Anda di halaman 1dari 2

2.

Stasiun Imbibisi

Imbibisi merupakan proses pengenceran kandungan gula pada ampas tebu yang
kering di gilingan 3 dan 4 melalui proses ekstraksi dengan menggunakan air nira hasil
gilingan. Tujuan proses imbibisi adalah melarutkan sisa nira dalam ampas sehingga mudah
dilepaskan, selain itu imbibisi bertujuan untuk memperoleh gula sebanyak-banyaknya dari
ampas tebu (Mardhia, Yeni, 2008). Air imbibisi ditambahkan pada ampas dari gilingan 3
menuju gilingan 4 dan gilingan 4 menuju gilingan 5. Air imbibisi yang digunakan merupakan
air panas dari kondensat evaporator dengan suhu 80-900C. Alat yang digunakan pada proses
imbibisi merupakan tangki imbibisi. Tangki imbibisi memiliki kapasitas 24 L otomatis (air
panas dan dingin) dilengkapi dengan pompa booster bertekanan tinggi.

Gambar 2.1 Tangki Imbibisi Dilengkapi Pompa

Faktor yang mempengaruhi proses imbibisi antara lain jumlah air, suhu imbibisi, dan
mutu air. Jumlah air imbibisi berpengaruh terhadap hasil ekstraksi nira, semakin tinggi air
imbibisi, maka kandungan ekstraknya semakin tinggi. Selain itu, suhu dan mutu air juga
mempengaruhi hasil ekstraksi. Gula lebih mudah terlarut dalam air bersuhu tinggi. Selain itu
nira yang masih berada dalam sel sukar diambil gulanya karena dinding sel memiliki daya
“semipermiable” sehingga gula tidak akan dapat menerobos keluar ampas (meskipun sangat
tipis) selama selnya masih hidup. Dengan memberikan air imbibisi yang panas maka sel-
selnya akan mati dan gulanya akan dengan mudah berdifusi keluar sehingga dapat terambil
oleh air. Hal yang perlu diperhatikan adalah akibat dari suhu yang tinggi tidak hanya gula
yang terlarut tetapi kandungan lain seperti lilin (wax) yang terdapat pada kulit batang tebu
juga akan mudah terlarut pada air suhu tinggi. Selain itu tingginya suhu imbibisi
menyebabkan penguapan air. Air akan menguap lebih banyak bila suhunya semakintinggi.
Mengingat keuntungan dan kerugian yang dapat terjadi dengantingginya suhu imbibisi, maka
imbibisi dilakukan pada suhu sekitar 60 – 700C (Mardhia, Yeni, 2008). Mutu air berpengaruh
terhadap nira yang dihasilkan, pada proses imbibisi sebaiknya memperhatikan kejernihan air
yang digunakan. Hal ini dikarenakan, adanya kotoran pada air dapat mempengaruhi hasil
penggilingan terutama saat analisis nira (Mardhia, Yeni, 2008).

Mardhia, Yeni. 2008. Pengaruh jumlah penambahan air imbibisi pada stasiun gilingan
terhadap kehilangan gula dalam ampas di pabrik gula kwala madu PTPN II. Tugas
Akhir. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai