Anda di halaman 1dari 82

Apa hubungan kedua gambar berikut ini???

Coba fikirkan…
Apakah kamu mempunyai motor atau mobil?
Apakah yang dibutuhkan motor/mobil supaya
bisa jalan? Apakah motor atau mobil mu pernah
Ini jawabannya… mogok? Apakah kamu sering membawanya ke
bengkel?
Seperti halnya mesin motor/mobil yang lain,
mesin tubuh kita ini juga membutuhkan bahan
bakar dan perawatan. Bahan bakar untuk tubuh
kita adalah makanan yang mengandung zat-zat
gizi yang seimbang. Jika bahan bakar itu tidak
sesuai atau tidak mencukupi dengan yang
dibutuhkan oleh tubuh kita maka sepertinya
halnya mobil, akan rusak, mudah terserang
penyakit.
Mengapa anda bisa sebesar ini sekarang?

Zat pembangun
Protein

Zat pembangun merupakan zat yang dapat berfungsi sebagai pembentuk Lemak
sel-sel pada jaringan tubuh manusia, untuk pertumbuhan, menggantikan Mineral
sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh
Vitamin
Apa sih VITAMIN itu???
Kali ini kita akan mempelajari tentang…
1. Pengertian Protein
2. Struktur Protein
3. Jenis-jenis Protein
4. Fungsi Protein bagi tubuh
5. Bahan makanan sumber Protein
6. Kebutuhan Protein bagi tubuh manusia

Coba buatlah peta konsep kedalam buku mu 


Yuk kita nonton video dulu…
Peraturannya:
1. Setiap siswa sudah menyiapkan
buku catatan masing-masing diatas
meja beserta alat tulisnya.
2. Semua siswa wajib menyimak video
dengan konsenterasi.
3. Wajib mencatat poin-poin penting
dalam video tersebut kedalam buku
catatan masing-masing.
Setelah menyimak video, kira-kira kalian
sudah paham belum apa itu PROTEIN?
Untuk memantapkan pemahan kalian, yuk kita
membentuk kelompok beranggotakan 6 siswa.
Sudah berkumpul dengan kelompok masing-masing
kan???

Sekarang yuk buka Ebook ILMU GIZI kalian masing-


masing…
Nah… Ini peraturan membacanya:
1. Siswa diperbolehkan memegang HP hanya
untuk membuka Ebook.
2. Buka Ebook halaman 107-115. Dilanjut
132-147. Pelajari dengan cermat.
3. Catat semua poin-poin penting kedalam
buku catatan anda.
4. Semua siswa wajib membaca dan
mencatat.
5. Waktu membaca hanya 20 menit.
Upsss waktunya habis…..!

Sekarang saatnya kalian mengerjakan LKS.


Sudah siap kan??????

Silahkan tutup Ebook kalian dan simpan Hp kalian


didalam tas masing-masing.
PERATURAN MENGERJAKAN… 
1. Kerjakan LKS bersama kelompok 4. Siswa yang kertas apelnya sudah habis,
masing-masing. artinya sudah tidak bisa mengemukakan
pendapatnya sampai teman-teman yang
2. Setiap siswa menerima 2 buah kertas lain menghabiskan kertas apelnya.
berbentuk apel. Tulis nama kalian diatas
kertas apel tersebut dan simpan 5. Hal ini ditujukan agar setiap siswa dalam
masing-masing. kelompok dapat berperan aktif.
3. Setiap siswa dalam kelompok wajib 6. Bekerjasamalah dengan baik dan
mengeluarkan pengetahuannya selesaikan pekerjaan kalian …
masing-masing. Dan setiap siswa yang
mengemukakan pendapatnya, maka 1 SEMANGAT…
buah kertas apel nya diletakkan
ditengah. Begitu seterusnya sampai
tidak ada anggota yang masih
memegang kertas apel nya.
Sekarang presentasikan hasil diskusi kalian didepan kelas.

Semua siswa wajib memperhatikan temannya yang


sedang presentasi 
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat kecil, dan pada
umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh, tapi penting untuk melakukan fungsi metabolik.

Larut air (B
Komplek dan
C)
Vitamin
Larut lemak
(A, D, E, K)
• Vitamin larut air merupakan komoponen sistem enzim yang banyak terlibat dalam membantu
metabolisme energi.
• Vitamin ini tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urin dalam jumlah kecil.

