Anda di halaman 1dari 4

E.

METABOLISME VITAMIN LARUT DALAM LEMAK


1. Metabolisme Vitamin A
Di dalam saluran pencernaan, ester vitamin A dihidrolisa dan retinol
yang terbebas diserap dengan proses penyerapan aktif melalui epitel dinding
saluran usus halus. Provitamin A diserap sambul diubah menjadi vitamin A
(retinol) di dalam sel epitel usus. Untuk menghidrolisa ester vitamin A
diperlukan enzim hydrolases dan untukpengubahan karotin menjadi vitamin A
diperlukan enzim 5,’-dioksi hydrolase. Enzim ini terdapat terutama di dalam
sel epitel mukosa usus dan sel hati.
Untuk penyerapan karotin diperlukan adanya empedu, sedangkan
empedu tidak esensial bagi penyerapan preoformed vitamin A ini.
Setelah diabsorpsi vitamin A dijadikan ester kembali dan ditranspor
oleh khylomikron melalui ductus thoracicus, masuk ke aliran darah di
anggulus venosus. Vitamin A kemudian ditangkap oleh sel-sel parenchym hati.
Sebagian vitamin A disimpan di sel hati, dan sebagian lagi dihidrolysa menjadi
retinol dan dikonjugasikan dengan pRBP (plasma retinol binding protein) dan
dikeluarkan lagi dari sel hati ke dalam aliran darah. Di dalam plasma diikat
lagi oleh prealbumin dan sebagai komplek retinol-pRBP-PA vitamin A ini
ditranspor dari tempat penimbunan di hati ke sel-sel target yang memerlukan
vitamin A di seluruh jaringan tubuh.
Bentuk transport vitamin A di dalam plasma terdapat dua jenis, ialah
‘vitamin A ester di dalam VLDL dan LDL (very low density
lipoprotein=chylomicron; low density lipoprotein) sebagai bentuk transpor
dari usus ke hati dan retinol-pRBP-PA kompleks merupakan bentuk transpor
dari tempat penimbunan di hati ke jaringan sel-sel target yang memerlukan
vitamin tersebut.
2. Metabolisme Vitamin D
Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh
cukup mendapat matahari konsumsi makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat
disintesis dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu
prohormon. Bila tubuh tidak tidak cukup mendapat sinar matahari, vitamin
perlu dipenuhi melalui makanan.
Vitamin D diabsorsi dalam usus halus bersama lipida dengan bantuan
cairan empedu. Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma
binding protein (DBP) ke tempat-tempat penyimpanan di hati, kulit, otak,
tulang, dan jaringan lain. Absorsi vitamin D dan pada orang tua kurang efesien
bila kandungan kalsium makanan rendah. Kemungkinana hal ini disebabkan
oleh gangguan ginjal dalam metabolisme vitamin D.
Vitamin D3 (kolekalsiferof) dibentuk didalam kulit sinar ultraviolet dari 7-
dehidrokolesterol. Vitamin D3 didalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25-
hidroksi kolikasiferol {25(OH)D3} yang lima kali lebih aktif dari pada vitamin
D3. Bentuk {25(OH)D3} adalah bentuk vitamin D yang banyak di dalam
darah dan banyaknya bergantung konsumsi dan penyingkapan tubuh terhadap
matahari. Bentuk paling aktif adalah kolsitriol atau 1,25-dihidroksi
kolekalsiferol {1,25(OH)2D3} yang 10 kali lebih aktif dari vitamin D3.
Bentuk aktif ini dibuat oleh gnjal. Kalsitriol pada usus halus meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor dan pada tulang meningkatkan mobilisasinya.
Sintesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan fosfor didalam serum.
Hormon paratiroid (PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah,
tampaknya merupakan perantara yang merangsang produksi {1,25(OH)2D3}
oleh ginjal. Jadi tarf konsumsi kalsium yang rendah tercermin dalam taraf
kalsium serum yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi sekresi PTH dan
peningkatan sintesis kalsitriol oleh gnjal. Taraf fosfat dari makanan
mempunyai pengaruh yang sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.

3. Metabolisme Vitamin E
Ester vitamin E yang terdapat di dalam bahan makanan, dihidrolisa oleh
enzim lipase dan sekresi pancreas dan vitamin E yang dibebaskan diserap
bersama lipoid dan asam lemak hasil pencernaan. Vitamin E mempergunakan
misel yang dibentuk oleh asam lemak dan garam empedu sebagai carrier
dalam proses penyerapan, bersama dengan vitamin A, D, dan K. Terdapaat
saling hambat kompetitif dalam penyerapan vitamin-vitamin yang larut lemak
itu. Setelah diserap, ditranspor lebih lanjut dalam chylomicron melalui jalur
Ductus throracicus, pada mamalia. Pada spesies burung setelah diserap
vitamin E ditranspor oleh portomikron ke jalur vena portae.
Dari dosisi 10mg – 1.500mg, vitamin E pada manusia dapat diabsorpsi 70-
95%. Vitamin A dan PUFA yang dikonsumsi bersamaan dengan vitamin E
menurunkan efisiensi absorpsi dari vitamin E. Di dalam darah, vitamin E
ditranspor oleh lipoprotein.
Metabolite vitamin E ditemukan di dalam tinja maupun urine. Telah
diidentifikasikan metabolite alpha tocopherol quinone, ada yang bebas danada
yang berkonjugasi dengan asam glukuronat.

4. Metabolisme Vitamin K
Vitamin K tidak dapat disintesa oleh tubuh, tetapi suplai Vitamin K bagi
tubuh berasal dari bahan makanan dan dari sintesa oleh mikroflora usus yang
menghasilkan Menaquinone. Untuk penyerapan vitamin K diperlukan garam
empedu dan lemak di dalam hidangan. Garam empedu dan lemak makanan
yang dicerna membentuk misel (micell) yang berfungsi sebagai transport
carrier bagi vitamin K tersebut.
Di dalam hati vitamin K dikonjugasikan dengan asam glukuronat dan
asam sulfat untuk kemudian diekskresikan di dalam urine Menaquinone-4
adalah metabolite terbanyak diekskresikan di dalam urine. Vitamin K terdapat
dalam konsentrasi tinggi di dalam ginjal, kelenjar suprarenal, paru-paru,
sumsum tulang dan lymphnodes, dan yang tersebar terbanyak juga
menaquinone-4

Ringkasan : tidak ada

Daftar pustaka : Iroth, Vanesa. 2016. Makalah MK: Biokimia Gizi.


METABOLISME VITAMIN (LARUT DALAM LEMAK) .
http://vanesairoth.blogspot.com/2016/11/metabolisme-vitamin-larut-dalam-
lemak.html . Diakses: 11 September 2018 .
Natosulistio, Ashari. 2014. Metabolisme Vitamin.
http://asharicdvm.blogspot.com/2014/04/metabolisme-vitamin.html .
Diakses : 12 September 2018.

Anda mungkin juga menyukai