Anda di halaman 1dari 70

VITAMIN LARUT Dr. Yunita Satya Pratiwi, S.P.,M.

Kes

AIR
Definisi Vitamin
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sangat kecil, dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh, tapi penting untuk
melakukan fungsi metabolik.

Larut air
(B Komplek dan C)
Vitamin
Larut lemak
(A, D, E, K)
Definisi Vitamin Larut Air
Vitamin larut air merupakan komoponen
sistem enzim yang banyak terlibat dalam
membantu metabolisme energi.
Vitamin ini tidak disimpan dalam tubuh dan
dikeluarkan melalui urin dalam jumlah kecil.
Vitamin
Larut Air

B-
C
Komplek
Vitamin B1

Vitamin B2

Vitamin B3

Vitamin B5
Vit. B-
Vitamin B6
Komplek
Vitamin B7

Vitamin B9

Vitamin B10

Vitamin B12
SIFAT UMUM VIT. LARUT AIR
•Larut dalam air •Tidak memiliki provitamin;
•Dikeluarkan melalui urin •Terdapat di semua jaringan;
•Diabsorbsi melalui vena porta •Sebagai prekusor enzim-enzim;
•Dibutuhkan oleh organisme sederhana •Diserap dengan proses difusi biasa;
dan kompleks
•Tidak disimpan secara khusus dalam
•Bersifat toxic pada dosis tinggi tubuh;
•Relatif lebih stabil, namun pada
temperatur berlebihan menimbulkan
kelabilan.
VITAMIN B 1 (THIAMIN)

Tiamin memegang peran penting dalam transformasi energi, konduksi membran dan saraf
serta sintensis pentosa dan bentuk koenzim tereduksi dari niasin
Sumber Vitamin B1

• Jantung
• Hati
• Ginjal
• Gandum
• Kedelai
• Kacang-kacangan
• Susu
ABSORBSI DAN EKSKRESI
Vitamin B1 (Tiamin)
Absorbsi: thiamin diabsorpsi secara aktif pada bagian duodenum, didalam sel
epitel mukosa usus thiamin di fosforilasikan dan disimpan dalam bentuk TPP
di jantung, otak, hati dan jaringan otot.
Ekskresi: melalui urin
FUNGSI TIAMIN
Koenzim berbagai reaksi metabolisme energi

Angka kebutuhanTiamin

• Kebutuhan thimin yang dianjurkan berdasarkan kebutuhan


akan energi FAO/WHO (1976), menetapkan angka kecukupan
thimin sebesar 0,4 mg/1000kkl.
Defisiensi

• Beri-beri : basah dan kering


• Kering : kelemahan otot luar biasa dan degenerasi saraf perifer
yang dapat berlanjut dengan kelumpuhan kaki.
• Basah : sesak napas dan edema setelah mengalami rasa lelah
berkepanjangan.
Riboflavin merupakan
komponene koenzim Flavin
Adenin Dinukleotida (FAD) dan
Flavin Adenin Mononukleotida
(FMN). Kedua enzim ini
terlibat dalam reaksioksidasi-
reduksi berbagai jalur
metabolisme energi dan
mempengaruhi respirasi sel.

VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
Sumber Vitamin B2 (Riboflavin)

• Jantung
• Hati
• Ginjal
• Susu
• Daging
• Telur
• Sayuran daun hijau
ABSORPSI DAN EKSKRESI
Absorbsi: diabsorbsi dibagian atas usus halus dengan proses yang membutuhkan
natrium. Riboflavin mengalami fosforilasi menjadi FMN dalam mukosa usus
halus. Pada aliran darah terikat pada albumin dan imunoglobulin G. Disimpan
dihati, jantung dan ginjal dalam bentuk FAD
Ekskresi: melalui urin
FUNGSI RIBOFLAVIN
Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi dalam sel

Angka kebutuhan riboflavin

• Setandar kecukupan riboflavin didasarkan atas kecukupan


energi, yaitu 0,5 mg/1000 kkl (FAO/WHO, 1967).
Defisiensi
 Tanda-tanda awal kekurangan riboflavin adalah mata panas
dan gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata,
bibir, mulut serta lidah sakit dan panas. Kemudian sampai
cheliosis, staomatitis angular, glossitis, dan perbesaran kapiler
di sekeliling kornea mata.
Vitamin B3
• Berfungsi sebagai komponen koenzim Nikotinamida Adenin
Dinonukleutida Fosfat (NADP) dan Nikotinamida Adenin
Dinukleotida (NAD)
• Tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali dan oksidasi.
• Didaam makanan niasin berada dalam keadaan terikat dengan
protein pada koenzim.
Sumber Vitamin B3 (Niasin)

• Hati
• Ginjal
• Daging
• Ikan
• Ayam
• Tomat
• Kacang Tanah
Absorbsi dan Ekskresi

• Absorbsi: didalam usus halus niasin dihidrolisis dan diabsorbsi


sebagai asam nikotinat, nikotinamida, dan Nikotinamida
Mononukleotida (NMN)
• Ekskresi: melalui urin
FUNGSI NIASIN
Berperan sebagai koenzim NAD dan NADP, yang diperlukan dalam reaksi oksidasi-
reduksi pada glikolisis, metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan
detoksifikasi, dimana perannya adalah melepas dan menerima atom hidrogen.

Akibat kekurangan
• Ditandai dengan kelemahan otot, anoreksia, angguan
pencernaan dan kulit memerah.
• Kekurangan berat menyebabkan pelagra yang mempunyai
karakteristik dermatitis, demensia dan diare atau kematian.
B3 NIASIN
• Asam pantotenat adalah suatu derivat dimetil dari asam butirat
yang berikatan dengan beta-alanin.
• Vitamin ini menikat fosfat dan membentuk 4-fosfatpantotein
dan koenzim A/ Ko A.
• Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit,
dan lebih stabil dalam keadaan larut dari pada kering serta
mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering.
Sumber Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

• Hati
• Ginjal
• Daging Sapi
• Kuning Telur
• Kacang Tanah
• Brokoli
• Kubis
• Susu Skim
• Buah-buahan
Absorbsi dan Ekskresi

• Absorbsi: dikonsumsi sebagai bagian dari KoA yang


dihidrolisis oleh enzim fosfatase menjadi 4-fosfopantotein dan
asam pantoneat. KoA disintesis kembali di sel hati
• Ekskresi: melalui urin, sebagai hasil metabolisme KoA
• Kebutuhan vitamin B5 Berkisar antara 3 sampai 12 mg untuk
orang dewasa.
FUNGSI ASAM PANTOTENAT
Berperan sebagai Ko A yang diperlukan dalam reaksi metabolisme sel.
Terlibat dalam sintensis hormon steroid, fosfolipida

Akibat kekurangan
• Gejala-gejala kekurangan antara lain: rasatidak enak pada
saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-
muntah, dan diare yang timbul sesekali, rasa lelah dan susah
tidur.
VITAMIN B6
PIRIDOKSIN

• Vitamin B6 dialam terdapat 3 jenis, yaitu piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin.


• Angka kecukupannya: 2 mg (laki-laki) dan 1,6 mg (perempuan).
Sumber Vitamin B6 (Piridoksin)

• Hati
• Ginjal
• Daging
• Kacang Tanah
• Jagung
• Ubi
• Gandum
Absorbsi dan Ekskresi
• Absorbsi: vitamin B6 dalam makanan dihidrolisis oleh enzim fotfatase
dalam usus halus, selanjutnya vitamin B6 akan difosforilasi didalam sel
darah menjadi PLP, PLP ini terikat pada hemoglobin. Fosforilasi juga
terjadi di dalam hati, PLP terikat pada apoenzim dan masuk ke darah
terikat dengan albumin. PLP yang tidak trikat diubah menjadi Asam
piridoksat
• Ekskresi: melalui urin
FUNGSI PIRIDOKSIN
Berperan sebagai koenzim terutama dalam transaminasi, dekarboksilasi dan reaksi
lain yang berkaitan dengan metabolisme protein

Akibat kekurangan
• Berkaitan dengan gangguan metabolisme protein, seperti
lemah, mudah tersinggung dan sukar tidur.
• Kekurangan lebih lanjut: gangguan pertumbuhan, anemia,
gangguan fungsi motorik, kejang-kejang.
VITAMIN B7
BIOTIN
• Berperan sangat besar dalam reaksi biokimia di dalam tubuh,
seperti dalam transfer karbon dioksida dan metabolisme
karbohidrat dan lemak.
• Vitamin ini tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah
dioksidasi.
Sumber Vitamin B7 (Biotin)
• Daging
• Kuning Telur
• Pisang
• Kacang-kacangan
• Molase
• Ragi
• Gandum
• Di dalam saluran pencernaan manusia, juga terdapat bakteri yang
mampu memproduksi biotin, tetapi hanya dalam jumlah yang sedikit.
Absorbsi dan Ekskresi

• Absorbsi: secara aktif dalam duodenum dan ileum bagian atas,


disimpan atau digunakan setelah diubah menjadi biotinil 5
adenilat didalam hati, otot, dan ginjal.
• Biotin di dalam usus besar dapat disintensis oleh bakteri,
sehingga ekskresu biotin melalui feses dapat mencapai 3-6 kali
lebih besar dari pada konsumsi melalui makanan.
FUNGSI BIOTIN
Berperan sebagai koenzim pada reaksi yang menyangkut penambahan atau
pengurangan CO2 atau dari senyawa aktif.

Akibat kekurangan
• Gejala-gejala kekurangan antara lain: rasa lelah, kurang nafsu makan,
muntah-muntah,otot sakit, kulit kering dan bersisik,alopesia,
kesemutan.
• Pada bayi berumur di bawah 6 bulan, telihat gejala dermatitis sebore
dan alopesia.
ASAM FOLAT
VITAMIN B9 (ASAM FOLAT)
Nama generik :
Folasin, Folat, Pteoril Monoglutamat
Peran :
Sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon-tunggal
dalam metabolisme asam amino dan sintesi asam nukleat.
Penemu :
L. Wills 1930-an
STRUKTUR KIMIA ASAM
FOLAT
ANGKA KECUKUPAN FOLAT
YANG DIANJURKAN
SUMBE
R
FOLAT
AKIBAT KEKURANGAN FOLAT
Anencephaly Spina Bifida
VITAMIN B10 (PABA)
VITAMIN B10 (PABA)

Bermanfaat bagi hewan tapi tidak bagi manusia.

Fungsi :
PABA bermanfaat bagi tabir surya, dan
mengobati penyakit kulit lainnya.
Vitamin B12 (Kobalamin)
VITAMIN B12 (KOBALAMIN)
Bentuk utama pada makanan :
5-deoksiadenosil kobalamin, metilkobalamin, dan hidroksokobalamin.
Berbentuk kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt.
Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi secara
komersial dari fermentasi bakteri.
STRUKTUR
KIMIA
VITAMIN B12
(SIANOKOBALAMIN)
FUNGSI
Mengubah folat menjadi bentuk aktif.
Berperan dalam fungsi normal metabolisme semua
sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang,
dan jaringan saraf.
Merupakan kofaktor dua jenis enzim, yaitu metionin
sintase dan metilmalonil-KoA mutase.
METABOLISME VITAMIN
B12
Absorbsi intestinal vitamin B12 terjadi dengan perantaraan tempat-tempat reseptor
dalam ileum yang memerlukan pengikatan vitamin B12, suatu glikoprotein yang
sangat spesifik yaitu faktor intrinsik yang disekresi sel-sel parietal pada mukosa
lambung.. Setelah diserap vitamin B12 terikat dengan protein plasma,
transkobalamin II untuk pengangkutan ke dalam jaringan. Vitamin B12 disimpan
dalam hati terikat dengan transkobalamin I.
Koenzim vitamin B12 yang aktif adalah metilkobalamin dan
deoksiadenosilkobalamin.
Metilkobalamin merupakan koenzim dalam konversi Homosistein menjadi metionin
dan juga konversi Metiltetrahidrofolat menjadi tetrafidrofolat.
METABOLISM
E VITAMIN
B12
ANGKA KECUKUPAN B12 YANG
DIANJURKAN
SUMBER
VITAMIN
B12
VITAMIN C
ASAM ASKORBAT
VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)
Berupa kristal putih yang mudah larut dalam air.
Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C
mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas.
Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
Fungsi :
 Sebagai koenzim dan kofaktor
 Sebagai antioksidan
 Berkaitan dengan pembentukan kolagen.
STRUKTUR KIMIA VITAMIN
C (ASAM ASKORBAT)
METABOLISME VITAMIN C
Vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif dan mungki pula secara difusi pada bagian
atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta.
Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi antara 20-120 m sehari.
Pada konsumsi lebih dari 100 m sehari, kelebihan akan dikeluarkan sebaai asam
askorbat atau sebagai karbondisoksida melalui pernapasan.
Pada konsumsi lebih dari 300 m sehari, kelebihan akan dikeluarkan sebagai melalui
urin dalam bentuk asam oksalat.
ANGKA KECUKUPAN C YANG
DIANJURKAN
SUMBER VITAMIN C
DEFISIENSI ATAU
KEKURANGAN ASAM
ASKORBAT
Menyebabkan penyakit skorbut, penyakit ini berhubungan dengan gangguan sintesis
kolagen yang diperlihatkan dalam bentuk perdarahan subkutan serta perdarahan
lainnya , kelemahan otot, gusi yang bengkak dan menjadi lunak dan tanggalnya gigi,
penyakit skorbut dapat disembuhkan dengan memakan buah dan sayur-sayuran yang
segar.

Cadangan normal vitamin C cukup untuk 34 bulan sebelum tanda-tanda penyakit


skorbut muncul.
BAHAN-BAHAN MIRIP VITAMIN
• Beberapa makanan mempunyai karakteristik vitamin, namun
tidak diklasifikasikan sebagai vitamin.
• Ada yang dapat disintesis dalam batas-batas tertentu oleh tubuh,
tapi dalam keadaan stres dibutuhkan dalam bentuk suplemen.

Koli
n
Mio-
inositol
KOLIN
Merupakan komponen fosfolipida, yaitu lesitin, sfingomielin dan asetilkolin.
Lesitin dan sfingomielin merupakan bagian dari membran sel. Asetilkolin berfungsi sebagai
pengantar saraf.
Kolin pada umumnya dimakan sebagai lesitin (95% lesitin merupakan fosfatidilkolin).
Kolin diketahui secara pasti dapat membantu perkembangan sel otak bayi baik secara
kuantitas maupun kualitas.
Berdasarkan hasil beberapa penelitian, jumlah konsumsi kolin harian rata-rata pada orang
dewasa adalah 730-1040 mg per hari.
SUMBER KOLIN
Hati
Kacang kedelai
Havermout
Kembang kol
Kol
Telur
MIO-INOSITOL
Inositol terdapat dalam buah-buahan, serealia, sayuran, kacang-kacangan,
hati, dan jantung.
Dalam susunan makanan rata-rata biasa didapat cukup dalam bentuk
fosfolipida inositol dan sebagai asam fitat (inositol heksafosfat).
Asam fitat mengganggu absorpsi kalsium, besi, dan seng.
FUNGSI MIO-INOSITOL
1. Peranannya faalinya berkaitan dengan kehadirannya dalam fosfatidil yang berarti
dengan fungsi fosfolipida dalam membran sel.
2. Mengatur respons sel terhadap rangsangan luar, transmisi saraf dan pengaturan
aktivitas enzim.
3. Metabolisme inositol dipengaruhi oleh kolin dalam makanan jumlah dan tingkat
kejenuhan lemak makanan dan komposisi asam lemak.
KERJAS
AMA
VITAMIN
B
Koenzim yang berperan
memerlukan vitamin
sebagai berikut.
• NAD dan NADP : Niasin
• TPP : Tiamin
• KoA : asam pantoneat
• B12 : vitamin B12
• FMN dan FAD :
riboflavin
• THF : Folat
• PLP : vitamin B6
• Biotin
KELEBIHAN VITAMIN B
KOMPLEKS
1. Mengganggu fungsi ginjal.
2. Meningkatkan kerja organ dan sistem metabolisme tubuh (proses produksi
energi).
3. Meningkatkan glukosa darah dan radikal bebas.
KELEBIHAN VITAMIN B
KOMPLEKS
1. Kelebihan Niasin: menyebabkan peningkatan penggunaan glikogen otot,
gangguan denyut jantung, ginjal, dan diabetes.
2. Kelebihan Piridoksin: mengganggu kerja sistem saraf
3. Kelebihan Tiamin: sakit kepala, lemah, gangguan kulit.
KEKURANGAN VITAMIN B
KOMPLEKS
1. Tiamin: mengganggu sistem saraf perifer, beri-beri, anoreksia
2. Riboflavin: gangguan fungsional organik pada mata, dermatitis, keilosis
3. Niasin: pellagra dan neurologik
4. Asam Pantotenat: anemia, gangguan fungsi korteks adrenal
AKIBAT KEKURANGAN VIT B
KOMPLEKS
Beri-Beri

Dermatitis

Anoreksia
AKIBAT KEKURANGAN VIT B
KOMPLEKS

Keilosis Pellagra
PUSTAKA
1. Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
2. Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., dan Rodwell, V.W. (2003). Biokimia Harper.
Edisi 25. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 598.

Anda mungkin juga menyukai