deteksi kemungkinan PEM
– Ketidakseimbangan elektrolit
– Status hidrasi
– Profil lipid
– Kejadian anemia; menentukan jenis anemia
– Kejadian infeksi
– Data dasar untuk melihat fungsi organ seperti ginjal, hati, pankreas,
jantung, dll.
DATA LABORATORIUM
KIMIA KLINIK HEMATOLOGI
-Tes DM -Tes Anemia
-Tes Gangguan faal hati Tes Leukemia
-Tes Gangguan fungsi ginjal
-Tes fraksi lipid
-Tes faal hemostasis
Tes serum protein
KELOMPOK
PENYAKI
T
SEROIMUNOLOGI
-Infeksi
-Autoimun CAIRAN DAN PARASITOLOGI
-Tes Gangguan fungsi
tiroid
TES PENGENDALIAN DM

Pengendalian DM Baik Sedang Buruk


GDP (mg/dl) 80 -109 110 - 139 ≥ 140
GDP 2 JamPP(mg/dl) 110 - 159 160 - 199 ≥ 200
HbA1c (%) 4 – 5,9 6-8 ≥8
Kolesterol total (mg/dl)
-tanpa PJK < 130 130 – 159 ≥ 160
-dengan PJK < 100 100 - 129 ≥ 130

Kolesterol HDL (mg/dl) > 45 35 - 45 < 35

Trigliserida (mg/dl)
-tanpa PJK < 200 200 – 245 ≥ 250
-dengan PJK <150 150 - 199 ≥ 200
Mikroalbuminuria ˂ 30mg/24jam 30-300mg/24jam ˃30mg/24jam
TES PENYAKIT GINJAL
 Paramater yang diukur :
- Ureum
- Kreatinin
→ Azotemia
 Onset penyakit :
- Akut
- Kronis
- Akut on kronik
→ Kliren kreatinin, Cystatin C, Calsium Fosfat, Elektrolit,
BUN
Analisa gas darah
Pemeriksaan Fungsi Hepar :

AST ( Aspartate Aminotransferase )→ SGOT


( Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase)

ALT (Alanine Aminotransferase) → SGPT (serum Glutamic Pyruvic


Transaminase), dapat mengukur jumlah enzim dalam darah. Sebagian besar
terdapat di hati, sebagian kecil di ginjal, jantung, otot dan pankreas. Enzim ini
dibuat dalam sel hati

Tingkat ALT yang tinggi dapat mengindikasikan kerusakan hati, misalnya


pada chirosis, hepatitis,ca hati, Tumor dll
Peningkatan SGOT/SGPT

a. Tinggi :>5 kali normal : kerusakan hepatoseluler akut, infark myokard,


kolaps sirkulasi, pankreatitis akut, mononukleosis
infeksiosa

b. Sedang: 3-5 kali normal: obstruksi saluran empedu, aritmia jantung,


gagal jantung kongestif, tumor hati, dll

c. Ringan: sampai 3kali normal: perikarditis, sirosis, infark paru, dll

SGOT/SGPT berada sedikit di atas normal tak selalu menunjukkan


sedang sakit
Pemeriksaan Fungsi Hepar

SGOT/SGPT berada sedikit di atas normal tak selalu


menunjukkan sedang sakit dan bukan akibat gangguan liver.

Pada sirosis sudah lanjut dan berat GOT/GPT dapat normal


karena jumlah sel hati sudah sangat kurang sehingga
kerusakan sel hati relatif sedikit, tetapi Bilirubin meningkat
dan perbandingan albumin/globulin akan terbalik
HASIL TES URINALISIS
NO Pemerikksaan Nilai rujukan Contoh abnormal
. kimia
1. pH 4,5 – 8,0 (˂) diet protein, asidosis
(˃) diet sayur, alkalosis, infeksi
2. Berat jenis 1.010 – 1.020 Pekat diabetes melitus
Encer

diabetes insipidus
3. Glukosa Negatif (+) DM
4. Benda keton Negatif (+) puasa, diet lemak,
ketoasidosis
5. Protein Negatif (+) penyakit ginjal
6. Bilirubin Negatif (+) obstruksi bilier
7. Urobilinogen Negatif (+) gangguan hati
10.
8. Eritrosit
Nitrit Negatif Negatif(+) infeksi
(+) Penyakit ginjal dan
saluran kemih
saluran kemih
9. Lekosit Negatif (+) inflamasi, infeksi
INTERPRETASI HASILTES SERUM PROTEIN