Vitamin
Larut Air

B-
C
Komplek
Vitamin B1

Vitamin B2

Vitamin B3

Vitamin B5

Vit. B-
Vitamin B6
Komplek

Vitamin B7

Vitamin B9

Vitamin B10

Vitamin B12
SIFAT UMUM VIT. LARUT AIR
• Larut dalam air • Tidak memiliki provitamin;
• Dikeluarkan melalui urin • Terdapat di semua jaringan;
• Diabsorbsi melalui vena porta • Sebagai prekusor enzim-enzim;
• Dibutuhkan oleh organisme • Diserap dengan proses difusi biasa;
sederhana dan kompleks
• Tidak disimpan secara khusus dalam
• Bersifat toxic pada dosis tinggi tubuh;
• Relatif lebih stabil, namun pada
temperatur berlebihan menimbulkan
kelabilan.
Vitamin B 1 (thiamin)

Tiamin memegang peran penting dalam transformasi energi, konduksi membran dan
saraf serta sintensis pentosa dan bentuk koenzim tereduksi dari niasin
Sumber Vitamin B1

• Jantung
• Hati
• Ginjal
• Gandum
• Kedelai
• Kacang-kacangan
• Susu
Absorbsi dan Ekskresi
Vitamin B1 (Thiamin)
• Absorbsi: thiamin diabsorpsi secara aktif pada bagian duodenum, didalam sel
epitel mukosa usus thiamin di fosforilasikan dan disimpan dalam bentuk TPP
di jantung, otak, hati dan jaringan otot.
• Ekskresi: melalui urin
Fungsi Thimin
• Koenzim berbagai reaksi metabolisme energi

Angka kebutuhanThimin

• Kebutuhan thimin yang dianjurkan berdasarkan


kebutuhan akan energi FAO/WHO (1976), menetapkan
angka kecukupan thimin sebesar 0,4 mg/1000kkl.
Defisiensi

• Beri-beri : basah dan kering


• Kering : kelemahan otot luar biasa dan degenerasi saraf
perifer yang dapat berlanjut dengan kelumpuhan kaki.
• Basah : sesak napas dan edema setelah mengalami rasa
lelah berkepanjangan.
Riboflavin merupakan komponene koenzim Flavin
Adenin Dinukleotida (FAD) dan Flavin Adenin
Mononukleotida (FMN). Kedua enzim ini terlibat
dalam reaksioksidasi-reduksi berbagai jalur
metabolisme energi dan mempengaruhi respirasi sel.

Vitamin B2 riboflavin
Sumber Vitamin B2 (Riboflavin)

• Jantung
• Hati
• Ginjal
• Susu
• Daging
• Telur
• Sayuran daun hijau
Absorpsi dan ekskresi
• Absorbsi: diabsorbsi dibagian atas usus halus dengan proses yang
membutuhkan natrium. Riboflavin mengalami fosforilasi menjadi FMN dalam
mukosa usus halus. Pada aliran darah terikat pada albumin dan
imunoglobulin G. Disimpan dihati, jantung dan ginjal dalam bentuk FAD
• Ekskresi: melalui urin
Fungsi riboflavin
• Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi dalam sel

Angka kebutuhan riboflavin

• Setandar kecukupan riboflavin didasarkan atas


kecukupan energi, yaitu 0,5 mg/1000 kkl (FAO/WHO,
1967).
Defisiensi

Tanda-tanda awal kekurangan riboflavin adalah mata panas


dan gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman
mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas. Kemudian
sampai cheliosis, staomatitis angular, glossitis, dan
perbesaran kapiler di sekeliling kornea mata.
B3 (Niasin)
• Berfungsi sebagai komponen koenzim Nikotinamida
Adenin Dinonukleutida Fosfat (NADP) dan Nikotinamida
Adenin Dinukleotida (NAD)
• Tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali dan
oksidasi.
• Didaam makanan niasin berada dalam keadaan terikat
dengan protein pada koenzim.
Sumber Vitamin B3 (Niasin)

• Hati
• Ginjal
• Daging
• Ikan
• Ayam
• Tomat
• Kacang Tanah
Absorbsi dan Ekskresi

• Absorbsi: didalam usus halus niasin dihidrolisis dan


diabsorbsi sebagai asam nikotinat, nikotinamida, dan
Nikotinamida Mononukleotida (NMN)
• Ekskresi: melalui urin
Fungsi niasin
• Berperan sebagai koenzim NAD dan NADP, yang diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi
pada glikolisis, metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, dimana
perannya adalah melepas dan menerima atom hidrogen.

