Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PSIKOLOGI

“SIKAP”
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi
Prodi STr Gizi dan Dietetika

DISUSUN OLEH :
1. ANNISA ENDAH DWI KURNIA (P07131219033)
2. EVITA DWI SAFITRI (P07131219015)
3. GALUH DINTYASARI (P07131219054)

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


YOGYAKARTA

TAHUN 2019/2020

1|Psikologi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang unik karena memiliki perbedaan dengan
individu lainnya. Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam
psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu  maupun
kelompok. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian  sikap,
proses terbentuknya sikap, maupun perubahan. Banyak pula penelitian telah
dilakukan terhadap sikap kaitannya denganefek dan perannya dalam
pembentukan karakter dan sistem hubungan antarkelompok.
Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan
kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap
stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu
kecenderungan untuk mendekat atau menghindar, positif atau negative
terhadap berbagai keadaan sosial, apakahitu institusi, pribadi, situasi, ide,
konsep dan sebagainya (Howard dan Kendler, 1974;Gerungan, 2000). Oleh
karena itu kami akan membahas lebih spesifik lagi mengenai sikap.  Untuk itu
Dalam makalah ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian sikap,
proses dan komponen sikap.
Istilah sikap yang dalam bahasa Inggris disebut attitude pertama kali
digunakan oleh Herbert Spencer (1862), yang menggunakan kata ini untuk
menunjuk suatu status mental seseorang. Kemudian pada tahun 1888 Lange
menggunakan konsep ini dalam suatu eksperimen laboratorium. Kemudian
konsep sikap secara populer digunakan oleh para ahli sosiologi dan psikologi.
Bagi para ahli psikologi, perhatian terhadap sikap berakar pada alasan
perbedaan individual. Mengapa individu yang berbeda memperlihatkan
tingkah laku yang berbeda di dalam situasi yang sebagian besar gejala mi
diterangkan oleh adanya perbedaan sikap. Sedang bagi para ahli sosiologi
sikap memiliki arti yang lebih besar untuk menerangkan perubahan sosial dan
kebudayaan.

2|Psikologi
Kita telah mengetahui bahwa orang dalam berhubungan dengan orang
lain tidak  hanya berbuat begitu saja, tetapi juga menyadari perbuatan yang
dilakukan dan menyadari pula situasi yang ada sangkut pautnya dengan
perbuatan itu. Kesadaran mi tidak hanya mengenai tingkah laku yang sudah
terjadi, tetapi juga tingkah laku yang mungkin akan terjadi. Kesadaran
individu yang menentukan perbuatan nyata dan perbuatan-perbuatan yang
mungkin akan terjadi inilah yang dinamika sikap. Jadi sikap ialah suatu hal
yang menentukan sifat, hakikat, baik perbuatan sekarang maupun perbuatan
yang akan datang.
Oleh karena itu ahli psikologi W.J. Thomas memberi batasan sikap
sebagai suatu kesadaran individu yang menentukan perbuatan-perbuatan yang
nyata ataupun yang mungkin akan terjadi di dalam kegiatan-kegiatan sosial.
Dalam hal ini Thomas menyatakan bahwa sikap seseorang selalu diarahkan
terhadap sesuatu hal atau suatu objek tertentu. Tidak ada satu sikap pun yang
tanpa objek.Thurstone berpendapat tentang adanya komponen afektif pada
sikap, Rokeachberpendapat pada sikap adanya komponen kognitifdan konatif
(Walgito, 2011).Sedangkan komponen sikap menurut Mar’at 1984
(dalamRahayuningsih, S. U., 2008)mencakup tiga hal yaitu: komponen
kognitif, komponen afeksi, dan komponen perilaku atau konatif.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian sikap? 
2. Fungsi sikap? 
3. Komponen sikap?
4. Ciri-ciri sikap? 
5. Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap? 
6. Cara membentuk atau mengubah sikap? 

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui dan memahami pengertian sikap 
2. Dapat mengetahui fungsi sikap

3|Psikologi
3. Dapat mengetahui komponen sikap
4. Dapat mengetahui ciri-ciri sikap 
5. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi pembentukan dari sikap 
6. Dapat mengetahui cara membentuk atau sikap.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sikap
Sikap berasal dari kata “aptus” yang berarti dalam keadaan sehat dan
siap melakukan aksi / tindakan atau dapat dianalogikan dengan keadaan
seorang gladiator dalam arena laga yang siap menghadapi singa sebagai
lawannya dalam pertarungan. Secara harfiah, sikap dipandang sebagai
kesiapan raga yang dapat diamati (Sarwono, 2009). Seorang individu sangat
erat hubunganya dengan sikapnya masing-masing sebagai ciri pribadinya.
Sikap pada umumnya sering diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan
individu untuk memberikan tanggapan pada suatu hal. Pengertian sikap
dijelaskan oleh Saifudin Azwar (2010: 3) sikap diartikan sebagai suatu reaksi
atau respon yang muncul dari sseorang individu terhadap objek yang
kemudian memunculkan perilaku individu terhadap objek tersebut dengan
cara-cara tertentu.Para ahli juga banyak menyumbangkan pengertian sikap.
Berikut ini pengertian sikap dari beberapa ahli :
a. Notoatmodjo s. (1997) : sikap adalah reaksi atau respons yang masih
tertutup dan seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek
b. Bimo walgito, (2001) : sikap adalah organisasi pendapat,, keyakinan
seseorang mengenai objek atau situasi yang relativeajeg, yang disertai
adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar pada orang tersebut
untuk membuat respons atau berprilaku dalam cara tertentu yang
dipilihnya.

4|Psikologi
c. Sikap merupakan kecenderungan psikologis yang diekspresikan
denganmengevaluasi entitas tertentu dengan beberapa derajat kesukaan
atauketidaksukaan (Eagly&Chaiken, 1993).
Dari definisi-definisi mengenai sikap diatas dapat disimpulkan bahwa
sikap adalah suatu kecenderungan dan keyakinan seseorang terhadap suatu
hal yang bersifat mendekati (positif) atau menjauhi (negatif) ditinjau dari
aspek afektif & kognitif dan mengarahkan pada pola perilaku tertentu.
Sedangkan definisi sikap terhadap operasi peneliti simpulkan sebagai
kecenderungan dan keyakinan individu mengenai operasi yang bersifat
mendekati (positif) dan menjauhi (negatif) ditinjau dari aspek afektif dan
kognitif dan mengarahkan pada pola perilaku tertentu.

2. Fungsi Sikap
Berhasilatau tidaknya kita bersosialisasi atau bermasyarakat dan
berinteraksi dengan mereka itu tergantung dengan sikap yang ada pada diri
kita. Pada dasarnya fungsi atau tugas attitude ini dibagi menjadi 4 (empat)
bagian dalam hidup bermasyarakat
a. Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri.
Bahwa sikap adalah sesuatu yangbersifat communicable artinya
sesuatu yang mudah menjalar,sehingga mudahpula menjadi milik
bersama, justru karenaitu sesuatu golongan yang berdasarkanatas
kepentinganbersama dan pengalaman bersama biasanya ditandai
olehadanya sikap anggotanya yang sama terhadap sesuatuobyek.
Sehingga dengandemikian sikap bisa menjadi rantaipenghubung antara
orang dengan kelompok.Oleh karenaitu anggota kelompok yang
mengambil sikap samaterhadap obyektertentu dapat meramalkan
tingkah lakuterhadap anggota-anggota lainnya.
b. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku.
Kita tahu bahwa tingkah laku anak kecil dan binatangpada umumnya
merupakan aksi-aksi yang spontan terhadapsekitarnya. Antara
perangsang dan reaksi tak adapertimbangan, tetapi pada anak dewasa

5|Psikologi
dan anak yangsudah lanjut usia perangsang itu pada umumnya tidak
diberireaksi secara spontan, namun terdapat proses secara sadaruntuk
menilai perangsang- perangsang itu, jadi antaraperangsang dan reaksi
terdapat sesuatu yang disisipkan.yaitu sesuatu yang berwujud
pertimbangan-pertimbanganterhadap perangsang tadi, dan penilaian
terhadapperangsang itu sebenarnya bukan hal yang
berdirisendiri,namun merupakan sesuatu yang erat
hubungannyadengan cita-cita orang, tujuan hidup orang,
peraturanperaturan kesusilaan yang ada dalam masyarakat,
keinginanpada orang itu dan sebagainya.
c. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalamanpengalaman.
Dalam hal ini perlu dikemukakan bahwa manusiadalam menerima
pengalaman- pengalaman dari dunia luarsikapnya tidak pasif, tetapi
diterima secara aktif, artinyasemua pengalaman yang berasal dari
dunia luar itu tidaksemuanya dilayani oleh manusia, tetapi manusia
memilihmana yang perlu dan mana-mana yang tidak dilayani.
Jadisemua pengalaman ini diberi penilaian, lalu dipilih.
d. Sikap, berfungsi sebagai pernyataan kepribadian.
Sikap sering mencerminkanpribadi seseorang, inidisebabkan karena
sikap tidak pernah terpisah dari pribadiyang mendukungnya oleh
karena itu dengan melihat sikap-sikap pada obyek-
obyektertentu,sedikit banyak orang bisamengetahui pribadi, apabila
kita akan mengubahsikapseseorang, kita harus mengetahui keadaan
yangsesungguhnya dari pada sikap orang tersebut dan
denganmengetahui keadaan sikap itu kita akan mengetahui
pulamungkin tidaknya sikap tersebut diubah dan bagaimanacara
mengubahnya sikap- sikap tersebut

3. Komponen Sikap

6|Psikologi
Sikap yang ditunjukan seorang individu terhadap objek, mempunyai
struktur yang terdiri dari beberapa komponen. Saifudin Azwar (2010: 23-28)
menjelaskan komponen dalam struktur sikap yaitu:
a. Komponen kognitif, yaitu suatu kepercayaan dan pemahaman seorang
individu pada suatu objek melalui proses melihat, mendengar dan
merasakan. Kepercayaan dan pemahaman yangterbentuk memberikan
informasi dan pengetahuan mengenai objek tersebut.
b. Komponen afektif, yaitu komponen yang berhubungan dengan
permasalahan emosional subjektif individu terhadap sesuatu.
c. Komponen perilaku atau konatif, yaitu kecenderungan berperilaku seorang
individu terhadap objek yang dihadapinya.
Sikap individu perlu diketahui arahnya, negatif atau positif. Untuk
mengetahui arah sikap manusia dapat dilihat dari komponen-komponen sikap
yang muncul dari seorang individu. Sarlito dan Eko (2009: 154) juga
menjelaskan bahwa sikap adalah konsep yang dibentuk oleh tiga komponen
yaitu kognitif, afektif dan konatif. Komponen kognitif berisi pemikiran dan
ide-ide yang berkenaan dengan objek sikap, misalnya meliputi penilaian,
keyakinan, kesan, atribusi, dan tanggapan mengenai objek sikap. Komponen
afektif merupakan komponen yang meliputi perasaan atau emosi seseorang
terhadap objek sikap. Komponen afektif pada sikap seseorang dapat dilihat
dari perasaan suka, tidak suka, senang atau tidak senang terhadap objek sikap.
Sedangkan komponen konatif, dapat dilihat melalui respon subjek yang
berupa tindakan atau perbuatan yang dapat diamati.Bimo Walgito (1978:110)
mendieskripsikan komponen sikap sebagai berikut:
a. Kognitif, yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan
dan keyakinan terhadap objek sikap.
b. Afektif, yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak
senang terhadap objek sikap.
c. Konatif, yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan
bertindak terhadap objek sikap. Komponen sikap dapat digunakan untuk
menilai bagaimana sikap seseorang terhadap objek sikap.

7|Psikologi
Jadi, dapat disimpulkan bahwa komponen sikap mencakup tiga aspek
yaitu, komponen kognitif, afektif dan konatif. Komponen kognitif berupa
pemahaman, pengetahuan, pandangan dan keyakinan seseorang terhadap
objek sikap. Komponen afektif yaitu perasaan senang atau tidak senang
terhadap objek sikap. Komponen konatif yaitu kecenderungan bertindak
terhadap objek sikap yang menunjukan intensitas sikap yaitu besar kecilnya
intensitas bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

4. Ciri-Ciri Sikap 
Untuk dapat membedakan antara sikap (attitude) ini dengan motif
kebiasaan maupun lainnya yang turut andil juga dalam membentuk pribadi
seseorang, maka disini perlu penulis cantumkan ciri- ciri yang terdapat pada
sikap. Disini ada 5 (lima) ciri khusus yaitu(M.Sherif) :
a. Sikap (attitude) itu bukan merupakan faktor hereditas atau tidak
dibawa manusia sejak lahir, akan tetapi terbentuk dan dipelajari seiring
dengan perkembangan hidup yang terjadi pada diri manusia tersebut
dalam hubungannya dengan obyek.
b. Karenanya sifatnya yang non hereditas tersebut, maka sikap (attitude)
dapat saja berubah-ubah bila syarat-syarat yang dapat mendukung
terjadinya perubahan itu ada, oleh karena berubah-ubah maka attitude
tersebut dapat dipelajari olehorang atau sebaliknya.
c. Sikap (attitude) tidak semata-semata berdiri sendiri melainkan selalu
berhubungan dengan obyek, atau dengan kata lain attitude itu
terbentuk, dipelajari atau berubah selalu berkenaan dengan obyek
tertentu.
d. Obyek sifat (attitude) tidak hanya merupakan satu hal tertentu saja,
akan tetapi juga dapat merupakan suatu kumpulan dari hal-hal tersebut,
atau dengan kata lain yang lebih singkat obyek yang terdapat dalam
sikap itu tidak hanya satu tapi juga berkenaan dengan sederetan obyek-
obyek yang serupa. Misalnya situasi sosial A mempunyai sifat

8|Psikologi
pemberani dalam hal ini mungkin tidak hanya situasi sosial A saja
yang pemberani, melainkan orang-orang bangsa A juga pemberani.
e. Pada sikap pada umumnya mempunyai segi motivasi dan emosi atau
perasaan, sifat inilah yang membedakan antara attitude dengan
kecakapan ataupun pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki seseorang
Antara attitude dengan pengetahuan yang dimiliki seseorang jelas terdapat
perbedaan walaupun attitude (sikap) itu hanya merupakan sikap pandangan
saja. Suatu pengetahuan mengenai suatu obyek tertentu baru akan menjadi
attitude, bila pengetahuan tersebut disertai dengan kesiapan dengan bertindak
yang sesuai dengan obyeknya. Jadi attitude ini merupakan tindak lanjut dari
pengetahuan seseorang tentang suatu obyek. Attitude juga berbeda dengan
kebiasaan tingkah laku, kebiasaan tingkah laku ini hanya merupakan
kelangsungan tingkah laku yang otomatis, yang berlangsung dengan
sendirinya yang maksudnya memperlancar atau mempermudah hidup saja.
Akan tetapi mungkin juga terjadi banyak attitude itu dinyatakan oleh
kebiasaan tingkah laku tertentu.

5. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap


Pembentukan sikap seorang individu juga dipengaruhi oleh adanya
interaksi dengan sekitarnya melalui proses yang kompleks. Gerungan (2004:
166-173) menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap
seorang individu yang berasal dari faktor internal dan eksternal. Ada 2 (dua)
faktor untuk membentuk atau merubah sikapyaitu :
a. Faktor Intern
Yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi diri manusia itusendiri.
Faktor ini berupa selectifity atau daya pilihseseorang untuk menerima dan
mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Pilihan terhadap
pengaruh dari luar itu biasanyadisesuaikan dengan motif dan sikap dalam
diri manusia,terutama yang menjadi minat perhatiannya. Misalnya :orang
yang sangat haus akan lebih memperhatikanperangsang dan
menghilangkan hausnya itu dariperangsang- perangsang lain.

9|Psikologi
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal mencakup dua pokok yang membentuk sikap
manusia, yaitu:
1) Interaksi kelompok, pada saat individu berada dalam suatu
kelompok pasti akan terjadi interaksi. Masing-masing individu
dalam kelompok tersebut mempunyai karakteristik perilaku.
Berbagai perbedaan tersebut kemudian memberikan informasi,
atau keteladanan yang diikuti sehingga membentuk sikap.
2) Komunikasi, melalui komunikasi akan memberikan informasi.
Informasi dapat memeberikan sugesti, motivasi dan kepercayaan.
Informasi yang cenderung diarahkan negatif akan membentuk
sikap yang negatif, sedangkan informasi yangmemotivasi dan
menyenangkan akan menimbulkan perubahan atau pembentukan
sikap positif.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembentukan sikap dipengaruhi oleh
berbagai faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa
pengalaman pribadi dan keadaan emosional. Pengalaman terhadap suatu
objek yang memberikan kesan menyenangkan atau baik akan membentuk
sikap yang positif, pengalaman yang kurang menyenangkan akan membentuk
sikap negatif. Sedangkan faktor emosional, lebih pada kondisi secara
psikologis seorang individu, perasaan tertarik, senang, dan perasaan
membutuhkan akan membentuk sikap positif, sedangkan perasaan benci,
acuh, dan tidak percaya akan membentuk sikap negatif. Sedangkan faktor
eksternal pembentuk sikap, mencakup pengaruh komunikasi, interaksi
kelompok, dan pengaruh kebudayaan.

6. Cara Membentuk atau Mengubah Sikap


a. Adopsi
Melaluikejadian yang berulang-ulang dan terusmenerussehingga
lama kelamaansecarabertahapakandiserap dan
mempengaruhipembentukansertaperubahansikapindividu. Contoh

10 | P s i k o l o g i
:Individu yang dibesarkandalamkeluarga yang
penuhcintakasihkemungkinanbesarakanbersikappenuhcintakasih dan
menghormatisesama.
b. Diferensiasi
Karena sudahmemilikipengetahuan, pengalaman, intelegensi dan
bertambahnyaumur, makahal-hal yang
tadinyadianggapsejenissekarangdipandangtersendiri dan
lepasdarijenisnyasehinggamembentuksikaptersendiri.Contoh
:Seoranganakselalubergaul dan
bertemandengansiapasajanamunsecaraerangsur-angsurdiaakanmengerti
mana yang baik dan buruksehinggadiaakanmemilihuntukbertemandengan
yang baik.
c. Integrasi
Pembentukansikapterjadisecarabertahapdimulaidenganberbagaipeng
alaman yang
berhubungandenganobyektertentusehinggaterbentuksikapterhadapobyekt
ersebut.Contoh :Ibu yang seringmemperolehinformasitentangpenyakit
polio akanmembawaanaknyauntukmendapatkanimmunisasi polio.
d. Trauma
Melalui kejadian secara tiba-tiba dan mengejutkan sehingga
meninggalkan kesan yang mendalam yang dapat menyebabkan
terbentuknya sikap. Contoh : Individu yang pernah masuk RS karena
keracunan makanan yang dibeli dari supermarket, akan memiliki sikap
negatif terhadap supermarket tersebut.
e. Generalisasi
Karena pengalamantraumatik pada
haltertentudapatmenimbulkansikapnegatif pada
semuahalsejenis.Contoh :Individu yang
pernahdigigitanjingakanmemilikisikapnegatifterhadapbinatangtersebut.

11 | P s i k o l o g i
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan makalah tentang sikap dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Sikap adalah suatu kecenderungan dan keyakinan seseorang terhadap
suatu hal yang bersifat mendekati (positif) atau menjauhi (negatif)
ditinjau dari aspek afektif & kognitif dan mengarahkan pada pola
perilaku tertentu
2. Fungsi sikap yaitu sebagai alat untuk menyesuaikan diri, sebagai alat
pengatur tingkah laku, alat pengatur pengalaman-pengalaman. , dan
berfungsi sebagai pernyataan kepribadian.
3. Ciri-ciri sikap diantaranya bukan merupakan faktor hereditas atau tidak
dibawa manusia sejak lahir, akan tetapi terbentuk dan dipelajari seiring
dengan perkembangan hidup yang terjadi pada diri manusia tersebut
dalam hubungannya dengan obyek. Selain itu, sikap (attitude) dapat
saja berubah-ubah bila syarat-syarat yang dapat mendukung terjadinya
perubahan itu ada , sikap (attitude) juga tidak semata-semata berdiri
sendiri melainkan selalu berhubungan dengan obyek, obyek yang
terdapat dalam sikap itu tidak hanya satu tapi juga berkenaan dengan
sederetan obyek-obyek yang serupa. Pada sikap pada umumnya
mempunyai segi motivasi dan emosi atau perasaan,
4. Faktor yang mempengaruhi pembentukan dari sikap adalah faktor
intern; faktor yang terdapat dalam pribadi diri manusia itusendiri; dan
faktor ekstern yaitu faktor yang mencakup dua pokok yang
membentuk sikap manusia, (Interaksi kelompok, pada saat individu
berada dalam suatu kelompok pasti akan terjadi interaksi dan
komunikasi, melalui komunikasi akan memberikan informasi ).
5. Cara membentuk atau sikap melalui kejadian yang berulang-ulang dan
terus menerus; sudah memiliki pengetahuan, pengalaman, intelegensi
dan bertambahnya umur; secara bertahap dimulai dengan berbagai

12 | P s i k o l o g i
pengalaman yang berhubungan dengan obyek tertentu; melalui
kejadian secara tiba-tiba dan mengejutkan; melalui pengalaman
traumatik pada hal tertentu dapat menimbulkan sikap negatif pada
semua hal sejenis.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Gerungan, W.A. 2000. Psikologi Sosial. Bandung: Rafika Pustaka Pelajar


Gerungan, W.A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Howard, H. Kendler. (1974). Basic Psychology. Ed. StudentEditionofTextbook,
TeachersEditionofTextbook Benjamin-CummingsPublishing Company.
Rahayuningsih, S.U. (2008) Psikologi Umum 2. Jakarta: gunadarma
Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sarwono, Sarlito W. & Eko A. Meinarno. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta:
Penerbit Salemba Humanika
Sarwono, Sarlito W. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Depok: Rajawali Pers.
Walgito, Bimo. 1978. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: ANDI
Walgito, Bimo. 2011. Teori-teori Psikologi Sosial. Yogyakarta : ANDI

13 | P s i k o l o g i

Anda mungkin juga menyukai