Anda di halaman 1dari 47

BIOKATALISATOR

Sri Lestari P.,S.Farm.,Apt


BIO KATALISATOR
• Katalisator adalah suatu zat yang dapat menyebabkan
terjadinya suatu reaksi tanpa ikut menjadi bagian dalam
sistim reaksi.
• Katalisator yang bekerja terhadap proses-proses suatu
sistim hidup disebut biokatalisator.
• Biokatalisator yang penting yang sangat diperlukan
dalam proses kehidupan adalah :
• Enzim
• Vitamin
• Mineral
• Hormon
• Hormon disebut juga bioregulator karena dapat
menstimulir, memicu, memproduksi dan memetabolisme
fungsi - fungsi tertentu pada organ - organ tubuh.
• Yang akan dibahas dalam bab ini adalah:
• Enzim
• Vitamin
• Mineral
• Hormon
• Hormon Hipofisa
• Hormon Kortikosteroida
• Hormon Kelamin
• Hormon Insulin
A.
ENZIM
• Enzim atau fermen adalah persenyawaan -
persenyawaan organik, lazimnya zat putih telur
(protein) yang menyebabkan atau mempercepat
suatu reaksi biokimia berdasarkan proses
katalisa. Enzim hanya bekerja sebagai
katalisator organik terhadap reaksi - reaksi dan
substrat-substrat yang spesifik. Kegiatan enzim
tergantung pada:
• Suhu
• Derajat keasaman (pH)
• Konsentrasi ion - ion
TATA NAMA ENZIM
• Nama dari enzim dibentuk dari nama substrat
atau nama reaksi yang dipengaruhinya, dengan
menambahkan akhiran ase.
• Urease:Enzim pengurai ureum
• Protease:Enzim pengurai protein
• Lipase:Enzim pengurai lemak / lipida
• Reduktase:Enzim yang mempercepat reduksi
• Oksidase:Enzim yang mempercepat oksidasi
• Hidrolase:Enzim yang mempercepat hidrolisa
• Penghasil Enzim
• Enzim dihasilkan oleh :
• mikroorganisme (bakteri atau jamur),
misalnya lipase, amilase, streptokinase,
penisillinase, hyaluronidase, dll.
• Tumbuh - tumbuhan, misalnya papase
(dari Carica papaya) dan bromelin (dari
Annanas sativum).
• Berdasarkan senyawa atau gugusan yang terkandung
didalamnya, maka enzim dapat dibedakan atas :
• gugus protein, disebut juga apo enzim
• gugus non protein, disebut juga gugusan prostetik atau
koenzim.
• Didalam koenzim terletak pusat kegiatan yang mengatur
proses-proses oksido-reduksi yang memegang peranan
penting pada metabolisme sel.
• Contoh : beberapa vitamin dari kelompok vitamin B (B1,
B2, B6), nikotinamid, asam pantotenat merupakan
koenzim dari enzim-enzim pernafasan.
Fungsi enzim dalam tubuh
• Enzim - enzim berfungsi dalam :
• Proses pencernaan dengan mengubah lemak dan protein menjadi
karbohidrat dan sebaliknya
• Reaksi - reaksi yang bertalian dengan proses pernafasan
• Mengatasi gejala-gejala kekurangan vitamin karena beberapa vitamin
menjadi bagian dari enzim. Defisiensi suatu vitamin, sebenarnya
kekurangan enzim
• Menjaga keseimbangan hormon – hormon. Misalnya enzim insulinase
menguraikan insulin yang berlebihan untuk memelihara keseimbangan
dengan hormon antagonisnya. Mono amino oksidase (MAO) menguraikan
hormon serotonin agar keseimbangan dengan hormon-hormon saraf
lainnya tidak berubah. Kumulasi hormon nor adrenalin atau asetilkolin pada
organ - organ ujung diurai oleh MAO dan kolinesterase.
• Melindungi jaringan tubuh terhadap efek-efek enzim yang dihasilkannya,
untuk mencegah jangan sampai tubuh dirusak oleh enzim-enzimnya,
misalnya zat perintang tripsin yang dapat meniadakan kelebihan tripsin.
Kegunaan enzim
• Membantu proses pencernaan
• Membersihkan dan menyembuhkan luka - luka, dengan cara mencernakan secara selektif
jaringan - jaringan yang mati tanpa merusak jaringan yang sehat, termasuk juga melindungi
saluran darah yang mengelilingi luka tersebut. Sering dikombinasi dengan chemotherapi.
• Menghilangkan peradangan atau bengkak yang berguna pada pengobatan luka-luka.
Berdasarkan khasiat anti radang (anti inflamatory enzim) misalnya papase, protease, amilase,
streptodornase, streptokinase, dll.
• Sebagai anti koagulansia, untuk menguraikan molekul - molekul fibrin yang menyebabkan
pembekuan darah dan gumpalan - gumpalan darah pada pengobatan trombosis, tromboflebitis.
Misalnya streptokinase.
• Sebagai pembantu dalam diagnosa (diagnostic enzym) :
• Glukosa oksidase, untuk menentukan kadar glukosa dalam urine pada diabetes
• Uricase, untuk menentukan kadar asam urat dalam darah, antara lain pada gangguan ginjal,
encok, dll.
• Analisa kadar enzim laktat dehidrogenase dalam serum darah, menunjukkan adanya jaringan
yang mati disuatu tempat pada tubuh karena kekurangan darah, antara lain karena adanya
penyakit kanker atau trombosis koroner.
DERIVAT ENZIM