Akibat kekurangan
• Ditandai dengan kelemahan otot, anoreksia, angguan
pencernaan dan kulit memerah.
• Kekurangan berat menyebabkan pelagra yang
mempunyai karakteristik dermatitis, demensia dan diare
atau kematian.
B3 Niasin
• Asam pantotenat adalah suatu derivat dimetil dari asam
butirat yang berikatan dengan beta-alanin.
• Vitamin ini menikat fosfat dan membentuk 4-
fosfatpantotein dan koenzim A/ Ko A.
• Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa
pahit, dan lebih stabil dalam keadaan larut dari pada
kering serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas
kering.
Sumber Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

• Hati
• Ginjal
• Daging Sapi
• Kuning Telur
• Kacang Tanah
• Brokoli
• Kubis
• Susu Skim
• Buah-buahan
Absorbsi dan Ekskresi

• Absorbsi: dikonsumsi sebagai bagian dari KoA yang


dihidrolisis oleh enzim fosfatase menjadi 4-fosfopantotein
dan asam pantoneat. KoA disintesis kembali di sel hati
• Ekskresi: melalui urin, sebagai hasil metabolisme KoA
• Kebutuhan vitamin B5 Berkisar antara 3 sampai 12 mg
untuk orang dewasa.
Fungsi asam pantotenat
Berperan sebagai Ko A yang diperlukan dalam reaksi metabolisme sel.
Terlibat dalam sintensis hormon steroid, fosfolipida dan po

Akibat kekurangan
• Gejala-gejala kekurangan antara lain: rasatidak enak
pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada
kaki, muntah-muntah, dan diare yang timbul sesekali,
rasa lelah dan susah tidur.
Piridoksin
Vitamin B6

Vitamin B6 dialam terdapat 3 jenis, yaitu piridoksin,


piridoksal, dan piridoksamin.
Angka kecukupannya: 2 mg (laki-laki) dan 1,6 mg
(perempuan).
Sumber Vitamin B6 (Piridoksin)

• Hati
• Ginjal
• Daging
• Kacang Tanah
• Jagung
• Ubi
• Gandum
Absorbsi dan Ekskresi

• Absorbsi: vitamin B6 dalam makanan dihidrolisis oleh enzim


fotfatase dalam usus halus, selanjutnya vitamin B6 akan
difosforilasi didalam sel darah menjadi PLP, PLP ini terikat pada
hemoglobin. Fosforilasi juga terjadi di dalam hati, PLP terikat
pada apoenzim dan masuk ke darah terikat dengan albumin. PLP
yang tidak trikat diubah menjadi Asam piridoksat
• Ekskresi: melalui urin
Fungsi piridoksin
Berperan sebagai koenzim terutama dalam transaminasi, dekarboksilasi dan reaksi lain yang
berkaitan dengan metabolisme protein

Akibat kekurangan
• Berkaitan dengan gangguan metabolisme protein, seperti
lemah, mudah tersinggung dan sukar tidur.
• Kekurangan lebih lanjut: gangguan pertumbuhan, anemia,
gangguan fungsi motorik, kejang-kejang.
• Berperan sangat besar dalam reaksi biokimia di dalam
tubuh, seperti dalam transfer karbon dioksida dan
metabolisme karbohidrat dan lemak.
• Vitamin ini tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah
dioksidasi.
Sumber Vitamin B7 (Biotin)
• Daging
• Kuning Telur
• Pisang
• Kacang-kacangan
• Molase
• Ragi
• Gandum
• Di dalam saluran pencernaan manusia, juga terdapat bakteri
yang mampu memproduksi biotin, tetapi hanya dalam jumlah
yang sedikit.
Absorbsi dan Ekskresi

• Absorbsi: secara aktif dalam duodenum dan ileum bagian


atas, disimpan atau digunakan setelah diubah menjadi
biotinil 5 adenilat didalam hati, otot, dan ginjal.
• Biotin di dalam usus besar dapat disintensis oleh bakteri,
sehingga ekskresu biotin melalui feses dapat mencapai 3-
6 kali lebih besar dari pada konsumsi melalui makanan.
Fungsi biotin
Berperan sebagai koenzim pada reaksi yang menyangkut penambahan atau pengurangan CO2
atau dari senyawa aktif.

Akibat kekurangan
• Gejala-gejala kekurangan antara lain: rasa lelah, kurang
nafsu makan, muntah-muntah,otot sakit, kulit kering dan
bersisik,alopesia, kesemutan.
• Pada bayi berumur di bawah 6 bulan, telihat gejala dermatitis
sebore dan alopesia.
Vitamin B9 (Asam Folat)
• Nama generik :
Folasin, Folat, Pteoril Monoglutamat
• Peran :
Sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon-tunggal
dalam metabolisme asam amino dan sintesi asam nukleat.
• Penemu :
L. Wills 1930-an
Struktur Kimia Asam Folat
Angka Kecukupan folat yang dianjurkan
Sumb
er
Folat
Akibat Kekurangan Folat
Anencephaly Spina Bifida
PABA
Vitamin B10 (PABA)
• Bermanfaat bagi hewan tapi tidak bagi manusia.

• Fungsi :

PABA bermanfaat bagi tabir surya, dan mengobati


penyakit kulit lainnya.
Cyanocobalamin / Vit. B12
Vitamin B12 (Kobalamin)
• Bentuk utama pada makanan :
5-deoksiadenosilkobalamin, metilkobalamin, dan
hidroksokobalamin.
• Berbentuk kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt.
• Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi secara
komersial dari fermentasi bakteri.
Kimia
Vitamin B12
(Sianokobal
amin)
Fungsi
• Mengubah folat menjadi bentuk aktif.
• Berperan dalam fungsi normal metabolisme semua
sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum
tulang, dan jaringan saraf.
• Merupakan kofaktor dua jenis enzim, yaitu
metionin sintase dan metilmalonil-KoA mutase.
Metabolisme Vitamin B12
• Absorbsi intestinal vitamin B12 terjadi dengan perantaraan tempat-tempat
reseptor dalam ileum yang memerlukan pengikatan vitamin B12, suatu
glikoprotein yang sangat spesifik yaitu faktor intrinsik yang disekresi sel-sel
parietal pada mukosa lambung.. Setelah diserap vitamin B12 terikat dengan
protein plasma, transkobalamin II untuk pengangkutan ke dalam jaringan.
Vitamin B12 disimpan dalam hati terikat dengan transkobalamin I.

• Koenzim vitamin B12 yang aktif adalah metilkobalamin dan


deoksiadenosilkobalamin.

• Metilkobalamin merupakan koenzim dalam konversi Homosistein menjadi


metionin dan juga konversi Metiltetrahidrofolat menjadi tetrafidrofolat.
Metabolis
me
Vitamin
B12
Angka Kecukupan B12 yang dianjurkan
Sumb
er
Vitami
n B12
Vitamin C
Asam Askorbat
Vitamin C (Asam Askorbat)
• Berupa kristal putih yang mudah larut dalam air.
• Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C
mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas.
• Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
• Fungsi :

 Sebagai koenzim dan kofaktor


 Sebagai antioksidan
 Berkaitan dengan pembentukan kolagen.
Struktur Kimia Vitamin C (Asam Askorbat)
Metabolisme Vitamin C
• Vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif dan mungki pula secara difusi pada
bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta.
• Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi antara 20-120 m sehari.
• Pada konsumsi lebih dari 100 m sehari, kelebihan akan dikeluarkan sebaai
asam askorbat atau sebagai karbondisoksida melalui pernapasan.
• Pada konsumsi lebih dari 300 m sehari, kelebihan akan dikeluarkan sebagai
melalui urin dalam bentuk asam oksalat.
Angka Kecukupan C yang Dianjurkan
Sumber Vitamin C
Defisiensi atau kekurangan Asam Askorbat

• Menyebabkan penyakit skorbut, penyakit ini berhubungan dengan gangguan


sintesis kolagen yang diperlihatkan dalam bentuk perdarahan subkutan serta
perdarahan lainnya , kelemahan otot, gusi yang bengkak dan menjadi lunak dan
tanggalnya gigi, penyakit skorbut dapat disembuhkan dengan memakan buah
dan sayur-sayuran yang segar.

• Cadangan normal vitamin C cukup untuk 34 bulan sebelum tanda-tanda penyakit


skorbut muncul.
Bahan-Bahan Mirip Vitamin
• Beberapa makanan mempunyai karakteristik vitamin,
namun tidak diklasifikasikan sebagai vitamin.
• Ada yang dapat disintesis dalam batas-batas tertentu oleh
tubuh, tapi dalam keadaan stres dibutuhkan dalam bentuk
suplemen.

Kolin
Mio-inositol
Kolin
• Merupakan komponen fosfolipida, yaitu lesitin, sfingomielin dan asetilkolin.
• Lesitin dan sfingomielin merupakan bagian dari membran sel. Asetilkolin berfungsi
sebagai pengantar saraf.
• Kolin pada umumnya dimakan sebagai lesitin (95% lesitin merupakan fosfatidilkolin).
• Kolin diketahui secara pasti dapat membantu perkembangan sel otak bayi baik secara
kuantitas maupun kualitas.
• Berdasarkan hasil beberapa penelitian, jumlah konsumsi kolin harian rata-rata pada
orang dewasa adalah 730-1040 mg per hari.
Sumber Kolin
• Hati
• Kacang kedelai
• Havermout
• Kembang kol
• Kol
• Telur
Mio-inositol
• Inositol terdapat dalam buah-buahan, serealia, sayuran, kacang-kacangan,
hati, dan jantung.
• Dalam susunan makanan rata-rata biasa didapat cukup dalam bentuk
fosfolipida inositol dan sebagai asam fitat (inositol heksafosfat).
• Asam fitat mengganggu absorpsi kalsium, besi, dan seng.
Fungsi Mio-Inositol
• Peranannya faalinya berkaitan dengan kehadirannya dalam fosfatidil yang berarti
dengan fungsi fosfolipida dalam membran sel.
• Mengatur respons sel terhadap rangsangan luar, transmisi saraf dan pengaturan
aktivitas enzim.
• Metabolisme inositol dipengaruhi oleh kolin dalam makanan jumlah dan tingkat
kejenuhan lemak makanan dan komposisi asam lemak.
Kerjasama
Vitamin B
Koenzim yang berperan
memerlukan vitamin
sebagai berikut.
• NAD dan NADP :
Niasin
• TPP : Tiamin
• KoA : asam pantoneat
• B12 : vitamin B12
• FMN dan FAD :
riboflavin
• THF : Folat
• PLP : vitamin B6
• Biotin
Kelebihan Vitamin B Kompleks
• Mengganggu fungsi ginjal.
• Meningkatkan kerja organ dan sistem metabolisme tubuh (proses produksi
energi).
• Meningkatkan glukosa darah dan radikal bebas.
Kelebihan Vitamin B Kompleks
• Kelebihan Niasin: menyebabkan peningkatan penggunaan glikogen otot,
gangguan denyut jantung, ginjal, dan diabetes.
• Kelebihan Piridoksin: mengganggu kerja sistem saraf
• Kelebihan Tiamin: sakit kepala, lemah, gangguan kulit.
Kekurangan Vitamin B Kompleks
• Tiamin: mengganggu sistem saraf perifer, beri-beri, anoreksia
• Riboflavin: gangguan fungsional organik pada mata, dermatitis, keilosis
• Niasin: pellagra dan neurologik
• Asam Pantotenat: anemia, gangguan fungsi korteks adrenal
Akibat Kekurangan Vit B Kompleks

Beri-Beri

Dermatitis

Anoreksia
Akibat Kekurangan Vit B Kompleks

Keilosis Pellagra
• Lusia : Bagaimana dengan ketergantungan konsumsi vitamin C?
• Siti K. : Koreksi eritrosit memang tidak mengndung inti.
Maksud dari TPP?
• Nia : Perbedaan vitamin larut air dan lemak
terkait ekskresi?
• Afifudin : Perbedaan konsumsi vitamin b6 antara laki-laki dan perempuan?
• Mona : Fungsi vitamin C selain kolagen?
• apakah Suplemen sudah memenuhi kebutuhan harian gizi?

Anda mungkin juga menyukai