Total protein meningkat Total protein menurun


Inflamasi kronik Artritis Gangguan hati
Dehidrasi Malabsorbsi Malnutrisi
Makroglobulinemia DM Nefrosis
asidosis Leukemia Luka bakar DM
monositik Multiple Toksemia gravidarum
myeloma Sarkoidosis Glomerulonefritis kronik
Shock berat
Interpretasi Albumin

Albumin Albumin
meningkat menurun

Penyakit hati Penyakit ginjal


Dehidrasi Penyakit darah Keganasan
Malnutrisi AIDS
Multipel myeloma Penyakit kolagen Inflamasi
gastrointestinal Hipertiroid
Diare kronik
Protein Viseral
● Dihasilkan oleh hati
Dipengaruhi asupan protein dan juga penyakit ginjal, hati, luka terbuka, luka bakar,
infeksi, defisiensi Zn & energi, kanker, inflamasi, status hidrasi, stress

ALBUMIN
• Usia hidup 14-21 hari, nilai normal 3.5-5.0 g/DL
• Biasanya sbg indikator status gizi
• Menurun – respon stres (infeksi, injury), edema & overhidrasi
• Meningkat – dehidrasi
TES FRAKSI LIPID

• Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme yang


ditandai dengan peningkatan maupun penurunan
fraksi lipid dalam plasma.

• Kelainan utama : peningkatan kadar kolesterol total,


Kolesterol LDL, dan Trigliserida (TG) serta
penurunan kadar kolesterol HDL
Fungsi Paru
PaCO2 : Tekanan Parsial karbondioksida
PaO2 : Tekanan Parsial Oksigen
RQ adalah ratio CO2 yang diproduksi dengan volume
O2 yang dikonsumsi per unit waktu. Tergantung sumber
energi yang di metabolisme ( P, KH, Lemak)

Tiap molekul karbohidrat yang memproduksi 1 molekul


CO2, sehingga RQ nya 1, Protein 0,8 dan lemak 0,7.
Pada kondisi PaCO2 tinggi (di atas 45mmHg) diberikan
KH 25-30%, Lemak 50-55%,
Jenis Data & Indikator

2. Test medis (GFR, retensi lambung, biopsi,


tes toleransi glukosa, dll)
Cara Penilaian/Pengkajian Data

Membutuhkan pengetahuan terkait tes laboratorium


dengan faktor-faktor gizi dan non gizi yang
mempengaruhi kimia darah
6. Data Domain Pemeriksaan Fisik Fokus
Gizi (PD)
Domain/Kelompok
Data Pemeriksaan Fisik Fokus Gizi

 Identifikasi tanda & gejala masalah gizi

 Karakteristik fisik terkait gizi yg


berhubungan dengan patofisiologi

Inspkesi, palpasi, perkusi,


Auskultasi
Inspeksi : asesmen tubuh secara visual berkaitan dengan ada tidaknya variasi dari
gambaran normal

Palpasi : pemeriksaan tubuh dengan perabaan

Perkusi : pemeriksaan dengan menggunakan suara untuk mengidentifikasi adanya


deviasi dari suara standar yang dihasilkan ketika permukaan tubuh ditempelkan jari
praktisi. Adanya organ dan cavities akan merubah resonansi dan kualitas suara.
Contoh : penilaian status saluran gastrointestinal atau untuk mengidentifikasi cairan
dalam paru

Auskultasi : menggunakan indra pendengaran untuk mengidentifikasi deviasi standar


suara. Misalnya dengan menggunakan stetoskop, dapat mengevaluasi
suara yang dihasilkan jantung, paru, dan saluran gastrointestinal. Contoh
identifikasi suara
Jenis & Indikator Data

 Penampilan keseluruhan
posisi tubuh, amputasi, kemampuan berkomunikasi
 Bahasa tubuh : variasi spesifik budaya
 System jantung-paru : edema, nafas pendek
 Extremities, otot dan tulang
edema perifir, lemak subkutan, lemah, perasaan dingin dll
 Sistem pencernaan (mulut sampai rektum)
sendawa, membran mukus kering, panas perut dll
Jenis & Indikator Data

 Kepala dan mata : bitot spot, buta dll


 Syaraf dan kognitif/ cognition
bingung, sulit konsentrasi, perubahan syaraf, dll
 Kulit : dermatitis, kering, janudice, dll
 Tanda tanda vital : tekanan darah, respirasi rate,
nadi, suhu
Nutrition Focus
Physical Exam
1. Kehilangan lemak mata
2. Pengecilan otot temporal (otot di sisi
kepala)
3. Kehilangan lemak di pipi
4. Pengecilan otot Clavicula
5. Pengecilan otot bahu
6. kehilangan lemak bisep
7. Kehilangan lemak garis ketiak dan
otot
8. Pengecilan otot lengan
9. Kehilangan otot paha depan
10.Pengecilan otot betis
11.Kaki oedema
Metode Pengukuran
dan Sumber Data
observasi langsung, laporan pasien/klien, catatan
rekam medis
Kriteria Evaluasi

Tujuan (sesuai kebutuhan pasien)


Contoh : tekanan darah pasien/klien turun sesuai dengan tujuan
(135/85 mmHg) dengan penurunan BB
Standar rujukan
Contoh : tekanan darah pasien/klien 150/90 mmHg diatas batas yang
diharapkan (< 120/80mmHg) dan konsisten dengan hipertensi tahap
1
Penilaian Klinis

• Identifikasi tanda fisik malnutrisi


– Temporal wasting, iga gambang

• Tanda-tanda tidak tampak kecuali ada defisiensi berat

• Sebagian besar tanda/gejala mengindikasikan 2 atau lebih


defisiensi
• Contoh :
- Rambut tipis & mudah dicabut : defisiensi protein atau biotin
- Mulut : lidah outh: tongue fissuring (niacin), decreased
taste/smell (zinc)
7. STANDAR
PEMBANDING
STANDAR PEMBANDING

CS.1. Kebutuhan energy


CS.1.1. Estimasi kebutuhan energi
1. Estimasi kebutuhan energy total
2. Metoda estimasi kebutuhan

CS.2. Kebutuhan zat gizi makro

CS.2.1. Estimasi kebutuhan lemak


1. Estimasi kebutuhan lemak total
2. Jenis lemak yg dibutuhkan
3. Metoda memperkirakan kebutuhan
STANDAR PEMBANDING

CS.2.2. Estimasi kebutuhan protein


1. Estimasi kebutuhan protein total
2. Jenis protein yang dibutuhkan
CS.2.3. Estimasi kebutuhan karbohidr
3. Metoda memperkirakan kebutuhan
1. Estimasi kebutuhan karbohidrat total
2. Jenis karbohidrat yang dibutuhkan
3. Metoda
CS.2.4. Estimasi kebutuhan memperkirakan kebutuhan
serat
1. Estimasi kebutuhan serat total
2. Jenis serat yang dibutuhkan
3. Metoda memperkirakan kebutuhan
CS.3. Kebutuhan
STANDAR
cairan PEMBANDING
CS.3.1. Estimasi
kebutuhan cairan CS.4.2. Estimasi
1. Estimasi kebutuhan kebutuhan
cairan total mineral
2. Metoda • 1. Calcium
memperkirakan • 2. Chloride
kebutuhan
CS.4. Kebutuhan • 3. Iron
zat gizi mikro • 4. Magnesium
CS.4.1. Estimasi • 5. Kalium
kebutuhan • 6. Fosfor
vitamin A, C dan
lain-lain
Q u e sti o n
Time
PENUGASAN
1. Jenis - jenis formulir skrining Pada
Anak
Dewasa
Lansia/Geriatri
PENUGASAN
A. Cari Jenis - jenis formulir skrining Pada
Anak (No urut 1-10)
Dewasa (No urut 11 – 20)
Lansia/Geriatri (No urut 21 – 30)
PENUGASAN
B. Buat Assesmen pada Kasus berikut