• A. Enzim Pankreas dan Pepsin


• B. Bromelin
• C. Papain
• D. Streptokinase dan Streptodornase
• E. Fibrinolisin
B. VITAMIN
• Vitamin merupakan suatu senyawa organik yang
dalam jumlah sangat kecil sekali dibutuhkan
oleh tubuh untuk memelihara fungsi
metabolisme normal dari tubuh.
• Vitamin diperoleh tubuh dari makanan sehari -
hari. Tapi ada juga yang diperoleh dari hasil
sintesa flora usus dengan bahan dasar yang
didapat dari bahan makanan. Misalnya vitamin K
dan asam pantotenat (vitamin B5). Bahkan
vitamin A dan D dapat dibentuk oleh tubuh
sendiri. Umumnya kelompok vitamin B
merupakan co-enzym yang berperan pada
proses metabolisme dalam tubuh.
Penggolongan Vitamin
• Vitamin yang larut dalam air, meliputi :
– Vitamin B complex
• Thiamin ( Vitamin B1 )
• Riboflavin ( Vitamin B2 )
• Nikotinamida ( Vitamin B3 )
• Piridoksin ( Vitamin B6 )
• Asam Pantotenat ( Vitamin B5 )
• Biotin ( Vitamin B7 )
– Vitamin C (asam askorbat)
• Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu :
• Vitamin A
• Vitamin D
• Vitamin E
• Vitamin K
• Vitamin ini diserap bersama - sama lemak,
sehingga adanya gangguan pencernaan lemak
dapat mengurangi penyerapannya. Ekskresinya
lambat, dapat menimbulkan kumulasi dalam
tubuh sehingga menyebabkan gejala keracunan.
VITAMIN B1
NAMA LAIN THIAMINI HCL

