3. Metabolisme Vitamin E
Ester vitamin E yang terdapat di dalam bahan makanan, dihidrolisa oleh
enzim lipase dan sekresi pancreas dan vitamin E yang dibebaskan diserap
bersama lipoid dan asam lemak hasil pencernaan. Vitamin E mempergunakan
misel yang dibentuk oleh asam lemak dan garam empedu sebagai carrier
dalam proses penyerapan, bersama dengan vitamin A, D, dan K. Terdapaat
saling hambat kompetitif dalam penyerapan vitamin-vitamin yang larut lemak
itu. Setelah diserap, ditranspor lebih lanjut dalam chylomicron melalui jalur
Ductus throracicus, pada mamalia. Pada spesies burung setelah diserap
vitamin E ditranspor oleh portomikron ke jalur vena portae.
Dari dosisi 10mg – 1.500mg, vitamin E pada manusia dapat diabsorpsi 70-
95%. Vitamin A dan PUFA yang dikonsumsi bersamaan dengan vitamin E
menurunkan efisiensi absorpsi dari vitamin E. Di dalam darah, vitamin E
ditranspor oleh lipoprotein.
Metabolite vitamin E ditemukan di dalam tinja maupun urine. Telah
diidentifikasikan metabolite alpha tocopherol quinone, ada yang bebas danada
yang berkonjugasi dengan asam glukuronat.
4. Metabolisme Vitamin K
Vitamin K tidak dapat disintesa oleh tubuh, tetapi suplai Vitamin K bagi
tubuh berasal dari bahan makanan dan dari sintesa oleh mikroflora usus yang
menghasilkan Menaquinone. Untuk penyerapan vitamin K diperlukan garam
empedu dan lemak di dalam hidangan. Garam empedu dan lemak makanan
yang dicerna membentuk misel (micell) yang berfungsi sebagai transport
carrier bagi vitamin K tersebut.
Di dalam hati vitamin K dikonjugasikan dengan asam glukuronat dan
asam sulfat untuk kemudian diekskresikan di dalam urine Menaquinone-4
adalah metabolite terbanyak diekskresikan di dalam urine. Vitamin K terdapat
dalam konsentrasi tinggi di dalam ginjal, kelenjar suprarenal, paru-paru,
sumsum tulang dan lymphnodes, dan yang tersebar terbanyak juga
menaquinone-4