Anda di halaman 1dari 42

VITAMIN LARUT AIR

Nur Intania Sofianita, MKM


Prodi Gizi FIKES UPNVJ
2014
 Vitamin

Non caloric nutrient yang esensial dibutuhkan


dalam jumlah kecil untuk melancarkan proses
pembuatan sel.
Dua Kategori :
1. Larut dalam Lemak: A,D,E,K
2. Larut dalam Air :
-Vitamin B: Thiamin (B1), Riboflavin (B2), Niacin
(B3), Folate, Vitamin B12, Vitamin B6, Biotin,
Asam Pantothenat
-Vitamin C.
Vitamin
 Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan
dibutuhkan untuk metabolisme tubuh manusia. Vitamin tidak
dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi diperoleh dari
makanan sehari-hari.
 Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen
pembantu) untuk reaksi enzimatik
 Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh
lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan
syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah
 Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin.
Setiap orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda. Anak-
anak, orang tua, orang yang menderita penyakit atau wanita
hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi akan beberapa
vitamin dalam makanan mereka sehari-hari
JENIS VITAMIN
 Vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E dan K)
 Vitamin yang larut dalam air (B dan C)

• Jika konsumsi vitamin yang larut dalam lemak berlebih,


kelebihannya dapat disimpan dalam tubuh manusia,
sedangkan
• Vitamin yang larut dalam air akan dikeluarkan (ekskresi). Hal
inilah yang membuat kelebihan vitamin yang larut dalam
lemak kadang-kadang dapat menyebabkan gejala keracunan
yang jarang terjadi pada vitamin yang larut dalam air.
• Gejala defisiensi (kekurangan) lebih sering terjadi pada
vitamin yang larut dalam air karena vitamin ini tidak dapat
disimpan di dalam jaringan tubuh.
VITAMIN LARUT AIR
 Vitamin B: Thiamin (B1), Riboflavin (B2), Niacin
(B3), Folate, Vitamin B12, Vitamin B6, Biotin,
Asam Pantothenat
 Vitamin C.
Overview Vitamin Larut Air
 Gejala defisiensi bervariasi dari tingkat masalah kecil, seperti sakit
kepala, masalah-masalah kulit atau hilangnya nafsu makan sampai
penyakit–penyakit yang serius misalnya beri-beri yang disebabkan
oleh kekurangan vitamin B atau kudisan yang disebabkan oleh
kekurangan vitamin C dalam jangka waktu yang panjang.
 Bagaimanapun defisiensi yang serius ditemukan di negara-negara
berkembang. Namun demikian, konsumsi vitamin yang hampir
sampai pada tahap optimum juga terjadi pada beberapa bagian grup
populasi. Vitamin ditemukan di berbagai jenis makanan, buah-
buahan, sayur-sayuran, sereal (biji-bijian), daging, ikan dan produk-
produk susu.
 Kadar vitamin termasuk penyimpanan dan pengolahannya
tergantung dari jenis makanan itu sendiri. Penyimpanan dan
pengolahan yang lama akan mengurangi kadar vitamin di dalam
makanan.
Vitamin B
 Vitamin B ternyata mengandung lebih dari
satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1,
B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan penting
dalam membantu enzim untuk metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam
pembuatan DNA dan sel-sel baru.
Nama standar Nama lain yang umum
digunakan Vit B

 Thiamin = Vitamin B1 


 Riboflavin = Vitamin B2
 Niacin Asam nikotinat, nicotinamida, niasinamida =
vitamin B3
 Piridoksin, piridoksal, piridoksamin = Vitamin B6
 Folat Folasin, asam folat, asam pteroilglutamat =
vitamin B9
 Kobalamin=Vitamin B12
 Asam pantotenat = Vitamin B5
 Biotin = Vitamin B8
Vitamin B
 Fungsi Tinggi Kubis 230-430
 Sbg coenzym dlm
Hati biri” 260
transfer 1molekul
karbon ke komponen” bayam 140
lain dlm sintesis: Kacang 110
purine, thyimine, tanah
hemoglobin,cholin Sedang Kuning 52
 Terlibat dlm telur
metabolisme protein Jeruk 37
dan lemak rendah Daging 3

susu 0,3
Faktor Resiko
 Diet rendah asam folat
 Hamil
 Kekurangan vit B 12
 epilepsi
Thiamin (Vitamin B1)
 Kebutuhan RDA untuk thiamin adalah 0,5
mg/1000 kkal perhari Diperkirakan konsumsi
rata-rata makanan per hari sekitar 2000
kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1
mg perhari
 Sumber-sumber utama Daging babi merupakan
sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama
seperti ragi, hati, biji bunga matahari, sejumlah
padi, biji-bijian, kacang polong, semangka,
tiram, oatmeal dan tepung terigu
Thiamin (Vitamin B1)