SUMBER KULIT BERAS, BEKATUL, KACANG-


KACANGAN, SUSU

GUNA DEFISIENSI VITAMIN


METABOLISME KARBOHIDRAT

Defisiensi BERI- BERI

SERING DIKOMBINASI DENGAN VIT


B6 DAN B12 DIGUNAKAN SEBAGAI
VITAMIN NEUROTROPIK
VITAMIN B2
NAMA LAIN RIBOFLAVINUM

SUMBER HATI, RAGI, SUSU, KULIT ARI


BERAS

GUNA SEBAGAI KOENZIM DALAM


PROSES METABOLISME

DEFISIENSI KEILOSIS, GLOSITIS, SAKIT


TENGGOROKKAN, DERMATITIS
SEBOROIK, FOTOFOBIA
NIKOTINAMIDA ( NIASINAMIDA, ASAM
NIKOTINAT, VITAMIN B3)
• Asam nikotinat dikenal sebagai faktor PP ( pellagra
preventive ). Didalam tubuh asam nikotinat bekerja dalam
bentuk amidanya yaitu nikotinamit.
• Sumber : hati, ragi, daging, sayuran, padi, gandum.
• Guna : mencegah penyakit pellagra pada manusia dan
penyakit lidah
• hitam pada hewan, sebagai koenzim pada metabolisme
berbagai protein penting dalam respirasi jaringan.
• Defisiensi : manifestasi pellagra berupa kelainan kulit
gangguan saluran cerna dan SSP.
VITAMIN B6 ( PIRIDOKSIN )
• Sumber : hati, ragi, biji gandum, jagung.
• Guna : sebagai koenzim metabolisme asam
amino, melawan mual,
• muntah dan depresi karena pil anti hamil dan
muntah kehamilan (morning sickness).
• Defisiensi : kelainan kulit dermatitis
seboroik, radang selaput lendir mukosa dan
lidah, kejang, pemakaian INH untuk jangka
waktu yang lama.
• Kebutuhan manusia berhubungan dengan
konsumsi protein.
VITAMIN B5 ( ASAM PANTOTENAT )
• Sumber : hati, semua jaringan tubuh dan
semua macam makanan, dapat
• diproduksi oleh flora usus.
• Guna : koenzim A yang penting dalam
metabolisme, sebagai katalisator
• transferasi gugus asetil.
• Defisiensi : pada manusia belum
dikenal, sindrom yang terjadi berupa
• kelelahan, gangguan saluran pencernaan
dan gangguan otot.
VITAMIN B7 ( BIOTIN, VITAMIN H “
HAUT “ yang berarti kulit )
• Sumber : hati, ragi, kuning telur.
• Guna : dalam terapi belum jelas, dalam
badan sebagai koenzim
• berbagai reaksi karboksilasi.
• Defisiensi : dermatitis, rasa lemah, sakit
otot, anoreksia, anemia ringan,
• hiper kolesterolaemia.
KOLIN
• Kolin mempunyai berbagai fungsi fisiologis penting dalam
tubuh.
• Sumber : sintesa serin dengan metionin sebagai donor
metil (dalam badan), makanan yang mengandung protein,
kolin, metionin.
• Guna : donor metil dalam pembentukan berbagai asam
amino
• essensial, pengobatan penyakit hati (sirosis hepatis), hepatitis,
• sebagai zat lipotropik.
• Defisiensi : kenaikan konsentrasi lemak dalam hati yang
lama – lama dapat
• menyebabkan sirosis hepatis, kelainan ginjal degeneratif,
• kelainan pada kulit, lemah otot.
PABA ( PARA AMINO BENZOAT )

• Paba merupakan zat yang essensial untuk


pertumbuhan bakteri dimana paba akan
diubah menjadi asam folat. Dalam tubuh
manusia asam folat tidak disintesis sendiri
dari paba melainkan harus didapat dari
luar sebagai asam folat. Jadi dianggap
paba tidak essensial untuk tubuh.
ASAM FOLAT ( VITAMIN B 11 , ASAM
PTEORILMONOGLUTAMAT )
• Sumber : hampir pada setiap jenis makanan, ragi,
daun hijau segar, kadar
• tertinggi pada hati. Tetapi dengan pengolahan
(pemasakan
• makanan) folat mudah dirusak.
• Guna : memperbaiki kelainan darah pada anemia
pernisiosa,
• pembentukan sel darah merah.
• Defisiensi : gangguan pertumbuhan, glositis, diare,
penurunan berat badan,
• anemia.
• Kebutuhan badan akan asam folat kurang lebih 50
microgram/hari, kebutuhan meningkat apabila ada
infeksi, anemia hemolitik, dan adanya tumor ganas.
VITAMIN B 12 (CYANOCOBALAMIN )
• Cyanocobalamin merupakan satu – satunya kelompok
senyawa dalam alam yang mengandung unsur Co.
• Sumber : microorganisme usus, dalam jeroan (hati,
ginjal, jantung),kerang kaya vitamin B12. Sedang pada
kepiting, kuning telur, susu kering bebas lemak
mengandung vitamin B12 dalam jumlah sedang.