1. Lakukan review data pada kasus di bawah ini


2. Lakukan cluster data menurut terminologinya.
3. Lakukan identifikasi data dengan membandingkan dengan rujukan standar.
KASUS 1
Ny. S, usia 55 th, suku Betawi, pendidikan SMP, agama Islam, datang ke ruang konseling gizi dengan
diagnosis Obesitas, Hipertensi stage II, Dislipidemia, dengan keluhan pusing dan pegal pada tengkuk. TB =
145 kg, BB = 63 kg, BB terus naik sejak 5 th yang lalu. Hasil lab : kolesterol total = 253 mg/dl (N < 200),
kolesterol LDL = 165 mg/dl (N < 100), kolesterol HDL = 79 mg/dl (N laki > 40, perempuan > 50), trigliserida =
102 mg/dl (N < 150). TD = 140/90 mmHg, tubuh tampak gemuk.
Pasienseorang janda pensiuna ASN yang tinggal bersama anak dan menantunya. Pekerjaan sehari-hari,
membersihkan rumah, ke pasar dan memasak dikerjakan oleh menantunya, pasien sering minta untuk
menambahkan penyedap dalam masakannya. Pasien jarang berolah raga, meskipun anak dan menantunya
selalu mengingatkan untuk berolah raga, dan mengharapkan penurunan BB ibunya. Wktunya banyak
dihabiskan dengan nonton TV rata-rata 9 jam, tidur malam dan siang 10 jam. Pasien belum pernah mendapat
konseling gizi. Ketika dietisien memberikan pertanyaan terkait dietnya, pasien tidak dapat menyebutkan
jenis bahan makanan tinggi natrium, tinggi serat, dan beranggapan bahwa makanan tinggi lemak adalah
jeroan, kikil, dan lemak daging.
Pola makan 3x/hari : nasi dengan lauk pauk lebih sering digoreng, hewani (ayam/ikan asin goreng)
2x/hari, nabati (tempe goreng) 1x/hari, sayuran 2x/hari, sambal terasi, buah (pisang) 1x/hari, minum teh
manis 2x/hari, makanan selingan lebih sering berupa singkong goreng/biskuit 2x/hari 2-3 potong. Hasil
anamnesa gizi berdasarkan Semi FFQ, asupan : E = 1850 kkal, P = 47,5 g, L= KH = 250 g, serat = 12,3 g,
Natrium = 2050 g. Tidak ada riwayat alergi makanan. Ibu dan kakak pasien punya penyakit jantung. Obat
yang diberikan adalah captopril 25 g.
KASUS 2
Tn. B usia 50 tahun, suku Palembang, agama Islam, pendidikan SMA, tampak lemah, dirawat di rumah sakit
dengan diagnosis Disfagia neurogenik, Paraparese ec suspect Myelitis. Pasien seorang pedagang yang cukup
sukses, tinggal dengan istri dan seorang anak yang belum berkeluarga. Tapi semenjak sakit, pasien tidak
dapat bekerja lagi, sehingga usahanya diteruskan oleh anaknya. Saat ini pasien lebih banyak tinggal di tempat
tidur atau duduk di atas kursi rodanya karena kedua tungkainya lemah.

Sejak 2 bulan lalu, pasien mengeluh ketika makan memerlukan waktu yang lebih lama dari biasanya, kadang-
kadang melepeh makanannya. sejak 2 minggu yang lalu pasien mengeluh sulit menelan, dan merasa
makanannya tersumbat di kerongkongan. Pasien mencoba makan makanan saring berupa bubur sumsum,
bubur saring, havermut, susu dan teh manis. Hasil pemeriksaan FEES/ THT (tes menelan) diketahui : bubur
sumsum (ada residu), bubur nasi (ada residu), havermut (tidak ada residu), susu (ada aspirasi), air teh manis
(ada aspirasi). Meskipun demikian, pasien masih ingin makan makanan yang seharusnya dihindari (kacang dan
keripik). TB = 145,5 cm, BB = 45 kg, hasil lab : Hb =12 mg/dl, Albumin = 3 g/dl (N 3,4-4,8 g/dl), kolesterol
HDL = 30 mg/dl, kolesterol LDL = 50 mg/dl, Na darah = 133 mEq/L, K = 5 mEq/L. Isterinya kemudian berusaha
membuatkan makanan yang lebih mudah ditelan yaitu makanan blenderized yang terdiri dari nasi tim 1½ p,
tim ikan kakap/tuna 2 p, wortel/brokoli rebus 2 p, dengan pemberian 3 x 300 cc, ditambah makanan cair 250
cc (2x sehari) yang terdiri dari : susu full cream 3 sdm, bubur kacang hijau ½ gelas, dan telur 2 butir.
Hasil anamnesa gizi (recall 24 jam) : E = 800 kkal, P = 51 g, L = 27 g, KH = 85 g. Isteri pasien belum
mengetahui variasi bahan makanan yang digunakan untuk makanan blenderized, variasi makanan cair selain
blenderized, dan komposisi zat gizi yang memenuhi kebutuhan gizi pasien.
KASUS 3
Tn. M.A, (usia = 47 th) pekerjaan kontraktor properti, datang dengan diagnosis medis DM tipe2 &Dislipidemia, di
rujuk dokter SpPD KEMD kepada dietisien untuk konseling gizi.
Data pengukuran :TB = 172 cm, BB = 86,9 kg (1 thyll 100 kg), TD =116/81 mmHg (N < 130/90), nadi=66x/mnt, sh =36
C, pernapasan =18x/mnt. GD puasa = 275 mg/dl (N < 100), GD 2pp = 397 mg/dl (N < 140). Kolesterol total = 235 mg/dl
(N < 200), kolesterol LDL =149 mg/dl (N < 100), kolesterol HDL = 46 mg/dl (N laki> 40, perempuan> 50), Trigliserida =
221 mg/dl (N < 150).
Polamakan 3 x makan utama& 2 x makanan selingan.Suka makan nasi uduk,
nasigoreng, denganlaukhewani&nabati yang digoreng, jarangmakansayurdanbuah,
makananselinganbiasanyakuemanis, minumtehbotol / jus buahkemasankotak, kadangmakananselingannya
mi ayam baso &suka permen karet.
SebelummakansukaminumsusukedelaidansesudahmakanmengkonsumsiOmepros (bukanresepdokter). Hasil
anamnesis gizi : E = 2600 kkal, P = 75 g, L = 77 g, KH =
405 g.
Osbarudiketahui DM, tidakadaketurunan DM, tidakadariwayatalergimakanan, saatinijarang OR (dulu OR tennis 1
x/mgg).
Preskripsi diet daridokteradalah DM 2100 kkal.
Obatygdiberikan :glucophyl XR 1 x 1000, anglyza 1 x 5, simvastatin 1 x 20.
KOLOM PENUGASAN

DOMAIN STANDAR PEMBANDING INTERPRETASI DATA

Riwayat Klien (Client History) : CH

Riwayat Gizi dan Makanan


(Food/ Nutrition Related history) : FH

Data Antropometri : AD

Data Biokimia, Tes medis dan Prosedur


(Biochemical Data, Medical Test and
Prosedures) : BD

Pemeriksaan fisik fokus gizi (Nutrition


Focused Physical Findings) : PD
Selamat mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai