METABOLISME PROTEIN
Disusun Oleh :
Kelompok I – THP 3A
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Tejasari, M.Sc
Metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia yang terjadi secara serentak di seluruh
tubuh, terdiri atas anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah sintesis (pembentukan)
molekul organik yang menyerap (membutuhkan energi), sedangkan katabolisme adalah
pemecahan molekul organik yang menghasilkan energi.
Sumber energi utama bagi tubuh manusia adalah pati (zat tepung, starch) yang ada
dalam makanan. Secara kimiawi, pati adalah karbo-hidrat dalam bentuk polisakarida yang
dalam traktus gastro-intestinal (saluran pencernaan) akan dicerna menjadi glukosa, suatu
bentuk monosakarida. Glukosa akan diabsorbsi dari traktus gastrointestinal ke dalam aliran
darah, lalu dibawa ke dalam sel-sel yang membutuhkannya. Kuantitas energi yang dihasilkan
oleh tiap molekul glukosa terlalu besar untuk langsung dimanfaatkan, sehingga glukosa
dalam sel harus terlebih dahulu dikonversi menjadi ATP (adenosin trifosfat), yang kuantitas
energinya dapat langsung dimanfaatkan oleh tubuh.
DEFINISI ISTILAH PENTING ANABOLISME DAN KATABOLISME PROTEIN
A. ANABOLISME
No. Definisi Istilah Penting Contoh Reaksi
1. Sintesis Protein Contoh proses pembentukan protein dari
Secara garis besar, proses ini dibagai molekul DNA secara sederhana:
menjadi dua yaitu transkripsi dan DNA:
translasi. 5’-ATGGGTACCCATGCTTTTGCC-3’
1. Transkripsi Cetakan:
Transkripsi adalah proses sintesis
3’-TACCCATGGGTACGAAAACGG-5’
RNA dengan menggunakan DNA
mRNA:
sebagai cetakan. Proses transkripsi
5’-AUGGGUACCCAUGCUUUUGCC3’
menghasilkan 3 RNA yaitu masseger
RNA (mRNA), transfer RNA (tRNA) Protein:
dan ribosomal RNA (rRna). mRNA Met-Gly-Thr-His-Ser-Phe-Ala
akan diterjemahkan kedalam protein.
tRNA berperan sebagai pembawa
asam amino yang akan di rangkai
menjadi polipeptida dengan sandi
yang terdapat pada mRNA. tRNA
berfungsi sebagai salah satu molekul
penyusun ribosom. Basa mRNA akan
membetuk rangkaian kodon (adalah
rangkaian 3 basa yang berdampingan
pada mRNA yang menyandikan satu
asam amino). Transkripsi terjadi di
dalam inti sel dan dikatalis oleh enzim
transkriptase atau RNA polimerase.
Proses ini dibagi menjadi 3 tahap
a. Inisiasi. Inisiasi dimulai ketika
transkriptase menempel pada molekul
DNA dan mengurai rantai tunggal
DNA menjadi rantai tunggal.
b. Elongasi. Elongasi merupakan
penambahan ribonukleotida ke dalam
mRNA.
c. Terminasi. Terminasi terjadi ketika
transkriptase tidak mampu lagi
menempelkan ribonukleotida. Pada
tahap ini, transkriptase dan RNA
terlepas dari DNA dan DNA menjadi
rantai ganda kembali.
2. Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan
kode genetik oleh tRNA ke dalam
urutan asam amino. Translasi dibagi
menjadi tiga tahap, yaitu inisiasi,
elongasi, dan terminasi. Semua
tahapan memerlukan faktor-faktor
protein yang membantu mRNA,
tRNA, dan ribosom selama proses
translasi. Selain itu, translasi juga
membutuhkan sejumlah energi.
Energi ini disediakan oleh GTP
(guanosintriphosphat), suatu molekul
yang mirip dengan ATP.
a. Inisiasi. Pada tahap ini, ribosom
menempel pada mRNA pada daerah
yang spesifik.
b. Elongasi. Pada tahap elongasi dari
translasi, asam amino-asam amino
ditambahkan satuper satu pada asam
amino pertama (metionin). Ribosom
terus bergeser agar mRNAlebih
masuk, guna membaca kodon II.
Kodon mRNA pada ribosom
membentuk ikatan hidrogen dengan
antikodonmolekul tRNA yang baru
masuk yang membawa asam amino
yang tepat. MolekulmRNA yang telah
melepaskan asam amino akan kembali
ke sitoplasma untukmengulangi
kembali pengangkutan asam amino.
c. Terminasi. Tahap akhir translasi
adalah terminasi. Elongasi berlanjut
hingga kodon stopmencapai ribosom.
Triplet basa kodon stop adalah UAA,
UAG, dan UGA. Kodon stoptidak
mengkode suatu asam amino
melainkan bertindak sinyal untuk
menghentikan translasi. Polipeptida
yang dibentuk kemudian “diproses”
menjadi protein.
B. KATABOLISME
No. Definisi Istilah Penting Contoh Reaksi
1. Transaminasi A. Asam L-amino + ketoglutarat <==
Transaminasi merupakan proses = = > asam keto + L-glutamat
pemindahan atau pertukaran gugus (dikatalisis oleh enzim transaminase)
amina (α – amina) menjadi gugus keto Pada reaksi transaminasi ini gugus
(α - keto), atau sebaliknya dari satu amino-Į dari asam amino akan
asam amino ke asam amino lainnya. dipindahkan ke gugus asam keto-Į
Proses tersebut dikatalisasi oleh enzim glutarat oleh enzim transaminase.
transaminase atau aminotransaminase. Hasilnya adalah asam keto-Į glutarat
Enzim aminotransaminase akan mendapat gugus amino menjadi
memindahkan gugus amina ke asam Lglutamat, sedang asam amino yang
α-ketoglutarat menghasilkan asam kehilangan gugus aminonya menjadi
amino glutamat, atau ke oksaloasetat suatu asam keto-Į yang bersesuaian.
menjadi asam amino aspartat. Enzim
Transaminase memiliki gugus B. Alanin + ketoglutarat <== = = >
prostetik yaitu piridoksal fosfat, pada piruvat + glutamate (dikatalis
sisi aktifnya, yang berfungsi sebagai enzim Alanin transaminase)
pembawa gugus amina menuju Pada reaksi transaminasi asam
ketoglutarat. Molekul piridoksal fosfat amino alanin ini, gugus amino-Į dari
dapat mengalami perubahan kembali asam amino alanin akan dipindahkan
menjadi bentuk aldehidanya, yaitu ke gugus asam keto-Į glutarat oleh
piridoksal fosfat, yang dapat enzim alanine transaminase.
menerima gugus amina. Sebaliknya Menghasilkan asam keto-Į glutarat
bentuk teraminasinya, yaitu akan mendapat gugus amino
piridoksamin fosfat, dapat memberi sehingga menjadi Lglutamat, sedang
gugus amina. Pada umumnya, asam amino yang kehilangan gugus
piridoksal fosfat berikatan kovalen aminonya menjadi suatu asam keto-Į
dengan sisi aktif enzim melalui ikatan yang bersesuaian.
amin (basa schift), yaitu pada gugus
amina E dari residu lisin C. Aspartat + ketoglutarat <== = = >
transaminase. Reaksi-reaksi yang oksaloasetat + glutamat
dikatalisis transaminase mempunyai (dikatalis oleh enzim Aspartat
konstanta kesetimbangan 1 hal ini transaminase). Proses degradasi
dikarenakan reaksinya merupakan aspartat dimulai dengan pemindahan
reaksi bolak-balik. Gugus prostetik gugus amino aspartat ke ketoglutarat
piridoksal fosfat berfungsi sebagai oleh enzim aspartat aminotransferase
pengangkut sementara (intermediate atau yang disebut glutamate
carrier) bagi gugus amino pada situs
okseloasetat transaminase
aktif transaminase (Yeum,K.J.,et. al.
menghasilkan oksaloasetat dan
2002). Senyawa ini mengalami
transformasi antara bentuk aldehid glutamat.