• Guna : pembentukan sel darah merah, sintesa protein.


• Defisiensi : kerusakan pada sel epitil terutama saluran
cerna, anemia pernisiosa Addison.
VITAMIN C ( ASAM ASKORBAT )
• Sumber : sayur mayur, buah – buahan segar terutama
golongan jeruk.
• Guna : pembentukan tulang dan dentin, pematangan sel
darah merah, pembentukan zat pengikat antar sel dan kolagen,
mempertinggi daya tahan tubuh.

• Defisiensi : osteoporosis pada orang dewasa, gigi mudah


lepas, gusi berdarah dan bengkak, sariawan (skorbut), dinding
pembuluh darah mudah rusak sehingga mudah menimbulkan
perdarahan.

• Kebutuhan vitamin C meningkat pada penderita TBC, penyakit


neoplasma, sehabis operasi, hipertiroid, kehamilan, laktasi dan
ulcus peptikum.
VITAMIN A ( RETINOL, AXEROPHTHOLUM )
• Vitamin A berasal dari karotin (provitamin A) yang merupakan pigmen
tumbuh – tumbuhan. Karotin akan diubah menjadi vitamin A pada dinding
usus halus.
• Sumber : levertraan (minyak ikan), minyak kelapa sawit, daun –
daun ketela, sayur – sayuran hijau dan kuning, buah – buahan
• (wortel, pepaya, tomat), telur, hati, daging.
• Guna : - Menjaga keutuhan jaringan epitel dan mukosa di seluruh
• tubuh, sehingga jaringan tersebut tidak mudah rusak dan tidak
• terjadi hiperkeratosis di kulit, conjungtiva kornea dan
• sebagainya. Merangsang sintesa RNA, glukoprotein dan
kortikosteroida.Penting untuk adaptasi gelap (dapat melihat dalam
keadaan gelap) karena mengandung suatu pigmen yang fotosensitif
seperti rodopsin dan yodopson.
• Defisiensi : buta senja, xeroptalmia, kulit kering bertanduk,
pertumbuhan terhambat.
VITAMIN D ( ERGOKALSIFEROL, KALSIFEROL )
• Sumber : Dialam terdapat sebagai sterol yang
merupakan provitamin D
• Provitamin D yang didapat dari jaringan hewan adalah 7
dehidrokolesterol yang diubah menjadi vitamin D3
(kolekalsiferol). 7-dehidrokolesterol juga disintesa pada
kulit. Provitamin D yang didapat dari ragi dan jamur
adalah ergosterol yang diubah menjadi vitamin D2
(kalsiferol).
• Guna : mineralisasi tulang, meningkatkan absorbsi
Ca dan fosfat sehingga menjamin kebutuhan Ca dan
fosfat untuk tulang.
• Pengaturan kadar Ca plasma juga dilakukan oleh
hormon paratiroid.
• Defisiensi : menimbulkan penyakit rakitis.
VITAMIN E
( ALFA TOCOFEROL )
• Tokoferol merupakan antioksidan dan akan rusak apabila terkena
udara atau sinar ultraviolet.
• Dialam ada 8 jenis tokoferol yang mempunyai aktifitas vitamin E.
• Sumber : telur, susu, daging, buah – buahan, kacang –
kacangan, sayur –
• sayuran, minyak nabati (minyak jagung, minyak kedelai, minyak
• bunga matahari).
• 90 % tokoferol yang berasal dari hewan adalah alfa tokoferol yang
memiliki aktifitas biologik paling besar.
• Guna : mencegah oksidasi sel, mencegah terbentuknya hasil
oksidasi
• yang toksik.
• Defisiensi : gangguan reproduksi (kemandulan, gangguan pada
otot).
VITAMIN K ( MENADION )
• Sumber : Vitamin K alam yaitu:
• Vitamin K1 terdapat pada kloroplas sayuran hijau dan
buah – buahan, minyak nabati.
• Vitamin K2 disintesa oleh bakteri usus.
• Vitamin K sintetik adalah vitamin K3 (menadion) dan
vitamin K4 (menadiol).
• Guna : meningkatkan biosintesa faktor pembekuan
darah (protrombin).
• Defisiensi : menyebabkan hipotrombinaemia yang
menyebabkan darah sukar membeku.
C. MINERAL DAN ELEMEN
SPURA
DEFINISI
• Mineral adalah zat anorganik yang dalam
jumlah kecil bersifat essensial bagi banyak
proses metabolisme dalam tubuh. Yang
paling banyak dibutuhkan adalah kalium,
natrium, kalsium, magnesium, fosfor dan
klorida.
• Elemen spura adalah mineral yang
dibutuhkan kurang dari 20 mg sehari,
yakni besi, seng, tembaga, mangan,
molibden, fluor, krom, iod, selen dan
kobalt.
• Fungsinya masing – masing dalam tubuh sangat berbeda :
• Ca dan P sebagian besar bertanggung jawab bagi kekuatan
kerangka.
• K, Mg dan P terutama untuk membentuk sistem pendapar
intraselluler ( buffer ).
• Na dan Cl berperan penting diruang ekstraselluler sebagai pengatur
tekanan osmotik dan tekanan darah normal.