Fungsi
-Melepaskan energi dari karbohidrat dan lemak
-Membantu transmit impuls syaraf
-Memecah alkohol
-Menjadikan selera makan lebih baik
 Bagian koenzim TPP (tiamin Pirofosfat) berperan
dalam metabolisme energi
 Diperlukan utk pertumbuhan, nafsu makan
normal, pencernaan dan fungsi saraf
 Stabilitas tidak tahan panas dlm suasana alkali dan
oksigen, tahan dlm suasana asam
 Akibat kekurangan: lemah, capek, tidak ada nafsu
makan, otot sakit releksi utut dan pergelangan
berkurang
 Beri” kering: degenerasi saraf, sukar berjalan,
mental terganggu, lumpuh
 Beri” basah: oedema,pembesaran jantung, denyut
jantung tidak normal, gagal jantung
 Sumber: benih serealia, serealia tumbuk, hati &
organ lain,kacang”an & sayuran. Disintesis oleh
bakteri saluran cerna
Kebutuhan
 Kebutuhan bila :
 Metabolisme rate meningkat
 Alkoholis
 Usia tua
 Hamil dan menyusui
 Stress
 Atlet
Sumber Makanan (mg/100g)
DEFISIENSI

Tinggi Ragi 12 - AKUT : beri-beri, tanda” klinik:


- Gejala gastronternal:
Sedang Babi 0,9 kehilangan selera makan,
muntah, kehilangan otot
- Gejala sistem syaraf:
Kacang- 0,4
kehilangan refleks, kesulitan
kacangan
dalam bergerak( dry beri”) jk
oedema disebut wet beri”
Roti putih 0,18
- SUB AKUT : kehilangan selera
makan, muntah, kram pada kaki,
rendah Polished Sangat
rice kecil mental depresion, oedema,
kehilangan BB
 Normal asupan 1,0 – 1,5 mg/hari = orang dewasa
 Jika makanan kita banyak mengandung karbohidrat 
dibutuhkan lebih banyak thiamin
 Tanda-tanda defisiensi :
 Menurunnya nafsu makan
 Depresi mental
 Peripheral neurophaty
 Lemah
 Defisiensi kronis = gejala kelainan neurologis spt
kebingungan (mental), kehilangan koordinasi mata
 Penyakit karena defisiensi tiamin : Beri-Beri akibat
makanan yang kaya akan karbohidrat tetapi rendah
thiamin
FUNGSI dan GEJALA KEKURANGAN
 Fungsi Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang
dibutuhkan untuk metabolisme energi. Sistem syaraf dan otot
tergantung pada thiamin
 Gejala kekurangan Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin
dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur
Jauh saat pembuatan beras ‘poles' (polish rice) tersebar luas. Beras yang
dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin.
 Beri-beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala
kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal
jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.
 Keracunan Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi
sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat
berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah
tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi
cepat
Riboflavin (Vitamin B2)
 Kebutuhan RDA untuk riboflavin adalah 0,6
mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari
untuk 2000 kkal diet
 Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan
tambahan riboflavin karena vitamin ini penting
untuk pertumbuhan.
 Sumber-sumber utama Susu dan produk-produk
susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik
untuk riboflavin, Hampir semua sayuran hijau
dan biji-bijian mengandung riboflavin; brokoli,
jamur dan bayam merupakan sumber yang baik
Fungsi
 Fungsi Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai
koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan
energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia.
 Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme
energi nutrisi tersebut
 Gejala kekurangan Tidak ada penyakit yang berhubungan
dengan kekurangan riboflavin.
 Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti
iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut
mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan
terhadap sinar (photophobia), keretakan pada sudut mulut
(cheilosis).
 Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin 
Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual
dalam gelas transparan. Di sisi lain, riboflavin
stabil terhadap panas, sehingga pemanasan
tidak akan merusaknya
 Vitamin ini juga digunakan sebagai food
additive, E101
Niacin (vitamin B3)
 Kebutuhan RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE
(niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari
 NE merupakan jumlah niasin yang diperoleh
dalam makanan, termasuk niacin yang secara teori
dibuat dari prekusor asam amino triptophan
 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin.
 Sumber utama Daging, unggas (ayam, itik dll) dan
ikan merupakan sumber utama niasin, sama
halnya roti dan sereal (biji-bijian) yang telah
diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau
merupakan sumber yang paling baik
Fungsi dan Gejala
 Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan
NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolis,
terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol.
 Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena
tubuh dapat membentuknya dari asam amino
triptophan.
 Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan
sistem pencernaan.
 Gejala kekurangan Pellagra (penyakit kekurangan
niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare
dan dementia .
Gejala…
 Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan
nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental.
 Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik
bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar
matahari langsung.
 Keracunan Niasin dalam jumlah yang besar dapat
menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan
gula darah.
 Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan
pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat
berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah.
Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal,
piridoksamin)
 Kebutuhan Koenzim vitamin B6 berperan penting
dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi
sehari-hari harus sebanding dengan konsumsi
protein, karena protein dibuat dari asam amino.
 RDA untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein.
 Rata-rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria
dan 1,6 mg/hari untuk wanita.
 Sumber utama Daging, ikan dan unggas (itik, ayam
dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber
yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau
dan buah berwarna ungu.
Fungsi dan Gejala
 Fungsi Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam
lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino
nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
 Gejala kekurangan :Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah,
menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur.
 Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik
dan sawan.
 Keracunan Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama
menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat
diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya,
perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati
rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan
dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang,
tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya
Folat (folasin, asam folat, asam
pteroilglutamat)
 Kebutuhan RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk
pria, konsumsi harian sebaiknya sekitar 200 mg perhari dan untuk
wanita sekitar 180 mg perhari.
 Peningkatan konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan pada
saat pertumbuhan sel.
 Kekurangan asam folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi
yang rendah, tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau kebutuhan
metabolik yang tidak biasa untuk vitamin.
 Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi
makanan yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain itu,
 Pada kondisi yang berhubungan dengan pertumbuhan sel, seperti
kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti measles ,
meningkatkan kebutuhan akan folat.
 Sumber utama Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran,
khususnya sayuran berdaun hijau. Hati juga mengandung banyak folat.
Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit folat
Fungsi dan gejala
 Fungsi Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting
dalam sintesa sel-sel baru.
 Gejala kekurangan Kekurangan folat dapat menyebabkan
kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel-sel darah
merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat.
Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga
oleh kekurangan vitamin B12.
 Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung
(heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada
sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf,
menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan.
 Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah.
Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12,
karena kedua vitamin ini berhubungan.
Vitamin B12 (Kobalamin)
 Kebutuhan RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-
gram perhari.
 Sumber utama Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam
daging hewan dan produk-produk hewani.
 Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat
melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan)
dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini
berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk
satu harinya.
 Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua
produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12
dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam
lingkungan yang kaya akan vitamin B12
Fungsi dan gejala
 Fungsi Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang
berlangsung dengan cepat.
 Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat
syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya.
 Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang.
 Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu
pembentukan sel-sel darah merah.
 Gejala kekurangan Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan
darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa
vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah.
 Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang
(immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin
B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf,
 berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu
juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
 Keracunan :Tidak ada gejala keracunan yang berhubungan dengan vitamin B12
Asam pantotenat
 Kebutuhan Tidak ada RDA untuk asam
pantotenat.
 Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup
adalah antara 4 sampai 7 mg perhari .
 Sumber utama Asam pantotenat umumnya ada
dalam sebagian besar makanan. Daging, ikan,
unggas (ayam, itik dll), semua biji-bijian dan
sayuran merupakan sumber utama.
Fungsi dan Gejala
 Fungsi Asam pantotenat berperan dalam
metabolisme sebagai bagian dari koenzim A.
Koenzim ini berperan untuk membawa
molekul dalam proses pemecahan glukosa,
asam lemak dan metabolisme energi.
 Gejala kekurangan : jarang terjadi, tapi dapat
menyebabkan muntah, sulit tidur dan
kelelahan. Keracunan
 Gejala keracunan  kadang-kadang
menyebabkan diare dan perut kembung.
Biotin (Vitamin B8)
 Kebutuhan Biotin dibutuhkan dalam jumlah
yang sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA.
 Perkiraan aman dan cukup yang dapat
dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara
30-100 mikro-gram perhari.
 Sumber-sumber utama Biotin ditemukan
dalam sejumlah besar makanan.
 Umumnya defisiensi tidak terjadi pada
seseorang yang mengkonsumsi berbagai
makanan.
Fungsi dan Gejala
 Fungsi Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang
lain, sedikit sekali yang diketahui tentang fungsi biotin
seperti yang ditemukan baru-baru ini.
 Biotin memainkan peranan penting dalam metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein.
 Gejala kekurangan Kekurangan biotin jarang terjadi,
tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang
menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala
seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi,
kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin
diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.
 Keracunan biotin tidak biasa terjadi.
Vit C (Asam Askorbat)
 Vitamin C : kristal putih yg mudah larut dalam
air, dlm keadaan kering vit C ckp stabil.
 Dlm keadaan larut vit C mudah rusak krn
bersentuhan dgn udara (oksidasi) terutama
terkena panas
 Vitamin C vit yg paling labil
 Dapat rusak karena penyimpanan
Fungsi
 Sebagai koensim atau kofaktor
 Sbg antioksidan
 Penyembuhan luka
 Patah tulang,
 Perdarahan bawah kulit
 Dan perdarahan gusi
 Mencegah infeksi: meningkatkan daya tahan
 Mencegah dah menyembuhkan pilek
 Mencegah kanker dan P.jantung dpt mencegah
pembentukan nitrosamin yg bersifat karsinogenik,
mempengaruhi pembentukan sel” tumor.diduga dpt
menurunkan taraf trigliserida serum tinggi yg berperan dlm
P.jantung
Continue..
 Tidak dianjurkan mengkonsumsi vit C dosis
tinggi secara rutin.
Sumber Vit C
 Terdapat pd pangan nabati yaitu sayur dan

buah terutama yg asam, seperti jeruk, sitrus


jenis kol, nenas, rambutan, pepaya, gandaria,
dan tomat,jambu biji.
 Kol dan sayuran daun”an
Akibat kekurangan
 Skorbut dlm bentuk berat skr jarang terjadi, tanda-tanda awal
lelah, lemah, napas pendek, kejang otot tulang, otot dan
persendian sakit serta kurang nafsu makan, kulit menjadi
kering, kasar dan gatal, perdarahan gusi, kedudukan gigi
menjadi longgar, mulut dan mata kering dan rambut rontok,
kulit kasar, memar, luka sukar sembuh.
 Scurvy; perdarahan dibawah kulit, depresi mudah kena
infeksi, mual , kejang perut, diare.
 Luka sukar sembuh
 Terjadi anemia
 Jumlah sel darah putih menurun
 Depresi diikuti oleh gangguan psikomotor & timbul gangguan
saraf berupa histeria
Akibat kelebihan Vit C
 Vit C yg berasal dari makanan tidak
menimbulkan gejala
 Konsumsi suplemen Vit C secara berlebihan
tiap hari dapat menimbulkan hiperpksaluria
dan risiko lebih tinggi terhadap batu ginjal
Vitamin C
 Kebutuhan RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari,
tapi hal ini bervariasi pada setiap individu.
 Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam
berat, rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan
tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan
kebutuhan tubuh akan vitamin C.
 Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari
 Sumber-sumber utama Jeruk merupakan sumber
utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol
(kobis), melon dan strawberi mengandung vitamin C
bermutu tinggi
Fungsi dan Gejala
 Vitamin C mempunyai banyak fungsi diantaranya berperan
membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya.
 Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan
kadang–kadang menambahkan vitamin C pada produk
makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu.
 Vitamin C juga penting untuk membentuk kolagen, serat,
struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan
tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka.
 Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi
dan membantu tubuh menyerap zat besi.
 Gejala kekurangan Gejala awal kekurangan vitamin C adalah
pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah di
bawah kulit,
 C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan
syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena
infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka.
 Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam
bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya
dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C
dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba
dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga
menyebabkan penyakit kudisan.
 Keracunan Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut,
diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat
mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang
berlebihan dan membentuk batu ginjal.

Anda mungkin juga menyukai