Anda di halaman 1dari 45

VITAMIN B

(B1,B2,B3,dan B5)
Yahya Rizki D 11612004
Hana Azhar W 11612005
Bhekti Pratiwi 11612006
Poppy Dharsana 11612007
Iffa Risfayanti 11612008
Zahra Kesturi 11612009

Vitamin

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang


memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh.

Vitamin mempunyai peran penting dan spesifik dalam tubuh, dan sangat
dibutuhkan untuk menjaga agar tubuh tetap sehatdan bekerja dengan
optimal

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu vitamin A, C,


D, E, K, dan B

Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya mampu


memproduksi provitamin D dan K sehingga suplai vitamin untuk tubuh
didapat dari makanan yang dikonsumsi

Vitamin B

Vitamin B terdiri dari delapan jenis, yaitu Vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavin),
Vitamin B3 (niasin), Vitamin B5 (asam pantotenat), Vitamin B6 (piridoksin), Vitamin
B7 (biotin), Vitamin B9 (asam folat), Vitamin B12 (kobalamin).

Merupakan vitamin yang larut dalam air, tidak dismipan oleh tubuh sebagai
cadangan, serta dieliminasi dalam urin. Oleh karena itu, manusia memerlukan
asupan vitamin B setiap hari.

Vitamin B mudah rusak dan hilang selama makanan sumber diproses, oleh karena
itu perlu perhatian khusus dalam menyimpan & memproses makanan sumber
vitamin B

Umumnya, vitamin B berfungsi dalam reaksi-reaksi metabolisme, menormalkan


nafsu makan, menjaga kesehatan kulit, serta pembentukan sel darah merah

Obat pengontrol kehamilan dan obat yang bersifat sedatif dapat menghambat
absorpsi vitamin B; selain itu obat pengontrol tekanan darah, isoniazid, dan
penisilamin dapat meningkatkan kebutuhan vitamin B seseorang

Vitamin B1

Struktur Vitamin B1

3-[(4-amino-2-methyl-5-pyrimidinyl) methyl]-5-(2-hydroxyethyl)-4methylthiazolium
Thiamine terdiri dari sebuah cincin pyrimidin dan cincin thiazole, yang
digabungkan oleh suatu ikatan methylene

Kebutuhan Harian
1. laki-laki, vitamin B1 dengan dosis sesuai usia sebagai berikut:
a.

1 sampai 3 tahun : 0.5 miligram per hari

b.

4 sampai 8 tahun : 0.6 miligram per hari

c.

9 sampai 13 tahun : 0.9 miligram per hari

d.

14 tahun ke atas : 1.2 miligram per hari

2. perempuan dengan dosis juga sesuai usia sebagai berikut:


a.

1 sampai 3 tahun : 0.5 mg per hari

b.

4 sampai 8 tahun : 0.6 mg per hari

c.

9 sampai 13 tahun : 0.9 mg per hari

d.

14 sampai 18 tahun : 1.0 mg per hari

e.

19 tahun keatas : 1.1 mg per hari

Sumber Vitamin B1

Vitamin B1 banyak terdapat di sereal gandum. Kemudian gandum,


beras, merupakan sumber alami vitamin B1 dan kaya akan vitamin itu.
Kacang-kacangan seperti kacang kedelai juga merupakan sumber
thiamin terbaik.

Sumber lainnya : daun selada, lobak hijau, buah aprikot, nanas, kacang
tanah, kacang pistasio, biji mustard, sampai makanan hewani seperti hati
domba dan kambing.

Kegunaan Vitamin B1

Thiamin terdapat dalam tubuh sebagai thiamin bebas dan berbagai bentuk
thiamin terfosfosrilasi: thiamine monophosphate, thiamine triphosphate,
dan thiamine pyrophosphate.

Thiamine pyrophosphate adalah bentuk aktif dari thiamin yang bertindak


sebagai suatu kofaktor untuk beberapa enzim yang terlibat dalam
metabolisme energi. Enzim ini meliputi mitochondrial pyruvate
dehydrogenase, a-ketoglutarate dehydrogenase kompleks, dan
transketolase yang cytosolic, yang mana semua mengambil bagian penting
pada metabolisme karbohidrat.

Kegunaan Vitamin B1

Pyruvate dehydrogenase kompleks adalah suatu enzim utama dalam


siklus Krebs yang mengkatalisasi decarboxylasi oksidatif dari pyruvate
untuk membentuk acetyl-coenzyme A ( acetyl-CoA), yang akan masuk ke
siklus Krebs. Setelah masuk ke siklus Krebs, enzim a-ketoglutarate
dehydrogenase, mengkatalisasi dekarboksilasi oksidatif dari a-ketoglutarat
menjadi succinyl-CoA.

Transketolase berfungsi sebagai jalur bagi pentosa fosfat, suatu jalur untuk
oksidasi glukosa.

Defisiensi Vitamin B1

Penurunan aktivitas pyruvate dehydrogenase dan a-ketoglutarate


dehydrogenase mengakibatkan kegagalan sintesis adenosine triphosphate
( ATP) dan penurunan yang selektif pada tingkat ATP di dalam daerah otak
yang mendorong ke arah kematian sel.

Pengurangan pyruvate yang masuk ke dalam siklus Krebs mengakibatkan


laktat/asam susu mengalami peningkatan konsentrasi di dalam otak dan
diikuti oleh asidosis yang terlokalisasi pada daerah yang rusak. Substansi
sel yang telah mati dihubungkan dengan nekrosis dalam kaitannya dengan
fungsi mitokondria dan acidosis serta apoptosis.

Defisiensi Vitamin B1

Kegagalan produksi acetyl-CoA mengakibatkan kegagalan dalam sintesis


acetylcholine, suatu neurotransmitter penting dalam sistem saraf.

Hilangnya aktivitas a-ketoglutarate dehydrogenase meliputi perubahan


beberapa neurotransmitter dalam tingkat intracellular dan extracellular,
mencakup g-aminobutyric acid ( GABA), glutamate, dan aspartate, selama
defisiensi thiamin. Hal ini dan penemuan lain sudah mengindikasikan
bahwa reseptor N-Methyl-D-Aspartate ( NMDA) dapat berperan dalam
defisiensi thiamin yang mengarahkankan pada kehilangan sel-sel saraf.

Defisiensi Vitamin B1

Transketolase ikut ambil bagian pada jalur pentose fosfat, suatu jalur yang
menghasilkan unsur-unsur yang berkurang, seperti nicotinamide adenine
dinucleotide fosfat ( NADPH), untuk berbagai reaksi biosintesis selular,
termasuk untuk lipids dan untuk memindahkan oksigen radikal.

Transketolase sangat penting untuk pemeliharaan selular, dengan begitu


kekurangan thiamin dapat mengakibatkan tekanan oksidatif. Jalur pentosa
fosfat menghasilkan ribosa untuk digunakan dalam sintesis nukleotida,
asam nuklet, coenzymes, dan polisakarida, oleh karena itu suatu ketiadaan
thiamine mengakibatkan kelainan sintesis asam ribonukleat ( RNA).

Defisiensi Vitamin B1
Perubahan sel saraf ;

1. Segmen distal secara khas dipengaruhi paling awal

dan paling parah.

2.

Degenerasi selaput medulla dapat terjadi pada semua traktus di


sumsum tulang belakang, khususnya di kolumna posterior serta di
serabut saraf anterior dan posterior.

3.

Degenerasi juga terjadi di sel ganglion posterior. Patologi dari otak yang
mengalami defisiensi thiamin terdiri dari lesi bilateral simetris dan
nekrosis pada bagian selektif otak, terutama pada mammillary bodies,
thalamus (medial dorsal, anterior medial, and pulvinar), wilayah
periaqueductal, lantai ventrikel keempat, hypothalamus, and cerebellar
vermis.

Kelebihan Vitamin B1

Ruam kulit : akibat pembuluh


darah/kapiler yang memadat

Gagal ginjal

Palpitasi jantung (jantung


berdebar keras) : akibat
banyaknya kadar kalium dalam
darah karena kerusakan ginjal

Agitasi (kecemasan)

Kekurangan Vitamin B1
Kelainan saraf (beri-beri kering) dimulai sebagai:
- sensasi rangsangan (seperti tertusuk jarum) di
jari- jari kaki
- sensasi panas terbakar di kaki terutama
memburuk pada malam hari
- kejang otot betis
- nyeri pada tungkai dan kaki.
Kelainan jantung (beri-beri basah) ditandai oleh:
- tingginya curah jantung
- denyut jantung yang cepat
- pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan
kulit menjadi hangat dan lembab.

Penyakit Beri - Beri


Beri-beri kering

Beri-beri basah

Vitamin B2 ( Riboflavin )

Vitamin B2

Komponen koenzim FMN dan FAD

flavin mononukleotida (FMN)


flavin adenine dinukleotida (FAD)
FMN dan FAD ini berperan penting dalam regenerasi energi
bagi tubuh melalui proses respirasi

Riboflavin + ATP = FMN

FMN + ATP = FAD

Struktur Vitamin B2

Kebutuhan Harian Vitamin B2


0 - 6 bulan 0,3 mg
7 -12 bulan 0,4 mg
1 -3 tahun 0,5 mg

4 -8 tahun 0,6 mg
9-13 tahun 0,9 mg
Laki-laki diatas 14 tahun 1,3 mg

Wanita 14-18 tahun 1 mg


Wanita diatas 18 tahun 1,1 mg
Ibu hamil 1,4 mg

Ibu menyusui 1,6mg

Sumber Vitamin B2

sayur-sayuran segar (bayam, asparagus, brokoli)

Kacang-kacangan ( kedelai, almond )

Kuning telur

Susu

Ikan

Kegunaan Vitamin B2

Membantu produksi energi dalam tubuh

Mengatur pertumbuhan dan perkembangan reproduksi

Merupakan nutrisi antioksidan

Membantu produksi sel darah merah

Melindungi sistem saraf

Mekanisme Kerja Vitamin B2

FAD dan FMN berfungsi sebagai akseptor elektron.