• Banyak elemen spura merupakan ko-faktor dari metallo-enzym,
misalnya Fe, Zn, Mn, Mg dan Cu ; yang mengkatalisa banyak proses
metabolisme penting.
• F dan Sr merupakan zat essensial bagi tulang gigi dan emailnya.
• Iod merupakan bahan baku bagi sintesis hormon tiroid.
Resopsi dalam tubuh tergantung kebutuhan, ekskresi melalui ginjal dan
tinja.
1. KALIUM KLORIDA
• Merupakan kation yang terpenting dalam
cairan intra sel dan sangat essential untuk
mengatur keseimbangan asam - asam serta
isotoni dari sel. Selain itu juga mengaktivasi
banyak reaksi enzim dan proses fisiologis,
seperti penerusan impuls di saraf dan otot,
kontraksi otot dan metabolisme karbohidrat.
Defisiensi terjadi apabila diberi diuretik dosis
tinggi sekali atau pada pemberian digoksin
yang membuat jantung lebih peka terhadap
kekurangan kalium.
2. NATRIUM KLORIDA
• Merupakan kation terpenting dalam cairan
ekstra sel dan berperan penting pada
regulasi tekanan osmotik sel. Juga
berperan pada pembentukan perbedaan -
perbedaan potensial listrik yang perlu bagi
kontraksi otot dan penerusan impuls di
saraf. Defisiensinya bisa terjadi akibat
kerja fisik yang terlampau berat dan
banyak berkeringat serta banyak minum
air tanpa tambahan garam ekstra.
3. KALSIUM
• Ca terdapat dalam 99% tulang kerangka dan sisanya
dalam cairan antar sel dan plasma. Fungsi utamanya
adalah bahan pembangun tulang, berperan penting
pada regulasi daya rangsang dan kontraksi otot - otot
serta penerusan impuls saraf. Selain itu Ca mengatur
permeabilitas membran sel bagi K dan Na, dan
mengaktivasi banyak reaksi enzim seperti pembekuan
darah. Defisiensi Ca menimbulkan antara lain
melunaknya tulang (osteomalacia) serta mudah
terangsangnya otot dan saraf, dengan akibat serangan -
serangan tetania (kejang). Contoh garam kalsium:
kalsium glukonat, kalsium laktat dan kalsium sitrat.
Dalam banyak kasus kekurangan disebabkan oleh
defisiensi vitamin D dan terhambatnya resopsi Ca
karena penyakit Hipoparatiroid dan insufisiensi ginjal.
4. Seng sulfat
• Fungsinya ialah sebagai kofaktor dalam banyak enzim
(minimal 100 enzim) yang terlibat dalam segala proses
metabolisme, yaitu :
• Berperan pada gejala buta malam dalam bentuk ko-faktor
dari alkoholdehidrogenase, yang merubah retinol menjadi
retinal.
• Memperbaiki fungsi sel - sel otak bagi lemah ingatan
(sering lupa) pada orang tua.
• Menstimulir penyembuhan borok.
• Secara lokal berkhasiat sebagai adstringens (penciutan
selaput lendir), anti keringat dan antiseptik lemah.
• Penggunaannya paling banyak dalam dermatologi,
khususnya ZnO dalam bedak tabur dan salep, sebagai
adstringens dan antiseptik lemah. Selain itu seng sulfat di
gunakan pada preparat tetes mata.
5. FLUORIDA
• Fluor terdapat dalam kerangka, sayur mayur mengandung
sedikit flour, kadar tinggi dalam daun teh. F dan Cr
menghambat pelarutan email, menstimulir remineralisasi,
menghambat pembentukan asam oleh kuman mulut. Fr
terutama ditimbun sebagai apatit di dentin dan email, juga
dalam tiroid dan ginjal. Ekskresinya melalui saluran kemih dan
keringat sewaktu transpirasi berlebihan. Penggunaannya
paling banyak untuk prevensi gigi berlubang (carries), sifat ini
berdasarkan atas reaksinya dengan apatit. Fluoro-apatit yang
terbentuk bersifat lebih padat dan tahan asam, juga menutupi
pori - pori kecil hingga email lebih sukar larut dalam asam,
yang terbentuk setiap kali sesudah makan gula atau
karbohidrat. Fluor juga digunakan pada osteoporosis
(kurangnya Ca dari tulang).
6. STRONSIUM KLORIDA
• Elemen ini berguna melindungi gigi terhadap
pengaruh thermis (panas dan dingin) dan
kimiawi (asam dan gula) yang disertai nyeri.
Selain itu juga mengurangi sensitivitas gigi
terhadap rangsangan tersebut dengan jalan
membentuk lapisan pelindung keras di luar
dentin yang sudah kehilangan emailnya
karena erosi atau pengendapan kalsium.
Dengan demikian rangsangan tersebut tidak
bisa mencapai sum-sum gigi lagi yang berisi
saraf - saraf dan dapat mengakibatkan nyeri.
7. MAGNESIUM

