Presented by Asriaty
Tujuan: Mahasiswa Mampu
Melakukan
Ketepatan pengkajian
gizi/Assesmen
SKRINING GIZI
Skrining gizi proses penapisan yang sederhana dan cepat, efisien, mampu dilakukan, murah
dilakukan dan tidak memerlukan keahlian khusus.
Skrining gizi merupakan proses yang cepat, sederhana, efisien, mampu dilakukan, murah, tidak beresiko
kepada individu yang diskrining, valid dan reliabel serta dapat dilaksanakan petugas kesehatan ruangan
dan penetapan diit oleh dokter
Skrining gizi bertujuan untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko malnutrisi, tidak beresiko malnutrisi
atau kondisi khusus.
Kondisi khusus yang dimaksud adalah pasien dengan kelainan metabolic hemodialisa anak, geriatrik,
dengan kemoterapi atau, radiasi, luka bakar, pasien dengan imunitas, sakit kritis.
SKRINING GIZI
🞂Skrining gizi proses yang sederhana dan cepat sensitif untuk mendeteksi
pasien berisiko malnutrisi (Barendregt dkk, 2008), sebelum memasuki Nutrition
Care Proses (NCP)/PAGT
🞂Tujuan skrining gizi untuk menyaring pasien beresiko malnutrisi atau tidak
◦Memprediksi outcome yang berkaitan dengan faktor gizi
◦Mengetahui pengaruh dari intervensi gizi
4
Mencegah Timbulnya
Malnutrisi Mempercepat Proses
Penyembuhan
Bermacam-macam Metode Skrining Gizi
• MST
• MUST
• NRS 2002
• SGA
• MNA
Interpretasi Skrining Gizi
1. Pasien tidak berisiko malnutrisi perlu skrining ulang tiap
minggu selama perawatan di RS atau saat kunjungan ulang
pada rawat jalan
Ke
Mengumpulkan data yg sesuai & Identifikasi & memberi
S is
tra
terjadwal label masalah
tem
m
Analisa / interpretasi data Menentukan penyebab
pil
dibandingkan standar Kluster tanda & gejala (karakter
Pelayanan Keseh
an &
Dokumentasi penentu )
Berbasis fakta Dokumentasi
Ekonomi
Kompetensi
Hubungan
ap klien
pasien/
Monitoring & dengan Intervensi gizi
evaluasi gizi dietisien Merencanakan intervensi
Menetapkan tujuan dan
a
Monitor
ta
tindak lanjut
nn
Mengukur indikator hasil Implementasi intervensi
Evaluasi hasil Asuhan & tindakan terlaksana
ir tis
i s Dokumentasi Dokumentasi
i ka
i r k
ik
n
mu r p
Be
o l
K
Kolaborasi
Sistem
manajemen hasil Sistem sosial
( outcome)
Pengertian Assesmen
(Pengkajian) Gizi
Metoda (pendekatan) pengumpulan, verifikasi dan
interpretasi data yang dibutuhkan/relevan
untuk mengidentifikasi
masalah terkait gizi, penyebab, tanda dan gejalanya
secara sistematik1
Menentukan
DIAGNOSIS
DASAR / FONDASI
Rencana &
Implementasi
PROSES ASUHAN
INTERVENSI GIZI
MONITORING
& EVALUASI
outcome
Hubungan Pengkajian, Diagnosis,
Intervensi & Monitoring Evaluasi
Gizi
Reasesmen/asesmen
ulang gizi
Kemampuan Dietisien Dalam
Melaksanakan Assesmen Gizi
Asesmen memerlukan cara
berpikir kritis DIETISIEN
●Dietisien Mempunyai kemampuan dalam:
Indikator Data asesmen gizi dg batasan jelas & Total energi = kalori/hari, Protein, lemak dan
dapat diobservasi/ diukur karbohidrat = gr, natrium = mg, etc
Metode Sumber-sumber data yang dapat dipilih Catatan asupan makanan, 24-hour recall, 3 to
Pengukuran/ & digunakan untuk mengumpulkan data 5 diary food dsb
Sumber Data sesuai dengan kondisi pasien/klien.
