Anda di halaman 1dari 4

Defenisi Vitamin

Tiga belas vitamin diperlukan untuk kesehatan ; empat-A,D,E, dan K- Lrut dalam lemak,
dan sisanya larut dalam air. Vitamin larut-lemak dan larut-air perlu dibedakan walaupun vitamin
larut lemak lebih mudah tersimpan di dalam tubuh , pada gangguan saluran cerna berupa
malabsorpsi lemak, vitamin ini akan kurang diserap. Vitamin tertentu dapat di antesis secara
endogen-vitamin D dari steroid per-kusor, vitamin K dan biotin oleh mikroflora usus, dan masih
dari triptofan, suatu asam amino esensial.

Defesiensi vitamin dapat bersifat primer (berasal dari makanan) atau sekunder (akibat
gangguan dalam penerapan di usus, transportasi dalam darah, perumpanan di jaringan, atau
konversi metabolic). Di tangan berikut disajikan keadaan defisiensi vitamin A, D dan C secara
rinci karena konsekuensi morfologik ini yang luas, dikuti oleh pembahasan singkat dalam bentuk
tabular vitamin lainnya( E,K Dan B kompleks) serta beberapa mineral esensial.

VITAMIN A

Vitamin A yan larut dalam lemak ini sebenarnya adalah sekelompok zat kimia alami dan
sintesis yang memiliki fungsi atau aktivitas mirip hormone. Retinol mungkin merupakan bentuk
vitamin A terpenting, ini merupakan bentuk transport dan sebagai ester retinol, juga merupakan
bentuk simpanan. Sumber penting vitamin A dalam makanan adalah makanan hewani
(missal,hati,ikan, telur susu, mentega). Sayuran berwarna kuning dan berdaun hijau, seperti
wortel, labu, dan bayam mengandung banyak karotenoid, banya antara lain provitamin dan dapat
dimetabolisasi menjadi vitamin A aktif in vivo; yang terpenting dari karotenoid ini adalah ß-
karoten. Lebih 90% cadangan vitamin A tubuh tersimpan dalam hati, terutama sel stelata (lto)
perisinusoid. Pada orang sehat yang mengonsumsi diet ADEKUAT, cadangan tersebut memadai
untuk paling sedikit 6 bulan. Asam retinoat, di pihak lain, dapat diserap tanpa diubah zat ini
merupakan sebagain kecil vitamin A dalam darah dan aktif dalam diferensiasi dan pertumbuhan
epitel tetapi tidak dalam penglihatan.

Jika asupan vitamin A dari makanan kurang memadai, ester retinol di hati dimobilisasi , dan
retinol yang dilepaskan kemudian terikat ke protein pengikatretinol (retinol binding protein,
RBP) spesifik, yang disensitis dalam hati. Penyerapan retinol oleh berbagaisel dalam tubuh
bergantung pada reseptor permukaan yang spesifik untuk RBP, dan buka untuk retinol. Retinol
diangkut menembus membrane sel, dan zat ini kemudian berikatan dengan protein pengikat
retinol selular, dan RBP dilepaskan kembali ke dalam darah.

Fungsi utama pada manusia vitamin A adalah

 Mempertahankan penglihatan normal pada keadaan cahaya kurang


 ,memperkuat diferensi sel epitel khusus, terutama sel penghasil mucus
 Meningkatkan imunitas terhadap infeksi, terutama pada anak dan khususnya campak

Selain itu,retinoid ß-karoten, dan beberapa karotenoid terkait terbukti berfungsi sebagai zat
fotoprotektif dan antioksidan.

Proses penglihatan melibatkan empat bentuk pigmen yang mengandung vitamin A. rodopsin
pada sel batang, pigmen paling peka-cahaya sehingga penting dalam keadaan temaram, dan tiga
iodopsin pada sel kerucut, yang masing-masing responsive terhadap warna tertentu dalam cahaya
terang.

Sintesis rodopsin dari retinol melibatkan :