(piridoksal fosfat) yang dapat D. Leusin + ketoglutarat <== = = >
menerima gugus amino dengan ketoisokaproat + glutamat
bentuk transaminasinya, yaitu
piridoksamin fosfat yang dapat (dikatalis oleh enzim Leusin
memberikan gugusaminonya kepada transaminase)
suatu asam keto-Į. Piridoksal fosfat Proses degradasi leusin dimulai
terikat pada transaminase pada situs dengan pemindahan gugus amino
aktifnya melalui ikatan kovalen dalam leusin ke ketoglutarat oleh enzim
bentuk amina (basa schiff) dengan leusin transaminase atau yang
gugus amino E dari residu lisin disebut menghasilkan ketoisokaproat
(Yeum,K.,et.al .2002). dan glutamat.
Proses transaminase terjadi pada
sitosol. Menurut voet (2011) reaksi E. Tirosin + ketoglutarat <== = = >
perpindahan gugus amino terjadi hidroksifenilpiruvat + glutamat
melalui 2 tahap. (dikatalis oleh enzim Tirosin
1. Gugus amino dari asam amino transaminase)
ditransfer ke enzim, menghasilkan Proses degradasi tirosin terjadi di
asam keto yang sesuai dan enzim dalam hati. Proses ini dimulai
aminase. dengan pemindahan gugus amino
Amino acid enzyme <== = = > α- tirosin ke α-ketoglutarat oleh enzim
keto acid enzyme¬NH2 tirosin-glutamat aminotransferase
2. Gugus amino ditransfer ke asam dan menghasilkan hidroksi fenil
keto akseptor atau penerima (misal, α piruvat dan glutamat. Enzim ini
-ketoglutarate), membentuk asam spesifik untuk tirosin dan
amino produk (misalnya, glutamat) fenilalanin.Tirosin lain mengalami
dan meregenerasi enzim. transaminasi melalui enzim aspartat
α –Ketoglutarate + enzyme¬NH2 <== transaminase yang juga dapat
= = > enzyme + glutamate. beraksi dengan aspartat fenilalanin
dan triptofan.
Tujuan utama dari reaksi
transaminase itu adalah untuk
mengumpulkan semua nitrogen dari
asam amino dalam bentuk satu-
satunya senyawa, yaitu glutamat. Hal
ini sangat penting karena L-glutamat
merupakan satu-satunya asam amino
dalam jaringan mamalia yang
menyalami deaminasi oksidatif
dengan kecepatan cukup tinggi. Jadi,
pembentukan ammonia dari gugus Į-
amino terutama terjadi lewat konversi
menjadi nitrogen Į - amino pada Į -
glutamat ( Bourke,S.L.,et.al.2003).
Denise R. Ferrier. 2014. Lippincott’s Illustrated Reviews Biokimia Edisi Keenam: Jilid Dua.
Tangerang: Binarupa Aksara.
Donald Voet dan Judith G. Voet. 2011. Biochemistry: Fourth Edition. USA: Kaye Pace.
Dr.Ir. Sri Wahjuni, M.Kes. 2013. Metabolisme Biokimia. Bali: Udayana University Press.
Irza Rizki. 2018. Biosintesis Protein. Universitas Syiah Kuala Darussalam.
Komariah, Maria.2009. Metabolisme Protein. Makalah Ilmiah. Fakultas Keperawatan.
Universitas Padjajaran
Suharsono. 2005. Struktur dan Ekspresi Gen. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Tejasari, 2011. Sel dan Metabolisme. Modul Ajar.
LAMPIRAN GAMBAR PROSES METABOLISME PROTEIN
1. Sintesis Protein
2. Transaminasi