Anda di halaman 1dari 74

Vitamin Larut Air

Weni Kurdanti
 Vitamin dan mineral mempunyai fungsi utama yang sangat
penting dalam reaksi metabolisme

Kofaktor

• Kofaktor adalah substansi non protein yang


berperan dalam reaksi ensimatis metal

Ion-ion metal Koensim


(mineral)

Senyawa organik  vitamin


• molekul organik yang di dalam tubuh mempunyai fungsi
yang sangat bervariasi
• Fungsi dalam metabolisme yang paling utama adalah
sebagai kofaktor
• Di dalam tubuh diperlukan dalam jumlah sedikit 
micronutrient
• Biasanya tidak disintesis di dalam tubuh. Jika dapat
disintesis  jumlah tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
Sehingga diperoleh dari makanan / diet
VITAMIN
Zat organik yang diperlukan oleh tubuh
dari makanan sehari-hari dalam jumlah
kecil mempunyai aktivitas biologis tinggi
untuk menjamin berlangsungnya proses
faali dalam tubuh sehingga dapat
mempertahankan kesehatan tubuh.
VITAMIN LARUT DALAM AIR
 Vitamin B1 (thiamine, tiamin)
 Vitamin B2 (riboflavin)
 Vitamin B3 (niacin, niacinamide, niasin, niasinamida)
 Vitamin B5 (pantothenic acid, asam pantotenat)
 Vitamin B6 (pyridoxine, pyridoxal, or pyridoxamine, or
pyridoxine hydrochloride, piridoksin)
 Vitamin B7 (biotin)
 Vitamin B9 (folic acid, asam folat)
 Vitamin B12 (berbagai jenis kobalamin (cobalamins); yang
paling umum sianokobalamin (cyanocobalamin))
 Vitamin C

5
Beberapa istilah …….
- Koenzim : komponen bukan protein yang
membantu aktivitas enzim dalam bentuk senyawa
organik
- Kofaktor : komponen bukan protein yang
membantu aktivitas enzim dalam bentuk senyawa
anorganik
- Apoenzim : bagian dari enzim yang berupa protein
- Holoenzim : seluruh bagian enzim;enzim yang
strukturnya sempurna dan aktif mengkatalisis
bersama koenzim/kofaktor
- Gugus prostetik : kofaktor/koenzim yang terikat
kuat pada enzim
VITAMIN B KOMPLEKS
 Fungsi Ko-enzim
Vitamin B1 (tiamin)
Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin B6 (piridoksin)
Niasin
Asam pantotenat
Biotin

 Fungsi sintesis gene dan DNA


Vitamin B12 (cyano cobalamine)
Asam folat
VITAMIN B1
= TIAMIN , ANEURIN , ZAT ANTI
BERI - BERI
Sifat-sifat kimia dan fisika:

 kristal putih, larut air


 senyawa mengandung C, H, O, S dan N
 mudah dioksidasi
 rusak oleh pemanasan/basa
 stabil pada suasana asam dan kering
 tak ditemukan dalam jaringan dalam jumlah banyak
 dalam perdagangan dalam bentuk:
o hidroklorida
o mononitrat
Fungsi:
sebagai ko-enzim dalam reaksi-reaksi yang
menghasilkan energi dari metabolisme
karbohidrat dan memindahkan energi
membentuk ATP

Koenzim:
 TPP  metabolisme KH
 as. Piruvat  Acetyl CoA
 pada HMP Shunt  sebagai Co
transketolase

Mempertahankan fungsi syaraf  normal


Absorbsi

Duodenum

Distribusi ke seluruh tubuh

Tidak dapat disimpan

Ekskresi melalui urine


Requirement
 Disesuaikan dengan kebutuhan kalori
 Minimal 0,2-0,4 mg/1000 kkal

Kebutuhan di Indonesia
= 0,5 mg/1000 kkal
< 10 tahun: 0,4 – 0,7 mg/orang/hari.
dewasa : 1 – 1,2 mg/orang/hari.
ibu hamil/ : + 0,2 –0,3 mg/orang/hari.
menyusui
 Bila ada tiaminase atau antagonis tiamin
dalam teh, kopi  maka kebutuhannya
meningkat
SUMBER
Nabati:
 Padi-padian
 Bekatul
 Ragi
 Kacang polong

Hewani:
 Daging
 Susu
 Jerohan
 Hati
 ginjal
DEFISIENSI
 Beri-beri:
- Kering
- Basah:
 cerebral
 infantil

DIAGNOSIS/KLINIS
 Reflek menurun
 Gejala-gejala neuritis
 Nyeri betis
• Dry Beriberi usually occurs in older adults and is characterized by
muscle weakness and wasting and peripheral neuropathy but is not
usually life-threatening.
• Wet Beriberi affects the cardiovascular system and causes rapid
heart rate and peripheral edema. Wet Beriberi is more likely to be
fatal.
• Acute Beriberi causes rapid lactic acidosis when glucose is
administered intravenously at the hospital to a person with low
Thiamin status.
• Wernicke-Korsakoff Syndrome is also a result of Thiamin deficiency
but this ailment is frequently observed in alcoholics. Symptoms of
Wernicke-Korsakoff Syndrome include: confusion, loss of muscle
coordination, leg tremors, double vision, eyelid drooping, inability
to form new memories, loss of memory, and hallucinations.
Orang dewasa :
- Kegagalan jantung
- Oedem pada kaki sampai badan
Mis : beri-beri basah

Anak-anak :
- gejala defisiensi vitamin B1 berjalan
cepat.
- dapat menimbulkan kematian
Defisiensi Tiamin
 Kaitannya dengan sistem
kardiovaskuler :
akibatkan otot jantung lemah  tjd
payah jantung  dilatasi arteriol
 oedema perifer dan acites
(beri-beri)
Defisiensi Tiamin
 Kaitannya dg saluran pencernaan :
 Kekurangan energi akibatkan
kegagalan otot polos & kelenjar
saluran cerna  terjadi
malabsorbsi, konstipasi berat,
anoreksia, atoni lambung,
hipoklorhidria
Beri-beri

Gejala : lelah, hilang nafsu makan,


berat badan turun, gangguan
pencernaan
VITAMIN B2
= R IBOFLAVIN
Sifat-sifat:
 Kristal kuning kehijauan, bentuk runcing
 Larut air, tahan panas
 Tak tahan sinar
 Stabil dalam lingkungan asam
 Tak mudah dioksidasi
Fungsi:
 Koenzim metabolisme protein
 FMN (flavin mono nucleotide) Co dalam
deaminasi
 FAS (Flavin adenin dinucleotide)
 Proses oksidasi reduksi
Metabolisme

Absorbsi - di usus halus bagian


proksimal

Disimpan dalam hati, ginjal & jantung

200 µg/hari riboflavin dan metabolitnya


dikeluarkan melalui urine
Defisiensi
Keluhan pada mulut-bibir:
- Angular stomatitis
- Cheilosis
- Glositis

Keluhan pada mata:


Berair, hipervaskularisasi, perih, gatal
Angular stomatitis Glositis

Cheilosis
Kebutuhan
 0,6 mg/1000 kkal
 1,0-1,5 mg/hari

Sumber:
- Susu
- Ginjal, hati, jantung
- Sayuran  tidak banyak
(proses pengolahan  kadar vit B2 ↓)
VITAMIN B6
B ENTUK VITAMIN B 6

Piridoksin
Piridoksal
Piridoksamina
Sifat
- Piridoksin berupa kristal putih tidak
berbau
- Larut air dan alkohol
- Tahan dalam asam, tidak stabil
dalam larutan alkali
- Tidak tahan cahaya
Fungsi
1. metabolisme asam amino & protein.
 Piridoksal fosfat sebagai koenzim
dekarboksilasi. transaminasi.
 Perubahan triptofan menjadi niasin
 Pembentukan dan pertumbuhan
eritrosit
 Pembentukan porfirin
Fungsi
2. Metabolisme lemak dan karbohidrat .
Biosintesa asam lemak tidak jenuh.
Pembentukan asam arakidonat dari
asam linoleat
koenzim : fosforilasi
Defisiensi
 Jarang terjadi  biasanya secara
bersamaan dengan kekurangan vit B
kompleks lain
 Karena INH (isonicotinic hidrazide)
 antagonis vit B6
 Karena kecanduan alkohol 
mengganggu metabolisme vit B6
 Irritabilitas
 Insomnia
 Nervous
Sumber
Daging, unggas, ikan, kentang, ubi jalar,
sayuran.

Kebutuhan :
2 mg/orang/hari.
V ITAMIN B3 = N IACIN
Sifat:
 Prekursor = triptofan
1 mg niacin = 60 mg triptofan

- Niacin  nicotinamide
- Bubuk warna putih
- Larut air
- Tahan panas dan asam
Fungsi
Koenzim.
NAD+ (nicotineamide adenine dinucleotida).
(= Koenzim 1).
NADP (nicotineamide adenine dinucleotida
phosphate (= Koenzim 2)
Niacin diperlukan agar suplai energi pada
semua sel berjalan normal

Prekursor : Triptofan niasin.


sumber :
hati, organ, daging, unggas, biji-
bijian, kacang tanah.

Kebutuhan : 1,6 mg/1000 kj


Defisiensi
“pellagra”.
(3 D = diare, dermatitis, dementia)
 4 D (+ death)
Defisiensi
ASAM PANTOTENAT
P ANTHOS = DIMANA - MANA
Sifat Kimia :

konstituen Koenzim A.

Terdapat dalam bentuk garam kalsium larut


dalam air.

Agak manis.

stabil dalam pemasakan normal


Fungsi
 Sebagai Koenzim A.
 Pada metabolisme intermediat :
Karbohidrat, lemak & protein (pada
produksi energi)
Defisiensi
(jarang),
 Malaise
 muntah

Sumber :
hampir semua makanan.
terbanyak dalam “royal jelly” (persediaan
makanan dalam sarang lebah)

Kebutuhan :
– 7 mg/hari
BIOTIN
Fungsi :
 Koenzim pada enzim karboksilasi.
 Dekarboksilasi.
 Deaminasi.
 Sintesis asam lemak.
 Dalam siklus Krebs.
Defisiensi
bila terlalu banyak mengkonsumsi putih
telur mentah (24 btr/hari)
 Kompleks biotin-avidin tidak bisa
terhidrolisis

Gejala :
 Dermatitis
 Lethargy
 Sakit otot
 Mual
Sumber :

 Dibuat oleh mikroflora dalam saluran


pencernaan  ekskresi biotin melalui
feces dpt mencapai 3-6x lbh besar
drpd konsumsi melalui oral
 kuning telur
 hati, jeroan

Konsumsi disarankan :
150 mcg/hari/orang dewasa
VITAMIN B 12
Kimia :

Molekul kompleks

Mengandung kobalt

Bentuk kobalamine

Sianokobalamine
Fungsi :
1. Bersama-sama dengan folasin penting
pada regenerasi eritrosit mengambil
bagian pada sintesa Hb (hemaglobin)
& DNA.

2. Pada sintesa kolin dan metionin


Penyerapan :
Vitamin B12 membentuk kompleks
dengan faktor intrinsik (yang
disekresikan oleh lambung) diserap di
ileum secara pinositesis hati
menyimpan vitamin B12 (cadangan ini
cukup untuk 3-5 tahun)
Defisiensi
Anemia Pernisiosa

Sumber :
Hati.
Produk fermentasi.
Touco, kecap.
Kebutuhan :

Dewasa : 0,6 – 1,2 mcg/hari


 11 tahun : 3 mcg/hari
Ibu hamil/buteki : 4 mcg/hari
Bayi : 0,3 mcg/hari
<10 tahun : 1,0 – 2,0 mcg/hari
F OLASIN
F OLLIUM – D AUN HIJAU
Kimia :

Asam folat

Peka terhadap cahaya

Paling tidak stabil

Rusak oleh pemanasan


Fungsi :
folasin dirubah oleh tubuh menjadi
bentuk Koenzim yang penting pada :
 sintesa DNA.
 metabolisme beberapa asam amino
Defisiensi
Gangguan pembentukan sel
Darah merah anemia makrositer
Kelompok yang peka :
- ibu hamil
- orang tua
Kebutuhan :
Orang dewasa laki-laki & : 2 mg.
Perempuan
Ibu hamil : 400 mg
Buteki : 300 mg

Sumber :
daging, hati, daun sayur hijau, air jeruk
VITAMIN C = Asam Askorbat
Kristal putih yang mudah larut dalam air

Cukup stabil (dalam keadaan kering)

Mudah teroksidasi (dipercepat oleh besi dan tembaga)

Tidak stabil dalam larutan alkali, stabil dalam larutan asam

Vitamin paling labil

SIFAT
Fungsi vitamin C
Pembentukan kolagen (tulang, dinding pembuluh darah,
jaringan ikat).

Membantu absorbsi & metabolisme besi.

Mencegah oksidasi vitamin A, E & asam lemak tidak jenuh.

Absorpsi kalsium

Mencegah infeksi
METABOLISME
 Mudah diabsorbsi secara aktif masuk bagian atas
usus halus dan peredaran darah via vena porta
 Rata-rata absorbsi 90% untuk konsumsi 20-120
mg/hari
 Konsumsi tinggi hingga 12 g hanya diabsorbsi 16%
 Konsumsi
 Skorbut muncul bila persediaan hanya 300 mg

Sumber :

buah-buahan

Sayuran
Sumber vitamin C
KEBUTUHAN
 Meningkat pada keadaan stress
psikologik/fisik
 Anak/dewasa: 30–45 mg/hari
 Dewasa: 50-60 mg/hari
 Ibu hamil & menyusui (buteki): +10-
25 mg
 Dlm jumlah banyak (≥500 mg), di
dalam ginjal  batu ginjal asam
oksalat
AKIBAT KEKURANGAN
 Skorbut
 Tanda-tanda:
- Lelah, lemah, nafas pendek, kejang otot
- Tulang, otot & persendian sakit
- Kurang nafsu makan
- Kulit kering, kasar & gatal
- Warna merah kebiruan dibawah kulit
- Perdarahan gusi
Scurvy is the result of a lack of Vitamin C in the diet. Without
Vitamin C
AKIBAT KELEBIHAN
 Hanya timbul apabila mengkonsumsi
suplemen  hiperoksaluria  batu ginjal
VITAMIN ANTIOKSIDAN

 Vitamin C
 Vitamin E
 Betakarotin
T ERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai