STRUKTUR BIOTIN
Sumber Vitamin B7
• Kuning telur, kedelai, daging unggas, daging
merah dan yeast.
ASAM FOLAT (Vit. B9)
• Merupakan salah satu senyawa vitamin yang
membantu dalam proses pembentukan inti sel
(sintesis DNA). Pembentukan sel darah merah
(hematopoiesis) sangat sensitif dengan
defisiensi vitamin ini sehingga kekurangan
asam folat akan menyebabkan seseorang
dapat terkena anemia.
ASAM FOLAT & ANEMIA
• Kekurangan asam folat akan menyebabkan
anemia macrocytic sel darah merah
berukuran lebih besar dari normalnya. Hal ini
disebabkan karena terganggunya sintesis DNA
sel darah merah sehingga menyebabkan
kelainan pada sel darah merah.
• ANEMIA MEGALOBLASTIK.
Produksi dan kegunaan THF
Kobalamin (Vitamin B12)
• Vitamin B12 dibutuhkan tubuh manusia untuk
dua reaksi enzimatik esensial yaitu : reaksi
remetilasi homocystein (Hcy) menjadi
metionin dan reaksi isomerasi metilmalonil
coenzim A(co A), yang diproduksi selama
proses degradasi beberapa asam amino
(isoleusin, valin, treonin dan metionin) dan
degradasi asam lemak
• Kobalamin mempunyai cincin corrin dengan
inti Cobalt ditengah, dengan 4 ikatan
koordinasi nitrogen dari kelompok pyrrole.
Ikatan koordinasi lain cobalt dengan nitrogen
5,6-dimetilbenzimidazole.
Reaksi yang membutuhkan bentuk
koenzim dari vitamin B12
• Perbedaan vitamin B12 dengan vitamin dan
koenzim lainnya adalah strukturnya sangat
kompleks. Hal ini juga menggambarkan
banyaknya tahapan biosintesis dengan
melibatkan banyak enzim yang diekspresikan
lebih dari 30 gen untuk sintesis lengkap.
Jalur Biosintesis vitamin B12
Sebagian besar langkah–langkah biosintesis vitamin
B12 telah dikarakteristikkan pada Pseudomonas
denitrificans, Salmonella typhimurium dan
Propionibacterium freudenreichii.
2 perbedaan biosintetik jalur untuk vitamin B12 ada di
alam:
1. Aerobic, atau jalur yang bergantung pada
keberadaan oksigen ditemukan pada organisme
seperti Pseudomonas denitrificans
2. Anaerobic, jalur yang tidak bergantung dengan
keberadaan oksigen telah diteliti padaorganisme P.
shermanii, Salmonella typhimurium dan Bacillus
megaterium.
• Defisiensi vitamin B12 dapat diketahui dengan
melihat kadar asam metilmalonik dalam
darah, yang meningkat pada individu dengan
asupan vit. B12 yang rendah atau penurunan
absorbsi vit. B12.
Anemia pernisiosa
• Kekurangan vit. B12 pada banyak pasien
disebabkan gagalnya absorbsi vitamin dari
usus. B12 dilepaskan dari makanan dalam
lingkungan bersifat asam di lambung
(malabsorbsi kobalamin pada lansia paling
banyak disebabkan karena menurunnya
sekresi asam lambung). B12 yang bebas ini
kemudian terikat glikoprotein (R-protein) dan
kompleks ini berpindah kedalam usus. B12
dilepaskan R-protein oleh enzim pankreas dan
diikat oleh glikoprotein lain (faktor intrinsik).
• Yang kemudian kompleks ini mengikat
reseptor khusus diusus dan B12 berpindah
dari dalam usus kedalam sirkulasi darah,
dimana dalam sirkulasi darah B12 diikat oleh
protein transport (transkobalamin).
• Malabsorbsi B12 yang berat akan
menyebabkan anemia pernisiosa. Penyakit ini
umumnya disebabkan destruksi autoimun sel
parietal lambung yang memproduksi IF
(intrinsic factor).
• Pemberian suplemen vit. B12 akan tetap
berefek meskipun tanpa IF, karena 1% vit. B12
berdifusi pasif dari usus kedalam darah.