Anda di halaman 1dari 9

TEORI SIKAP

DI SUSUN OLEH
1. FATICHAH NURUL FATIMAH (P1337420120)
2. NOVA KUSUMANINTYAS (P1337420120)
3. SHALMA PUTRI NURISYANTI
4. RIMA DEWI MUTIARA (P1337420120314)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada dosen yang telah memberikan bimbingannya kepada kami dan kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, kelemahan, dan
keterbatasan. Oleh karena itu kami mengharapkan sumbangan pikiran, saran, dan kritikan yang
konstruktif demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga dengan makalah yang
sederhana ini dapat memenuhi harapan kita semua dan memberikan manfaat bagi pembaca, sehingga
dapat menambah ilmu pengetahuan. Terima kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori sikap
2.2 Pengertian Sikap
2.3 Struktur sikap
2.4 Tingkatan sikap
2.5 Fungsi sikap
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

1.1. Latar Belakang


Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan dengan individu lainnya. Sikap
(attitude) merupakan konsep paling penting dalam psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik
sebagai individu maupun kelompok. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap,
proses terbentuknya sikap, maupun perubahan. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap
kaitannya denganefek dan perannya dalam pembentukan karakter dan sistem hubungan
antarkelompok.
Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan kecenderungan individu
untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap
merupakan suatu kecenderungan untuk mendekat atau menghindar, posotitif atau negative terhadap
berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide, konsep dan sebagainya (Howard dan
Kendler, 1974;Gerungan, 2000).
Oleh karena itu kami akan membahas lebih spesifik lagi mengenai sikap. Untuk itu Dalam makalah
ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian sikap, proses dan komponen sikap, faktor – faktor
yang mempengaruhi sikap, teori- teori tentang sikapdan hubungan sikap dengan perilaku.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan di buatnya makalah ini dapat di lihat sebagai berikut :
* Apa Pengertian Sikap ?
* apa sajakah tingkatan tingkatan dalam sikap ?
* komponen apa sajakah yang ada pada struktur sikap ?
* Apa fungsi dari sikap ?

1.3 Tujuan
Tujuan di buatnya makalah inidapat dilihat sebagai berikut :
* Untuk Memberikan Wawasan Tentang Sikap Kepada Pembaca
* Untuk Mengetahui Pengertian dan teori tentang Sikap
* Untuk Mengetahui Tingkatan dalam Sikap
* Untuk Mengetahui apa saja fungsi sikap
* Untuk mengetahui komponen apa sajakah yang ada dalam struktur sikap
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Sikap


Teori Sikap dan Perilaku (Theory of Attitude and Behavior). Teori sikap dan perilaku (Theory of
Attitudes and Behavior) yang dikembangkan oleh Triandis (1980), menyatakan bahwa perilaku
seseorang ditentukan oleh sikap yang terkait dengan apa yang orang-orang ingin lakukan serta terdiri
dari keyakinan tentang konsekuensi dari melakukan perilaku, aturan-aturan sosial yang terkait dengan
apa yang mereka pikirkan akan mereka, dan kebiasaan yang terkait dengan apa yang mereka biasa
lakukan. Perilaku tidak mungkin terjadi jika situsasinya tidak memungkinkan.
Jika dikaitkan dengan penelitian ini, teori sikap dan perilaku mampu mempengaruhi auditor untuk
mengelola faktor personalnya sehingga mampu bertindak jujur, tidak memihak pada suatu kepentingan
tertentu, berpikir rasional, bertahan meskipun dalam keadaan tertekan, serta berperilaku etis dengan
senantiasa mengindahkan norma-norma profesi dan norma moral yang berlaku yang nantinya akan
mempengaruhi auditor dalam mengambil opini yang sesuai.
2.2 Pengertian Sikap
Sikap dalam arti yang sempit adalah pandangan atau kecenderungan mental. Sikap (attitude) adalah
suatu kecenderungan untuk mereaksi suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak suka atau acuh tak
acuh.1 Dengan demikian, pada prinsipnya sikap itu dapat kita anggap suatu kecenderungan siswa
untuk bertindak dengan cara tertentu. Kecenderungan mereaksi atau sikap seseorang terhadap sesuatu
hal, orang atau benda dengan demikian bisa tiga kemungkinan, yaitu suka (menerima atau
senang),tidak suka (menolak atau tidak senang) dan sikap acuh tak acuh. Beberapa ahli mendefinisikan
sikap sebagai berikut:
A. Chaplin, mendefinisikan sikap sebagai predisposisi atau kecenderungan yang relatif stabil dan
berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau bereaksi dengan cara tertentu terhadap
objek, lembaga, atau persoalan tertentu.
B. Fishbein, mendefinisikan sikap adalah predisposisi emosional yang dipelajari untuk merespons
segala konsisten terhadap suatu objek.
C. Horocks, sikap merupakan variabel laten yang mendasari, mengarahkan dan memengaruhi
perilaku
D. Trow, mendenisikan sikap sebagai suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis
tindakan pada situasi yang tepat. Disini trow lebih menekankan kesiapan mental atau emosional
sebagai sesuatu objek
E. Gable, mengemukakan bahwa sikap adalah sesuatu kesiapan mental atau saraf yang tersusun
melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung kepada respons individu terhadap
semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu.
F. Harlen, mengemukakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kecenderungan seseorang untuk
bertindak dalam menghadapi suatu objek atau situasi tertentu
G. Menurut Popham, sikap sebenarnya hanya sebagian dari ranah afektif yang di dalamnya
mencakup perilaku seperti perasaan, minat, emosi dan sikap.
H. Menurut Katz dan Stotland, memandang sikap sebagai kombinasi dari :
1. reaksi atau respons kognitif (respons perceptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini).
2. respon afektif (respons pernyataan perasaan yang menyangkut aspek emosional), dan
3. respon konatif (respons berupa kecenderungan perilaku tertentu sesuai dengan dorongan hati).
Dari beberapa definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sikap adalah reaksi dari suatu
perangsang atau situasi yang dihadapi individu. atau salah satu aspek psikologis individu yang sangat
penting, karena sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku sehingga banyak mewarnai
perilaku seseorang. Sikap setiap orang bervariasi, baik kualitas maupun jenisnya sehingga perilaku
individu menjadi bervariasi.
Perwujudan atau terjadinya sikap seseorang itu dapat di pengaruhi oleh faktor pengetahuan,
kebiasaaan, dan keyakinan. karena itu untuk membentuk dan membangkitkan suatu sikap yang positif
untuk menghilangkan suatu sikap yang negatif dapat dilakukan dengan memberitahukan atau
menginformasikan faedah atau kegunaan dengan membiasakan atau dengan dasar keyakinan.
Selain itu ada berbagai faktor-faktor lain yang ada pada individu yang dapat mempengaruhi sikap,
karena setiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap suatu perangsang. Faktor-faktor
tersebut diantaranya adanya perbedaan, bakat, minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas perasaan,
dan juga situasi lingkungan. Demikian pula sikap pada diri seseorang terhadap sesuatu atau
perangsang yang sama mungkin juga tidak selalu sama.
Sebagaimana sikap kita terhadap berbagai hal di dalam hidup kita, adalah termasuk ke dalam
kepribadian. Di dalam kehidupan manusia sikap selalu mengalami perubahan dan perkembangan.
Peranan pendidikan dalam pembentukan sikap pada anak-anak didik adalah sangat penting.
Menurut Ngalim purwanto, faktor-faktor yang sangat memepengaruhi perkembangan dan
pembentukan sikap anak-anak yang perlu diperhatikan di dalam pendidikan adalah: kematangan
(maturation), keadaan fisik anak, pengaruh keluarga, lingkungan sosial, kehidupan sekolah, bioskop,
guru, kurikulum sekolah, dan cara guru mengajar.

2.3 Struktur Sikap


Adapun komponen pembentukan sikap menurut Walgito (2002), antara lain:
A. Komponen kognitif
Komponen Kognitif yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman dan keyakinan
seseorang, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsikan terhadap objek
sikap. Ketika warga memandang bahwa polisi adalah orang yang memiliki peranan penting dalam
pemeliharaan Kamtibmas, maka warga akan memacu diri untuk saling bekerja sama dalam
memelihara Kamtibmas di lingkungannya.
B. Komponen afektif
Komponen Afektif yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang dan
menerima atau tidak menerima terhadap objek sikap. rasa senang dan menerima merupakan wujud hal
yang positif, sedangkan rasa tidak senang dan tidak menerima merupakan wujud hal yang negatif.
Dalam hal ini apabila warga merasa senang dengan aparat kepolisian di lingkungan mereka akan
meningkatkan partisipasi warga dalam memelihara Kamtibmas. Sebaliknya apabila warga merasa
tidak senang berhubungan dengan aparat kepolisian maka hal ini akan menghambat partisipasi warga
dalam memelihara kamtibmas. Komponen ini menunjukkan arah sikap positif dan negatif.
C. Komponen konatif
Komponen Konatif yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap
objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya
kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap. Ketika warga mendapat
penilaian terhadap aparat kepolisian tersebut positif, maka warga akan menimbulkan reaksi terhadap
partisipasi dalam memlihara Kamtibmas, seperti tidak membuat onar di lingkungan mereka khususnya.

2.4 Tingkatan Sikap


Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai
tingkatan yaitu:
A. Menerima(receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan(obyek).
B. Merespon(responding)
Memberikan jawaban apabila memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan tugas yang
diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan
atau mengerjakan tugas yang diberikan. Terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah
berarti orang tersebut menerima ide itu.
C. Menghargai(valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
D. Bertanggungjawab(responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalahm
empunyai sikap yang paling tinggi.

2.5 Fungsi Sikap


Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa
fungsi,yaitu:
A. Fungsi instrumental alat fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat
Fungsi ini berkaitan dengan sarana dan tujuan. Orang memandang sejauh mana obyek sikap
dapat digunakan sebagai sarana atau alat dalam rangka mencapai tujuan. Bila obyek sikap
dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya, maka orang akan bersifat positif
terhadap obyek tersebut. Demikian sebaliknya bila obyek sikap menghambat pencapaian
tujuan, maka orang akan bersikapnegatifterhadapobyeksikap yangbersangkutan.
B. Fungsi pertahanan ego
Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk mempertahankan ego atau
akunya. Sikap ini diambil oleh seseorang pada waktu orang yang bersangkutan terancam
keadaan dirinya atau egonya.
C. Fungsi ekspresi nilai
Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk mengekspresikan nilai
yang ada pada dirinya. Dengan mengekspresikan diri seseorang akan mendapatkan kepuasan
dapat menunjukkan kepada dirinya. Dengan individu mengambil sikap tertentu akan
menggambarkan keadaan sistem nilai yang ada pada individu yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku manusia dilatar belakangi oleh sikap. Sikap yang terkait dengan apa yang orang-orang
ingin lakukan serta terdiri dari keyakinan tentang konsekuensi dari melakukan perilaku, aturan-
aturan sosial yang terkait dengan apa yang mereka pikirkan akan mereka, dan kebiasaan yang
terkait dengan apa yang mereka biasa lakukan. Perilaku tidak mungkin terjadi jika situsasinya
tidak memungkinkan.
Sikap sendiri memiliki pengertian sebagai “suatu kecenderungan untuk mereaksi suatu hal,
orang atau benda dengan suka, tidak suka atau acuh tak acuh”. Atau dalam bahasa sederhana
sikap memiliki arti pandangan atau kecenderungan mental. Sikap juga bisa diartikan sebagai
kesediaan beraksi terhadap suatu hal. Pada dasarnya sikap dapat dipahami lebih dari sekedar
seberapa besar perasaan seseorang, atau lebih dari pada seberapa positif atau negatifnya.
Sikap dapat dibentuk dari beberapa komponen yaitu, komponen kognitif, komponen afektif,
dan komponen konatif. Serta sikap juga memiliki beberapa tingkatan seperti, menerima,
merespon, menghargai, dan bertanggung jawab. Selain itu, menurut Katz dan Dewi sikap
mempunyai beberapa fungsi diantaranya fungsi instrumental, fungsi pertahanan ego, dan fungsi
ekspresi nilai.
3.2 Saran
Setiap manusia pasti memiliki sikap. Sikap tersebut merupakan kecenderungan mereaksi suatu
hal. Setiap sikap yang dilakukan oleh seseorang dapat dibentuk melalui beberapa komponen
sikap dan setiap sikap juga memiliki beberapa tingkatan. Oleh karena itu,manusia akan
mengeluarkan sikap yang berbeda tergantung dengan hal apa yang mereka hadapi. Setelah
membaca makalah ini Penulis berharap pembaca menjadi mengerti apa itu sikap dan faktor-
faktor yang mendasari sikap yang dilakukan oleh seseorang.
Daftrar Pustaka

 Lilmustofa, Hudal.2015. “BAB II LANDASAN TEORI”


file:///C:/Users/ASUS/Desktop/Materi%20Smstr%202/Psikologi/Pertemuan%2012/FILE
%20SENDIRI/BAB%20II%20(5).pdf

 Bab II Tinjauan Pustaka


file:///C:/Users/ASUS/Desktop/Materi%20Smstr%202/Psikologi/Pertemuan%2012/FILE
%20SENDIRI/BAB%20II%20(6).pdf

 Bab II Tinjauan Pustaka. http://repository.uin-suska.ac.id/5916/3/BAB%20II.pdf

 Bab II Tinjauan Pustaka. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/jtptunimus-gdl-kikaaldela-


6006-2-babii%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai