Anda di halaman 1dari 56

BIOKIMIA VITAMIN

Reymon, S.Si., M.Si., Apt


Pendahuluan
• Tubuh membutuhkan Vitamin untuk tumbuh dan
berkembang dengan normal.
• Vitamin bisa didapat dari makanan. Tubuh pun
dapat membentuk vitamin D dan K.
• Vitamin  nutrien organik yang dibutuhkan
dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi
biokimiawi dan umumnya tidak disintesis oleh
tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.
• Vitamin memegang peranan penting sebagai
kofaktor dalam perkembangan dan menjaga fungsi
normal organ-organ tubuh.
• Apa itu kofaktor??
Klasifikasi Vitamin
• Vitamin yang larut lemak banyak terdapat
pada daging, ikan, minyak ikan, biji-bijian.
Dalam tubuh, kelebihan vitamin akan
disimpan dalam organ hati dan jaringan-
jaringan lemak.
• Vitamin yang larut air, bergerak bebas dalam
tubuh (peredaran darah) dan limpa.
VITAMIN A
• Larut lemak dan bersumber dari bahan
pangan nabati dan hewani.
• Sebagian besar ditemukan dalam bentuk
provitamin A (-carotene) beta karoten.
• Warna oranye yang kuat pada wortel
menunjukkan tingginya kadar karotenoid.
Bentuk-bentuk vitamin A yang aktif
berdasarkan letak gugus fungsinya:
1. RETINOL (vitamin A alkohol)
2. RETINAL (vitamin A aldehid)
3. ASAM RETINOAT (vitamin A asam)
4. ESTER RETINIL (vitamin A ester).

• Hanya retinol yang memiliki aktivitas penuh


vitamin A, lainnya hanya mempunyai sebagian
fungsi vitamin A.
Sumber Vitamin A
• Sumber Nabati :Daun Bayam, Daun Kelor, Daun
singkong, Cabe, Tomat dan Wortel.
• Sumber Hewani : Hati, Kuning telur, Susu dan
Ikan.
• Karoten memilik banyak varian yang secara
umum disebut Karotenoid, namun komponen
utama Provitamin A yaitu Alfa Karoten, Beta
Karoten dan Gamma Karoten.
• Karoten berfungsi sebagai antioksidan dan
menjaga kesehatan mata.
VITAMIN B
• Tiamin (Aneurin, Vitamin B1)
• Riboflavin (Vitamin B2)
• Niasin (Vitamin B3)
• Asam Pantotenat (Vitamin B5)
• Pyridoxin (piridoksamin, piridoksal, Vitamin B6)
• Biotin (Vitamin B7)
• Asam Folat (Vitamin B9)
• Kobalamin (Vitamin B12)
Vitamin B1 (Thiamin)
• Thiamin pyrophosphate (TPP) bentuk aktif dari
thiamin, terbentuk oleh transfer pyrophosphate
dari adenosine triphosphate (ATP) ke thiamine.
TPP berfungsi sebagai koenzim dalam
pembentukan maupun degradasi α-ketols oleh
enzim transketolase dan sebagai koenzim dalam
oksidatif dekarboksilasi dari α-keto acids.
Reaksi-reaksi yang membutuhkan
thiamin
• Reaksi transketolase
• Reaksi piruvat dehidrogenase dan α-
ketoglutarat dehidrogenase
Sumber Vitamin B1
• Ikan Tuna, Jamur, Hati Sapi, Telur, Susu,
Kacang-kacangan dan biji-bijian atau beras (
bekatul beras)
Riboflavin (VITAMIN B2)
Riboflavin dapat ditemukan dalam 3 bentuk,
tergantung pH lingkungan.
1. Riboflavin kationik, bermuatan positif,
terbentuk pada kondisi pH rendah (<4).
2. Riboflavin netral, pada kondisi pH netral (± 7)
3. Riboflavin Anionik, bermuatan negatif, pada
kondisi pH tinggi ( > 9,7)
• Riboflavin terdiri dari cincin trisiklik
isoalloxazine yang berikatan dengan derivat
alkohol ribitol
• Riboflavin cukup stabil terhadap panas, sehingga
tidak mudah hilang selama proses pemasakan
bahan pangan.
• Riboflavin tidak stabil pada kodisi basa (pH tinggi)
• Riboflavin mudah teroksidasi oleh cahaya dan
oksigen.
• Riboflavin merupakan komponen suatu sistem
enzim yang dikenal sebagai flavoprotein serta
merupakan bagian dari dua koenzim yaitu
riboflavin fosfat (Flavin mono nukleotida /FMN)
dan flavin adenin dinukleotida /FAD)
• FMN dan FAD merupakan bentuk aktif dari
riboflavin
• Riboflavin + ATP---> FMN + ADP
FMN + ATP---> FAD + PP ( pirofosfat )
• Bersama dengan NAD+ ; NADP+, FAD dan FMN
merupakan carrier hidrogen dan terlibat
dalam lebih dari 100 reaksi redoks untuk
metabolisme energi.
• Riboflavin dibutuhkan untuk metabolisme
lemak, badan keton, karbohidrat dan protein.
Flavin Adenin Dinukleotida
Flavin mononuklotida
Sumber Vitamin B2
• Terdapat dalam bahan makanan antara lain :
Hati, jantung, ginjal, daging, susu, telur dan
beberapa jenis sayuran hijau
Niasin (VITAMIN B3)
• Niasin secara umum terdiri dari dua jenis yaitu
asam nikotinat (C6H5O2N) dan Nikotinamid
(C6H6ON2)
• Bentuk aktif dari niasin adalah nikotinamida
adenin dinukleotida (NAD+) dan nikotinamida
adenin dinukleotida fosfat (NADP+). NAD+ dan
NADP+ merupakan koenzim pada banyak
enzim oksidoreduktase dalam hal ini reaksi
metabolisme karbohidrat, lipid dan asam
amino. Enzim-enzim dehidrogenase yang
terikat dengan NAD+ mengkatalis lintasan
oksidatif, misalnya siklus asam sitrat,
sedangkan enzim-enzim dehidrogenase yang
terikat dengan NADP+ mengkatalis lintasan
reduktif misalnya lintasan pentosa fosfat.
Nikotinamide adenine dinukleotida
(NAD+)
Reaksi redoks nikotinamida adenine
dinukleotida
Nikotinamide adenine dinukleotida
Phosphat (NADP+)
Sumber Vitamin B3
• Sumber bahan pangan mengandung Vitamin
B3 : Daging, Terigu, Jagung, sereal, Telur dan
susu.
Asam Pantotenat (VITAMIN B5)
• Asam pantotenat dibentuk melalui
penggabungan asam pantoat dengan alanin.
Asam pantotenat adalah koenzim A (Ko A / Co
A) dan protein pembawa asil (ACP).
Sumber Vitamin B5
• Biji-bijian, daging ayam, daging sapi, hati,
ginjal, ragi, kuning telur, brokoli dan kentang.
Vitamin B6 (Pyridoksin)
• Bentuk aktif koenzim dari vit. B6 yaitu pyridoxal
phosphate (PLP), berfungsi sebagai koenzim dari
banyak jenis enzim, khususnya enzim-enzim yang
mengkatalis reaksi yang melibatkan asam amino.
Contoh sintesis cystein dari homocystein (Hyc)
Pirydoxin (VITAMIN B6)
• Vitamin B6 terdapat dalam 3 bentuk :
piridoksin, piridoksal dan piridoksamin.
• Bentuk yang diproduksi secara
komersil adalah piridoksin HCl.
• Vitamin B6 memiliki 3 gugus turunan
piridin sehingga dinamakan piridoksin.
• Vitamin B6 membantu mengontrol kadar
homosistein dalam darah.
• Kadar homosistein yang tinggi
(hiperhomosisteinaemia) berhubungan dengan
penyakit jantung .
• Tubuh membutuhkan vitamin B6 agar dapat
mengabsorbsi vitamin B12 dan untuk
membentuk sel darah merah dan sel sistem imun.
• Vitamin B6 membantu tubuh untuk membentuk
beberapa neurotransmitter seperti serotonin,
nor-epinefrin dan melatonin.
• Vitamin B6 juga membantu meningkatkan
respoin imun tubuh.
• Bentuk aktif vitamin B6 adalah piridoksal fosfat
Sumber Vitamin B6
• Beras, yeast, sayuran, daging, ikan dan telur,
Hati, Ikan mackerel, alpukat, pisang dan
daging
Biotin (VITAMIN B7)
• Biotin merupakan derivat imidazol yang
tersebar luas dalam berbagai makanan alami.
Sebagian besar kebutuhan manusia akan
biotin dipenuhi oleh sintesis dari bakteri
intestinal, sehingga defisiensi biotin tidak
disebabkan oleh defisiensi dietari.
• Biotin merupakan koenzim pada berbagai
enzim karboksilase.
• Konsumsi telur mentah dalam jumlah banyak,
mencegah absorbsi biotin oleh usus halus,
karena putih telur mengandung avidin.

STRUKTUR BIOTIN
Sumber Vitamin B7
• Kuning telur, kedelai, daging unggas, daging
merah dan yeast.
ASAM FOLAT (Vit. B9)
• Merupakan salah satu senyawa vitamin yang
membantu dalam proses pembentukan inti sel
(sintesis DNA). Pembentukan sel darah merah
(hematopoiesis) sangat sensitif dengan
defisiensi vitamin ini sehingga kekurangan
asam folat akan menyebabkan seseorang
dapat terkena anemia.
ASAM FOLAT & ANEMIA
• Kekurangan asam folat akan menyebabkan
anemia macrocytic  sel darah merah
berukuran lebih besar dari normalnya. Hal ini
disebabkan karena terganggunya sintesis DNA
sel darah merah sehingga menyebabkan
kelainan pada sel darah merah.
• ANEMIA MEGALOBLASTIK.
Produksi dan kegunaan THF
Kobalamin (Vitamin B12)
• Vitamin B12 dibutuhkan tubuh manusia untuk
dua reaksi enzimatik esensial yaitu : reaksi
remetilasi homocystein (Hcy) menjadi
metionin dan reaksi isomerasi metilmalonil
coenzim A(co A), yang diproduksi selama
proses degradasi beberapa asam amino
(isoleusin, valin, treonin dan metionin) dan
degradasi asam lemak
• Kobalamin mempunyai cincin corrin dengan
inti Cobalt ditengah, dengan 4 ikatan
koordinasi nitrogen dari kelompok pyrrole.
Ikatan koordinasi lain cobalt dengan nitrogen
5,6-dimetilbenzimidazole.
Reaksi yang membutuhkan bentuk
koenzim dari vitamin B12
• Perbedaan vitamin B12 dengan vitamin dan
koenzim lainnya adalah strukturnya sangat
kompleks. Hal ini juga menggambarkan
banyaknya tahapan biosintesis dengan
melibatkan banyak enzim yang diekspresikan
lebih dari 30 gen untuk sintesis lengkap.
Jalur Biosintesis vitamin B12
Sebagian besar langkah–langkah biosintesis vitamin
B12 telah dikarakteristikkan pada Pseudomonas
denitrificans, Salmonella typhimurium dan
Propionibacterium freudenreichii.
2 perbedaan biosintetik jalur untuk vitamin B12 ada di
alam:
1. Aerobic, atau jalur yang bergantung pada
keberadaan oksigen ditemukan pada organisme
seperti Pseudomonas denitrificans
2. Anaerobic, jalur yang tidak bergantung dengan
keberadaan oksigen telah diteliti padaorganisme P.
shermanii, Salmonella typhimurium dan Bacillus
megaterium.
• Defisiensi vitamin B12 dapat diketahui dengan
melihat kadar asam metilmalonik dalam
darah, yang meningkat pada individu dengan
asupan vit. B12 yang rendah atau penurunan
absorbsi vit. B12.
Anemia pernisiosa
• Kekurangan vit. B12 pada banyak pasien
disebabkan gagalnya absorbsi vitamin dari
usus. B12 dilepaskan dari makanan dalam
lingkungan bersifat asam di lambung
(malabsorbsi kobalamin pada lansia paling
banyak disebabkan karena menurunnya
sekresi asam lambung). B12 yang bebas ini
kemudian terikat glikoprotein (R-protein) dan
kompleks ini berpindah kedalam usus. B12
dilepaskan R-protein oleh enzim pankreas dan
diikat oleh glikoprotein lain (faktor intrinsik).
• Yang kemudian kompleks ini mengikat
reseptor khusus diusus dan B12 berpindah
dari dalam usus kedalam sirkulasi darah,
dimana dalam sirkulasi darah B12 diikat oleh
protein transport (transkobalamin).
• Malabsorbsi B12 yang berat akan
menyebabkan anemia pernisiosa. Penyakit ini
umumnya disebabkan destruksi autoimun sel
parietal lambung yang memproduksi IF
(intrinsic factor).
• Pemberian suplemen vit. B12 akan tetap
berefek meskipun tanpa IF, karena 1% vit. B12
berdifusi pasif dari usus kedalam darah.

Anda mungkin juga menyukai