METABOLISME VITAMIN
Disusun oleh
Nama : Evlin Kohar
NIM
: 04011181419064
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2015
sirkulasi, hal ini akan digunakan tubuh sebagai antioksidan. Beberapa hal yang
menyebabkan karoten gagal dikonversi menjadi vitamin A, antara lain
penyerapan tidak sempurna, konversi tidak 100%, salah satu sebab adalah
diantara karoten lolos ke saluran limfe, dan pemecahan yang kurang efisien.
Ketika dibutuhkan untuk penglihatan, vitamin akan diangkut oleh
lipoprotein atau retinol binding protein melalui darah, menuju retinal pigmen
epithelium, kemudian berdifusi ke sel epitel, diubah menjadi all-trans retinol
hingga 11-cis-retinal yang bersama rhodopsin menyebabkan perubahan gugus
opsin membentuk neuronal signaling.
B. Metabolisme Vitamin D
Penyerapan, pengangkutan, dan ekskresi vitamin D dalam tubuh
Senyawa yang memiliki aktivitas biologis vitamin D adalah
cholecalciferol, yang merupakan senyawa yang terbentuk di kulit, dan
ergocalciferol, yang disintesis oleh ultraviolet (UV) radiasi dari ergosterol.
metabolit
atau
mengalami
inaktif,
24-hidroksilasi
24-hidroxycalcidiol
untuk
(24,25-
hidroxycholecalciferol).
2. Ekskresi
Kebanyakan vitamin D dieksresikan dalam empedu. Sekitar 5%
dieksresikan melalui metabolit larut air dalam urin.
C. Metabolisme Vitamin E
Penyerapan, pengangkutan, dan ekskresi vitamin E dalam tubuh
Ada delapan vitamer vitamin E, dimana tokoferol dipisahkan dari
tokotrienol. Tokoferol memiliki ikatan rangkap pada rantai, dimana
tokotrienol tidak ada. Tokoferol dan tokotrienol juga dapat dibedakan dengan
posisi metil pda cincin chromanol. Tokotrienol ditemukan pada makanan
bebas alkohol dan ester, sedangkan tokoferol ditemukan di makanan bebas
alkohol namun asetat dan ester suksinat digunakan dalam farmasi karena
memiliki stabilitas menangkal oksidasi. Trolox adalah contoh bahan sintesis
larut air yang memiliki aktivitas vitamin E.
RRR--tocopherol = 1
-tocopherol = 0.38
tocopherol = 0.09
-tocopherol = 0.02
SRR--tocopherol = 0.11
-tocotrienol = 0.09
Karena vitamin E ditransportasi melalui lipoprotein, jumlah konsentrasi
memiliki
cara
tambahan
untuk
proses
fosforilasi
darah di otak (blood brain barrier). Sekitar 80% dari tiamina intraseluler
terfosforilasi dan sebagian terikat dengan protein. Pada beberapa jaringan,
penyerapan tiamina dan sekresi tampaknya dimediasi oleh transporter yang
larut dalam tiamina, dimana transporter ini tergantung pada Na+ dan gradien
proton transeluler.
Pengangkutan:
Tiamina (Vitamin B1) Terikat pada Protein di dalam Plasma Darah.
Mayoritas tiamina di dalam serum (plasma darah) terikat pada protein,
terutama albumin. Sekitar 90% dari total tiamina pada darah berada di dalam
eritrosit. Sebuah protein pengikat spesifik (specific binding protein) yang
disebut tiamina-binding protein (TBP) telah diidentifikasi pada serum tikus
dan diyakini merupakan hormone-regulated carrier protein yang berperan
penting bagi distribusi tiamina pada jaringan.
Distribusi Tiamina (Vitamin B1) pada Jaringan:
Penyimpanan tiamina pada manusia berjumlah sekitar 25 sampai 30
mg, dengan konsentrasi terbesar berada pada otot rangka, jantung, otak, hati,
dan ginjal. ThMP dan tiamina bebas (unbelum terfosforilasi) hadir di dalam
plasma, susu, cairan serebrospinal, dan diduga, pada semua cairan
ekstraseluler. Berbeda dengan bentuk-bentuk tiamina yang terfosforilasi,
ThMP dan tiamina bebas mampu melintasi membran sel. Kandungan tiamina
pada jaringan manusia lebih sedikit bila dibandingkan dengan organisme
lainnya.
Ekskresi:
Tiamina dan metabolit asamnya (asam 2-metil-4-amino-5-pirimidin
karboksilat,
asam
4-metil-tiazol-5-asetat,
dan
tiamina
asam
asetat)
Nicotinamide juga dapat mengalami oksidasi untuk nikotinamida Noksida. Hal ini biasanya metabolit kecil dalam manusia, kecuali dalam jumlah
besar (sekitar 200 mg) dari nicotinamide yang tertelan. Pada tikus,
nicotinamide N-oksida adalah produk ekskretoris utama metabolisme niacin.
Pada tingkat tinggi asupan nicotinamide, beberapa 6-hydroxynicotinamide
juga dapat diekskresikan.
D. Metabolisme Vitamin B6
Penyerapan, pengangkutan, dan ekskresi vitamin B6 dalam tubuh
Vitamin B6 memiliki enam vitramer : alkohol piridoksin, aldehid
piridoksal, amin piridoksamin dan 5fosfat mereka. Vitamer dapat diubah
menjadi satu sama lain (interconvertible) dengan aktivitas biologis yang
setara.
N-10
ikatan
folat
monoglutamat
hingga
menghasilkan
p-
natrium.
Dehidroaskorbat memasuki dengan glukosa transporter (GLUT),
dan direduksi menjadi askorbat intraseluler.
2. Ekskresi
asam askorbat dalam metabolisme manusia akan diekskresi dalam urin,
baik sebagai asam askorbat maupun sebagai dehydroascorbate dan
diketogulonate. Askorbat dan dehidroaskorbat disaring di glomerulus
kemudian diserap oleh proses natrium-independen. Dehidroaskorbat yang
direabsorpsi akan diubah menjadi askorbat pada ginjal. Pada konsentrasi
plasma di atas 85mol/L, sistem transportasi ginjal menjadi jenuh, dan
askorbat akan dieksresikan.
G. Metabolisme Vitamin H
Penyerapan, pengangkutan, dan ekskresi vitamin H (biotin) dalam tubuh
yang tidak hanya bertindak sebagai transport protein, juga bertindak dalam
mengkatalisis hidrolisis biositin dan transfer biotin dari biositin ke dalam
sulfhydryl group histone dan protein lain. Beberapa biotin juga tidak
dispesifikasi berikatan dengan albumin dan - dan -globulin.
Dietary biotin berikatan dengan avidin tidak dapat bereaksi, namun
secara intravena administrasi avidin-biotin aktif secara biologis. Berbeda
dengan vitamin B lainnya, konsertratif uptake ke dalam jaringan dilakukan
dengan facilitated diffusion, diikuti oleh metabolic trapping, biotin yang
berikatan dengan enzim, lambat dan tidak dapat dijadikan sebagai bagian
dalam proses uptake.
Biotin yang berikatan secara kovalen menjadi biotin dependen enzim
sebagai -amino-lysine peptide, biocytin. Dalam katabolisme enzim, biositin
dihidrolisis oleh biotinidase, menyebabkan reutilisasi biotin.
Side chain biotin dapat melalui mitokondrial atau peroksimal oxidation
untuk
menghasilkan
bisnorbiotin
dan
tetranorbiotin.
Pada
dan
ekskresi
p-aminobenzoylglutamate
peningkatan
secara
menggunakan
karrier
yang
bergantung pada natrium dalam bentuk biotin dan asam lipoic. Karrier
ditemukan disepanjang traktus intestinal dan sehingga asam pantotenat
disintesis oleh bakteri usus yang ada untuk absorbsi (seperti biotin). Jaringan
lain juga mengamil asam pantotenat dengan mekanisme yang sama dari
Daftar Pustaka
Bender, David A.. 2003. Nutritional Biochemistry of The Vitamins. Second
Edition. London: Cambridge University Press
McGuire, M. and K.A. Beerman. Nutritional Sciences: From Fundamentals to
Foods. 2007. California: Thomas Wadsworth.
Handy Widjaja. tt. Bab 2. http://eprints.undip.ac.id/33645/3/Bab_2.pdf, diunduh
7 Mei 2015 pukul 14.26 WIB