Struktur Bahasa
Terstandar/ Terminologi Assesmen
Kriteria Pembanding indikator asuhan gizi untuk Estimasi kebutuhan energi sesuai kebutuhan
menilai besarnya masalah gizi pasien/klien berdasarkan perhitungan
Seperti : Preskripsi gizi & standar konsensus
rujukan (konsensus)
Struktur Bahasa
Terstandar/ Terminologi Assesmen
Referensi susunan citasi (kalimat dari rujukan) Charney P, Malone A. ADA Pocket Guide
teknik pengukuran yang dipublish dan to Nutrition Assessment, 2nd ed. Chicago,
standar-standar referensi umum IL : American Dietetic Assosiation; 2009,
Pedoman Penatalaksanaan Diabetes
Mellitus, Perkeni 2023
Pengelolaan Data
Pengkajian Gizi
1. Sumber Data
2. Jenis & Cara Pengelompokkan Data
3. Bahasa Terstandar/Terminologi
Asupan, pemberian,
pengetahuan/kepercayaan/sikap, perilaku
terkait makanan & gizi, pengobatan &
penggunaan obat komplemen/alternatif,
ketersediaan suplai bahan makanan,
aktifitas & fungsi, ukuran fokus pasien/nilai-
nilai terkait gizi
Jenis & Cara Pengelompokkan Data
(International Dietetics & Nutrition
Terminology (IDNT) Reference
Manual)
Data Biokimia, Tes & Prosedur Medis / Biochemical Data, Medical Tests &
Procedures (BD)
Data laboratorium (misal elektrolit, glukosa)
& tes medis (misal waktu pengosongan
Jenis & Cara Pengelompokkan Data
(International Dietetics & Nutrition
Terminology (IDNT) Reference
Manual)
Penilaian Fisik Fokus Gizi / Nutrition Focused Physical Findings (PD)
Penampilan fisik, hilang otot dan lemak,
fungsi menelan, nafsu makan
Riwayat Klien/Client History (CH)
Riwayat personal, riwayat
medis/kesehatan/keluarga, pengobatan,
terapi
Standar dan riwayat
Pembanding/ sosial
Comparative Standar
Estimasi kebutuhan energi, makronutrien,
cairan, mikronutrien, rekomendasi berat
badan & pertumbuhan
2. Data Domain Riwayat
Klien
Domain/Kelompok
Data Riwayat Klien (CH)
Dasar cara berpikir dalam mengumpulkan data
domain lainnya
Menunjukkan isu-isu gizi di awal asesmen
persepsi pasien terkait gizi : tingkat pemahaman,
penerimaan atau penolakan suatu rekomendasi diet yang
dianjurkan.
Riwayat sosial
Sosial ekonomi , Situasi rumah, Dukungan sosial dan , medis , kelompok masyarakat/gereja
dsb), Lokasi geografi , Pekerjaan , Agama, Riwayat krisis keluarga
3. Data Domain Riwayat Terkait
Gizi & Makanan (FH)
Domain/Kelompok Data Riwayat
Terkait Gizi & Makanan (FH)
•Metoda
•Sumber Data : pasien/klien/keluarga pasien dsb
Metode :
dengan indikator BB IMT (anak, remaja dan dewasa), pola pertumbuhan (anak usia > 5
tahun)
• Anak : overweight (hasil penilaian 85 - < 95 percentil), obesitas (≥ 95 persentil), underweight (<
5 percentil)
• Dewasa : overweight (BMI ≥ 25), underweight (BMI < 18), Handgrip strength, baik sekali (≥55,5
laki-laki, ≥ 42,5 perempuan) dll
HANDGRIFT STRENGTH
5. Data Domain Biokimia,
Tes & Prosedur Medis (BD)
Domain/Kelompok Data Biokimia,
Tes & Prosedur Medis (BD)
1. Data laboratorium
- Keseimbangan asam basa : pH, HCO3,
PaCO2, PaO2 dsb
- Profil renal dan elektrolit : BUN, creatinin,
dsb
- Profil asam lemak : rasio tetraene
(nomor rasio)
- Profil gastrointestinal : alkaline
phosphatase, ALT, AST dsb
- Profil glukosa/endokrin : glukosa puasa,
sewaktu, Hgb A1c dsb
- Profil protein : albumin, prealbumin,
transferrin, dsb
- Profil urin : warna (visualisasi),
osmolalitas, dsb
- Profil vitamin : vitamin A, retinol,
vitamin C, dsb
Jenis Data & Indikator
suplemen)
B
R
A
L
N
U
status hidrasi)
• Standar referensi laboratorium sesuai
umur
Protein Viseral
• Dihasilkan hati
• Dipengaruhi oleh asupan protein, dan juga
Trigliserida (mg/dl)
-tanpa PJK < 200 200 – 245 ≥ 250
-dengan PJK <150 150 - 199 ≥ 200
Mikroalbuminuria ˂ 30mg/24jam 30-300mg/24jam ˃30mg/24jam
TES PENYAKIT GINJAL
Paramater yang diukur :
- Ureum
- Kreatinin
→ Azotemia
Onset penyakit :
- Akut
- Kronis
- Akut on kronik
→ Kliren kreatinin, Cystatin C, Calsium Fosfat, Elektrolit,
BUN
Analisa gas darah
Pemeriksaan Fungsi Hepar :
diabetes insipidus
3. Glukosa Negatif (+) DM
4. Benda keton Negatif (+) puasa, diet lemak,
ketoasidosis
5. Protein Negatif (+) penyakit ginjal
6. Bilirubin Negatif (+) obstruksi bilier
7. Urobilinogen Negatif (+) gangguan hati
10.
8. Eritrosit
Nitrit Negatif Negatif(+) infeksi
(+) Penyakit ginjal dan
saluran kemih
saluran kemih
9. Lekosit Negatif (+) inflamasi, infeksi
INTERPRETASI HASILTES SERUM PROTEIN
Albumin Albumin
meningkat menurun
ALBUMIN
• Usia hidup 14-21 hari, nilai normal 3.5-5.0 g/DL
• Biasanya sbg indikator status gizi
• Menurun – respon stres (infeksi, injury), edema & overhidrasi
• Meningkat – dehidrasi
TES FRAKSI LIPID
Penampilan keseluruhan
posisi tubuh, amputasi, kemampuan berkomunikasi
Bahasa tubuh : variasi spesifik budaya
System jantung-paru : edema, nafas pendek
Extremities, otot dan tulang
edema perifir, lemak subkutan, lemah, perasaan dingin dll
Sistem pencernaan (mulut sampai rektum)
sendawa, membran mukus kering, panas perut dll
Jenis & Indikator Data
Sejak 2 bulan lalu, pasien mengeluh ketika makan memerlukan waktu yang lebih lama dari biasanya, kadang-
kadang melepeh makanannya. sejak 2 minggu yang lalu pasien mengeluh sulit menelan, dan merasa
makanannya tersumbat di kerongkongan. Pasien mencoba makan makanan saring berupa bubur sumsum,
bubur saring, havermut, susu dan teh manis. Hasil pemeriksaan FEES/ THT (tes menelan) diketahui : bubur
sumsum (ada residu), bubur nasi (ada residu), havermut (tidak ada residu), susu (ada aspirasi), air teh manis
(ada aspirasi). Meskipun demikian, pasien masih ingin makan makanan yang seharusnya dihindari (kacang dan
keripik). TB = 145,5 cm, BB = 45 kg, hasil lab : Hb =12 mg/dl, Albumin = 3 g/dl (N 3,4-4,8 g/dl), kolesterol
HDL = 30 mg/dl, kolesterol LDL = 50 mg/dl, Na darah = 133 mEq/L, K = 5 mEq/L. Isterinya kemudian berusaha
membuatkan makanan yang lebih mudah ditelan yaitu makanan blenderized yang terdiri dari nasi tim 1½ p,
tim ikan kakap/tuna 2 p, wortel/brokoli rebus 2 p, dengan pemberian 3 x 300 cc, ditambah makanan cair 250
cc (2x sehari) yang terdiri dari : susu full cream 3 sdm, bubur kacang hijau ½ gelas, dan telur 2 butir.
Hasil anamnesa gizi (recall 24 jam) : E = 800 kkal, P = 51 g, L = 27 g, KH = 85 g. Isteri pasien belum
mengetahui variasi bahan makanan yang digunakan untuk makanan blenderized, variasi makanan cair selain
blenderized, dan komposisi zat gizi yang memenuhi kebutuhan gizi pasien.
KASUS 3
Tn. M.A, (usia = 47 th) pekerjaan kontraktor properti, datang dengan diagnosis medis DM tipe2 &Dislipidemia, di
rujuk dokter SpPD KEMD kepada dietisien untuk konseling gizi.
Data pengukuran :TB = 172 cm, BB = 86,9 kg (1 thyll 100 kg), TD =116/81 mmHg (N < 130/90), nadi=66x/mnt, sh =36
C, pernapasan =18x/mnt. GD puasa = 275 mg/dl (N < 100), GD 2pp = 397 mg/dl (N < 140). Kolesterol total = 235 mg/dl
(N < 200), kolesterol LDL =149 mg/dl (N < 100), kolesterol HDL = 46 mg/dl (N laki> 40, perempuan> 50), Trigliserida =
221 mg/dl (N < 150).
Polamakan 3 x makan utama& 2 x makanan selingan.Suka makan nasi uduk,
nasigoreng, denganlaukhewani&nabati yang digoreng, jarangmakansayurdanbuah,
makananselinganbiasanyakuemanis, minumtehbotol / jus buahkemasankotak, kadangmakananselingannya
mi ayam baso &suka permen karet.
SebelummakansukaminumsusukedelaidansesudahmakanmengkonsumsiOmepros (bukanresepdokter). Hasil
anamnesis gizi : E = 2600 kkal, P = 75 g, L = 77 g, KH =
405 g.
Osbarudiketahui DM, tidakadaketurunan DM, tidakadariwayatalergimakanan, saatinijarang OR (dulu OR tennis 1
x/mgg).
Preskripsi diet daridokteradalah DM 2100 kkal.
Obatygdiberikan :glucophyl XR 1 x 1000, anglyza 1 x 5, simvastatin 1 x 20.
KOLOM PENUGASAN
Data Antropometri : AD