• Terdapat dalam tulang kerangka, kedelai, padi


– padian, kacang – kacangan, buah, sayur hijau
dan cairan intra sel, juga sebagai ko-faktor
enzim - enzim yang menghasilkan energi.
Berperan penting pada relaksasi otot, prevensi,
terapi infak jantung, sebagai obat tambahan
pada osteosporosis, menstimulir sistim imun.
8. KROM

• Digunakan untuk kerja insulin yang


optimal dalam bentuk aktifnya sebagai
senyawa organik GTF (Glucose Tolerance
Factor), mempermudah masuknya
glukosa kedalam sel untuk selanjutnya
dibakar dan menimbulkan tenaga (20 kali
lebih aktif dari pada garam - garam krom
anorganik).
9. TEMBAGA

• Merupakan kofaktor bagi cytochromoxidase


dan beta hidroksilase yang mengubah
dopamin menjadi noradrenalin, juga penting
bagi sintesis hemoglobin, elastin, myelin.
Kekurangan dapat menyebabkan kelambatan
psikomotor, serangan epilepsi serta kelainan
pada rambut.
10. SELENIUM
• Terdapat dalam padi – padian, ikan,
kepiting, daging, hati, ginjal, ragi bir, timun,
bawang putih, wijen, kacang – kacangan,
asparagus. Mempunyai daya anti oksidan
kuat, menstimulir sistim imun,
menghambat pembelahan sel, mendorong
apoptose (kelumpuhan) sel-sel cacat
sehingga berdaya kerja anti kortikoid kuat,
berperan dalam metabolisme vitamin E,
mengurangi toksisitas logam berat, secara
dermal efektif sebagai anti ketombe.
11. IOD

• Terdapat dalam ikan, kepiting, kerang,


lumut laut. Berperan dalam pembentukan
tiroksin pada kelenjar tiroid (kelenjar
gondok).
• Defisiensi menyebabkan kretinisme.
• Penanggulangan gejala defisiensi elemen
ini merupakan salah satu program prioritas
WHO.

12. Besi
• Fe punya peran penting dalam pembentukan
sel darah merah
• Sumber: Makanan …Hati,jantung,kuning
telur,siput ragi,buah2an yg dikeringkan

Anda mungkin juga menyukai