Penambahan 2 elektron pada FAD FADH2 (siklus kreb)

Penambahan 2 elektron pada FMN FMNH2

Perubahan riboflavin ke FMN = dihambat oleh hipothyroidsm

FMN dibentuk oleh reaksi fosforilasi riboflavin yang tergantung pada ATP

FAD disintesis oleh reaksi selanjutnya dengan ATP dimana bagian AMP
dalam ATP dialihkan kepada FMN.

FMN dan FAD berfungsi sebagai gugus prostetik enzim


oksidoreduktase,mana gugus prostetiknya terikat erat tetapi nonkovalen
dengan apoproteinnya.

Mekanisme Kerja Vitamin B2

Kelebihan & Defisiensi


Defisiensi

Kelebihan

Tekanan darah menjadi rendah

Mengalami kelelahan

Anemia/kurang darah

Mual muntah

Mengahambat metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein

Gejala mata merah, sensitivitas


tinggi terhadap cahaya, sensasi
terbakar pada mata, bibir kering,
peradangan pada mulut

Gejala umum rambut kusam dan


berminyak, keriput dini dan kuku
terbelah

Menyebabkan fungsi kelenjar


adrenal menurun,

Vitamin B3 (niasin)

Struktur Vitamin B3

pyridine-3-carboxylic acid

Bentuk Co-enzymes
NAD+

NADP+

Kebutuhan Vitamin B3

Sumber Vitamin B3

Kegunaan Vitamin B3

Membantu produksi energi dalam tubuh

Menjaga Kulit dan lidah

Menjaga system kardio vaskular

Mekanisme Kerja Vitamin B3


Nikotinmida mempunyai peranan yang luas sebagai koenzim pada banyak
enzim dehidrogenase yang terdapat di dalam sitosol ataupun mitokondria .
Dengan demikian vitamin niasin merupakan komponen kunci pada banyak
lintasan metabolic yang mengenai metabolisme karbohidrat ,liid serta asam
amino. NAD+ dan NADP+ merupakan koenzim pada banyak enzim
oksidoreduktase. Enzim-enzim dehidrogenase yang terikat dengan NAD
mengkatalisis reaksi oksidoreduksi dalam lintasan oksidatif misalnya siklus
asam sitrat,sedangkan enzim-enzim dehidrogenase yang terikat dengan
NADP ditemukan dalam lintasan yang berhubungan dengan sintesis
reduktif misalnya lintasan pentosa fosfat.

Penyakit Yang Timbul Akibat Kekurangan


Vitamin B3

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 ada banyak.


Antara lain pellagra, kejang otot, badan lemas, sulit tidur, dan mual-mual
serta muntah.

Pellagra adalah penyakit yang memiliki gejala diare, dermatitis, dan


demensia. Dimana penyakit ini bisa berkembang menjadi penyakit yang
mematikan.

Pellaga

Penyakit Yang Timbul Akibat Kelebihan


Vitamin B3

Penyakit yang timbul akibat kelebihan vitamin B3 adalah ruam kulit,


insomnia, maag, liver dan tingginya kadar gula darah.

Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

Vitamin B5

Struktur

Vitamin B5
Kebutuhan

Vitamin B5

Sumber

Vitamin B5
Kegunaan

Asam pantotenat diperlukan untuk membentuk koenzim A (CoA)


dan berperan pada metabolisme protein, karbohidrat, dan
lemak menjadi energi

Aktifitas kelenjar adrenal terutama dalam proses pembentukan


hormon pengendali stress dan gangguan emosi lain, sehingga
dikenal sebagai vitamin anti stress

Membantu dalam produksi sel darah merah

Vitamin B5
Kelebihan

Diare

Defisiensi

Kelelahan

Jerawat

Meningkatkan resiko infeksi

Rambut Beruban dan Rontok

Deprsesi

Daftar pustaka

Gallagher, M. 2004. Vitamins (Chapter 4). In Krauses Food, Nutrition, and Diet
Therapy, 11th edition. Elseviers Health Sciences: Philadelphia

Negueira, A., Duarte, A., Magina, S. 2009. Pellagra Associated with Esophageal
Carcinoma and Alcoholism. Dermatology Online Journal 15 (5) : 8.
http://dermatology.cdlib.org/1505/case_presentations/pellagra/nogueira.html
, diakses tanggal 1 Desember 2014 20.04 WIB

Truswell, A. 2003. ABC of Nutrition 4th edition. BMJ Publishing Group : London

http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09312.pdf (unduh : 28 November


2014 14:45 WIB)

Anda mungkin juga menyukai