1. Oksidasi menjadi all-trans-retinal


2. Isomerisasi menjadi 11-cis-retinal, dan
3. Interaksi dengan protein sel batang, opsi, untuk membentuk rodopsin.

Vitamin A berperan penting dalam diferensiasi epitel penghasil mucus, apabila terjadi
defisiensi maka epitel mengalami metaplasia skuamosa dan diferensiasi menjadi epitel
berkeratin. Asam trans-retional dibuktikan dapat memicu remisi temporer leukemia
promielositik (LPM). Gen fusi mengode sebuah reseptor asam retional abnormal yang
menghambat diferensiasi sel myeloid. Asam all-trans retionat dalam dosis farmakologik
mengatasi hambatan ini sehingga mielosif neoplastik berdiferensiasi ini memicu remisi
pada sebagian besar pasien dengan leukemia promielositik akut, semua pasien akhirnya
mengalami kekambuhan karena produksi sel progenitor myeloid abnormal mengalah kan
diferensiasi yang dipicu oleh asam retionat.
Keadaan defisiansi vitamin A ditemukan di seluruh dunia, baik disebabkan oleh
kekurangan gizi umum maupun sebagai defisiensi terkondisi pada orang yang mengidap
malabsorpsi lemak. Salah satu manisfestasi paling dini dari defisiensi vitamin A adalah
gangguan penglihatan, terutama pada keadaan kurang cahaya (buta senja). Karena
vitamin A dan retinoid berperan dalam mempertahankan diferensi sel epital, defisiensi
yang menetap menyebabkan serangkaian perubahan, yang terberat mengenai mata.
Secara kolektif, kelainan mata disebut sebagai xeroftalmin (mata kering). Mula-mula
terjadi kekeringan konjungtiva (xerosis konjungtiva)karena epitel penghasil mucus dan
lakrimalis normal diganti oleh epitel karatin.
Selain epitel mata, epitel yang malapisi saluran napas asat dan saluran kemih
diganti oleh sel skuamosa berkeratin (metaplasia skuamosa). Hilangnya epitel mukosilia
dalam saluran napas mempermudah terjadinya infeksi paru sekunder, dan deskuamasi
depris keratin pada saluran kemih merupakan predisposisi batu ginjal dan kandung
kemih. Hyperplasia dan hiperkeratinisasi epidermis disertai penyumbatan duktus kelenjar
adneksa dapat menyebabkan dermatosis popular atau folikular.
Konsekuensi sangat serius lain pada defisiensi vitamin A adalah defisiensi imun.
Gangguan imunitas ini menyebabkan peningkatan angka kematian akibat infeksi biasa
seperti campak,pneumonia, dan diare vitamin A, suplemen melalui makanan mengurangi
mortalitas sebesar 20% sampai 30%.
Toksisitas vitamin A kelebihan vitamin A jangka pendek atau panjang dapat
menimbulkan toksisitas , suatu hal yang di khawatirkan karena sebagian produsen
suplemen mempopulerkan pemberian megadosis. Akibat klinis dari hipervitamoniosis A
akut adalah nyeri kepala, muntah, stupor dan papiledema, gejala yang mengisyaratkan
tumor otak. Toksilitas kronis menyebabkan penurunan berat, mual, dan muntah,serta
kemungkinan kerusakan membrane sel dan DNA saat embryogenesis. Walaupun retinoid
sintesis yang digunakan dalam pengobatan akne tidak dilaporkan menyebabkan penyulit-
penyulit di atas, pemakaian obat ini selama kehamilan harus dihindari karena peningkatan
insidens malformasi congenital.

VITAMIN D
Fungsi utama vitamin D yang larut-lemak adalah mempertahankan kadar kalsium
dan fosfor plasma dalam batas normal. Dalam kapasitas ini, vitamin ini diperlukan untuk
mencegah penyakit tulang (rakitis pada anak yang sedang tumbuh yang epifisitisnya
belum menutup dan osteomalasia pada dewasa) serta mencegah tetani hipokalsemik.
Dalam kaitannya dengan tetani, vitamin D mempertahankan dengan tepat konsentrasi
kalsium terionisasi dalam kompartemen cairan ekstrasel yang diperlukan untuk eksitasi
sarat dan relaksasi otot. Kurangnya kalsium terionisasi dalam cairan ekstrasel,
menyebabkan eksitasi terus-menerus otot sehingga terjadi kejang (tetani hipokalsemik).
Metabolism vitamin D sumber utama vitamin D bagi manusia adalah sintesis
endogen di kulit melalui konversi fotokimiawi suatu precursor, 7-dehidro-kolestrol,
dengan energy matahari atau sinar ultraviolet (UV) artificial.
Metabolism vitamin D dapat diringkaskan sebagai berikut:
1. Penyerapan vitamin D bersama dengan lemak lainnya dalam usus atau biosintesisdari
precursor di kulit
2. Pengikatan ke ἀ globulin (protein pengikat D) dalam plasma dan pengakutan ke hati
3. Perubahan menjadi 25-hidroksivitamin D(25-OH-D) oleh 25-hidrosilae dalam hati

Bentuk aktif vitamin D

 Merangsang penyerapan kalsium dan fosfor di usus


 Berkerja sama dengan PTH dalam mobilisasi kalsium dari tulang
 Merangsang reabsorpsi (dependen-PTH) kalsium di tubulus distal ginjal

Keadaan defisiensi rakitis pada anak yang tumbuh dan osteomalasia pada orang dewasa
merupakan penyakit tulang yang terdapat di seluruh dunia. Penyakit tersebut dapat terjadi akibat
defisiensi dalam makanan, tetapi mungkin yang lebih penting adalah terbatasnya pajanan ke
matahari .

Anda mungkin juga menyukai