Anda di halaman 1dari 62

Dinas

Kesehatan
Kabupaten
Sleman
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

SAKA BAKTI HUSADA

Idi Setiyobroto
IDI SETIYOBROTO
•Pengalaman di Pramuka:
•Alamat Rumah:
• Jl. Kaliurang KM 13 Candisari
• DKC Kwarcab Kota Yogyakarta tahun 1985-1988
Sardonoharjo Ngaglik Sleman
• DKD Kwarda Yogyakarta tahun 1987-1991
• idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id • Andu Saka Kwarda XII 1991-1995
087738851555
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• • Andupa Kwarda XII 1995-1999


• Andu Bina Putra Kwarda XII 1999-2004
•Pendidikan: • Andu Bina Muda Kwarda XII 2004-2009
• S1/profesi : 1993 (FKH-UGM) • Andu Bina Muda Kwarda XII 2009-2014
• AKTA IV : 1995 (Pasca Sarjana IKIP N • Pinsada Saka Bakti Husada Kwarda XII 1992-2015
Yogya) • Pinsada Saka Bakti Husada Kwarda XII 2015-2020
• S2 Ilmu Gizi & Kesehatan Kel : 2004 (FK- • Pinsakacab Kwarcab Sleman 2015-2020
UGM) • Kwartir Ranting Gamping (sd skrg)
• S3 Promosi Kesehatan PP • Pembina Gugus Depan 01.045-01.046 pangkalan
• KMD (1995, 2006), KML (2016) Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
• ...
TIM KESEHATAN DEPKES RI
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

TSUNAMI ACEH, 26 DESEMBER 2004


MATERI SAKA BAKTI HUSADA

1. Krida Bina lingkungan Sehat memiliki ➔ 5 kecakapan khusus


idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

2. Krida Bina Keluarga Sehat ➔ 6 kecakapan khusus.

3. Krida Penanggulangan Penyakit ➔ 9 kecakapan khusus.

4. Krida Bina Gizi ➔ 5 kecakapan khusus

5. Krida Bina Obat ➔ 5 kecakapan khusus

6. Krida PHBS ➔ 5 kecakapan khusus


KWARNAS

STRUKTUR ORGANISASI SAKA


DKN INSTANSI/MABI TK
PINSAKANAS
PUSAT

KWARDA
DKD
INSTANSI/MABI TK
PINSAKADA
PROVINSI

KWARCAB
DKC PINSAKACAB INSTANSI MABI/TK
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

KAB/KOTA

KWARRAN
DKR
PAMONG MABI SAKA

KOORDES SAKA
A INSTRUKTUR SAKA

GUGUS DEPAN SATUAN KARYA


S G T D KRIDA
KRIDA BINA OBAT
1. SKK Pemahaman Obat
2. SKK Taman Obat keluarga (TOGA)
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

3. SKK Pencegahan & Penanggulangan


Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

OBAT
Idi Setiyobroto
SKK PEMAHAMAN
OBAT (Keputusan Menkes RI No, 193/ Kab B VII / 71)

• Adalah
sediaan / panduan bahan yang dipergunakan untuk
mempengaruhi & menyelidiki sistem fisiologi / keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

pemulihan kesehatan, peningkatan kesehatan &


kotrasepsi

• Pada Hakekatnya OBAT = RACUN (DRUGS)


Tentang cara memberikan & dosis.
Sifat Racun suatu obat berbanding terbalik dengan
dosis
OBAT
• Adalahbahan / campuran bahan yang
digunakan untuk:
1) Mencegah penyakit
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

2) Menyembuhkan penyakit / gejala


3) Memperingankan sakit
4) Menentukan / diagnose sesuatu
penyakit
OBAT
• Contoh:
Tablet  Bukan obat seluruhnya, tapi ada komponen lain
Misal Tablet Paracetamol 500 mg; maka berat obat >
500mg
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Komponen: (bahan tidak bereaksi dengan jumlah kecil/cukup)


• Khasiat/Obat
• Pengisi (Bahan2 normal : Amillum, Manihot, Oryzea Sativa)
• Pelincir (untuk membantu produksi, talkum stearat (Bedak)
• Pengembang (CMC, Cellulosa Metil Carboksi)
• Pewarna (Flavouring Agent)
• Perasa (Flavouring Agent)
• Pengikat (Seperti bahan pengisi)
BAHAYA OBAT KIMIA
• Menimbukan gangguan pernapasan atau asma.
• Gangguan ginjal.
• Sakit pinggang.
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Menimbulkan kerusakan pada hati.


• Susah tidur.
• Merusak sel-sel tubuh.
• Ketergantungan obat kimia tertentu.
• Menimbulkan penyakit jantung.
OVERDOSIS (OD)
• adalah gejala terjadinya keracunan akibat obat
yang melebihi dosis yang bisa di terima oleh tubuh.

Gejala klinis OD
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id


1) Penurunan kesadaran.
2) Frekuensi pernapasan kurang dari 12 kali/menit.
3) Pupil miosis
4) Adanya riwayat pemakaian obat-obat terlarang
OBAT
PENGELOMPOKKAN OBAT BERDASARKAN RESIKO &
TINGKAT BAHAYA PEMAKAIANNYA; MAKA DIBUAT UU & PP

• Penggolongan Obat
• Permenkes 917/Menkes/Per/x/1993
• Permenkes 949/Menkes/Per/VI/2000
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Penggolongan Obat 917/Menkes/Per/x/1993


1. obat bebas,
2. obat bebas terbatas (Daftar W/P),
3. obat wajib apotek,
4. obat keras (Daftar G, Daftar K)
5. psikotropika & narkotika (Daftar OKT).
• penggolonganobat dimaksudkan untuk
peningkatan keamanan & ketepatan
penggunaan serta pengamanan
distribusi.

• Penggolongan obat ini terdiri dari:


idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

1. obat bebas →
2. obat bebas terbatas →
3. obat wajib apotek,
4. obat keras →
5. psikotropika & narkotika →
PENGGOLONGAN OBAT
949/MENKES/PER/VI/2000
1. obat bebas (obat OTC : Over The
Counter)
2. obat bebas terbatas,
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

3. obat keras (dulu disebut obat


daftar G = gevaarlijk = berbahaya)
4. Obat narkotika.
1. OBAT BEBAS
• Tingkat keamanan pemakaian cukup tinggi
• Dapat diperoleh secara bebas tanpa resep
(R/)
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Terdapat di Apotik, Toko Obat, Swalayan dll

• Ciri:
✓Lingkaran hitam
✓Warna dasar HIJAU
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Contoh obat bebas:


OBAT BEBAS TERBATAS
• Daftar obat “W” (Waarschuwing) memberikan
pengertian obat bebas terbatas adalah obat keras
yang dapat diserahkan kepada pemakainya tanpa
resep dokter, bila penyerahannya memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

1. Obat tersebut hanya boleh dijual dalam


bungkusan asli dari pabriknya atau pembuatnya.
2. Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual
harus mencantumkan tanda peringatan.
• Tanda peringatan tersebut berwarna
hitam,berukuran panjang 5 cm,lebar 2 cm
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
OBAT BEBAS TERBATAS

Contoh :

CTM (bawah), romilar

(kanan),
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

histamin & antihistamin


OBAT KERAS
• Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI yang
menetapkan/memasukkan obat-obatan kedalam daftar
obat keras, memberikan pengertian obat keras adalah
obat-obat yang ditetapkan sebagai berikut :
1. Semua obat yang pada bungkus luarnya oleh si
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

pembuat disebutkan bahwa obat itu hanya boleh


diserahkan dengn resep dokter.
2. Semua obat yang dibungkus sedemikian rupa yang
nyata-nyata untuk dipergunakan secara parenteral.
3. Semua obat baru, terkecuali apabila oleh Departemen
Kesehatan telah dinyatakan secara tertulis bahwa obat
baru itu tidak membahayakan kesehatan manusia.
Contoh :
1. Andrenalinum
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

2. Antibiotika
3. Antihistaminika, & lain-lain
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA (OKT)
CONTOH OBAT GOLONGAN
NARKOTIKA
• Tanaman Papaver Somniferum
• Tanaman Koka
• Tanaman ganja
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Heroina
• Morfina
• Ovium
• Kodeina
MENYIMPAN OBAT
• Sediakan wadah penyimpanan obat & pilah-
pilah obat menurut jenisnya, untuk
memudahkan ketika kita mencarinya.
• Simpan obat dalam kemasan asli & dalam
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

wadah tertutup rapat.


• Simpan obat pada suhu kamar & terhindar
dari sinar matahari langsung / seperti yang
tertera pada kemasan.
• Simpan obat ditempat yang tidak panas /
tidak lembab karena dapat menimbulkan
kerusakan fisik maupun kimia obat.
• Jangan menyimpan obat bentuk cair
dalam lemari pendingin agar tidak beku,
kecuali jika tertulis pada etiket obat.
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Periksa kondisi obat secara rutin, jangan


menyimpan obat yang telah kadaluarsa /
rusak.
• Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
• Bersihkanlah wadah/kotak tempat
penyimpanan obat secara rutin.
OBAT RUSAK
1) Perubahan secara fisik:
• Warna, Bau, Rasa
• Keruh, Menggumbal, mengendap
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

2) Sirup/cair → +/- 1 mgg stlh tutup


dibuka; dl kulkas bisa +/- 30 hari
3) Tablet: pecah/retak
Alergi Alergi CTM Untuk penderita alergi, susah tidur (obat tidur) & pilek
Bedak Salisil Biang Keringat
Dehidrasi Cairan Oralit Untuk penderita Dehidrasi

Anemia darah Sangobion Mengobati anemia karena kurang zat besi & mineral lain
yang membantu pembentukan darah
Malaria darah Kina Penderita sakit Malaria
Nyeri Haid Kandungan Feminax Penderita Nyeri haid
Nyeri Haid Kandungan Spasmal Penderita Nyeri haid
Antiseptik obat luar Betadine Antiseptik yang di gunakan untuk obat luka luar
Antiseptik obat luar Povidone Iodine Antiseptik yang di gunakan untuk obat luka luar
Antiseptik obat luar Alkohol 70% Cairan ini di gunakan untuk membersihkan luka/antiseptic
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Antiseptik obat luar Rivanol Cairan ini di gunakan untuk membersihkan luka/antiseptic
Chloroetil
Nyeri obat luar (obat semprot luar) Untuk mengurangi rasa sakit
Luka Bakar ringan obat luar Salep Minyak Ikan Untuk luka bakar ringan
Pegal linu obat luar Counterpain Untuk penderita sakit Pegal linu
Untuk mengurangi rasa sakit & pusing, sakit kepala & sakit
Radang/Demam Radang/Demam Antalgin gigi
Radang/Demam Radang/Demam Asetosal

Radang/Demam Radang/Demam Paracetamol Untuk Penurun panas, demam, pegal-pegal & sakit kepala
Diare Sal. Cerna Oralit
Diare Sal. Cerna Entrostop Untuk mengobati penderita Diare
Untuk mengurangi fkekuensi buang air besar &
Diare Sal. Cerna Diapet memadatkan tinja
Keracunan Sal. Cerna Norit Untuk penderita Keracunan
Norit dapat menyerap zat berbahaya atau zat
asing yang ada di saluran pencernaan.
Sehingga, Norit bisa digunakan untuk
mengobati diare & membantu membuang
racun dalam tubuh akibat keracunan
makanan. Selain sebagai obat diare, Norit juga
bisa digunakan untuk menghilangkan kelebihan
gas di lambung atau masalah pencernaan
Keracunan Sal. Cerna Norit lainnya.
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Norit bekerja tanpa mengganggu fungsi tubuh


normal.
Obat ini aman karena tidak akan diserap oleh
tubuh melalui darah. Obat & racun yang
diserap obat ini akan dikeluarkan bersama feses
setelah dikonsumsi.
Feses mungkin akan berubah warna menjadi
lebih gelap.
Maag Sal. Cerna Antasida doen Untuk penderita sakit Maag
Maag Sal. Cerna Gestamag Untuk penderita sakit Maag
Mual Sal. Cerna Damaben Untuk penderita Mual-mual

Nyeri Sal. Cerna Papaverin Untuk mengobati penderita Sakit perut


Untuk mengobati sakit perut, perut
sakit perut Sal. Cerna Tai pin san kembung & sesak napas
Untuk mengobati sakit maag & mual-mual
sakit perut Sal. Cerna Antasid karena maag

sakit perut Sal. Cerna Babell Untuk mengobati sakit perut

Sariawan Sal. Cerna Vitamin C Untuk mengobati Sariawan


Piperazin, Pirantel
Pamoat,
Kecacingan Sal. Cerna Mebendazol Untuk mengobati kecacingan
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Obat Batuk Hitam


Batuk Sal. Nafas (OBH)

Asma Sal. Nafas Neo Napacyne Untuk penderita Asma & sesak nafas

Asma Sal. Nafas Asma soho Untuk penderita Asma & sesak nafas
Untuk penderita Batuk karena alergi, flu, &
Batuk Sal. Nafas Konidin pilek

Flu Sal. Nafas Demacolin Untuk penderita Flu & batuk

Oksigen Sal. Nafas Oxycan Memberi tambahan oksigen murni


FARMAKOKINETIK
• Farmakokinetik / kinetika
obat, adalah:
nasib obat dalam tubuh / efek
tubuh terhadap obat.
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Farmakokinetik mencakup 4
proses, yaitu:
1) proses absorpsi (A),
2) distribusi (D),
3) metabolisme (M), &
4) ekskresi (E).
HAL-HAL LAIN TERKAIT
FARMAKOKINETIK
a. Waktu Paruh
• Waktu paruh adalah waktu yang
dibutuhkan sehingga setengah dari obat
dibuang dari tubuh.
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Faktor yang mempengaruhi waktu paruh,


adalah: absorpsi, metabolism & ekskresi.
• Waktu paruh penting diketahui untuk
menetapkan berapa sering obat harus
diberikan.
b. Onset, puncak & durasi
HAL-HAL LAIN TERKAIT FARMAKOKINETIK
a. Waktu Paruh
b. Onset, puncak & durasi

• Onset
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

adalah Waktu dari saat obat diberikan hingga obat terasa


kerjanya. Sangat tergantung rute pemberian &
farmakokinetik obat
• Puncak,
Setelah tubuh menyerap semakin banyak obat maka
konsentrasinya di dalam tubuh semakin meningkat, Namun
konsentrasi puncak~ puncak respon
• Durasi,
Durasi kerjaadalah lama obat menghasilkan suatu efek
terapi
KONSENTRASI – DURASI – ONSET – THERAPEUTIC RANGE

Duration of action
Konsentrasi

Therapeutic
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Range
PROFIL KINETIK BERBAGAI DOSIS
(FORMULASI SAMA)
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
2. FARMAKODINAMIK
• Farmakodinamik
adalah subdisiplin farmakologi yang
mempelajari efek biokimiawi & fisiologi obat,
serta mekanisme kerjanya.
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Tujuan
mempelajari farmakodinamik adalah untuk
meneliti efek utama obat, mengetahui interaksi
obat dengan sel & mengetahui urutan peristiwa
serta spektrum efek & respons yang terjadi
(Gunawan, 2009).
2. FARMAKODINAMIK

1. Mekanisme Kerja Obat


2. Reseptor Obat
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

3. Transmisi Sinyal Biologis


4. Interaksi Obat & Resptor
5. Antagonisme Farmakodinamik
6. Kerja Obat yang tidak diperantarai
Reseptor
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

SKK TAMAN OBAT KELUARGA


(TOGA)
Idi Setiyobroto
KELOMPOK SEDIAAN OBAT ALAM
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Jamu

Herbal Terstandar

Fitofarmaka
Bahan Alam Nabati
BAHAN ALAM/ Terdiri dari
Bahan Alam Hewani
BAHAN DASAR ALAM
Bahan Alam Mineral

Dapat berupa

BAHAN SEGAR
Simplisia nabati
Terdiri dari
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

SIMPLISIA Simplisia Hewani


OH / OBAI
Simplisia Mineral

HASIL OLAHAN SIMPLISIA

 Ekstrak Medisinal

 Senyawa kimia murni untuk obat

OBAT  Senyawa kimia murni untuk prekursor

7
TO – TANAMAN OBAT
• Bentuksimplisia atau hasil olahan
(ekstrak), Tidak selamanya memiliki
data empirik (sebagian besar hasil
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

penelitian)
OT – OBAT TRADISONAL
• Ramuan/formula, atau tunggal.
Berasal dari tanaman, biota laut,
bahan hewani dan bahan mineral.
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Memiliki data empirik


OH – OBAT HERBAL
• Ramuan, atau tunggal.
• Berasal
dari tanaman, biota laut,
bahan hewani dan bahan mineral.
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Tidak
selamanya memiliki data
empirik
PEMILIHAN BAHAN TANAMAN OBAT
UNTUK PENELITIAN
TUMBUHAN OBAT

Teknologi pembibitan
BIBIT UNGGUL
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Budidaya
TANAMAN : HASIL BUDIDAYA

Pemanenan
SIMPLISIA SEGAR

Pengeringan

SIMPLISIA KERING
TAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
• Adalah
sebidang tanah, baik
halaman rumah, kebun ataupun
yang berkhasiat sebagai obat,
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

dalam rangka memenuhi keperluan


keluarga akan obat.
LAHAN ALTERNATIVE
• Lahan alternative
1) Pot,
2) polybag,
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

3) bahan bekas (kaleng, ember dll)


FUNGSI
• Memelihara
kesehatan &/
mengobati beberapa penyakit:
1) Penurun panas
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

2) Obat Cacing
3) Obat diare
4) dsb
MEMELIHARA KESEHATAN
• Memelihara kesehatan →
1) cabe lempuyang,
2) beras kencur,
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

3) madu telur
4) dsb
MENCEGAH PENYAKIT
• Mencegah penyakit →
1) minyak sereh (nyamuk malaria),
2) rebusan daun kumis kucing (batu
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

ginjal),
3) kunyit (maag)
4) dsb
MENGOBATI PENYAKIT
• Mengobati penyakit →
1) kina untuk malaria,
2) temu hitam (obat cacing),
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

3) jeruk nipis (batuk)


4) dsb
MEMULIHKAN KESEHATAN
• Memulihkan kesehatan →
1) temu hitam (nafsu makan),
2) bayam,
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

3) putih telur (sdm)


4) dsb
• Pelestarian Alam →
1) temu putih,
2) pulasari,
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

3) gaharu
4) dsb
SYARAT BAHAN UJI /PENELITIAN
1) Bukan tanaman liar, tetapi sudah dibudidayakan
2) Jelas nama latin, nama daerah, nama Indonesia
3) Khasiat secara empirik sudah diketahui
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

4) Tidak toksik
5) Populasi cukup besar
6) Mudah dikembangbiakkan
7) Mempunyai ciri khas yang mudah dikenal
ORGAN YANG DIGUNAKAN
• Akar ➔ radix • Kulit batang ➔
cortex
• Kulit akar ➔ radicis
cortex • Kayu ➔ lignum
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Rimpang ➔ umbi • Daun ➔ folium


batang ➔ rhizoma
• Buah ➔ fructus
• Umbi lapis ➔ bulbus
• Daging buah ➔
• Umbi akar ➔ tuber pericarp
• Batang • Minyak ➔ oleum
• Herba • Mahkota bunga
• Kulit
buah ➔ ➔ corola
epicacarp • Biji ➔ semen
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

•➔ fructus cortex • Eksudat➔ exudat


• Bunga➔ flos (getah, damar,
malam dsb)
• Kuncup bunga
SENYAWA KIMIA TUMBUHAN Karbohidrat

Protein
Metabolit
primer Lemak

Fitokimia Alkaloid

Flavonoid
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Metabolit
sekunder Minyak atsiri
SENYAWA
KIMIA PADA
TUMBUHAN Kuinon

Steroid
Metabolit Fitoaleksin
tekanan Tanin

Dsb,
Fitotoksin
ASAL BAHAN BAKU

Tanaman Tanaman Kemitraan


budidaya seleksi Industri dg
Petani

Tumbuhan liar :
▪ Tumbuhan hutan PENGUMPUL/ INDUSTRI
▪ Tumbuhan pekarangan PENYALUR OBAI
▪ Tumbuhan kebun > 90 %

Tanaman Tanaman
petani Budidaya OH/
jaringan OBAI
MUTU SIMPLISIA DIPENGARUHI OLEH :

• KADARKANDUNGAN SENYAWA
BERKHASIAT yang ada pada simplisia
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

tersebut
KADAR KANDUNGAN SENYAWA KIMIA
SIMPLISIA DIPENGARUHI OLEH FAKTOR2
• GENETIK :
Kualitas dari bibit tanaman obat yang ditanam
• KLIMATIK-EDAFIK :
Iklim dan tanah tempat tumbuh tanaman obat
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• KESEHATAN TANAMAN :
yang diambil untuk simplisia
• PEMANENAN :
Cara pengumpulan bahan untuk simplisia (umur, waktu dan bag.
tanaman)
• PENGOLAHAN PASCA PANEN :
Cara sortasi, pengupasan, pencucian, pengeringan, dsb.)
• Cara PENGEPAKAN dan PENYIMPANAN simplisia
Inventarisasi Observasi Seleksi

PEDOMAN Uji Pra Klinik OT

UKOT : UJI PRAKLINIK

Kelp. 1 Kelp. 2 Kelp. 3 Kelp. 4


HASIL Aman (+) Aman (+) Aman (-) Aman (-)
Khasiat (+) Khasiat (-) Khasiat (+) Khasiat (-)
Terus beredar Boleh beredar Tak boleh beredar, Tidak boleh
KEPUTUSAN di masyarakat, tanpa klaim sampai penelitian beredar dan
diberi label Dep manfaat/indikasi lebih lanjut dilarang dipakai
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Kes . (Jalur non (Jalur non


formal) formal) Isolasi
UJI KLINIK
PROSES Standardisasi Teknologi Farmasi Isolat
LANJUT sederhana (sediaan baru)
Uji klinik Uji klinik Uji klinik

HASIL Bermanfaat Bermanfaat Bermanfaat

Produk akhir OBAT


FITOFARMAKA
JADI
TUGAS UNTUK REKA
• Membuat contoh/ramuan TOGA dari
10 Jenis TOGA → dilengkapai
dokumentasi foto / video
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Memberikan penyuluhan tentang


TOGA → membuat liflet / poster
• Tulis anggota Reka
• Simpan dalam CD
idi.setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K) ,


Menteri Kesehatan RI periode 2014-2019 – Kabinet Kerja - Senin 27 Oktober 2014
Saat berkunjung ke Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta; Kamis 24 Agustus
2017

Anda mungkin juga menyukai